Anda di halaman 1dari 13

KODE ETIK

KODE ETIK (1)

 Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan


profesional tertulis yang secara tegas menyatakan
apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar
dan tidak baik bagi profesional yang menjadi
anggota dari sebuah organisasi profesi.
 Tujuan kode etik adalah pelaku profesi dapat
menjalankan tugas dan kewajiban serta memberikan
pelayanan sebaik-baiknya kepada pemakai jasa
profesi tersebut. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan-perbuatan yang tidak profesional.
KODE ETIK (2)
Pada dasarnya kode etik profesi dirancang dengan
mengakomodasikan beberapa prinsip etika seperti berikut:
 a. etika kemanfaatan umum (utilitarianism ethics), yaitu setiap
langkah/tindakan yang menghasilkan kemanfaatan terbesar bagi
kepentingan umum haruslah dipilih dan dijadikan motivasi utama;
 b. etika kewajiban (duty ethics), yaitu setiap sistem harus
mengakomodasikan hal-hal yang wajib untuk diindahkan tanpa
harus mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin bisa
timbul, berupa nilai moral umum yang harus ditaati seperti jangan
berbohong, jangan mencuri, harus jujur, dan sebagainya. Semua
nilai moral ini jelas akan selalu benar dan wajib untuk
dilaksanakan, sekalipun akhirnya tidak akan menghasilkan
keuntungan bagi diri sendiri;
KODE ETIK (3)
 c. etika kebenaran (right ethics), yaitu suatu pandangan yang
tetap menganggap salah terhadap segala macam tindakan yang
melanggar nilai-nilai dasar moralitas. Sebagai contoh tindakan
plagiat ataupun pembajakan hak cipta/karya orang lain, apapun
alasannya akan tetap dianggap salah karena melanggar nilai dan
etika akademis;
 d. etika keunggulan/kebaikan (virtue ethics), yaitu suatu cara
pandang untuk membedakan tindakan yang baik dan salah
dengan melihat dari karakteristik (perilaku) dasar orang yang
melakukannya. Suatu tindakan yang baik/benar umumnya akan
keluar dari orang yang memiliki karakter yang baik pula.
Penekanan disini diletakkan pada moral perilaku individu,
bukannya pada kebenaran tindakan yang dilakukannya; dan
KODE ETIK (4)
 e. etika sadar lingkungan (environmental ethics), yaitu suatu etika
yang berkembang di pertengahan abad 20 ini yang mengajak
masyarakat untuk berpikir dan bertindak dengan konsep
masyarakat modern yang sensitif dengan kondisi lingkungannya.
Pengertian etika lingkungan disini tidak lagi dibatasi ruang lingkup
penerapannya merujuk pada nilai-nilai moral untuk kemanusiaan
saja, tetapi diperluas dengan melibatkan "natural resources" lain
yang juga perlu dilindungi, dijaga dan dirawat seperti flora, fauna
maupun obyek tidak bernyawa (in-animate) sekalipun.
Dengan adanya kode etik profesi, maka akan ada semacam aturan
yang bisa dijadikan "guideline" untuk melindungi kepentingan
masyarakat umum. Disamping itu kode etik profesi ini juga bisa
dipakai untuk membangun "image" dan menjaga integritas maupun
reputasi profesi, serta memberikan gambaran tentang keterkaitan
hubungan antara pemberi dengan pengguna jasa keprofesian.
Peranan Kode Etik (1)

 Inspirasi dan Tuntunan.


Kode etik dapat memberi rangsangan positif bagi perilaku
etis dan menjadi tuntunan berfaedah serta nasehat tentang
kewajiban utama bagi para rekayasawan.
 Dukungan.
Kode etik memberikan dukungan positif kepada mereka
yang berusaha berbuat etis.
 Pencegahan dan Disiplin.
Kode etik dapat berfungsi sebagai basis formal untuk
menyidik perilaku yang tidak etis.
Peranan Kode Etik (2)

 Pendidikan dan Pemahaman Timbal-balik.


Kode etik dapat digunakan dalam perkuliahan atau
kesempatan lain untuk memancing diskusi dan refeleksi atas
permasalahan-permasalahan moral serta untuk mendorong
terciptanya pemahaman timbal-balik di antara profesional,
publik, dan organisasi pemeritahan perihal tanggungjawab
moral para rekayasawan.
 Mendukung Citra Profesi.
Kode etik dapat meningkatkan citra positif dari suatu profesi
yang terlibat dengan etika dihadapan publik.
Peranan Kode Etik (3)

 Melindungi Status Quo.


Kode etik meletakkan konvensi-konvensi etis yang
dapat membantu meningkatkan tingkat minimum
perilaku etis yang disepakati.
 Mempromosikan Kepentingan Bisnis.
Kode etik dapat menempatkan “kendala-kendala
komersial” pada percaturan bisnis dengan
keuntungan utama bagi pihak yang berada dalam
profesi itu.
Keterbatasan Kode Etik (1)

 Kode etik terbatas dalam rumusan yang umum dan


kabur.
Secara manusiawi tidak mungkin meramalkan seluruh rentang problem
moral yang dapat muncul dalam suatu profesi yang kompleks seperti
rekayasa. Perkembangan teknologi yang baru serta perubahan struktur
sosial dan organisasional secara bersama-sama dan terus menerus
menghasilkan kondisi baru tak teramalkan. Bahkan dalam kasus situasi
yang teramalkanpun, tidak selalu dapat dirumuskan sebuah kode yang
dapat berlaku pada setiap peristiwa.
Keterbatasan Kode Etik (2)

 Kode etik tak dapat berfungsi sebagai


otoritas moral yang final bagi perilaku moral.
Kode etik lebih bernilai sebagai “rambu-rambu” penunjuk
jalan melalui sesuatu yang dapat menjadi belantara
kebingungan bagi seorang pengambil keputusan moral. Tapi
kode etik hendaknya juga tidak pernah dianggap sebagai
“hukum suci”.
Pelanggaran Kode Etik
Pelanggaran terhadap kode etik profesi bisa dalam berbagai bentuk,
meskipun dalam praktek yang umum dijumpai akan mencakup dua kasus
utama, yaitu:
 a. pelanggaran terhadap perbuatan yang tidak mencerminkan respek
terhadap nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi oleh profesi itu.
Memperdagangkan jasa atau membeda-bedakan pelayanan jasa atas
dasar keinginan untuk mendapatkan keuntungan uang yang berkelebihan
ataupun kekuasaan merupakan perbuatan yang sering dianggap
melanggar kode etik profesi.
 b. pelanggaran terhadap perbuatan pelayanan jasa profesi yang kurang
mencerminkan kualitas keahlian yang sulit atau kurang dapat
dipertanggung-jawabkan menurut standar maupun kriteria profesional.
Pustaka :
 ETIKA REKAYASA
 http://students.ukdw.ac.id/~22981938/jurnal11.html
KODE ETIK INSINYUR INDONESIA
"CATUR KARSA SAPTA DHARMA
INSINYUR INDONESIA"
 PERTAMA, PRINSIP-PRINSIP DASAR :
 Mengutamakan keluhuran budi.
 Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat
manusia.
 Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
 Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.

 KEDUA, TUJUH TUNTUNAN SIKAP :


 Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
Masyarakat.
 Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
 Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
 Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam
tanggung jawab tugasnya.
 Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan  kemampuan
masing-masing.
 Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
 Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.
 Cari suatu Kode Etik suatu Profesi,
kemudian tuliskan rangkumannya atau poin-
pointnya.
 Kumpulkan atau upload ke situs kuliah.

Anda mungkin juga menyukai