Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PERISTILAHAN DAN PENGERTIAN HUKUM AGRARIA

A. Peristilahan
Istilah agraria tidak selalu dipakai dalam arti yang sama.
Agraria (Latin) ager artinya sebidang tanah atau tanah.
Agrarius artinya perladangan, persawahan, pertanian.
Agraria (Ind) artinya urusan pertanian atau tanah pertanian, urusan
pemilikan tanah.
Agrarian (Inggeris) diartikan tanah dan dihubungkan dengan usaha
pertanian.
Dalam lingkungan administrasi pemerintahan diartikan peraturan
perundang-undangan yang memberikan landasan hukum bagi
penguasa dalam melaksanakan kebijakannya di bidang pertanahan.
B. Pengertian Agraria dan Hukum Agraria
Pengertian Agraria meliputi :
• Bumi : permukaan bumi, tubuh bumi di bawahnya
serta yang berada di bawah air.
• Air : perairan pedalaman, laut wilayah Indonesia.
• Kekayaan alam yang terkandung di dalamnya : bahan-
bahan galian, yaitu unsur-unsur kimia, mineral, bijih-
bijih dan segala macam batuan termasuk endapan
alam, kekayaan di dalam air.
• Ruang : wadah yang meliputi ruang daratan, ruang
lautan dan ruang udara sebagai sebagai satu kesatuan
wilayah tempat manusia dan mahluk lainnya hidup
dan melakukan kegiatan serta memelihara
kelangsungan hidupnya.
HUKUM AGRARIA

AGRARIA

BUMI AIR KEKAYAAN ALAM RUANG

HUKUM HUKUM HUKUM HUKUM


TANAH AIR PERTAMBANGAN PENGUASAA
N ATAS
TENAGA
DAN
UNSUR-
UNSUR
DALAM
RUANG
ANGKASA
Hukum Agraria :
Kelompok berbagai bidang hukum yang
masing-masing mengatur hak penguasaan
atas sumber-sumber daya alam tertentu
termasuk pengertian agraria.
Dalam arti luas Hukum Agraria merupakan
suatu kelompok dari berbagai bidang hukum
yaitu Hukum Tanah, Hukum Air, Hukum
Pertambangan, dan Hukum yang mengatur
Penguasaan Ruang Angkasa.
Hukum Tanah:
Mengatur hak-hak penguasaan atas tanah dalam arti
permukaan bumi saja.

Hukum Air
Mengatur hak-hak penguasaan atas air.

Hukum Pertambangan
Mengatur hak-hak penguasaan atas bahan-bahan galian.

Hukum penguasaan atas Tenaga dan Unsur-unsur Dalam


Ruang Angkasa
Mengatur hak-hak penguasaan atas tenaga dan unsur-unsur
dalam ruang angkasa .
Pengertian Hukum Agraria dengan Hukum Tanah tidak selalu
sama.
Hukum Agraria lebih luas dari Hukum Tanah dikemukakan oleh :
1. Prof. Subekti :
Agraria adalah urusan tanah dan segala yang ada di dalam dan
di atasnya seperti telah diatur dalam UUPA.
Hukum Agraria (Agrarisch Recht) adalah kaseluruhan dari
ketentuan-ketentuan hukum baik Perdata, HTN, HTUN yang
mengatur hubugan-hubungan antara orang, badan hukum
dengan bumi, air dan ruang angkasa dalam wilayah negara dan
mengatur wewenang-wewenang yang bersumber pada
hubungan-hubungan tersebut.
 
2. Prof. Sudargo Gautama
Hukum Agraria memberi lebih banyak
keleluasaan untuk mencakup berbagai hal
yang mempunyai “hubungan “ dengan tanah,
bukan “hanya” mengenai tanah.
Misalnya jaminan atas tanah, pemberian ijin
pengalihan tanah dsb.
3. Utrecht:
Hukum Agraria sama dengan Hukum Tanah dalam
arti sempit yaitu hanya meliputi bidang administrasi
negara.
Keduanya merupakan bagian dari HTUN yang
menguji hubungan hukum yang dilakukan oleh
pejabat yang bertugas mengurus agraria.
Hanya ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur
hal-hal yng termasuk dalam sistematika tersebut
yang merupakan ketentuan hukum tanah.
 
  
4. J.Valkhoff :
Hukum Agraria bukanlah semua peraturan
hukum yang bersangkutan dengan tanah,
melainkan hanyalah peraturan hukum
mengenai penguasan tanah.
Hukum Agraria dalam pengertian luas
berdasarkan UUPA:
Suatu kelompok berbagai bidang hukum yang
mengatur hak-hak penguasaan atas sumber-
sumber alam yang berupa lembaga-lembaga
hukum (pasal 16 jo pasal 53) dan hubungan-
hubungan hukum konkrit dengan sumber-sumber
alam.
Hukum Tanah dalam pengertian UUPA:
Keseluruhan peraturan-peraturan hukum yang
mengatur hak-hak penguasan yang berupa
lembaga-lembaga hukum dan hubungan hukum
konkrit dengan tanah.
Sejarah Hukum Agraria
Sebelum berlaku UUPA peraturan-peraturan hukum
yang merupakan hukum tanah di dalam sistematika
tata hukum Indonesia dipelajari sebagai bagian dari
Hukum Adat, Hukum Perdata Barat, Hukum Antar
Golongan dan Hukum Tata Usaha Negara.
Sejak tahun 1962 pada kurikulum Fakultas Hukum
dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan Universitas
Indonesia mata kuliah Hukum Agraria dicantumkan
sebagai mata kuliah baru yang berdiri sendiri.
TINJAUAN HISTORIS TENTANG HAK ATAS TANAH
DI INDONESIA
 
• Hak Milik Atas Tanah menurut Hukum Adat
• Ketika nenek moyang sudah menetap di suatu wilayah
terbentuklah hubungan hukum dengan tanah yang
ditempatinya.
• Mereka hidup dalam persekutuan hukum, hidup damai ,gotong
royong sehingga tertanam rasa persatuan yang kokoh.
• Di wilayah persekutuan terbentuk hukum adat bahwa setiap
warga persekutuan berhak memungut hasil hutan, membuka
tanah dan menggembala ternak.
• Orang luar persekutuan dilarang masuk wilayahnya tanpa izin
dari persekutuan dan harus membayar ‘mesi’
 
• Menurut Van Vollenvoven:
• Hak persekutuan atas tanah dan hutan di sekitarnya desebut
“beschikkingsrecht’ (hak ulayat).
• Merupakan hak tertinggi atas tanah yang dipunyai oleh suatu
suku, persekutuan dan bukan merupakan hak individu.
1. Ciri-ciri hak ulayat ;
a. yang berhak atas hak ulayat hanya warganya.
b. terdapat hubungan timbal balik antara hak ulayat dengan hak
individu
c. orang asing dilarang kecuali ada izin dan membayar uang
pemasukan
d pimpinan persekutuan berhak menetapkan hak ulayat demi
kepentingan umum
e. persekutuan bertanggung jawab atas segala peristiwa yang
terjadi di wilayahnya
f. hak ulayat dilarang dipindahtangankan.
2. Isi hak ulayat :
• a. Hak dan kewajiban atas tanah sendiri
• b. Hak dan kewajiban terhadap orang luar
• c. Hak dan kewajiban terhadap warga persekutuan.

3. Hak ulayat mempunyai sifat :


a. Ke dalam artinya semua warga persekutuan bersama-
sama sebagai suatu kesatuan berhak melakukan hak
ulayat,atau menjamin kehidupan warganya.
Hubungan antara kepentingan perseorangan dengan
hak ulayat timbal balik (teori bola).
b. Ke luar artinya warga luar persekutuan dilarang turut
mengenyam hak ulayat kecuali atas izin persekutuan
setelah membayar uang pemasukan.
4. Cara persekutuan memelihara/mempertahankan hak ulayat :
a. membatasi wilayah kekuasaannya
b.menunjuk pejabat tertentu yang khusus bertugas mengawasi
wilayah kekuasaan persekutuan.
c. mengadakan patroli di wilayah kekuasaannya.
  
5. Perubahan hak ulayat menjadi hak individu
a. Bila pimpinan persekutuan dalam hal ini raja menyatakan
dirinya karena kekuasaannya sebagai pemilik tanah yang ada
di bawah kekuasaannya.
b. Bila warga persekutuan menarik orang luar untuk
mengusahakan tanah kosong dengan pembayaran terlebih
dulu.
c. Bila warga persekutuan sendiri ditarik biaya apabila mau
mengusahakan tanahnya.
6.Hak ulayat dipengaruhi kekuasaan raja dan pemerintah
kolonial :
a. Pengaruh positif
Berwujud perlindungan terhadap hak ulayat dengan
memberikan surat
pikukuh atau piagam dengan demikian ada kepastian.
b. Pengaruh negatif :
1.Perkosaan terhadap hak ulayat dengan cara pengambilan
hak ulayat demi kepentingan raja atau kolonial
2. Perlunakan dengan cara pemberian tanah oleh raja
kepada pejabat sebagai tanah jabatan
3. Pembatasan dengan cara mewaiibkan tanah ulayat
ditanami tumbuhan yang bernilai ekspor.
B. Hak dan kewajiban individu atas tanah
• Hak individu dibatasi oleh hak ulayat, setiap individu mempunyai
hak :
a. mengumpulkan hasil hutan
b. berburu binatang liar yang hidup di wilayah persekutuan
c. mengambil hasil dari tumbuhan liar
d. membuka tanah dan mengerjakannya terus menerus
e.mengusahakan untuk diurus selanjunya suatu kolam ikan.

Kewajiban individu adalah menghormati :


a. hak ulayat desanya
b. kepentingan orang lain yang memiliki tanah
c.peraturan adat seperti kewajiban memberi izin ternak orang lain
masuk tanah pertaniannya selama tanah itu tidak dipergunakan
dan tidak dipagari.
• Jenis-jenis hak individu :
1. Inlands bezitrecht adalah hak milik pribumi ang
memberikan kekuasaan penuh kepada pemiliknya
2. Genotrecht adalah hak menggunakan/memungut
hasil dalam satu kali panen saja.
3. Ingeklemd inlands bezitrecht adalah hak milik yang
terbatas dengan hak pertuanan desa.
4. Hak menggarap dengan kewajiban membayar dan
melalukan pekerjaan untuk kepentingan tuan tanah
 
5.Vookeurechts/ hak wenang pilih yang
memberikan kesempatan kepada warga yang
pertama membuka tanah untuk
menggarapnya.
6.Naastingsrecht adalah hak untuk
mendahlukan dengan menyamingkan hak
orang lain yang bukan warga persekutuan
untuk membeli tanah.
7.Ambtelijk profitrecht diberikan kepada pejabat
sebagai penghasilannya selama menjabat

Anda mungkin juga menyukai