Anda di halaman 1dari 13

HUKUM HARTA

PERKAWINAN
Kelompok 2:
01 RIYA HANDAYANI HSB
P2B221021

02 RUDI NURMAN
P2B221023

03 ADE GUNAWAN
P2B221025

04 YULIA VENIA PUTRI


P2B221036
PENGERTIAN

R. Soebakti

Untuk kelangsungan hidup Hukum Keluarga meliputi juga hubungan hukum


suatu keluarga tidak dalam hubungan hukum dalam lapangan hukum
dipungkiri dibutuhkan kekayaan suami-isteri.
harta perkawinan guna
mewujudkan keluarga
sejahtera

J. Satrio

Hukum harta perkawinan adalah peraturan hukum


yang mengatur akibat-akibat perkawinan terhadap
harta kekayaan suami-istri yang melangsungkan
perkawinan
Pengaturan Sumber Harta dalam Perkawinan

Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Kompilasi Hukum


Tentang Perkawinan Islam (KHI)

1 2 3
4

Burgerlijk Wetboek (BW) Hukum Adat


Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

Harta Bersama Harta Bawaan


(Pasal 35 ayat (1)) (Pasal 35 ayat (2))

Dibedakan atas harta bawaan masing-


Harta yang masing suami dan istri dan harta bawaan
diperoleh suami yang diperoleh dari hadiah atau warisan
dan/atau istri Harta bawaan adalah di bawah
selama perkawinan penguasaan masing-masing sepanjang
para pihak tidak menentukan lain.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Pasal 119 KUHPer : Mulai saat


Harta yang dibawa masuk perkawinan dilangsungkan, demi
kedalam perkawinan hukum berlakulah persatuan harta
maupun yang diperoleh secara bulat antara kekayaan
sepanjang perkawinan suami dan isteri, sekedar
semuanya masuk dalam mengenai hal itu dengan perjanjian
satu kelompok harta, yaitu kawin tidak diadakan ketentuan
harta-persatuan. lain.
Perjanjian Perkawinan

Untuk melakukan pengaturan lain mengenai harta


perkawinan bisa dibuat perjanjian perkawinan sebelum
dan/atau salama perkawinan berlangsung berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak dan tidak bertentangan
dengan tata tertib umum.
Kompilasi Hukum Islam (KHI)
Hukum Islam tidak melihat adanya gono-gini dan lebih
memandang adanya keterpisahan antara harta suami dan istri

Tidak ada pencampuran antara harta suami dan harta istri


karena perkawinan (Pasal 86 KHI), karena bahwa bagi semua
laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan begitu
juga sebaliknya ( Q.S An-Nisa’ Ayat 32)
kecuali dengan jalan syirkah sehingga terjadi pencampuran
harta yang satu dengan yang lainnya.

Harta yang diperoleh suami selama perkawinan menjadi hak


suami, istri hanya berhak terhadap nafkah yang diberikan
suami kepadanya.
Hukum Adat

Harta perkawinan yaitu semua


harta yang dikuasai suami dan
istri selama mereka terikat
dalam ikatan perkawian Kedudukan harta perkawinan umumnya dipengaruhi
oleh susunan masyarakat adat dan bentuk
perkawinannya
Patrilineal Parental

Penguasaan dan pengaturan Penguasaan dan pengaturan


harta dipegang oleh suami, harta bersama dikuasai
tidak ada pemisahan harta bersama,
kekayaan
1 2 3

Matrilineal

Adanya pemisahan kekuasaan


harta perkawinan, suami
hanya punya hak menikmati
harta bersama.
Hukum Adat

Dalam keduudkannya sebagai modal kekayaan


harta perkawinan digolongkan menjadi empat yaitu:
1. harta bawaan;
c
2. harta penghasilan perseorangan sumai/istri;
3. harta penghasilan bersama sumi dan istri; dan
4. hadiah perkawinan
KESIMPULAN
Harta dalam 1. Harta masing-masing suami isteri yang telah dimilikinya
Perkawinan sebelum kawin, baik diperolehnya karena mendapat
warisan atau usaha-usaha lainnya, dalam hal ini
disebut harta bawaan.
2. Harta masing-masing suami isteri yang diperolehnya
selama berada dalam hubungan perkawinan, tetapi
diperoleh bukan karena usaha mereka bersama-sama
maupun sendiri-sendiri, tetapi karena diperoleh seperti
hibah, warisan ataupun wasiat untuk masing-masing
dalam hal ini disebut harta perolehan
3. Harta yang diperoleh setelah mereka berada dalam
hubungan perkawinan atas usaha mereka berdua atau
salah satu pihak dari mereka, dalam hal ini disebut
harta pencaharian.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai