Anda di halaman 1dari 17

KONSEP POLITIK DAN

KEKUASAAN
Anggota:
1. Aqimi Dinana Agit Qorri Aena 1817404049
2. Anis Hidayah 1817404047
3. Dea Nabilah 1817404056
4. Isa Nur Sulthon Fauzi 1817404065
5. Khusniyah 1817404067
6. Mustika Nur Dzulhijjah 1817404075
7. Zulfa fadlullah istiqlal 1917404094
8. Aghisna Daroina 1917404097
9. Amalia Aulianisa 1917404098
10.Eriska Neti Lumintasari 1917404099
11. Rahayu Adinda Sahra 1917404100
12. Nathasya Sopyawanda 1917404096
Latar Belakang
Politik pada dasarnya merupakan suatu fenomena yang berkaitan dengan manusia yang selalu hidup
bermasyarakat. Pada kodratnya ia adalah makhluk sosial yang selalu hidup dinamis dan berkembang.
Karena itulah politik selalu merupakan gejala yang mewujudkan diri manusia dalam rangka proses
perkembangannya. Karena manusia adalah inti utama dari politik, maka apapun alasannya pengamatan
atau telaah politik tidak begitu saja meninggalkan faktor manusia.
Dengan demikian, dalam konsep tersebut terkandung berbagai unsur, seperti lembaga yang
menjalankan aktivitas pemerintahan, kelompok masyarakat sebagai pihak berkepentingan, kebijaksanaan
dan hukum-hukum yang menjadi sarana pengaturan masyarakat serta cita-cita yang hendak dicapai.
Meskipun para pemikir dan ilmuwan politik tidak memiliki kesepakatan tentang pembatasan atau
definisi "politik", namun unsur-unsur sebagaimana disebut di atas dapat ditemukan secara parsial atau
pun implisit dalam definisi yang mereka kemukakan.
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah
lakunya sesorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan
keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu. Biasanya, kekuasaan berbentuk hubungan
(relationship) dalam arti bahwa satu pihak yang memerintah dan ada pihak yang diperintah; satu pihak yang
memberi perintah, satu pihak yang mematuhi perintah.
Diantara bentuk kekuasaan ada suatu bentuk yang penting yaitu kekuasaan politik, dimana kekuasaan
politik adalah kemampuan untuk mempunyai kebijaksanaan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun
akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan sendiri.Kekuasaan politik tidak hanya
mencakup kekuasaan untuk memperoleh ketaatan dari warga masyarakat, tetapi juga menyangkut
pengendalian dari warga masyarakat, tetapi juga menyangkut pengendalian orang lain dengan tujuan untuk
mempengaruhi tindakan dan aktivitas Negara dibidang administratif, legislatif dan yudikatif.
Kekuasaan politik tidaklah mungkin tanpa penggunaan kekuasaan (machtsuitoefening). Kekuasaan itu
harus digunakan dan harus dijalankan. Apabila penggunaan kekuasaan itu berjalan dengan efektif, hal ini
dapat disebut sebagai ”kontrol” (penguasaan/pengendalian).Penguasa yaitu pelaku yang memegang
kekuasaan dan harus ada alat/sarana kekuasaan agar penggunaan kekuasaan itu dapat dilakukan dengan
baik.
Pengertian Politik
Politik (bahasa Yunani: Πολιτικά, politiká; Arab: ‫ياسة‬OO‫س‬, siyasah), yang berarti dari, untuk, atau yang
berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
 Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
 Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (Teori Klasik
Aristoteles).
 Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara.
 Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di
masyarakat.
 Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan politik,
legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah
pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
Pengertian Negara dan Kekuasaan
A.Pengertian Negara
 Secara etimologis, "negara" berarti state (bahasa Inggris), staat (bahasa Jerman dan Belanda),
dan etat (bahasa Prancis). Kata state, staat, dan etat, yaitu dari kata statum atau status yang berarti
keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu yang bersifat tetap dan tegak.
 Kata “Negara” mempunyai dua arti. Pertama, Negara adalah masyarakat atau wilayah yang merupakan
suatu kesatuan politis. Kedua, Negara adalah lembaga pusat yang menjamin kesatuan politis itu, yang
menata dan dengan demikian menguasai wilayah itu. Sementara itu dalam ilmu politik, istilah “Negara”
adalah agency (alat) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubunganhubungan
manusia dalam masyarakat dan menerbitkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat.
 Max Weber: Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan
fisik secara sah dalam suatu masyarakat.
 Miriam Budiardjo: negara adalah suatu daerah yang penduduknya diperintah oleh sejumlah pejabat
dan berhasil menuntut dari warga negaranya kepatuhan pada peraturan perundang-undangan melalui
kontrol dari kekuasaan yang sah
B.Pengertian Kekuasaan
Secara umum, kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku. Yaitu kemampuan
seorang pelaku untuk memberikan pengaruh terhadap perilaku seseorang sehingga sesuai atau persis
dengan keinginan pelaku yang memiliki kekuasaan.
Pengertian Kekuasaan menurut para ahli, antara lain:
1. Max Weber
Kekuasaan atau power adalah sebagai peluang atau sarana bagi seorang individu untuk dapat mencapai
keinginannya sendiri bahkan sekalipun harus menghadapi perlawanan dari orang lain, dalam hubungan
sosialnya. Dipersempit lagi menjadi dominasi yang merupakan kemungkinan jika suatu perintah akan
ditaati oleh kelompok atau individu tertentu.John Locke
2. John Locke
Kekuasaan adalah sebagai suatu hal yang harus dipisah dan tidak boleh berada dalam satu unsur yang
sama. Definisi yang dikemukakan oleh John Locke ini kemudian dikenal dengan nama teori pemisahan
kekuasaan. John Locke membagi kekuasaan ke dalam tiga bagian, yakni:
• Kekuasaan legislatif
• Kekuasaan eksekutif
• Kekuasaan federatif
Hubungan antara Politik, Kekuasaan, dan Negara
Hubungan antara politik dan kekuasaan itu tidak bisa dipisahkan. Seseorang yang sudah  terjun dalam dunia
politik , dan tidak mempunyai tujuan untuk mencapai kekuasaan ,mungkin bisa. Tetapi lembaga politik yang
dimasukinya, tidak bisa tidak. Secara tidak langsung , semua orang yang terjun kedalam dunia politik pasti salah
satu tujuannya adalah  untuk mendapatkan kekuasaan, baik secara pribadi maupun kelembagaan.
Kekuasaan merupakan konsep yang berkaitan dengan perilaku. Kekuasaan dipandang sebagai gejala yang
selalu terdapat dalam proses politik. Dalam kamus ilmu politik terdapat beberapa konsep yang berkaitan dengan:
1. Influence >> kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mengubah sikap dan perilakunya secara
sukarela.
2. Persuasion >> kemampuan meyakinkan orang lain dengan argumentasi untuk melakukan sesuatu.
3. Force >> penggunaan tekanan fisik, seperti membatasi kebebasan, menimbulkan rasa sakit ataupun membatasi
pemenuhan kebutuhan biologis pihak lain agar melakukan sesuatu.
4. Coercion >> peragaan kekuasaan atau ancaman dan paksaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok
terhadap pihak lain agar bersikap dan berperilaku sesuai dengan kehendak pihak pemilik kekuasaan.
Politik dapat diartikan sebagai proses pembentukan kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain
berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Dari definisi yang bermacam-macam
tersebut, konsep politik dapat dibatasi menjadi:
1. Politik sebagai kepentingan umum
2. Politik dalam arti kebijaksanaan

Kekuasaan politik dapat dirumuskan sebagai kemampuan menggunakan sumber-sumber pengaruh


untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik sehingga keputusan itu
menguntungkan dirinya, kelompoknya ataupun masyarakat pada umumnya.
Konsep Kekuasaan Negara

Kekuasaan adalah konsep pokok dalam ilmu politik. Melihat sejarah yang telah berlangsung
panjang ini melibatkan individu-individu dan kelompok yang saling berebut kekuasaan. Perebutan
kekusaan terjadi sejak manusia itu ada, dalam berbagai bentuk tindakan yang lunak, hingga konflik
dahsyat dan perang yang membutuhkan korban nyawa, darah, dan air mata.
 Macam-Macam Kekuasaan
Secara umum jenis kekuasaan dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Kekuasaan Eksekutif
2. Kekuasaan Legislatif
3. Kekuasaan Yudikatif
 Pembagian Kekuasaan Negara secara Vertikal Dan Horizontal
1. Pembagian kekusaan secara Horizontal
Pembagian kekuasaan secara horizontal dilakukan menurut fungsi lembaga-lembaga tertentu pada
tingkatan pemerintahan daerah yang sederajat.
>> Pemerintahan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
>> Pemerintah Provinsi dan DPRD provinsi.
>> Pemerintahan kabupaten/kota dan DPRD Kabupaten/Kota.

2. Pembagian kekuasaan secara vertikal


Pembagian kekusaan secara vertikal yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan
pemerintah. Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul akibat adanya asas desentralsasi di Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
>> Pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah (pemerintahan provinsi dan pemerintahan
kabupaten/kota).
 Bentuk Negara
1. Negara Konfederasi
Konfederasi adalah negara yang terdiri dari persatuan beberapa negara yang berdaulat. Persatuan
tersebut diantaranya dilakukan demi mempertahankan kedaulatan dari negara-negara yang masuk ke
dalam Konfederasi tersebut.
2. Negara Kesatuan
Negara Kesatuan adalah negara yang pemerintah pusat atau nasional memegang kedudukan
tertinggi, dan memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahan sehari-hari. Tidak ada bidang kegiatan
pemerintah yang diserahkan konstitusi kepada satuan-satuan pemerintahan yang lebih kecil (dalam hal
ini, daerah atau provinsi).
3. Federasi
Negara Federasi ditandai adanya pemisahan kekuasaan negara antara pemerintahan nasional
dengan unsur-unsur kesatuannya (negara bagian, provinsi, republik, kawasan, atau wilayah).
Hubungan Masyarakat dan Politik
 Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang membentuk sistem, dimana sistem tersebut bersifat semi
tertutup atau sebaliknya. Kata "masyarakat" berakar dari bahasa Arab, musyarakah. Arti yang lebih luasnya, sebuah
masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah kelompok
atau komunitas yang interdependen atau individu yang saling bergantung antara yang satu dengan lainnya. Pada
umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu sekelompok individu yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
 Pengertian Politik
Politik (politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut
proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Politik sangat erat kaitannya dengan individu dan masyarakat. Masyarakat adalah salah satu subjek dari politik.
Sebaliknya politik lahir dari adanya pergerakan masyarakat. Dengan kata lain, Politik dan masyarakat saling
mempengaruhi dan saling berhubungan secara timbal balik.
Ciri-ciri Indonesia menjadi masyarakat politik, sebagai berikut :
1. Dengan sadar dan sukarela menggunakan hak pilihnya dalam pemilu terutama hak pilih aktif
2. Bersifat kritis dalam kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
3. Dalam penyelesaian masalah lebih suka dengan cara dialog atau musyawarah
4. Memiliki komitmen kuat terhadap partai politik yang menjadi pilihannya.

Beberapa aspek bagaimana politik dan masyarakat Indonesia saling berhubungan dan saling
mempengaruhi,, antara lain:
5. Perilaku Politik masyarakat Indonesia (Political Behavior)
6. Budaya Politik (Political Culture)
7. Kelompok Kepentingan
8. Kelompok Penekan
Kesimpulan
Politik (bahasa Yunani: Πολιτικά, politiká; Arab: ‫ياسة‬OO‫س‬, siyasah), yang berarti dari, untuk, atau
yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Negara" berasal dari bahasa Sansekerta nagara atau nagari, yang berarti kota. Kata “Negara”
mempunyai dua arti. Pertama, Negara adalah masyarakat atau wilayah yang merupakan suatu kesatuan
politis. Kedua, Negara adalah lembaga pusat yang menjamin kesatuan politis itu, yang menata dan
dengan demikian menguasai wilayah itu.
Kekuasaan adalah konsep pokok dalam ilmu politik.
Hubungan antara politik sangat erat kaitannya dengan individu dan masyarakat. Masyarakat
adalah salah satu subjek dari politik. Sebaliknya politik lahir dari adanya pergerakan masyarakat.
Dengan kata lain, politik dan masyarakat saling mempengaruhi dan saling berhubungan secara
timbal balik.
Hubungan antara politik dan kekuasaan itu tidak bisa dipisahkan. Seseorang yang sudah terjun
dalam dunia politik , dan tidak mempunyai tujuan untuk mencapai kekuasaan ,mungkin bisa. Tetapi
lembaga politik yang dimasukinya, tidak bisa tidak. Karena melalui lembaga politik itu, yang
bersangkutan atau orang lain , pasti memiliki tujuan untuk mencapai kekuasaan . sehingga secara
tidak langsung , semua orang yang terjun kedalam dunia politik, pasti salah satu tujuannya adalah
untuk mendapatkan kekuasaan . baik secara pribadi maupun kelembagaan.
Daftar Pustaka

 Heryawan, Ahmad. 2009. Kekuasaan Politik. Online.


 Miriam Budiardjo, Dasar-dasar ilmu politik, cetakan XIII, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1991),h.38
 Simanjuntak,. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX. Jakarta : Grasindo.
 https://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-negara-menurut-para-ahli.html
 https://www.dictio.id/t/apa-hubungannya-antara-politik-dan-kekuasaan/14173

Anda mungkin juga menyukai