Anda di halaman 1dari 12

Analisa Laporan

Keuangan
PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY TBK DAN
PT FKS FOOD SEJAHTERA TBK
Kelompok 2
 Rizki Yatun Hasanah (11190810000014)

 Indri Yulistiana (11190810000015)

 Rahayu Dwi Lestari (11190810000016)


Profil Perusahaan UJ
PT Ultrajaya Milk Industry Tbk merupakan salah suatu perusahaan yang
bisnis utamanya yakni sebagai produsen minuman terkemuka di Indonesia.
Berdiri pada tahun 1958 di Bandung, Jawa Barat yang dirintis oleh seorang
pengusaha Tionghoa bernama Ahmad Prawirawidjaja ini berkembang
menjadi perseroan terbatas sejak tahun 1971.

Ultrajaya Milk awalnya hanya terbatas pada pengembangan produk susu.


Namun seiring dengan diversifikasi perusahaan, Ultrajaya Milk mulai
mengembangkan inovasi produk jus yang kemudian dikenal dengan merek
Buavita, Gogo. Perusahaan juga mengembangkan varian minuman lain yang
populer seperti Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo.
Profil Perusahaan
PT FKS Food Sejahtera Tbk sebelumnya bernama PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk merupakan
perusahaan yang memproduksi makanan yang berada di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 1959. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk hadir dalam industri makanan dengan kesadaran bahwa
industri ini harus dihadapi dengan inovasi dan penciptaan produk yang berkualitas serta berdaya saing
tinggi
Neraca (31 Desember 2020)
Perhitungan Laba Rugi untuk Tahun 2020
(Dalam milyar Rp) PT Ultra Jaya Milk Tbk PT FKS Food Sejahtera Tbk
Penjualan Rp 5.967.362 Rp 1.283.331
Harga Pokok Penjualan Rp 3.738.835 Rp 965.172
Laba (Rugi) Kotor Rp 2.228.527 Rp 1.204.972
Biaya Administrasi & Penjualan Rp 1.004.900 Rp 480.135
Laba (Rugi) Dari Usaha Rp 1.364.261 Rp 2.131.973
Common Size Statement (31 Desember 2020)
Rekening PT Ultra Jaya Milk Tbk PT FKS Food Sejahtera Tbk
Kas 40% 13%
Piutang dagang 14% 15%
Persediaan Barang dagangan 5% 9%
Aktiva Tetap (netto) 42% 63%
Total 100% 100%
Hutang Dagang 6% 7%
Modal Saham 9% 20%
Laba yang ditahan 86% 73%
Total 100% 100%

Rugi Laba
Penjualan 100% 100%
Harga Pokok Penjualan 63% 75%
Laba Bruto 37% 75%
Biaya administrasi & Penjualan 17% 37%
Laba Kotor 23% 166%
Rentabilitas/ ROI
Efektivitas Penggunaan TA
Rasio Likuaditas
Rasio Likuiditas PT Ultra Jaya Milk Tbk PT FKS Food Sejahtera Tbk
Rasio Lancar 240% 81%
Rasio Cepat 233% 57%

Hasil Analisa:
Dari hasil perhitungan diatas, Rasio likuiditas pada PT. Ultra Jaya sangat baik dan
sehat karena memiliki presentase rasio lancar 240% dan rasio cepat 233% karena
nilai ideal dari rasio likuiditas adalah 150% yang berarti semakin besar hasil
perhitungan rasio likuiditas maka semakin sehat kondisi perusahaan. Sedangkan PT.
FKS Food memiliki rasio lancar 81% dan rasio cepat 57% dimana PT. FKS Food
memiliki perbandingan aktivanya lebih kecil dibanding kewajiban yang dimiliki dilihat
dari hal tersebut kemampuan PT. FKS Food dalam melunasi hutang masih
dipertanyakan dan dilihat dari rasio cepatnya jumlah aset cair dan utang lancarnya
sangat berbanding jauh. Bisa ditarik kesimpulan PT. Ultra Jaya sangat ideal karena
memiliki kemampuan yang baik dalam melunasi kewajibannya dibanding PT. FKS
Food yang masih tergolong beresiko dan kurang baik untuk ukuran likuiditas yang
sehat.
Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas PT Ultra Jaya Milk Tbk PT FKS Food Sejahtera Tbk
Rasio Hutang 45% 58%

Hasil Analisa:
Rasio sovabilitas terdiri dari total debt aset. Kunci dari total debt to asset ratio adalah
semakin kecil rasionya maka semakin aman. Pada PT. Ultra Jaya total debt asset nya adalah
0,45 maka bisa disebut aman sedangkan PT. FKS Food memiliki nilai total debt asset sebesar
0.58 masih cukup aman. Tapi jika dilihat dari perbandingan tersebut, maka lebih aman PT.
Ultra Jaya daripada PT. FKS Food. Adanya solvabilitas akan membantu perusahaan menjauhi
kesulitan di masa depan ketika ingin melakukan pembayaran atas pinjaman yang diberikan.
Perusahaan akan mengetahui seberapa besar pinjaman yang dibutuhkan dan dapat dibayar
kembali kepada kreditor. Jika perusahaan melakukan pengukuran solvabilitas, perusahaan
akan mampu beroperasi dalam jangka panjang.
Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas PT Ultra Jaya Milk Tbk PT FKS Food Sejahtera TBk
Inventrory Turnover 18,27 5,93
Perputaran Total Aset 0,68 0,063

Hasil Analisa:
Perputaran persediaan yang tinggi dapat diartikan bahwa jumlah persediaan perusahaan terlalu kecil, dan perusahaan tidak
mampu memenuhi permintaan pelanggan. Sebaliknya, jika perputaran persediaan semaking kecil berarti jumlah persediaan
perusahaan cukup besar dan mampu memenuhi segala permintaan para pelanggan. Dari hasil perhitungan Inventory Turnover
diatas, bisa dilihat bahwa Inventory Turnover PT Ultrajaya Milk Industry Tbk menghasilkan nilai sebesar 18,27 kali, artinya
pengembalian persediaan PT Ultrajaya Milk Industry sebanyak 18,27 kali di tahun 2020. Sedangkan Inventory Turnover PT FKS
Food Sejahtera Tbk menghasilkan nilai sebesar 5,93 kali, artinya pengembalian persediaan PT FKS Food Sejahtera Tbk sebanyak
5,93 kali di tahun 2020. Jika dilihat dari perbandingan kedua perusahaan tersebut, maka PT FKS Food Sejahtera Tbk memiliki
Inventory Turnover yang lebih baik dibanding dengan PT Ultrajaya Milk Industry Tbk karena PT FKS Food Sejahtera Tbk ini
memiliki nilai Inventory Turnover yang lebih kecil.
Nilai dari perhitungan perputaran total aset dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam mengelola semua aset yang
dimiliki untuk meraih pendapatan atau penjualan, maka semakin tinggi nilai perputaran total aset maka semakin baik karena
semakin bagus kinerja perusahaan dalam memaksimalkan aset. Dari hasil perbandingan diatas, diketahui bahwa PT Ultrajaya Milk
Industry Tbk memperoleh perputaran total aset sebesar 0,68 kali pada tahun 2020. Sedangkan PT FKS Food Sejahtera Tbk
memperoleh perputara total aset sebesar 0,063 kali pada tahun 2020. Jika dibandingkan antara kedua perusahaan tersebut, maka PT
Ultrajaya Milk Industry Tbk memiliki memperoleh nilai perputaran total aset lebih baik dibandingkan dengan PT FKS Food
Sejahtera Tbk, karena PT Ultrajaya Milk Industry Tbk memiliki nilai perputaran total aset yang lebih besar sehingga perusahaan
tersebut memiliki kinerja perusahaan yang lebih baik dalam memaksimalkan aset.
Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas PT Ultra Jaya Milk Tbk PT FKS Food Sejahtera TBk
Net Profit Margin 18,59% 93,91%
ROA 12,67% 59,91%
ROE 23,20% 145,51%
Hasil Analisa:

Bisa kita lihat net profit margin PT. FKS Food lebih besar dibanding PT. Ultra Jaya, perusahaan dikatakan memiliki net profit
margin yang baik apabila hasil perhitungannya adalah lebih dari 5%. Dari hasil perhitungan diatas, kedua perusahaan tersebut memiliki net
profiit margin yang baik. Dimana semakin tinggi nilai net ini, maka perusahaan dinilai efisien untuk menentukan harga penjualan
produknya.
Selanjutnya, ROA yakni membahas tentang bagaimana perusahaan mampu menggunakan aset-asetnya secara efisien. Dari
perhitungan diatas bisa kita lihat PT. FKS Food lebih efisien dibanding PT. Ultra Jaya. Dimana PT. Ultra Jaya hanya memiliki nilai ROA
sebesar 12,67% sedangkan nilai ROA PT. FKS Food bisa mencapai 59,91%. Dari persentase tersebut sudah terlihat jelas, PT. FKS Food
dengan nilai total aset kurang dari PT. Ultra Jaya ternyata lebih menguntungkan. Berbeda dengan PT. Ultra Jaya yang memiliki total aset
lebih besar, tetapi laba bersih yang dibukukan tidak sebesar PT. FKS Food. Dapat kisa kita simpulkan, PT. FKS Food memiliki profitabilitas
yang tinggi dan lebih efisien dibanding PT. Ultra Jaya.
Dilihat dari nilai ROE, PT. FKS Food lebih besar dibandingkan PT. Ultra Jaya dimana PT. Ultra Jaya hanya memiliki nilai sebesar
23,20% sedangkan PT. FKS Food bisa mencapai 145,51%. Jika dilihat dari ROE PT. FKS Food bisa diartikan tiap 1 rupiah dari ekuitas
pemegang saham, PT. FKS Food dapat mengolahnya menjadi 1,45 rupiah laba bersih perusahaan. Hal ini menandakan PT FKS Food lebih
efektif dan efisien dalam menghasilkan laba dibanding PT. Ultra Jaya. Sehingga sangat disarankan bagi para investor untuk berinvestasi ke
PT. FKS Food dibanding PT. Ultra Jaya. Perhitungan ROE sangat berguna bagi para investor sebagai salah satu indikator untuk menentukan
kelayakan suatu investasi. Jika nilai ROE bagus, yaitu mendekati 100%, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan bisa dikatakan efektif
dan efisien dalam menghasilkan pendapatan. Sebaliknya, jika nilai ROE mendekati angka 0%, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan
tidak cukup mampu untuk mengelola modalnya sehingga tidak bisa efektif dan efisien dalam menghasilkan pendapatan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai