Muhammad Fahmi Rizaldy-212005100-PPT ANALISIS PW
Muhammad Fahmi Rizaldy-212005100-PPT ANALISIS PW
Analisis
Perencanaan
Wilayah
Muhammad Fahmi Rizaldy, ST.
2120051009
ANALISIS PERENCANAAN WILAYAH
Wilayah (region) dalam pengertian ini adalah suatu area
geografis yang memiliki ciri tertentu dan merupakan
media bagi segala sesuatu untuk berlokasi dan berinteraksi
01 02 03 04
Berkeinginan Media Bagi Pasar Konsep Pembangunan Mengupayakan
A. ANALISIS WILAYAH
LAYANAN
Perencanaan wilayah pada dasarnya adalah perencanaan ekonomi yang memberikan ruang kepada analisis lokasi dan spasial. Salah
satu model sederhana yang menjelaskan permintaan secara spasial digambarkan melalui kurva permintaan ruang yang biasa
disebut sebagai model Von Thunen
model Von Thunen
Model ini merupakan turunan dari kurva permintaan- hubungan antara permintaan komoditas dan harga-yang dimodifikasi dengan
memasukkan aspek jarak. Model ini berangkat dari asumsi-asumsi:
● 1. hanya ada satu komoditas
● 2. populasi dan kepadatan menyebar merata
● 3. pendapatan seragam
● 4. fisik wilayah homogen sehingga setiap individu bebas bergerak ke mana saja
● 5. hanya ada satu jenis alat transportasi. Diumpamakan, pada awalnya hanya beroperasi sebuah perusahaan.
Kurva Von Thunen
● 1. Terbentuknya kurva permintaan (AR=D) menggambarkan jumlah
barang yang diinginkan oleh konsumen yang ada di wilayah sekitar
perusahaan. Berdasarkan kurva tersebut, terlihat bahwa semakin dekat
jarak konsumen dengan perusahaan, semakin besar permintaannya.
Kondisi tersebut menggambarkan bahwa biaya transportasi yang
ditanggung oleh konsumen semakin kecil.
● 2. Wilayah pasar akan berbentuk lingkaran (konsetris) dengan jarak
terjauh sepanjang OR.
● 3. Wilayah pasar yang terbentuk dapat dibagi dalam dua area, yaitu
threshold dan range. Threshold (lingkaran dengan jari-jari sepanjang
OT) merupakana wilayah pasar yang akan membuat produsen
setidaknya akan mendapatkan i tingkat keuntungan normal untuk
menutupi biaya operasional. Range adalah wilayah pasar, tempat
konsumen berhadapan dengan biaya transportasi yang tinggi untuk
memperoleh komoditas.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan
Sruktur biaya produksi perusahaan. Struktur biaya perusahaan akan tergambarkan pada kurva
biaya rata-rata AC (yang dalam ilmu ekonomi dapat digunakan sebagai ukuran efisiensi
perusahaan). Jika harga yang terbentuk lebih besar dibandingkun biaya rata-rata (AC) perusahaan,
perusahaan tersebut akan mendapatkan profit. Begitu juga sebaliknya. Perusahaan hanya
mendapatkan keuntungan normal apabila harga yang terbentuk sama dengan biaya rata-rata
perusahaan.
Pada Gambar 7.2
● (a), perusahaan hanya akan mendapatkan keuntungan normal dari aktivitas usahanya (karena
pada saat itu perusahaan hanya mendapatkan harga sama dengan AC atau dengan kata lain
perusahaan hanya akan mendapatkan titik pulang impas/break even poin). Implikasinya,
produsen hanya mampu beroperasi dalam wilayah ambang penerimaan isyarat sejauh OT.
Lebih dari itu (dalam cakupan), ia mengalami kerugian. Sebaliknya, perusahaan akan
mendapatkan profit jika harga yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan biaya produksi
rata-rata
● (b) karena harga yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan biaya rata-rata perusahaan. Oleh
karena itu, produsen dapat memperluas operasi dalam wilayah cakupan hingga sejauh OT'.
Jika perusahaan beroperasi lebih jauh dari titik T', produsen akan mengalami kerugian.
Terbentuknya Pasar
● 1. Cakupan dalam (inner range), yaitu wilayah yang pengertiannya sama dengan
ukuran wilayah pasar. Pada posisi sepanjang cakupan dalam, produsen menempatkan
biaya rata-rata, penerimaan rata-rata, dan harga pada tingkat yang sama.
● 2. Terbentuknya cakupan luar ideal (ideal outer range) dengan besaran kurang lebih
sama dengan batas terluar cakupan. Cakupan luar ideal edalah jarak maksimum yang
harus dihadapi oleh konsumen untuk membeli suatu produk pada biaya rata-rata
minimal. Dengan kata lain, cakupan luar ideal merupakan lokasi-lokasi di mana
besaran biaya transportasi signifikan tinggi sehingga permintaan terhadap suatu
produk menjadi sama dengan nol atau cakupan pada saat biaya rata-ratanya sama
dengan nol
● 3. Cakupan luar nyata (real outer range), yaiti wilayah yang berbentuk heksagonal
dengan batas sebelah dalam berimpit dengan cakupan dalam. Terbentuknya cakupan
luar nyata merupakan konsekuensi dari mekanisme kompetisi di antara monopoli
sedemikian rupa sehingga mencerminkan wilayah pasar aktual bagi seorang
produsen.
Nugroho & Dahuri (2004) mengidentifikasi empat faktor
yang perlu diperhatikan dalam menciptakan struktur wilayah pasar yang
optimal.
Nugroho & Dahuri (2004) mengidentifikasi empat faktor yang perlu diperhatikan
dalam menciptakan struktur wilayah pasar yang optimal.
Faktor jumlah
Biaya penduduk
transportasi kenaikan tingkat konsumsi, dan
memiliki pengaruh terhadap kenaikan penghasilan dalam jangka
wilayan pasar tampak ambigu panjang dapar saja memicu
bertambahnya produsen sekaligus
mempersempit wilayah pasar.
B. Analisa Daya Dukung
Salah satu perencanaan yang spesifik adalah metode perencanaan wilayah yang didasarkan pada tujuan
(planning by objectives). Metode ini pada awalnya dikembangkan di Jerman dengan nama
Zielorientierte Projektplanning (ZOPP). Meskipun pada awalnya metode ini dikembangkan untuk
perencanaan proyek, kemudian dikembangkan untuk perencanaan pembangunan regional. Prinsip
utama dari metode ZOPP adalah metode ini memfokuskan musyawarah (pariicipatory planning)
sebagai prinsip utama dari perencanaan yang akan dilakukan. Karena fokusnya pada perencanaan
partisipatif, segala tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembangunan melalui metode
ZOPP harus didasarkan pada kesepakatan yang ada di masyarakat.
Analisa yang Berorintasi Tujuan
Ciri-ciri pembangunan yang didasarkan pada prinsip yang berbasiskan masyarakat sebagai
berikut. Dalam
1. proses pembangunan, masyarakat membuat dan mengimplementasikan keputusan
mengenai apa yang ingin dicapai dari pembangunan.
2. Pembangunan didasarkan pada inisiatif dari masyarakat. Biasanya itu akan terkait dengan
proses kepemimpinan,
3. Masyarakat dapat menggunakan sumber daya yang berasal dari internal atau eksternal
wilayah untuk mencapai perubahan yang dimaksud.
4. Partisipasi dari masyarakat dalam komunitas mutlak diperlukan (diasumsikan ada sistem
yang demokrasi).
5. Pembangunan itu merupakan proses yang komprehensif.
6. Perubahan pada masyarakat merupakan sesuatu yang penting sebagai dasar pencapaian
tujuan yang diharapkan.
Analisis
Tujuan
Analisis tujuan merupakan suatu teknik untuk meneliti tujuan-tujuan yang diharapkan
dapat dicapai sebagai akibat dari pemecahan masalah yang telah disebutkan dalam analisis
masalah. Hasil dari analisis tujuan dituangkan dalam bentuk pohon tujuan (objectives
tree). Dalam pohon tujuan, dituangkan pernyataan-pernyataan positif sebagai kebalikan
dari pernyataan-pernyatnan dalam pohon masalah, Pernyataan yang ada dalam pohon
tujuan menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai/diperbaiki berdasarkan kondisi yang
teridentifikasi dalain pohon masalah (hasil analisis masalah).
Manfaat Analisis Tujuan
1. memungkinkan kita mengidentifikasi kegiatan utama sebagai
prioritas yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah yang
ada;
2. sebagai bahan dasar untuk menentukan arah kebijakan melalui
penentune program-program kegiatun yang teridentifikasi;
memungkinkan kita untuk melihat beberapa alternatif pemecahan
berdasarkan masalah yang teridentifikasi;
3. memungkinkan kita untuk melihat hubungan antara tindakan
yang akan dilakuken dan hasil yang mungkin dicapai;
4. memungkinkan kita untuk mellhat pola hubungan/keterkaitan
satu program
5. kegiatan dengan program lainnya, termasuk hubungan sebab
akibatnya;
6. memungkinkan kita untuk menentukan tujuan secara umum dari
program pembangunan yang akan dilaksanakan.
Langkah-Langkah Pembuatan Analisis Tujuan
Standar Subjects
Infrastuktur
Infrastuktur Fisik
Sosmed
Pemerintah
Konsep Daya
Saing Di
Eropa
Piramida Daya Saing
Terimakasih