Anda di halaman 1dari 17

NAMA: ISMAIL

NIM: 201121025
PRODI: DIV SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN + PROFESI NERS
MATA KULIAH: FARMAKOLOGI

DOSEN: apt Hadi Kurniawan, S. Farm, Msc


1. Jelaskan prinsip dasar pemberian obat!

1. Benar Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara mencocokkan
program pengobatan pada pasien, nama, nomor register, alamat untuk mengidentifikasi kebenaran obat.
Hal ini penting untuk membedakan dua klien dengan nama yang sama, karena klien berhak untuk
menolak penggunaan suatu obat, dan klien berhak untuk mengetahui alasan penggunaan suatu obat.
2. Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik dan pasien harus mendapatkan informasi tersebut atau
menghubungi apoteker untuk menanyakan nama generik dari nama dagang obat yang asing. Jika pasien
meragukan obatnya, maka perawat harus memeriksanya lagi dan perawat harus mengingat nama dan obat
kerja dari obat yang diberikan. Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya, perawat harus
memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu saat mengembalikan obat ke tempat penyimpanan,
saat obat diprogramkan, dan ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat. Jika labelnya tidak
terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi.
3. Benar Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat dan agar perhitungan obat benar untuk diberikan kepada
pasien maka penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti alat untuk
membelah tablet, spuit atau sendok khusus, gelas ukur, obat cair harus dilengkapi alat tetes.
4. Benar Cara Pemberian
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda dan rute obat yang
diberikan diantaranya inhalasi, rektal, topikal, parenteral, sublingual, peroral.
Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh tempat kerja
obat yang diinginkan, sifat fisik dan kimiawi obat, kecepatan respon yang
diinginkan, dan keadaan umum pasien.
5. Benar Waktu
Untuk dapat menimbulkan efek terapi dari obat dan berhubungan dengan kerja
obat itu
sendiri, maka pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang
diprogramkan.
6. Benar Dokumentasi
Pemberian obat harus sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah
sakit.
Perawat harus selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah
diberikan serta respon klien terhadap pengobatan. Perawat harus
mendokumentasikan
kepada siapa obat diberikan, waktunya, rute, dan dosis setelah obat itu diberikan
7. Benar Evaluasi
Setelah pemberian obat, perawat selalu memantau atau memeriksa efek kerja
obat kerja
tersebut
8. Benar Pengkajian
Sebelum pemberian obat, perawat harus selalu memeriksa tanda-tanda vital (TTV).
9. Benar Reaksi dengan Obat Lain
Pada penyakit kritis, penggunaan obat seperti omeprazol
diberikan dengan chloramphenicol.
10. Benar Reaksi Terhadap Makanan
Pemberian obat harus memperhatikan waktu yang tepat karena
akan mempengaruhi efektivitas obat tersebut.
Untuk memperoleh kadar yang diperlukan, ada obat yang harus
diminum setelah makan misalnya Indometasin
dan ada obat yang harus diminum sebelum makan misalnya
Tetrasiklin yang harus diminum satu jam sebelum
makan.
11. Hak Klien Untuk Menolak
Perawat harus memberikan PowerPoint
“inform consent” dalam pemberian
Presentation
obat dan klien memiliki hak untuk menolak
pemberian obat tersebut
12. Benar Pendidikan Kesehatan Perihal Medikasi Klien
Perawat memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan
pendidikan kesehatan khususnya yang berkaitan dengan
obat kepada pasien, keluarga pasien, dan masyarakat luas
diantaranya mengenai perubahan-perubahan yang
diperlukan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit,
interaksi obat dengan obat dan obat dengan
makanan, efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat,
hasil yang diharapkan setelah pemberian obat,
alasan terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh, penggunaan
obat yang baik dan benar.
2. Jelaskan apa yang dimaksud penggunaan obat rasional
dan bagaimana kriteria pengobatan rasional!

Penggunaan obat yang rasional adalah penggunaan obat


yang sesuai dengan kebutuhan klinis
pasien dalam jumlah dan untuk waktu yang memadai,
dengan biaya yang terendah Kriteria
pengobatan rasional :
• Sesuai dengan indikasi / gejala / keluhan penyakit dan
tidak ada interaksi merugikan.
• Memperhatikan kondisi khusus pasien hamil,
menyusui, bayi, lansia, penyakit pemberat.
• Pengalaman alergi / reaksi yang tidak diinginkan thd
obat.
• Tersedia setiap saat dengan harga terjangkau.
• Cara pemberian dengan interval waktu pemberian
obat yang tepat.
• Lama pemberian yang tepat.
• Obat yang diberikan harus efektif, dengan mutu
terjamin dan aman.
3. Apa yang dimaksud dengan "benar" dalam pemberian
obat, dalam praktek keperawatan!

Dalam memberikan obat kepada pasien , perawat harus


menggunakan 7 prinsip benar yaitu klien yang benar, obat
yang benar, dosis yang benar, waktu yang benar, rute yang
benar, dokumentasi yang benar, dan informasi yang benar.
Selain itu pedoman pemberian obat harus diperhatikan.
Beberapa pedoman umum dalam pemberian obat dijelaskan
dalam prosedur pemberian obat yang benar yang terdiri
dari 4 langkah (persiapan, pemberian, pencatatan, dan hal-
hal yang tidak boleh dalam pemberian obat).
4. Jelaskan indikator dari penggunaan obat
yang rasional!

1. Indikator inti 2. Indikator tambahan


a. Indikator peresepan • Persentase pasien yang diterapi tanpa obat.
• Rerata jumlah item dalam tiap resep. • Rerata biaya obat tiap peresepan.
• Persentase dengan nama generik. • Persentase biaya untuk antibiotik.
• Persentase peresepan dengan antibiotik. • Persentase biaya untuk suntikan.
• Persentase peresepan dengan suntikan. • Peresepan yang sesuai dengan pedoman
• Persentase peresepan yang sesuai dengan Daftar
pengobatan. Persentase pasien yang puas
Obat Esensial.
dengan pelayanan yang diberikan.
b. Indikator pelayanan
• Rerata waktu konsultasi.
• Persentase fasilitas kesehatan yang mempunyai
• Rerata waktu penyerahan obat. akses kepada informasi yang obyektif.
• Persentase obat yang sesungguhnya diserahkan.
• Persentase obat yang dilabel secara adekuat.
c. Indikator fasilitas
• Pengetahuan pasien mengenai dosis yang benar.
• Ketersediaan Daftar Obat Esensial.
• Ketersediaan key drugs.
5. Apa dampak dari pengobatan yang tidak rasional
dan berikan contoh pengobatan yang tidak rasional
tersebut!
Beberapa data berikut mewakili dampak negatif yang terjadi
akibat penggunaan obat yang tidak rasional:
• Resistensi antibiotik. Mengurangi kepercayaan masyarakat
kepada tenaga kesehatan. Efek samping obat dan
kesalahan pengobatan yang membahayan tubuh.
Membuang biaya yang tidak perlu.
• Resiko terjadinya penularan penyakit (misalnya hepatitis &
HIV) meningkat pada penggunaan injeksi yang tidak lege
artis, (misalnya 1 jarum suntik digunakan untuk lebih dari
satu pasien).
• Kebiasaan memberikan obat dalam bentuk injeksi akan
meningkatkan resiko terjadinya syok anafilaksis.
• Resiko terjadinya efek samping obat meningkat secara
konsisten dengan makin banyaknya jenis obat yang Contoh pengobatan yang tidak rasional :
diberikan kepada pasien. • penggunaan obat saat tidak diindikasikan, contoh
• Terjadinya resistensi kuman terhadap antibiotika antibiotik untuk infeksi virus saluran napas atas.
• penggunaan obat yang salah untuk kondisi yang
merupakan salah satu akibat dari pemakaian antibiotika
memang membutuhkan obat, contoh tetrasiklin pada
yang berlebih (overprescribing), kurang (underprescribing),
anak yang diare yang membutuhkan caoran
maupun pemberian pada kondisi yang bukan merupakan
rehidrasi oral.
indikasi (misalnya infeksi yang disebabkan oleh virus).
6. Jelaskan bagaimana mengatasi masalah yang
berkaitan penggunaan obat yang tidak
rasional!
Upaya mengatasi masalah penggunaan obat yang tidak rasional :
• Pengendalian kecukuoan obat melalui sistem informasi manajemen obat. Dengan sistem ini
setiap penggunaan dan
• Permintaan obat oleh unit pelayanan kesehatan dapat terpantau, sehingga kecukupan
obat dapat dikendalikan dengan baik.
• Perbaikan sistem suplai melalui penerapan konsep obat esensial nasional. Di sini
mengandung arti bahwa di tingkat pelayanan kesehatan tertentu hanya tersedia obat
yang paling dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat tersedia setiap saat dengan
harga yang terjangkau. Untuk rumah sakit, konsep obat esensial ini diaplikasikan dalam
bentuk formularium rumah sakit.
• Pembatasan sistem peresepan dan dispending obat Perlu disediakan buku pedoman
pengobatan di masing-masing pusat pelayanan kesehatan, formulir resep dengan jumlah
R / yang terbatas dan sebagainya.
• Pembentukan dan pemberdayaan Komite Farmasi dan Terapi (KFT) Komite farmasi dan
terapi mempunyai tugas dan fungsi untuk meningkatkan atau menerapkan penggunaan
obat secara rasional di rumah sakit.
• Informasi hargaAkan memberi dampak sadar biaya bagi para provider serta pasien atau
masyarakat.
• Pengaturan pembiayaanBentuk pengaturan ini dapat merupakan pembiayaan berbasis
kapitasi dan cost sharing.
7. Jelaskan bagaimana cara menghindari/mencegah
kesalahan dalam pemberian obat!

Pastikan dokter, perawat atau petugas kesehatan lain yang merawat Anda memeriksa gelang identitas Anda dan
menanyakan nama Anda sebelum memberikan obat. Untuk mencegah obat yang seharusnya diberikan kepada
pasien lain diberikan kepada Anda.
• Jangan takut berbicara dengan perawat Anda bila Anda berpikir Anda mendapat obat yang tidak sesuai.
• Ketahui jadwal pemberian obat Anda. Jika Anda tidak mendapat obat sesuai jadwal Anda maka bicarakan
dengan tim kesehatan Anda.
• Beritahukan kepada tim kesehatan Anda jika Anda merasa tidak baik setelah mendapat obat. Minta
pertolongan segera jika Anda merasa mengalami efek samping atau reaksi karena obat.
• Jika Anda diberikan cairan intra-vena (infus, maka baca isi dalam kantung infus untuk mengetahui isinya.
Tanyakan kepada tim kesehatan Anda berapa lama waktu untuk menghabiskan cairan infus tersebut.
Beritahukan kepada tim kesehatan Anda bila menetes terlalu cepat atau terlalu lambat.
• Bawa daftar obat-obatan Anda-termasuk obat-obatan baru. Baca daftar dengan hati-hati. Pastikan daftar
tersebut sudah mencakup semua obat yang Anda gunakan. Jika Anda tidak bisa melakukan ini maka minta
teman atau kerabat untuk melakukan ini.
8. Jelaskan bagaimana cara pemilihan
dan cara penggunaan obat!

Cara Pemilihan Obat Untuk menetapkan jenis obat yang dibutuhkan perlu diperhatikan :
• Gejala atau keluhan penyakit
• Kondisi khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia, diabetes mellitus, dll
• Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap obat tertentu
• Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping dan interaksi obat yang
dapat dibaca pada etiket atau brosur obat
• Pilihlah obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi obat dengan obat
yang sedang diminum
• Untuk pemilihan obat yang tepat dan informasi yang lengkap, tanyakan kepada apoteker
√ Cara Penggunaan Obat Pemakaian obat yang tepat memiliki beberapa
pertimbangan, salah satunya adalah sifat fisika kimia obat, mengikuti ritme
biologis tubuh dan atau mengikuti t1/2 obat yang digunakan. Sebagai contoh
penggunaan atorvastatin dan simvastatin memiliki perbedaan. Atorvastatin
dapat diberikan pada sore hari, sedangkan simvastatin harus diberikan malam
hari. Hal ini terjadi karena t1/2 atorvastatin adalah ah 14 jam, sedangkan
simvastatin 2 jam, sehingga Simvastatin harus segera digunakan pada waktu
biologis tubuh untuk sintesis kolesterol, yaitu pada waktu malam hari. Golongan
bifosfonat harus diberikan dengan cara pasien harus duduk dikarenakan sifat
kimia obat yang iritatif, sehingga dengan duduk diharapkan berinteraksi singkat dengan
saluran cerna atas dan segera memasuki lambung.
9. Sebutkan lokasi/tempat pemberian obat parenteral!

Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan


menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh. Pemberian obat melalui parenteral dapat
dilakukan dengan cara :
• Subcutaneous (SC) yaitu menyuntikkan obat ke dalam jaringan yang berada dibawah
lapisan dermis. Lokasinya di lengan atas sebelah luar, paha bagian depan, dan abdomen.
• Intracutan (IC) yaitu menyuntikkan obat ke dalam lapisan dermis, dibawah epidermis.
Lokasinya di lengan bawah bagian dalam.
• Intramuscular (IM) yaitu muenyontikkan obat ke dalam lapisan otot tubuh. lokasi tubuh
untuk melakukan injeksi intramuskular adalah Ventrogluteal, Vestus Lateralis,
Dorsogluteal, Deltoid.
• Intravenous (IV) yaitu menyuntikkan obat ke dalam vena : lengan ( vena basilica dan vena
sefalica ), tungkai ( vena safena ), leher ( vena jugularis ), kepala ( vena temporalis dan
frontalis ).
10. Apa yang perlu didokumentasikan dalam
setiap pemberian obat!

• Nama obat
• Nama pasien
• Dosis
• Rute / jalur / cara (tempat pemberian)
• Waktu dan tanggal
• Oleh siapa obat itu diberikan (inisial dan tanda tangan
perawat atau petugas yang memberikan)
• Alasan kenapa obat diberikan
• Respon klien terhadao pengobatan perlu dicatat untuk
beberapa macam obat seperti :
Narkotika, bagaimana efektifitasnya dalam menghilangkan rasa
nyeri, Analgesik no, narkotika,
Sedativa, Antiemetik, Reaksi yang tidak diharapkan terhadap
pengobatan, seperti irigasi
gastrointestinal atau tanda-tanda kepekaan kulit.
11. Apa yang perlu anda lakukan jika seseorang klien
menolak untuk menerima pengobatan!

Klien dapat menolak untuk pemberian suatu pengobatan.


Tanggung jawab perawat untuk menentukan, jika
kemungkinan alasan penolakan dan mengambil langkah-langkah
yang perlu untuk mengusahakan agar klien mau
menerima pengobatan. Namun jika suatu pengobatan ditolak,
penolakan ini harus segera didokumentasikan. Perawat
yang bertanggung jawab, perawat primer, atau dokter harus
diberitahu jika pembatalan pemberian obat ini dapat
membahayakan klien seperti dalam pemberian insulin. Tindak
lanjut juga diperlukan Jika terjadi perubahan pada
hasil pemeriksaan laboratorium, misalnya pada pemberian insulin
atau warfarin.
12. Apa hal-hal utama yang harus dicatat dalam setiap
pemberian obat?

• Identitas pasien
• Nama kekuatan dan jumlah obat
• Dosis obat
• Rute atau cara pemberian
• Waktu pemberian obat
• Lama pemakaian obat
• Tempat pemberian (sesuai dengan rute pemberian), mis : eye drop OD
atau OS atau ODS
13. Apa implikasi dalam perawatan bagi setiap rute
pemberian obat!

• Nilai kemampuan klien untuk menelan obat sebelum memberikan obat


obat per oral
• Pergunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat. teknik steril
dibutuhkan dalam rute parenteral
• Berikan obat-obat pada tempat yang sesuai
• Tetaplah bersama klien sampai obat oral telah ditelan
‘TERIMAKASIH’

Anda mungkin juga menyukai