Anda di halaman 1dari 5

ANALYSIS OF VARIANCE (ANOVA)

Anova digunakan untuk menguji hipotesis tentang perbedaan lebih dari 2 rata-rata populasi.
Misalnya, kita ingin menguji apakah tidak ada perbedaan antara penghasilan rata-rata guru
SD, SMP dan SMA. Pengujian Anova dibedakan menjadi dua, yaitu one way anova dan two
way anova. Dimana one way anova hanya memperhitungkan satu faktor yang menyebabkan
variasi, sedangkan two way anova memperhitungkan dua faktor yang menyebabkan variasi.

Langkah pengujian One Way ANOVA

1. Penentuan Hipotesis
H0 selalu menyatakan tidak ada perbedaan antara rata-rata beberapa populasi, sedangkan
H1 menyatakan satu atau lebih rata-rata populasi tidak sama dengan rata-rata populasi
lainnya.
H0 : μ1 = μ2 = μ3 = ... = μn
H1 : satu atau lebih μ tidak sama dengan μ lainnya
2. Penentuan Kriteria Keputusan
Pengujian ANOVA menggunakan uji F dan juga tabel F.

Daerah penerimaan H0

α
Daerah penolakan H0

Titik Kritis
Titik kritis dicari dengan bantuan tabel F berdasarkan taraf nyata
(α) dan derajat
kebebasan (df).
Kriteria keputusannya : H0 diterima jika Fratio < Ftabel.
3. Penentuan Pengujian Statistik
Penghitungan Fratio Sum
Sumber biasanya menggunakan
of Square df tabel Anova Mean
berikutSquare
ini : Fratio
Between n.∑(X-X)2 k-1 SSBC/df MSBC/MSR
Columns
Residual n.∑∑(Xit – Xi)2 n-k SSR/df
Total
4. Pengambilan Kesimpulan
Jika H0 diterima berarti kita menerima hipotesis yang menyatakan bahwa rata-rata
populasi tidak berbeda. Jika H0 ditolak berarti kita menolak hipotesis yang menyatakan
bahwa rata-rata populasi tidak berbeda.
Contoh :

Sebuah penelitian ingin menguji apakah ada perbedaan produktivitas antara tiga merk mesin
dengan mengambil sampel masing-masing 5 buah mesin dari setiap merk. Hasil analisis
terhadap sampel memberikan informasi sebagai berikut :

Mesin A Mesin B Mesin C


47 55 54
53 54 50
49 58 51
50 61 51
46 52 49
Rata = 49
2
Rata = 56
2
Rata2 = 51
Ujilah dengan taraf nyata 5% hipotsis yang menyatakan bahwa rata-rata produktivitas ketiga
merk mesin adalah tidak berbeda!

Jawab :

1. Hipotesis :
H0 : μ 1 = μ 2 = μ 3
H1 : satu atau beberapa μ berbeda dari μ lainnya
2. Kriteria Keputusan :

Daerah penerimaan H0

α = 5%
Daerah penolakan H0

Titik Kritis
F(α,df) = 3,89
Nilai 3,89 ditentukan pada tabel F
pada α dae
Berarti = 5%,
rah df1 = im
pener 3-1aa=n H2 0dan df2 =
3 (5-1) = 12. ik uj
Penghitun an statist i adalah < 3,89.
3. g

6− ] = 130
==5. [ (49 − 52) +52 (5)
+
(51 − 52) (
= − )+ ... + (49-51)2 = 94
= (47-49) + (53-49)
. 2
2
. SS df MS Fratio
Between 130 2 65 8,3
Residual 94 12 7,83
4. Kesimpulan
Karena Fratio lebih besar dari Ftabel (8,3 > 3,89), maka H0 ditolak. Oleh karena itu ada satu
atau lebih rata-rata produktivitas mesin yang berbeda.

CARA KEDUA

X1 = 47 + 53 + 49 + 50 + 46 / 5 = 49

X2 = 55 + 54 + 58 + 61 + 52 / 5 = 56

X3 = 54 + 50 + 51 + 51 + 49 / 5 = 51

X = 49 + 56 + 51 / 3 = 52

VBS =

( ) ( ) )
VBS 5 = 65
(

=

S 2=
1

S 2=
(472-
49)
+ ... +
(462-
49) /
5-1 =
30/4 =
7,5
1

S 2=
(552-
56)
+ ... +
(522-
Langkah pengujian Two Way ANOVA
56) /
5-1 =
Pada
50/4 =dasarnya, langkah pengujian Two Way Anova sama dengan pengujian One Way Anova.
12,5
Perbedaannya terletak pada perhitungan degree of freedom dan perhitungan Fratio. Degree of
2
freedom (df) dihitung menggunakan rumus :
S 2=
(542-
df
51)1 = k – 1
+ ... +
(49
df2 = - (k – 1)(n – 1)
51)2 /
5-1 =
Contoh
14/4 = :
3,5
3
Operator Mesin A Mesin B Mesin C
VWS 2 1 53 61 51
=S +
S 2
+S 2 47 55 51
2
/ k 1
2
3

VWS = 7,5 + 12,5 + 3,5 /3 = 23,5/3 = 7,83


3 46 52 49
4 50 58 54
5 49 54 50
Ujilah dengan taraf nyata 5%, apakah rata-rata produktivitas ketiga merk mesin tersebut tidak
berbeda!

Jawab :

1. Hipotesis :
H0 : μ 1 = μ 2 = μ 3
H1 : satu atau beberapa μ berbeda dari μ lainnya
2. Kriteria Keputusan :

Daerah penerimaan H0

α = 5%
Daerah penolakan H0

Titik Kritis
F(α,df) = 4,46
Nilai 4,46 ditentukan pada tabel F pada α = 5%, df1 = 3-1 = 2 dan df2 = (3-1)(5-1) = 8.
Berarti daerah penerimaan H0 adalah < 4,46.
3. Penghitungan statistik uji :
MS1 = SS1/(k-1) = 5[(49-52)2+(56-52)2+(51-52)2]/(3-1) = 130/2 = 65

Operator Mesin A Mesin B Mesin C Rata-rata


Operator
1 53 61 51 56
2 41 55 51 51
3 46 52 49 49
4 50 58 54 54
5 49 54 50 51
Rata-rata 49 56 51 52
Mesin

MS2 = SS2/(n-1) = 3[(55-52)2+(51-52)2+(49-52)2+(54-52)2+(51-52)2]/(5-1) = 72/4 = 18

Seb elum mencari nilai MS Res, dilakuka n be berapa langkah sebagai berikut :
a. Menc ari duga denga n
=nil ai − + rumus :
O perat +o esi − B
MMesin Mesin C 1 52
59 r 54 nA
2 48 55 50
3 46 53 48
4 51 58 53
5 48 55 50
b. M encari nilai residual dengan rumus :
t = −
Op erator Mesin A Mesin B Mesin C
1 1 2 -3
2 -1 0 1
3 0 -1 1
4 -1 0 1
5 1 -1 0
2 2 2 2
SSRes = 1 + 2 + (-3) + ... + 0 = 22
c. Mencari MRes dengan rumus :
MSRes = SSRes/(n-1)(k-1) = 22/(5-1)(3-1) = 2,75

SS df MS FRatio
Antar Mesin 130 2 65 23,6
Antar operator 72 4 18 6,5
Residual 22 8 2,75
Total 224 14

4. Kesimpulan :
Karena FRatio untuk antar mesin lebih besar dari pada Ftabel (23,6 > 4,48), maka H0 ditolak.
Sehingga rata-rata produktivitas setiap mesin berbeda karena ada unsur operator.

Anda mungkin juga menyukai