Anda di halaman 1dari 14

MENJAGA KESEHATAN

MENTAL DI MASA
PANDEMI
SUWATI, SE.
APA ITU CORONA VIRUS?

Coronavirus adalah virus yang bisa


menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak
kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus
ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan
berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).
Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari
saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang
tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang
baik atau kontak langsung dengan droplet. Virus ini bisa
menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut),
orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil
dan ibu menyusui.

Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga merupakan hal yang serius
serta perlu diperhatikan pada saat pandemik Covid-19 ini. Pemerintah
sudah memberikan himbauan untuk mengurangi transmisi Covid-19
diantaranya social distancing, karantina, bekerja dari rumah dan
sebagainya mengakibatkan perubahan besar pada kebiasaan rutin dan
aktivitas sehari-hari pada masyarakat.
Sayangnya hal tersebut menyebabkan gangguan kesehatan mental serta psikis pada masyarakat seperti
depresi, stress, insomnia, penggunaan obat-obatan dan lainnya sampai lebih buruknya sifat cemas dan
curiga berlebihan kepada orang lain di sekitarnya yang sakit. Gangguan kesehatan mental yang terjadi
selama pandemi dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketakutan terhadap wabah, rasa terasing
selama menjalani karantina, kesedihan dan kesepian karena jauh dari keluarga atau orang yang
dikasihi, kecemasan akan kebutuhan hidup sehari-hari, ditambah lagi kebingungan akibat informasi
yang simpang siur
Berikut cara sederhana untuk bantu jaga
kesehatan mental di tengah pandemi Covid-
19 ini :

1. Bijak Menyaring Informasi


Cara pertama untuk menjaga kesehatan mental di tengah
pandemi Covid-19 ini adalah membatasi konsumsi
terkait berita yang ada. Kamu bisa membatasi waktu
membaca atau menonton yang tidak membuat kamu
lebih baik. Memilih berita yang sudah tersebar luas dan
tidak mudah percaya dengan berita yang ada adalah
salah satu cara untuk menghindarkan kamu dari tekanan
yang diciptakan oleh berita-berita yang ada.
2. Membatasi Penggunaan
Sosial Media

Kamu bisa untuk memutuskan tidak aktif bersosial media


terlebih dahulu. Hal ini bisa membuat kamu tidak
terkontaminasi dari berita-berita yang tidak baik untuk
kesehatan mental. Namun, hal ini sifatnya sementara
karena kamu juga perlu memperbaharui berita yang ada.
Pilihan yang bijak selama kamu non aktif dari media sosial
adalah membaca buku, atau mencoba hobi-hobi yang
selama ini belum sempat kamu jalani.
3. Menjaga Kebersihan
Diri
Kemudian, cara lain yang bisa kamu terapkan untuk
tetap bisa menjaga kesehatan mental adalah menjaga
kebersihan dengan rutin mencuci tangan. Namun,
juga jangan berlebihan ya. Pastikan saja jika sehabis
menyentuh permukaan benda, kamu segera cuci
tangan dengan sabun. Mencuci tangan dengan sabun
adalah salah satu cara efektif untuk menekan infeksi
virus corona. Jika kamu berada di luar rumah karena
keadaan yang penting, pastikan kamu membawa hand
sanitizer untuk tetap menjaga tangan kamu bersih ya.
4. Melalukan Physical Distancing

Dalam keadaan genting atau darurat mesti


keluar rumah, pastikan kamu menerapkan
physical distancing. Semisalnya kalau antre
di minimarket, kamu mesti menjaga jarak
dengan orang lain. Gunakan masker, dan
berusaha tidak menyentuh bagian apapun
yang ada di wajah sebelum memastikan kalau
tangan kamu bersih.
5. Menjaga Kondisi Tubuh
Tetap Vit
Kelelahan membuka peluang untuk tubuh
kamu kehilangan daya tahan tubuh yang
baik. Oleh karena itu, kamu terus
mengonsumsi makanan bernutrisi serta
mengonsumsi multivitamin yang
mengandung vitamin c. Hal tersebut bisa
membantu kamu jaga daya tahan tubuh agar
terus optimal. Jika daya tahan tubuh kamu
vit, kamu bisa terhindar dari paparan virus
ini.
6. Menjaga Komunikasi dengan
Keluarga dan Sahabat

Luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan keluarga,


sahabat, dan teman, baik melalui pesan singkat, telepon,
atau video call. Kamu bisa menceritakan kekhawatiran
dan kecemasan yang sedang kamu rasakan. Dengan cara
ini, tekanan yang kamu rasakan dapat berkurang
sehingga kamu bisa lebih tenang. Rasa takut dan cemas
memang normal dirasakan selama masa pandemi seperti
ini. Namun, cobalah untuk selalu berpikir positif dan
bersyukur. Jika stres dan ketakutan yang kamu alami
terasa sangat berat, jangan ragu berkonsultasi dengan
psikolog atau psikiater
Nah,membahas tentang prtokol kesehatan

yang sesuai dengan yang telah diajarkan didalam agama islam? Sadar atau tidak kah kalian
bahwa himbauan protokol kesehatan pemerintah itu sudah dicontoh kan sejak lama bahkan
sejak di tahun kenabian?
Sadar atau tidak bahwa anjuran untuk tetap menjalankan pola hidup sehat serta
berdiam diri dirumah sudah diajarkan oleh islam sejak lama. Tertera dalam
hadis – hadis juga dalam ayat suci Al-Qur’an, bahkan wabah penyakit seperti
saat ini juga sudah lama ada sejak tahun kenabian. Dalam suatu riwayat
mengatakan “ Jika suatu kota / negara terkena wabah, maka jika kamu didalam
nya menetaplah, jangan keluar dari negara tersebut. Dan jika kamu hendak
mengunjunginya maka kembalilah, jangan masuk kedalam kota / negara
tersebut “, kurang lebih seperti itulah bunyi dari suatu riwayat. Dalam hal itu
kita bisa memahami bahwa wabah penyakit itu sudah ada dari dahulu bahkan
jauh disaat tahun kenabian. Dan sudah dianjurkan untuk lebih baik berdiam diri
dirumah dan membatasi interaksi sosial pada saat wabah penyakit sedang
meraja lela. Selain hal tersebut, didalam islam juga diperintahkan untuk
menjaga kesehatan tubuh dengan cara pola hidup sehat. Salah satunya yaitu
dalam hal mencuci tangan. Kita dianjurkan untuk selalu mencuci tangan sebagai
awalan dan akhiran kita dalam mengerjakan sesuatu.
kesimpulan
• menjaga kesehatan tubuh, menerapkan pola hidup
sehat, dan membatasi interaksi sosial itu sangatlah
penting bagi kita. Selain sebagai antisipasi penyebaran
virus juga dalam hal – hal lain yang tidak diinginkan.
Jadi jangan pernah beranggapan bahwa pemerintah
hanya menyusahkan kita dengan menghimbau kita
untuk mengurangi aktivitas diluaran rumah dan jangan
pernah berhenti berdo’a untuk terus berikhtiar.

Anda mungkin juga menyukai