Anda di halaman 1dari 21

Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) PT.HAINA


QUA SEJAHTERA Menggunakan Peta
Kendali C dan Peta Kendala U
Kelompok 8

Aulia Ughti (19037015)

Nabila Eka Putri (19037047)

Ranti Faiza Adista (19037065)


 
Latar Belakang
Pertumbuhan bisnis Air Minum Dalam Kemasan ( AMDK)  semakin meningkat dengan
bertambahnya jumlah Perusahaan Air Minum dalam kemasan yang ada di Indonesia, khususnya di
daerah Makassar dan Gowa. meningkatnya persaingan menuntut Setiap perusahaan untuk selalu
memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen dan berusaha memenuhi apa yang mereka
harapkan. Oleh karena itu, pebisnis perlu menjaga dan meningkatkan kualitas produk sehingga  akan
meningkatkan pendapatan perusahaan. Dalam persaingan yang semakin meningkat, permasalahannya
adalah bagaimana menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan biaya produksi yang kecil atau
harga yang bersaing?.
PT. Haina Qua Sejahtera adalah  salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam
kemasan (AMKD) di Provinsi Sumatera Utara, di mana produknya banyak tersebar luas di pasaran
yang bermerek ”HAINAQUA”. Penerapan pengendalian kualitas di PT. Haina Qua Sejahtera dengan
mengecek kondisi Produk air minum dalam kemasan yang telah diproduksi. Dalam penelitian ini,
Penulis berinisiatif untuk meneliti produk akhir air minum dalam kemasan dengan menggunakan
metode c (c-chart) dan  u (u-chart). Tujuan dilakukan pengendalian kualitas dengan metode C (C-Chart)
Pada produk air adalah untuk mengetahui apakah kerusakan yang terjadi Masih dalam batas kendali. 
Rumusan Masalah
1. Dengan menggunakan peta kendali C dan peta kendali U, apakah proses
produksi air minum dalam kemasan (AMDK) di PT.Haina Qua Sejahtera
berada dalam situasi terkendali atau tidak
2. Bagaimana Perbandingan hasil analisi peta kendali C dan peta kendali U
dalam pengendalian kualitas produk air minum dalam kemasan (AMDK)
di PT.Haina Qua Sejahtera ?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah proses produksi air minum dalam kemasan (AMDK) di PT.Haina Qua
1. Sejahtera berada dalam situasi terkendali atau tidak dengan menggunakan peta kendali C dan peta
kendali U.

Untuk mengetahui Perbandingan Hasil Analisi pada peta kendali C dan peta kendali U dalam Pengendalian
2.
kualitas produksi Air minum dalam Kemasan (AMDK) di PT.Haina Qua Sejahtera.
Pengolahan Data

Setelah data selesai dikumpulkan maka dilakukan pengolahan


data untuk mengetahui hasil kerusakan pada Produk Air Minum
dalam Kemasan di PT. Haina Qua Sejahtera untuk dilakukan
perhitungan terhadap data hasil pengamatan.

Dari 30 hari produksi air minum dalam kemasan PT.


Haina Qua Sejahtera pada bulan Desember 2020
ditemukan jumlah cacat sebanyak 5027 dengan data
sebagai berikut.
.
Peta KENDALI C
Tabel Data Kerusakan Pada Produk Air Minum dalam Kemasan PT.Haina Qua Sejahtera Untuk
Peta Kendali C

Hari Pengamatan Jumlah Sampel yang diambil (Cup) Jumlah Cacat C-bar UCL LCL

1 500 155 167,57 206,40 128,73


2 500 198 167,57 206,40 128,73
3 500 182 167,57 206,40 128,73
4 500 156 167,57 206,40 128,73
5 500 191 167,57 206,40 128,73
6 500 167 167,57 206,40 128,73
7 500 187 167,57 206,40 128,73
8 500 153 167,57 206,40 128,73
9 500 152 167,57 206,40 128,73
10 500 193 167,57 206,40  
128,73
11 500 165 167,57 206,40 128,73
12 500 152 167,57 206,40 128,73
13 500 152 167,57 206,40 128,73
14 500 153 167,57 206,40 128,73
15 500 158 167,57 206,40 128,73
16 500 152 167,57 206,40 128,73
17 500 145 167,57 206,40 128,73
18 500 163 167,57 206,40 128,73
19 500 185 167,57 206,40 128,73
20 500 191 167,57 206,40 128,73
21 500 152 167,57 206,40 128,73
22 500 187 167,57 206,40 128,73
23 500 186 167,57 206,40 128,73
24 500 173 167,57 206,40 128,73
25 500 137 167,57 206,40 128,73
26 500 193 167,57 206,40 128,73
27 500 164 167,57 206,40 128,73
28 500 136 167,57 206,40 128,73
29 500 173 167,57 206,40 128,73
30 500 176 167,57 206,40 128,73
Jumlah 15000 5027
Setelah diperoleh rata-rata (CL), batas atas (UCL) dan batas bawah (LCL) dibuat grafik pengendali seperti
pada gambar berikut.
Grafik menggunakan excel C Chart
600

500
Jumlah Sampel yang diambil
400 (Cup)
Jumlah Cacat
300 C-bar
Axis Title UCL
200 LCL

100

0
1 5 9 13 17 21 25 29
Grafik menggunakan Minitab

Pada gambar terlihat bahwa semua titik berada pada dalam


batas kendali sehingga dapat dikatakan sudah dalam situasi
terkendali.
Peta KENDALI U
Hari Pengamatan Jumlah Sampel yang diambil (Cup) Jumlah Cacat Jumlah Cacat Per Unit
1 500 155 0.31
2 500 198 0.396
 
Sebelum menghitung UCL 3 500 182 0.364
dan LCL pada peta kendali u, 4 500 156 0.312
harus dicari jumlah cacat per 5 500 191 0.382
unit dalam setiap 6 500 167 0.334

produksinya, yaitu: 7 500 187 0.374


8 500 153 0.306
9 500 152 0.304
10 500 193 0.386
11 500 165 0.33
12 500 152 0.304
13 500 152 0.304
14 500 153 0.306
15 500 158 0.316
Dengan perhitungan yang
16 500 152 0.304
sama untuk hari ke 2 sampai
17 500 145 0.29
hari ke 30 didapat hasil 18 500 163 0.326
seperti Tabel berikut: Tabel 19 500 185 0.37
Perhitungan Peta Kendali U 20 500 191 0.382
Jumlah Cacat per Unit 21 500 152 0.304
dalam Setiap Produksi 22 500 187 0.374
23 500 186 0.372
24 500 173 0.346
25 500 137 0.274
26 500 193 0.386
27 500 164 0.328
28 500 136 0.272
Jumlah Jumlah Cacat Per
Hari Pengamatan Jumlah Sampel yang diambil (Cup) U bar UCL LCL
 
Berdasarkan data pada pengumpulan
1 500
Cacat
155
Unit
0,31 0,335133 0,412802 0,257465
data yang merupakan data produksi 2 500 198 0,396 0,335133 0,412802 0,257465
harian selama 30 hari, setiap kali 3 500 182 0,364 0,335133 0,412802 0,257465
produksi menghasilkan jumlah 4 500 156 0,312 0,335133 0,412802 0,257465
produksi yang berbeda-beda sebagai 5 500 191 0,382 0,335133 0,412802 0,257465
sampel maka diperoleh jumlah 6 500 167 0,334 0,335133 0,412802 0,257465
7 500 187 0,374 0,335133 0,412802 0,257465
keseluruhan sampel yang digunakan
8 500 153 0,306 0,335133 0,412802 0,257465
adalah 15000 cup dan jumlah produk 9 500 152 0,304 0,335133 0,412802 0,257465
cacat yang ditemukan sebanyak 5027 10 500 193 0,386 0,335133 0,412802 0,257465
cup. Sehingga ni= 15000 cup dan ci = 11 500 165 0,33 0,335133 0,412802 0,257465
5027 cup. 12 500 152 0,304 0,335133 0,412802 0,257465
13 500 152 0,304 0,335133 0,412802 0,257465
14 500 153 0,306 0,335133 0,412802 0,257465
Setelah diperoleh nilai ü maka
15 500 158 0,316 0,335133 0,412802 0,257465
didapat data UCL dan LCL pada Tabel 16 500 152 0,304 0,335133 0,412802 0,257465
berikut: 17 500 145 0,29 0,335133 0,412802 0,257465
  18 500 163 0,326 0,335133 0,412802 0,257465
19 500 185 0,37 0,335133 0,412802 0,257465
20 500 191 0,382 0,335133 0,412802 0,257465
21 500 152 0,304 0,335133 0,412802 0,257465
Tabel Perhitungan UCL dan 22 500 187 0,374 0,335133 0,412802 0,257465
LCL Peta Kendali u Pada 23 500 186 0,372 0,335133 0,412802 0,257465
Produksi Air Minum dalam 24 500 173 0,346 0,335133 0,412802 0,257465
Kemasan PT. Haina Qua 25 500 137 0,274 0,335133 0,412802 0,257465
26 500 193 0,386 0,335133 0,412802 0,257465
Sejahtera Pada Bulan
27 500 164 0,328 0,335133 0,412802 0,257465
Desember 2020 28 500 136 0,272 0,335133 0,412802 0,257465
29 500 173 0,346 0,335133 0,412802 0,257465
30 500 176 0,352 0,335133 0,412802 0,257465
Jumlah 15000 5027 10,054
Setelah diperoleh nilai batas atas (UCL) dan batas bawah (LCL) maka dibuat grafik pengendali U seperti
pada gambar berikut:
Grafik menggunakan excel U Chart
0.45
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Jumlah Cacat Per Unit U bar


UCL LCL
Grafik menggunakan Minitab

Pada gambar dapat terlihat bahwa senmua titik berada pada


dalam batas kendali, sehingga dapat dikatakan sudah dalam
situasi terkendali
PEMBAHASAN
Pada grafik peta kendali C dapat dilihat bahwa titik kontrol yang paling tinggi
adalah terletak pada observasi ke-2 dengan tinggi titik 198 dan titik kontrol yang
terendah adalah terletak pada observasi ke-28 yaitu 136. Sehingga dapat kita tentukan
bahwa batas tengahnya (CL) adalah 167,5667, kemudian batas pengendali atas (UCL)
206,399 dan batas pengendali bawah (LCL) adalah 128,735.
Oleh Karena itu, dapat terlihat bahwa tidak ada satu pun titik yang berada di luar
batas kendali, baik batas pengendali atas maupun batas pengendali bawah, maka proses
produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di PT. Haina Qua Sejahtera tersebut dapat
dinyatakan dalam situasi terkendali atau terkontrol secara statistik pada peta kendali C.
Pada Grafik Peta Kendali U diperoleh batas-batas pengendali yaitu garis tengah
(CL) yaitu 0,33513, batas pengendali atas (UCL) yaitu 0.41280186 dan batas pengendali
bawah (LCL) yaitu 0,257464807 dan tidak ada titik yang berada di luar batas kendali atau
kontrol sehingga dapat dikatakan sudah berada dalam situasi terkendali atau terkontrol
dalam pengendalian kualitas statistik.
Pada grafik peta kendali C dan Pada Grafik Peta Kendali U terlihat bahwa tidak ada
titik satupun yang berada di luar batas pengendali baik atas maupun bawah. Ini berarti
analisis proses produksi air minum dalam kemasan (AMDK) sudah berada dalam situasi
terkontrol secara statistik (in statistical control).
Hasil Analisis
1. Hasil analisis data pada peta kendali C, berdasarkan grafik
pengendalian kualitas dengan menggunakan peta kendali C
berdasarkan data yang diperoleh dengan ukuran observasi sebanyak 30
kali, dapat dilihat bahwa tidak ada titik yang berada di luar batas
pengendali, baik batas pengendali atas (UCL) maupun batas
pengendali bawah (LCL).
2. Hasil analisis data pada peta kendali U, berdasarkan grafik
pengendalian kualitas dengan menggunakan peta kendali U dengan
ukuran sampel yang berbeda sebanyak 30 kali observasi dapat dilihat
bahwa tidak ada titik yang berada di luar batas pengendali, baik batas
pengendali atas (UCL) maupun batas pengendali bawah (LCL).
3. Dari hasil perbandingan kedua peta kendali tersebut dapat
disimpulkan bahwa peta kendali C dan U sama karena pada kedua peta
sama-sama meiliki hasil tidak ada titik yang berada di luar batas
pengendali, baik batas pengendali atas (UCL) maupun batas
pengendali bawah (LCL).
Kesimpulan
Pada proses produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di
PT. Haina Qua Sejahtera secara statistik dengan menggunakan
peta kendali C dan U sudah berada dalam situasi terkendali
Dari hasil perbandingan kedua peta kendali tersebut dapat
disimpulkan bahwa peta kendali C dan U itu sama pada
pengendalian kualitas produksi Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) di PT. Haina Qua Sejahtera karena menghasilkan
kesimpulan bahwa proses produksi Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) berada dalam situasi terkendali.
Thanks for listening.

Anda mungkin juga menyukai