Pengertian
Pajak Penghasilan Pasal 29 adalah pajak yang harus dilunasi oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dan/atau Wajib Pajak Badan sebagai akibat PPh Terutang dalam Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan lebih besar dari pada kredit pajak yang telah dipotong atau dipungut oleh pihak lain dan yang telah disetor
sendiri.
PPh Pasal 29 harus disetor menggunakan Surat
Setoran Pajak (SSP) paling lambat sebelum SPT
Tahunan dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak
atau akhir bulan ketiga tahun pajak berikutnya
untuk Wajib Pajak Orang Pribadi dan bagi Wajib
Pajak badan adalah akhir bulan keempat tahun
pajak berikutnya.
Menurut UU No.36 Tahun 2008, Pajak
Penghasilan Pasal 29 (PPh 29) adalah PPh
Kurang Bayar (KB) yang tercantum dalam
SPT Tahunan PPh, yaitu sisa dari PPh yang
terutang dalam tahun pajak yang
bersangkutan dikurangi dengan kredit PPh
(PPh Pasal 21, 22, 23, dan 24) dan PPh
Pasal 25.
Perhitungan PPh pasal 29
Tarif PPh Pasal 29 yang dikenakan kepada
Wajib Pajak mengikuti ketentuan sebagai berikut.
1. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha
Tertentu (WPOPPT)
PPh Pasal 25 yang dilunasi = 0,75 x jumlah
penghasilan/omzet per bulan.
PPh Pasal 29 yang wajib dilunasi = PPh yang masih
terutang – PPh Pasal 25 yang sudah dilunasi.
• Besarnya tarif pajak penghasilan badan usaha dibedakan menjadi
beberapa jenis. Tarif tersebut dikategorikan berdasarkan dengan
jumlah pendapatan yang didapatkan badan usaha tersebut pada satu
tahun pajak. Jenis tarif pajak penghasilan badan dapat dibedakan
sebagai berikut.