Anda di halaman 1dari 30

KEBUTUHAN

BANK DAN
HUKUM
BUNGA BANK
OLEH: Dr. Muhammad Nasir, M.Si
Bagan Ekonomi
Pasar Bebas
(Ekonomi Sehat)
Uang
Pasar Barang
Barang & Jasa

RUMAH PERUSAHAAN
TANGGA

Sewa Upah Bunga


Pasar Faktor Produksi
Lahan Tenaga Kerja Uang

Say’s law: “Supply create it’s own demand”


MUNCULNYA JANTUNG EKONOMI
PASAR BEBAS

UANG
PASAR BARANG
BARANG & JASA

RUMAH TANGGA LEMBAGA


PERUSAHAAN
PERBANKAN

SEWA UPAH BUNGA


PASAR FAKTOR PRODUKSI
LAHAN TENAGA KERJA UANG
PRINSIP DASAR OPERASIONAL
BANK KONVENSIONAL

MENABUNG MEMINJAMKAN

LEMBAGA MASYARAKAT
MASYARAKAT INTERMEDIASI KEKURANGAN
KELEBIHAN DANA
DANA
BANK
(PENGUSAHA)
KONVENSIONAL

MEMBERIKAN % BUNGA MEMBERIKAN % BUNGA

MENDAPAT SPREAD
MANFAAT PERBANKAN
1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih
efisien dalam kegiatan ekonomi
2. Menciptakan uang melalui penyaluran kredit dan investasi
3. Menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat
4. Menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana dan trust atau
perwalian amanat kepada individu dan perusahaan
5. Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional
6. Memberikan pelayanan penyimpanan untuk barang-barang
berharga
7. Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya misalnya, credit card,
traveler’s check, tranfer dana dan sebagainya
APAKAH BUNGA BANK =
RIBA?
Riba secara bahasa: tambahan (ziyadah)
Riba menurut istilah syari’ah:
‫الربا هو كل زيادة ألحد المتعاقدين في عقد المعاوضة من غير‬
‫مقابل أو هو الزيادة في مقابل األجل‬
“Riba adalah setiap tambahan bagi salah satu pihak yang berakad
dalam akad pertukaran, tanpa ada pengganti, atau riba adalah
tambahan sebagai pengganti dari waktu”.
(Abdul Aziz al-Khayyath, Asy-Syarikat, 2/168)
HADIS LARANGAN RIBA FADHL

،‫ والشعير بالشعير‬،‫ والبر بالبر‬،‫ والفضة بالفضة‬،‫الذهب بالذهب‬


‫ فإذا‬،‫ يداً بيد‬،‫ سواء بسواء‬،‫ مثالً بمثل‬،‫ والملح بالملح‬،‫والتمر بالتمر‬
‫ إذا كان يداً بيد‬،‫اختلفت هذه األصناف فبيعوا كيف شئتم‬
“Emas ditukarkan dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan
gandum, jewawut dengan jewawut, kurma dengan kurma, garam
dengan garam, yang sejenis, harus sama takarannya dan harus
dilakukan dengan kontan. Dan jika berbeda jenis-jenisnya, maka juallah
sesukamu asalkan dilakukan dengan kontan” (HR Muslim no 1587).
DALIL RIBA FADHL

ِ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْنهَى َع ْن بَ ْي ِع ال َّذه‬


‫ب‬ َ ِ ‫ت َرسُو َل هَّللا‬ ُ ‫• َس ِم ْع‬
‫ير َوالتَّ ْم ِر‬ِ ‫ع‬
ِ َّ
‫ش‬ ‫ال‬ ‫ب‬
ِ ِ ‫ير‬ ‫ع‬ِ َّ
‫ش‬ ‫ال‬ ‫و‬
َ ‫ُر‬
ِّ ‫ب‬ ْ
‫ال‬ِ ‫ب‬ ‫ر‬
ِّ ُ ‫ب‬ ْ
‫ال‬ ‫و‬
َ ‫ة‬
ِ َّ
‫ض‬ ِ ‫ف‬ ْ
‫ال‬ ِ ‫ب‬ ‫ة‬
ِ ‫ض‬َّ ِ ‫ف‬ ْ
‫ال‬ ‫و‬
َ ‫ب‬
ِ َ ‫ه‬ َّ
‫ذ‬ ‫بِال‬
‫ح إِاَّل َس َوا ًء بِ َس َوا ٍء َع ْينًا بِ َع ْي ٍن فَ َم ْن َزا َد أَ ْو‬ ِ
ْ ‫بِالتَّ ْم ِر َو ْال ِم ْلح بِ ْال ِم‬
‫ل‬ ِ
( ‫از َدا َد فَقَ ْد أَ ْربَى فَ َر َّد النَّاسُ َما أَ َخ ُذوا)صحيح مسلم‬ ْ
• “Aku telah mendengar bahwa Rasulullah SAW telah melarang jual-beli emas
dengan emas, perak dengan perak, bur dengan bur, sya’ir dengan sya’ir, kurma
dengan kurma, garam dengan garam, sama dan sepadan, secara kontan .
Maka siapa saja yang menambahkan atau minta tambahan, maka dia telah
melakukan riba, maka manusia dilarang untuk mengambilnya” (HR. Muslim).
DALIL RIBA FADHL
• “Dia bertransaksi dengan Thalhah bin Ubaidillah di Makkah sebesar seratus dinar.
Kemudian Thalhah mengambil uang emas tersebut dan mulai dilihat-lihat darinya,
kemudian berkata: ‘Tunggu, sampai datang bendaharaku dari hutan’. Saat itu Umar
mendengar hal ini, lalu dia berkata: ‘Demi Allah, dia tak boleh berpisah kecuali
sampai dia mendatangkan uang tersebut. Karena Rasulullah SAW bersabda’:
‫• الذهب بالفضة ربا إال هاء وهاء‬
• “Menjual emas dengan perak akan mengandung riba kecuali bila kontan” (HR
Bukhari, Muslim, Tirmizi, Abu Daud).
• Rasulullah SAW bersabda’:
‫• الذهب بالورق ربا إال هاء وهاء‬
• “Menjual emas dengan uang akan mengandung riba kecuali bila kontan” (HR
Bukhari, Abu Daud dari Umar).
PENJELASAN HADITS:

1. Ada 6 jenis barang ribawi: emas, perak (termasuk uang


kertas), gandum, juwawut, kurma dan garam.
2. Jika barang ribawi sejenis dipertukarkan:
1) Harus sama dan setimbang. Jika uang kertas, nilainya harus sama
(100 ribu dengan 100 ribu pecahan).
2) Harus kontan (tidak boleh dikreditkan) dan harus tangan ke
tangan (tidak boleh secara online).
3. Jika barang ribawi tidak sejenis dipertukarkan:
1) Boleh suka sama suka.
2) Harus kontan (tidak boleh dikreditkan) dan harus tangan ke
tangan (tidak boleh secara online).
PENGECUALIAN BARANG RIBAWI

1. Emas dan perak (mata uang kertas) tidak boleh


diperjualbelikan secara kredit.
2. Untuk 4 barang ribawi lainnya (gandum,
jewawut, kurma dan garam) boleh dikreditkan
dengan syarat:
1. Dijual dengan aqad salam.
2. Harus ada barang jaminannya (rahn).
3. Jika tidak ada rahn, maka kedua belah pihak harus
sudah saling mengenal dan saling percaya.
DALIL-DALIL KEBOLEHANNYA:

َ‫ال َّسنَة‬S‫ون فِى الثِّ َما ِر‬ َ ُ‫ ْال َم ِدينَةَ َوهُ ْم يُ ْسلِف‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫• قَ ِد َم النَّبِ ُّى‬
ٍ ُ‫ ٍن َم ْعل‬S‫وم َو َو ْز‬
‫وم إِلَى‬ ٍ ُ‫ف فِى َك ْي ٍل َم ْعل‬ ْ ِ‫ف فِى تَ ْم ٍر فَ ْليُ ْسل‬
َ َ‫َوال َّسنَتَ ْي ِن فَقَا َل « َم ْن أَ ْسل‬
‫وم » رواه مسلم‬ ٍ ُ‫أَ َج ٍل َم ْعل‬
• Nabi saw datang ke Madinah dan mereka mensalaf buah, satu dan dua
tahun, maka Nabi saw bersabda: “siapa saja yang mensalaf kurma maka
hendaklah dia mensalaf pada takaran yang jelas dan timbangan yang
jelas sampai tempo yang jelas” (HR Muslim). 
‫ َو ُع َم َر فِى ْال ِح ْنطَ ِة‬S‫ َوأَبِى بَ ْك ٍر‬-‫ُول هَّللا ِ –صلى‬ ِ ‫ف َعلَى َع ْه ِد َرس‬ ُ ِ‫• «إِ ْن ُكنَّا نُ ْسل‬
»‫ب إِلَى قَ ْو ٍم َما هُ َو ِع ْن َدهُ ْم‬ ِ ‫َوال َّش ِع‬
ِ ‫بِي‬S‫ير َوالتَّ ْم ِر َوال َّز‬
• “Kami mensalaf pada masa Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar pada
gandum, jewawut, kurma dan kismis kepada kaum yang mereka tidak
memilikinya” (HR Abu Dawud).
DALIL-DALIL KEBOLEHANNYA:
،‫ص َّل هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ا شتَ َرى ِم ْن يهُو ِديٍّ طَ َعا ًما إِل َى أ َج ٍل‬َ ِ‫• أَ َّن َرسُو َل هللا‬
‫َو َرهَنَهُ ِد ْر ًعا لَهُ ِم ْن َح ِدي ٍد‬
• Bahwa Rasulullah saw “membeli dari orang Yahudi makanan sampai tempo
tertentu dan beliau mengagunkan baju besi milik beliau (HR. Muslim)  
‫ض ُكم بَ ْعضا ً فَ ْلي َُؤ ِّد‬
ُ ‫ضةٌ فَإِ ْن أَ ِم َن بَ ْع‬
َ ‫ان َّم ْقبُو‬ ْ ‫• َوإِن ُكنتُ ْم َعلَى َسفَ ٍر َولَ ْم تَ ِج ُد‬
ٌ َ‫وا َكاتِبا ً فَ ِره‬
﴾٢٨٣﴿ ُ‫ق هّللا َ َربَّه‬ ِ َّ‫اؤتُ ِم َن أَ َمانَتَهُ َو ْليَت‬
ْ ‫الَّ ِذي‬
•  Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian
kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya (al-Baqarah: 283).
RIBA NASI’AH
‫الربا النسيئة‬
‫هو الزيادة في مقابل األجل‬
Tambahan yang diberikan sebagai pengganti dari waktu
.(tempo)
.Disebut juga riba jahiliyah, karena masyhur di jaman jahiliyah (sebelum Islam)
Bentuknya pada zaman Jahiliyah: seseorang meminjamkan hartanya kepada orang lain
untuk masa tertentu. Dia mengambil jumlah (persentase) tertentu dari harta tsb
setiap bulan, sedang pokok hartanya tetap. Jika peminjam tak mampu melunasi pada
waktunya, diberi waktu tambahan dan pungutan tambahan (Said al Qahthani, Riba,
.hal. 16)
‫‪Dalil-dalilnya:‬‬

‫عل َيْ ِه َو َسلَّم‪ :‬ك ُُّل‬


‫الله َ‬ ‫لى ُ‬ ‫الله َص َ‬ ‫ال َر ُس ْو ُل ِ‬
‫َق َ‬
‫َق ْر ٍض َج ّ َر َمن ْ َف َع ًة َف ُه َو ِربَا‬
‫(بغية الحارث ‪ -‬ج ‪ / 1‬ص ‪ ,142‬السنن الكبرى‬
‫للبيهقي ‪ -‬ج ‪ / 5‬ص ‪)349‬‬

‫‪“Setiap utang-piutang yang menghasilkan‬‬


‫”‪manfa’at adalah riba‬‬
‫‪(HR. Baihaqi).‬‬
Hadits berikutnya:

‫إذا أقرض فال يأخذ هدية‬


“Jika seseorang memberi pinjaman (qardh), janganlah
dia mengambil hadiah.” (HR Bukhari).

‫الربَا ِف ْي الن َّ ِسيْئَ ِة‬ ّ ِ


”Riba itu dalam nasi’ah (menanti)”. (HR. Muslim).

‫الربَا ِف ْي الن َّ ِسيْئَ ِة‬ ِّ ‫آال َ ِإن َّ َما‬


“Ingatlah, sesungguhnya riba itu dalam nasi’ah
(menanti)”. (HR Muslim).
Hadist berikutnya:
Dari Abu Burdah bin Abi Musa, “Aku datang ke
Madinah dan bertemu dengan Abdullah bin Salam,
ia berkata:
‫عل َى َر ُج ٍل‬ َ ‫َان ل ََك‬
َ ‫اش َذا ك‬ ‫الربَا ِب َها َف ٍ ِإ‬ ِّ ‫ِإن ّ ََك ِبأ َ ْر ٍض‬
ٍ ‫َح ّ ٌق َفأ َ ْه َدى ِإل َيْ َك ِح ْم َل ِتبْ ٍن أ َ ْو ِح ْم َل َش ِع‬
‫ير أ َ ْو‬
(‫خ ْذ ُه َف ِإن ّ َ ُه ِربًا )صحيح البخاري‬ُ ْ ‫ت َفل َا تَأ‬ ّ ٍ ‫ِح ْم َل َق‬
“Kamu hidup di dalam sebuah negeri dimana riba
tersebar luas. Karena itu, jika salah seorang
berhutang kepadamu dan ia memberikan
sekeranjang rumput atau gandum atau jerami,
janganlah kamu terima, karena itu adalah riba”
(HR. Bukhari).
Hadits
berikutnya:
‫صلَّى‬ َ ِ ‫سُو ُل هَّللا‬S‫ال فَيُ ْه ِدي لَهُ قَا َل قَا َل َر‬ َ ‫ضُ أَ َخاهُ ْال َم‬S‫ال َّر ُج ُل ِمنَّا يُ ْق ِر‬
‫ضا فَأ َ ْه َدى لَهُ أَ ْو َح َملَهُ َعلَى‬ ً ْ‫ض أَ َح ُد ُك ْم قَر‬َ S‫هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم إِ َذا أَ ْق َر‬
َ ‫ال َّدابَّ ِة فَاَل يَ ْر َك ْبهَا َواَل يَ ْقبَ ْلهُ إِاَّل أَ ْن يَ ُك‬
َ ِ‫ون َج َرى بَ ْينَهُ َوبَ ْينَهُ قَ ْب َل َذل‬
‫ك‬
“Seorang laki-laki dari kami meminjamkan (qardh) harta
kepada saudaranya, lalu saudaranya memberi hadiah kepada
laki-laki itu. Maka Rasulullah SAW bersabda,'Jika salah seorang
kalian memberikan pinjaman, lalu dia diberi hadiah, atau
dinaikkan ke atas kendaraannya, maka janganlah dia
menaikinya dan janganlah menerimanya. Kecuali hal itu sudah
menjadi kebiasaan sebelumnya." (HR Ibnu Majah).
Penegasan Al-Qur’an:

َ ‫َو ِإن تُبْتُ ْم َفلَك ُْم ُرؤ أ‬


‫ُوس ْم َوالِك ُْم‬ُ
‫ون‬ َ ‫ال َ تَ ْظلِ ُم‬
َ ‫ون َوال َ تُ ْظل َُم‬
﴾٢٧٩﴿
“Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu
pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya”
(QS. Al-Baqarah: 279).
KESIMPULAN
• Bunga bank (interest, fawa`idul bunuk) adalah bentuk
modern riba nasi`ah.
• Bunga yang termasuk Riba Nasi`ah yang haram, misal :
1. Bunga di Pegadaian
2. Bunga di Asuransi
3. Bunga di Koperasi
4. Bunga Obligasi
5. Bunga Utang Luar Negeri
6. Bunga Utang Dalam Negeri
7. Bunga Rentenir (“Bank plecit atau bank titil”).
APA ANCAMAN BAGI
PELAKU RIBA DI
NERAKA…?
Rasullah SAW bersabda:

‫ولالل ّ َ ِه َصلَّى الل َّ ُه َعل َيْ ِه َو َسل ّ َ َم‬ ُ ‫ال َر ُس‬


َ ‫ َق‬ 
‫الر ُج ُل َو ُه َو يَ ْعل َُم أ َ َش ُّد‬ ‫ُه‬ ‫ل‬ُ ‫ك‬ْ
َ ّ ُ ‫ِد ْر َهمٌ ِربًا يَأ‬
َ ‫ِم ْن ِستّ َ ٍة َوثَل َا ِث‬
‫ين َزنْيَ ًة‬
“Satu dirham riba yang dimakan
seseorang, dan dia mengetahui (bahwa
itu adalah riba), maka itu lebih berat
daripada tiga puluh enam kali berzina”.
(HR. Ahmad, Ath-Thabrani).
Rasulullah SAW bersabda:

‫الربَا ثَالثَ َة َو َسبْ ُع ْو َن بَابًا أَيْ َس ُر َها ِمثْ ُل أ َ ْن‬


ِ
‫الر ُج ُلأ ُ َّم ُه‬
َّ ‫يَن ْ ِك َح‬
Riba itu mempunyai 73 pintu dosa, sedang“
yang paling ringan seperti seorang laki-laki
.”yang menzinai ibunya kandungnya
(HR. Ibn Majah, Al Hakim dan Al Baihaqi).
ANCAMAN
YANG PALING
BERAT:
‫ابالن َّ ِار‬ ‫ح‬َ ‫ص‬ْ َ ‫أ‬ ‫ك‬
َ ِ
‫ئ‬ ‫َـ‬ ‫ل‬ ‫و‬
ْ ُ ‫أ‬‫ف‬َ ‫اد‬
َ ‫ع‬َ ‫ن‬
ْ ‫م‬ ‫و‬
ُ ََ
َ ‫يها َخالِ ُد‬
‫ون‬ َ ‫ُه ْم ِف‬
“Orang yang kembali (mengambil
riba), Maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka
kekal di dalamnya”.
(QS. Al-Baqarah: 275)
Bagaimana jika sudah terlanjur?

‫اءه َم ْو ِع َظ ٌة ِ ّمن َّر ِبّ ِه َفـانتَ َه َى َفل َُه َما َسل ََف‬
ُ ‫َف َمن َج‬
‫َوأ َ ْم ُر ُه ِإل َى الل ّ ِه‬
”Orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka
baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah”.
(QS. Al-Baqarah: 275)
Bagaimana dengan yang mengulangi?

‫ون‬ ‫د‬ِ ‫ل‬‫ا‬‫خ‬ ‫ا‬ ‫يه‬ ِ


‫ف‬ ‫م‬‫ه‬
َ ُ َ َ ْ ُ ّ ُ َ ْ ‫ار‬
ِ َ ‫ن‬‫ال‬ ‫اب‬ ‫ح‬ ‫ص‬َ ‫أ‬ ‫ك‬
َ ِ
‫ئ‬ ‫َـ‬ ‫ل‬ ‫و‬ ُ
ْ ‫اد َفأ‬
َ ‫َو َم ْن َع‬

”Orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu


adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya”.
(QS. Al-Baqarah: 275)
Bagaimana jika tidak memakan riba?

ِّ ‫الله َعل َيْ ِه َو َسل َّ َم آ ِك َل‬


‫الربا َ َو ُم ْو ِكل َُه‬ ُ ‫الله َصلَّى‬ ِ ‫ل ََع َن َر ُس ْو ُل‬
ٌ‫ال ُه ْم َس َواء‬:َ ‫ َو َق‬,‫َوك َا ِتبَ ُه َو َشا ِه َديْ ِه‬
“Rasulullah SAW mengutuk orang yang memakan riba,
orang yang memberinya, juru tulisnya dan kedua saksinya.
Rasulullah SAW menegaskan, mereka semua sama”
(HR. Muslim).
Bagaimana jika tetap tidak mau meninggalkan riba?

‫الربَا ِإن ك ُنتُم‬ ِّ ‫آمنُوا ْ اتَّ ُقوا ْ الل ّ َه َو َذ ُروا ْ َما بَ ِق َي ِم َن‬ ‫ين‬
َ ِ
‫ذ‬ َ ّ ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫ه‬ َ
َ ّ ‫يَا أ‬
ُ ‫ي‬
َ
‫ب ِ ّم َن الل ّ ِه َو َر ُسولِ ِه‬
ٍ ‫ح ْر‬َ ‫ب‬
ِ ْ ‫ا‬ ‫و‬ُ ‫ن‬ ‫ذ‬
َ ْ ‫﴾ َف ِإن ل َّ ْم تَ ْف َعل ُوا ْ َفأ‬٢٧٨﴿ ‫ين‬ َ ‫ُّم ْؤ ِم ِن‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang
yang beriman”.Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan
sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan
memerangimu” (QS. Al-Baqarah: 278-279)
Bagaimana cara bertaubat?

‫ُوس‬
ُ ‫ؤ‬ ‫ر‬
ُ ‫ُم‬
ْ ‫ك‬ َ ‫ل‬ ‫ف‬
َ ‫م‬
ْ ُ ‫ت‬ْ ‫ب‬ُ ‫ت‬ ‫ن‬‫إ‬ِ ‫و‬
َ
َ ‫أ َ ْم َوالِك ُْم ال َ تَ ْظلِ ُم‬
َ ‫ون َوال‬
﴾٢٧٩﴿ ‫ون‬ َ ‫تُ ْظل َُم‬
“Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka
bagimu pokok hartamu; kamu
tidak menganiaya dan tidak
(pula) dianiaya”
(QS. Al-Baqarah: 279).
SEKIAN
Wassalaamu’alaikum
Warahmatullahi
Wabarakaatuh

Anda mungkin juga menyukai