Anda di halaman 1dari 14

MEMAHAMI STRUKTUR & PERKEMBENGAN ALAR

REPRODUKSI PADA TUMBUHAN BERBUNGA

KELPMPOK 13
KELAS E

 MUTIARA.D A2212018
 Christy Lesawengen A22120139
MENGGAMBARKAN MIKROSPORANGIUM &
MIKROSPORAGENESIS
Mikrosporangium adalah struktur tanaman yang
memproduksi mikrospora atau gamet jantan dengan menjalani
meiosis. Proses ini dikenal sebagai microsporogenesis.
Microsporanium terjadi di ‘anther of the flower’ pada
angiospermae dan ‘kerucut jantan’ dari gymnospermae.
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan
(sperma)yang berlangsung pada bunga yaitu di dalam serbuk
sari bagian dari kepalasari (antenna) yang di dalamnya terdapat
kantong serbuk sari ataumikrosporangium.
• Pematangan gametofit jantan (serbuk sari):
1. Di dalam tiap-tiap mikrosporangium terdapat sel
induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid.
Tiap mikrosporosit membelah secara meiosis
menjadi empat buah mikrospora yang haploid.
2. Mikrospora ini membelah secara mitosis dan
sitokinesis untuk menghasilkan dua buah sel yang
terpisah, sel generatif dan sel buluh (tube). Dua
buah sel ini yang dibungkus dengan dinding spora
merupakan serbuk sari yang belum matang.
3. Ketika gametofit jantan ini matang, inti generatif
membelah secara mitosis, sehingga menghasilkan
dua buah sel sperma. Kemudian, kepala sari
matang dan mulai terbuka dan serbuk sari
disebarkan.
• Pematangan gametofit betina (kantung
embrio/kandung lembaga):
1. Di dalam megasporangium di tiap-tiap ovulum,
megasporosit membelah secara meiosis untuk
menghasilkan empat buah megaspora. Hanya satu
buah yang akan bertahan dan menjadi gametofit
betina.
2. Megaspora ini mengalami tiga kali pembelahan
mitosis, menghasilkan tujuh sel dengan delapan inti
yang haploid (sel tengah memiliki dua inti sel
(diploid), disebut sebagai inti polar).
3. Terbentuk susunan unik pada kandung lembaga. Pada
ujung bawah, sel telur yang haploid diapit oleh dua sel
haploid yang disebut sinergid. Tiga sel haploid pada
ujung atas disebut dengan sel antipodal.
Kemudian, inti polar yang diploid berada pada bagian
tengah kandung lembaga.
Adapun tahapan pembentukan mikrosporogenesis
secara lengkap adalah sebagai berikut:

 Sel induk mikrospora melakukan pembelahan


meiosis I dan menghasilkan sepasang sel
haploid.
 Sepasang sel haploid membelah meiosis II
menghasilkan 4 mikrospora haploid yang
berkelompok menjadi satu (tetrad).
 Setiap mikrospora mengalami pembelahan
kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti
haploid. Yaitu inti vegetatif (inti saluran serbuk
sari) dan inti generatif.
 Inti generatif membelah secara mitosis sehingga
membentuk dua inti sperma yang dikenal
dengan inti generatif I dan inti generatif II.
MENGGAMBARKAN MEGASPORNGIUM &
MIKROSPORAGENESIS
Megasporangium adalah struktur yang menghasilkan megaspora pada
tanaman. Ini mengalami meiosis untuk menghasilkan spora haploid
melalui proses yang dikenal sebagai megasporogenesis. Pada tanaman biji,
megasporangium adalah ovula. Ovul berada di dalam ovarium, yang
merupakan bagian dasar 'benang sari bunga' dalam angiospermae dan
'kerucut wanita' dari gymnospermae.
Megasporogenesisadalah proses pembentukan gamet betina (ovum)
yang berlangsung dalam bakal buah (ovarium) dan menghasilkan
kandunglembaga.
Tiga bagian struktural ovula adalah
integumen, nucellus, dan kantung
embrio. Integumen adalah lapisan
terluar ovula. Nucellus adalah massa
sel bagian dalam ovula, terdiri dari sel
diploid, sporofit. Ini mengalami fungsi
normal megasporangium. Sel induk
megaspore di tengah nucellus
mengalami sporogenesis melalui
meiosis. Salah satu dari empat sel
yang dihasilkan dapat berkembang
menjadi megaspore. Ini disebut
kantung embrio dalam angiospermae
dan berkembang menjadi
megagametofit, gametofit betina.
Pembentukan mikrospora & megaspora
• Tahapan megasporogenesis lengkap pada
tumbuhan berbiji meliputi:
1. Sebuah sel induk megaspora dengan inti
diploid di ovarium mengalami pembelahan
meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid.
2. Kedua sel haploid tersebut mengalami
pembelahan meiosis II sehingga
menghasilkan 4 megaspora haploid.
3. Tiga anakan di antaranya mengalami
degenerasi (mati).
4. Megaspora yang masih hidup mengalami 3
kali mitosis diikuti kariokinesis tanpa
sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung
lembaga muda) dan 8 inti haploid.
5. 8 inti anakan tersebut adalah 2 kandung
lembaga sekunder, 3 antipoda, 2 sel sinergid,
dan 1 ovum.
POLINASI (PENYERBUKAN) & FERTILISASI
(PEMBUAHAN)
POLINASI DAN FERTILISASI
Jadi kita dapat mengatakan bahwa tanaman berbunga berkembang biak
melalui dua cara – polinasi dan fertilisasi. Yang pertama diikuti oleh beberapa
tanaman, sedangkan yang terakhir adalah prosedur yang sangat umum dan
dengan demikian diikuti oleh hampir setiap tanaman, pada kenyataannya,
setiap organisme hidup yang ada di bumi ini.

Polinasi adalah proses sederhana mentransfer serbuk sari ke stigma tanaman,


meskipun prosedur ini berbeda jenis. Secara umum, pembuahan melibatkan
penyatuan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (telur), yang
menghasilkan pembentukan zigot. Ini adalah proses umum yang diikuti oleh
tidak hanya tanaman tetapi juga oleh hewan dan makhluk hidup lainnya.
MENJELASKAN STRIOBILI PADA
GYMNOSPERMAE
Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus.
Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-
pisah atau membentuk srobilus jantan dan betina. Makrosporofil dan
makrosporangium yang tampak menempel pada strobilus betina.
Letak makrosporofil dan mikrosporofil terpisah. Sel kelamin jantan
berupa spermatozoid yang masih bergerak aktif. Di dalam strobilus
jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk
butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk
terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap. Pada strobilus betina terdapat
banyak arkegonium. Pada tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel
induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel yang
haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium
ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
SEKIAN &
TERIMAKASIH
;)

Anda mungkin juga menyukai