Anda di halaman 1dari 19

Sudut, Nilai, &

Viralitas Berita
Angle
Sudut Berita
Ilustrasi angle dalam foto
Wafatnya Pesan
Gus Dur terakhir

Aktivitas santri
Tebuireng
Testimoni
tokoh

Waktu dan Wafatnya


tempat Gus Dur
pemakaman

Kehadiran
pejabat tinggi
negara
Hari-hari
Wafatnya terakhir
Gus Dur Gus Dur

Antusiasme Aksi solidaritas


masyarakat
bertakziah
Pemilihan angle berita
bekerja dalam dua fase

Memilah informasi yang betul-betul relevan


termasuk mengklasifikasi data primer dan data sekunder

Fokus pada sudut yang khusus sehingga berita


menjadi bermakna bagi pembaca.
Nilai
Berita
Dua hal yang Angle Berita Nilai Berita
terpisahkan
Fokus Standar
Nilai berita dipengaruhi oleh
hal-hal berikut:

Kedekatan (proximity) Kemanusiaan (human


geografis, psikologis, atau interest)
ideologis

Dampak (impact) Sensasi (sensation)


perorangan-publik; lokal-nasional, menggemparkan, mengejutkan,
nasional-global dan tak biasa

Aktualitas (actuality/currency) Viralitas (virality)


kecepatan dan kesegaran trending, jadi perbincangan
informasi

Ketokohan/kenamaan
(prominence) Dan lain-lain
Viralitas
Berita
Indikator

Persebaran Jadi topik Mengundang


yang masif perbincangan banyak
publik komentar
Contoh alat yang bisa dipakai

Trend Ranking
Jurnalisme Online
Jurnalisme online adalah proses
penerbitan berita secara online
(dalam jaringan - daring) melalui
jaringan internet di dunia maya
(website, blog, dan media sosial).
Website

NU Online
Blog
andreasharsono.net
Media Sosial

Instagram
Narasi News Room
Pers dan Informasi di Media Sosial

Pers Informasi di Medsos


1) Ada wartawan 1) Tidak ada wartawan
2) Ada manajemen keredaksian 2) Tidak ada manajemen keredaksian

3) Ada prosedur jurnalistik 3) Tidak ada prosedur jurnalistik


4) Tidak ada tanggung jawab jurnalistik
4) Ada tanggung jawab jurnalistik
5) Tidak ada kode etik jurnalistik
5) Ada kode etik jurnalistik
Karakteristik Jurnalistik Online
1. Keleluasaan Pembaca
Dalam jurnalistik online, audiens (pembaca, pengguna, atau pengunjung situs) diberi keleluasaan untuk
memilih berita/informasi yang diinginkannya sendiri. Dengan begitu audiens dapat terlibat langsung untuk
menentukan urutan bacaan dari mana lalu ke bacaan mana. Dari topik mana ke topik mana, bahkan loncat
tahun. Audiens tidak hanya pasif menerima struktur/urutan berita dari penerbit seperti pada media
konvensional.
2. Tanpa Perantara
Dalam jurnalistik online, setiap kali berita di posting, maka berita itu akan langsung bisa diakses, dibaca oleh
audiens dari seluruh dunia. Waktu yang diperlukan untuk menyampaikan berita tersebut jauh lebih cepat
dibandingkan media konvensional yang memerlukan proses pencetakan dan pengiriman seperti Koran.
Informasi/berita tersebut juga dapat langsung diakses oleh penggunanya, tanpa perlu perantaraan pihak ketiga.
Lanjutan…
3. Kemampuan Multimedia
Media online memungkinkan jurnalis menggunakan berbagai cara dalam penyajian berita. Berita
dapat disajikan dalam bentuk teks, suara, gambar, video, atau komponen lainnya sekaligus.
4. Fleksibilitas Penyajian Berita
Berita-berita yang disajikan oleh jurnalistik online bersifat independen. Setiap berita dapat berdiri
sendiri, sehingga audiens tidak harus membaca seluruh rangkaian berita secara berurutan untuk dapat
memahami isi berita.
5. Konten ‘Abadi’
Media online memungkinkan karya para jurnalis online tersimpan secara 'abadi' sehingga audiens
dapat dengan mudah mengakses kembali berita atau artikel kapan pun audiens mau. Audiens juga
dapat menyimpannya sendiri.
Lanjutan…
6. Ruang Tak Terbatas
Dalam jurnalistik online, ruang bukan masalah. Halaman (page) tempat
informasi/berita disajikan tak terbatas ukuran serta jumlah, sehingga artikel dapat
dibuat sepanjang dan selengkap mungkin untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
7. Interaksi Langsung
Jurnalistik online memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara audiens
dengan berita/informasi yang dibaca, termasuk juga redaksi (wartawan), seperti
melalui kolom komentar atau sosial media.

Anda mungkin juga menyukai