Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN

KASUS
Lia Rahel Beniger Sipahutar
20010011
Hipertensi Krisis
Merupakan suatu keadaan klinis
yang ditandai oleh tekanan darah
yang sangat tinggi dengan
kemungkinan akan timbulnya atau
telah terjadi kelainan target organ.
Pada umumnya krisis hipertensi
terjadi pada pasien yang tidak atau
lalai memakan obat antihipertensi.
Epidemiologi • Dari data Multinational Monitoring of Trends and
Determinants in Cardiovascular Disease (WHO
Project) menempatkan hipertensi sebagai faktor
resiko utama kejadian kardiovaskular disease.

• Pada pasien HT kronik diperkirakan sekitar 1-2% akan


mengalami krisis HT dalam kurun waktu hidupnya

• Faktor risiko yang paling penting didapatkan pada


krisis HT adalah mereka yang tidak terdiagnosis atau
tidak patuh menjalani pengobatan

• Mortalitas selama perawatan di rumah sakit pada


krisis HT diperkirakan sebanyak 4-7%.

• Angka kematian dalam 1 tahun diantara pasien


dengan HT emergensi mencapai angka lebih dari 79%
Klasifikasi

Hipertensi emergensi Hipertensi urgensi

• peningkatan TD yang berat


pada kondisi klinis stabil
• peningkatan tekanan darah tanpa adanya perubahan
yang berat, TD ≥ 220/140 akut atau ancaman
• disertai bukti kerusakan kerusakan organ target atau
baru atau perburukan disfungsi organ.
kerusakan organ target • Pada kondisi ini tidak
(target organ damage=TOD) terdapat bukti klinis
• tindakan penurunan TD yg kerusakan organ akut
segera dalam waktu diperantarai hipertensi
menit/jam • Penurunan TD pada keadaan
ini dilaksanakan dalam
kurun waktu 24-48 jam.
PATOFISIOLOGI

About Us Market Analysis Goals & Strategy


01 Here you could 02 Here you could 03 Here you could
describe the topic describe the topic describe the topic
of the section of the section of the section

Content Plan Budget KPI Overview


04 Here you could 05 Here you could 06 Here you could
describe the topic describe the topic describe the topic
of the section of the section of the section
—PENDEKATAN DIAGNOSTIK
Anamnesis

• Riwayat hipertensi = awal hipertensi,


jenis obat anti hipertensi,
keteraturan konsumsi obat
• Ganguan organ = kardiovaskuler,
serebrovaskular, renovaskular, dan
organ lain
PEMERIKSAAN FISIK
● Pemeriksaan fisik dilakukan sesuai dengan kecurigaan organ target yang terkena
berdasarkan anamnesis yang didapat.
● Pengukuran peningkatan tekanan darah (dilakukan konfirmasi: sesuai posisi
pengukuran yang tepat, pemeriksaan pada posisi supinasi dan berdiri, lokasi
pengukuran dilakukan dikedua lengan)
● Palpasi denyut nadi dikeempat ekstremitas
● Auskultasi untuk mendengar ada/tidaknya bruit pembuluh darah besar, bising
jantung, dan ronkhi paru
● Pemeriksaan neurologis umum, Pemeriksaan funduskopi
Penilaian HMOD
Tatalaksana

Hipertensi Urgensi
- Tidak memerlukan penurunan tekanan darah segera dalam waktu observasi
- Oral anti hipertensi kerja cepat
- Target tidak tercapai, tingkatkan dosis
- Target tercapai dalam 3-7 hari
Management of Hypertensive Urgencies
Hipertensi Emergensi
● Target penurunan tekanan darah sistolik dalam satu jam pertama sebesar 10 – 15%
dari takanan darah sistolik awal dan tidak melebihi 25 %
● Jika kondisi pasien cukup stabil maka target tekanan darah dalam 2 sampai 6 jam
selanjutnya sekitar 160 /100 – 110 mmHg
● Selanjutnya hingga 24 jam kedepan tekanan darah dapat diturunkan hingga tekanan
sistoliknya 140 mmHg
● natriuresis spontan dapat menyebabkan terjadinya penurunan volume
intravascular, sehingga pemberian cairan kristaloid akan memperbaiki perfusi organ
dan mencegah menurunan tekanan darah yang drastis akibat efek obat
antihipertensi yang diberikan
IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medis : 30.71.41


Tanggal Masuk : 29-06-2021
Ruang : siloam
Nama : Ny. J
Tanggal lahir : 25-04-1978
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : IRT
Status : Menikah
Alamat : balige
Anamnesa

● Keluhan utama : nyeri kepala hebat


● Deskripsi : nyeri kepala hebat dirasakan os kurang lebih 2 hari SMRS,nyeri kepala
dirasakan sangat nyeri di belakang kepala hingga leher belakang, dan terasa tegang.
Nyeri ulu hati (+) mual (+) muntah (+)
● Riwayat penyakit terdahulu : disangkal
● Riwayat penggunaan obat : amlodipine
● Ketaatan mengkonsumsi obat : os mengatakan terkadang lupa mengkonumsi obat
Tanda vital

Kesadaran : Compos Mentis


Tekanan darah : 220/140
Nadi : 80x/menit
Temperatur : 36ᵒC
Pernapasan : 20x/menit
SpO2 : 96%
Pemeriksaan fisik

● KULIT : dbn
 
● KEPALA DAN LEHER : Simetris, rambut: hitam, trakea medial, pembesaran KGB (-),
struma(-), TVJ R-2 cm H2O
 
● RONGGA MULUT DAN TENGGOROKAN :
dbn
 
● MATA
Conjunctiva palp. inf. Pucat (-), sclera ikterik (-), RC (+)/(+), Pupil isokor
THORAKS
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : Stem fremitus ka=ki
Perkusi : sonor
Auskultasi : SP : vesikuler ; ST : ronki (-) wheezing (-)

JANTUNG
Batas Jantung
Atas : ICS 2 linea parasternalis dextra
Kanan : ics 5 parasternalis dextra
Kiri : ICS 5 1cm ke dalam LMCS
HR : 80x/i,reguler , M1>M2, A2>A1, P2>P1, A2>P2, desah (-)
● ABDOMEN
Inspeksi : datar, caput medusa (-)
Palpasi : Soepel, H/L/R: tidak teraba, nyeri tekan (-),
Perkusi : Timpani, pekak hati (+), pekak beralih (-)
Auskultasi : Peristaltik (+), double sound (-)

● PUNGGUNG
(-), tapping pain
 
● EKSTREMITAS:
Superior: oedem -/-
Inferior: oedem
● NEUROLOGI:
paresis nervus VII dan XII dekstra
hemiparesis dekstra

Refleks Fisiologis:
bisep dekstra (-) trisep dekstra (-)bisep sinistra (+) trisep sinistra (+)
KPR dekstra (+) APR dekstra (+) KPR sinistra (+) APR sinistra (-)

Refleks Patologis: hoffman tromner (-), chaddock (-) babinski (-) oppenheim (-)
schaefer (-)
 
● BICARA:
sulit, bibir tertarik ke kiri
Pemeriksaan Penunjang

laboratorium
Jenis foto : AP
trachea : medial
Interpretasi EKG
- Sinus takikardi
- Ventrikel rate 115
- Normoaxis
- PR interval :
- LVH (-)
ASSESMENT

Hipertensi krisis + stroke + dispepsia


PLAN DIAGNOSTIK

Head CT Scan, Pemeriksaan kimia darah, Echocardiography,


USG ginjal
TATALAKSANA

Aktivitas : Tirah baring / bed rest

Tindakan Suportif : Rawat inap

Medikamentosa
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam
Amlodipine 10 mg 1x1
Candesartan 16 mg 1x1
Sucralfat sirup 3x1
Vit B komp 2x1
Tanggal S O A P DIAGNOST
ICS
29/06/21 Os Compos mentis Hipertensi Inf. RL 20 tpm EKG, foto
mengatakan krisis + thorax, darah
TD : 150/90 Inj. Ranitidine /12 jam rutin
badan terasa dispepsia
mmHg Amlodipine 5 mg 1x1
lemas,
pusing (+) HR : 80x/menit Candesartan 8 mg 1x1
mual (+)
T : 36,5ᵒC Sucralfat sirup 3x1
nyeri ulu hati
(+) RR : 24x/menit Vitamin B.compleks 2x1

SpO2 : 97%
Tanggal S O A P DIAGNOSTI
CS
30/06/21 Os Compos mentis Hipertensi Inf. RL 10 tpm Pemeriksaan
mengataka krisis + stroke kimia darah
TD : 151/86 Inj. Ranitidine /12 jam
n badan + dispepsia
mmHg Inj. Ondansentron /8jam
terasa
lemas, HR : 87x/menit Sucralfat sirup 3x1
pusing (+)
T : 37ᵒC Amlodipine 10 mg 1x1
mual (+)
nyeri ulu RR : 20x/menit Candesartan 16 mg 1x1
hati (+)
SpO2 : 96% Diazepam 2 mg 2x1
Badan
sebelah
kanan
lemah
Tanggal S O A P DIAGNOSTI
CS
01/07/21 Os Compos mentis, IVFD RL 10 tpm Head CT scan
mengeluhkan bicara pelo, sudut Hipertensi Inj. Ranitidine 1 amp/
badan sebelah bibir tertarik ke krisis 12 jam
kanan sulit kiri
digerakkan stroke Inj. Ondansentron /8jam
TD : 120/85
mmHg Dispepsia Inj. Ceftriaxone /12jam

HR : 87x/menit Dislipidemia Inj. Citicolin /12jam

T : 36,5ᵒC Inj. Ketorolac /8jam

RR : 24x/menit Inj. Transamin /12 jam

SpO2 : 97% Sucralfat sirup 3x1C

Amlodipine 10 mg 1x1

Canderin 16 mg 1x1

Diazepam 2 mg 2x1
Tanggal S O A P DIAGNOST
ICS
02/07/21 Os Compos mentis, Inf. NaCl 0,9% 100
mengeluhkan bicara pelo, Hipertensi cc + 1 amp tensilo
badan sebelah sudut bibir krisis 10 tpm mikro
kanan sulit tertarik ke kiri Inf. Rl 10 tpm
digerakkan Stroke
TD : 140/96 iskemik Inj. Ranitidine /12 jam
mmHg Inj. Ondansentron
HR : 86x/menit
dislipidemi /8jam
a Inj. Ceftriaxone 1
T : 36,5ᵒC gr/12 jam
Inj. Citicolin /12 jam
RR : 24x/menit Amlodipine 10 mg
1x1
SpO2 : 94% Candesartan 16 mg
1x1
Domperidone 10 mg
3x1
Sukralfat sirup 3x1
Tanggal S O A P DIAGNOST
ICS
03/07/21 Os Compos mentis, inf. R.sol 10 tpm
mengeluhkan bicara pelo, Hipertensi Lansoprazole 30 mg 1x1
badan sebelah sudut bibir krisis Domperidone 10 mg 3x1
kanan sulit tertarik ke kiri Amlodipine 10 mg 1x1
digerakkan Stroke Candesartan 16 mg 1x1
TD : 150/96 iskemik Atorvastatin 20 mg 1x1
mmHg Sucralfat sirup 3x1
HR : 91x/menit
dislipidemi As. Folat 1x1
a b.Comp 2x1
T : 36,5ᵒC

RR : 24x/menit

SpO2 : 94%
Tanggal S O A P DIAGNOST
ICS
04/07/21 Lemas (+) Compos mentis, Hipertensi Inf. R.Sol 20 tpm
pusing (+) TD : 168/107 krisis Lansoprazole 30 mg 1x1
mmHg Domperidone 10 mg 3x1
Stroke Amlodipine 10 mg 1x1
HR : 91x/menit iskemik Atorvastatin 20 mg 1x1
Candesartan 16 mg 1x1
T : 36,5ᵒC
dislipidemi Citicoline 500 mg 2x1
RR : 24x/menit a Aptor 100 mg 1x1
Natrium diclofenak 50 mg
SpO2 : 94% 3x1
Sucralfat sirup 3x1
Asam folat 3x1
Vit. B. Complex 3x1
Tanggal S O A P DIAGNOS
TICS
05/06/21 Os Compos Hipertensi Ivdf Nacl 0,9%
mentis krisis + Citikolin 500 mg 2x1
mengatakan Aptor 100 mg 1x1
badan terasa stroke Natrium diclofenac 2x1
TD : 170/110 Lansoprazole 30 mg 1x1
lemas, mmHg Domperidone 10 mg 3x1
nyeri kepala HR : Amlodipine 10 mg 1x1
Candesartan 16 mg 1x1
(+) 90x/menit Sucralfat sirup 3x1
As. Folat 3x1
Badan T : 37ᵒC
sebelah
kanan mulai RR :
membaik 20x/menit
SpO2 : 95%
Tanggal S O A P DIAGNOS
TICS
06/06/21 Keluhan Compos Hipertensi Amlodipine 10 mg 1x1
mentis krisis + Candesartan 16 mg 1x1
membaik Atrovastatin 20 mg 1x1
stroke Lansoprazole 30 mg 1x1
Lemas TD : 160/80 Domperidone 10 mg 1x1
mmHg Sucralfat sirup 2x1

HR :
80x/menit
T : 36,5ᵒC
RR :
20x/menit
SpO2 : 97%
THANKYOU !

Anda mungkin juga menyukai