Anda di halaman 1dari 24

Konseptual Model Dalam

Keperawatan
Ns. Noor Aznidar Aldani, M.kep
Teori dan Model Keperawatan yang melandasi
Praktik Keperawatan Komunitas

• Perawat dalam melaksanakan praktiknya harus mengacu pada


model konsep dan teori keperawatan yang sudah ada.
• Konsep, teori dan model keperawatan digunakan sebagai dasar
dalam menyusun kerangka kerja praktik keperawatan (Aligood,
2015)
Community As Partner
• Teori komunitas sebagai Mitra (Community as partner) adalah teori
praktis yang dturunkan melalui model teori konseptual sistem(conceptual
teory system), yang dikembangkan dan diplublikasikan oleh Betty
Newman pada tahun 1970
• Konsep yang membentuk model ini adalah stressor, mekanisme
pertahanan diri dan homeostatis sebagai sebuah sistem yang dnamis
• Reaksi dari sistem mengakibatkan suatu kondisi seimbang/equilibrium
(sehat) atau tidak seimbang/disequilibrium (sakit).
• Neuman juga menggunakan konsep tiga tingkatan dalam pencegahan
sebagai pendekatan dalam intervensi keperawatan
• Anderson dan Mc. Farland megembangkan teori Community As
client menjadi Community As Partner (komunitas sebagai mitra)
• Partner lebih tepat karena memiliki nilai partisipasi aktif
komunitas untuk mencapai tujuan bersama
• Konsep utama teori community as partner adalah roda pengkajian
komunitas dan proses keperawatan
• Dua bagian utama dari konsep roda pengkajian komunitas meliputi
inti komunitas (core) dan delapan sub sistem
Community As Partner (CAP)
CAP terdiri dari :
a. Inti Komunitas (The Community Core)
1. Sejarah (History)
• Melakukan wawancara dengan TOMA/TOGA
• Perubahan yang terjadi
• Peristiwa atau kejadian yang berkaitan
2.Data Demografi (Demographic)
• Komposisi penduduk
• Kelompok Umur
• Jenis Kelamin
3. Suku dan Budaya (Ethnicyty)
• Pengalaman terhadap gaya hidup
• Perilaku yang membudaya (positif/negative)
• Bahasa yang digunakan
• Perkumpulan yang ada
• Penyelesaian masalah apakah antar etnis atau golongan khusus
4. Nilai dan Keyakinan (Values and Beliefes)
• Lakukan wawancara dan observasi bagaimana bentuk interaksi di
masyarakat
• Adakah perilaku yang mempengaruhi kesehatan individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat? Misal narkoba
5. Persepsi
• Persepsi (Perception), yang terdiri dari persepsi masyarakat
terhadap kondisi lingkungan (merasa aman, nyaman, fasilitas
lengkap atau kurang);
• penilaian masyarakat terhadap kekuatan dan kelemahan wilayah
tempat tinggal mereka; penilaian terhadap kondisi kesehatan
masyarakat secara umum; dan apa masalah yang mungkin muncul
b. Subsistem
1. Lingkungan fisik
• Observasi ada fasilitas umum yang dipergunakan (lapangan olahraga, fasilitas ibadah, bioskop)
2. Pendidikan
• Kumpoulkan data tentang, tingkat pendidikan masyarakat
• Keberadaan fasilitas pendidikan lengkap
3. Kemananan dan transportasi
• Lakukan pengamatan dan observasi tentang alat transportasi
• Keamanan pemakai alat transportasi
• Kecepatan kendaraan yang digunakan
• Keberadaan rambu-rambu lalu lintas
• Kondisi jalan dan fasilitas
• Apakah ada pos polisi atau satpam atau system keamanana lingkungan
• Adakah gangguan keamanan
4. Politik dan pemerintahan
• Bagaimanakan kegiatan politik di wilayah tersebut?
• Adakah anggota masyarakat terlibat dalam kegiatan politik?
• Bagaimana menyikapi perbedaan pendapat atau golongan politik?
• Bagaimana menyikapi perbedaan pendapat atau golongan politik?
5. Pelayanan Sosial dan Pelayanan Kesehatan
• Lakukan wawancara dan observasi pelayanan social yang ada
misalnya dengan LSM
• Ketersediaan fasilitas kesehatan
6. Komunikasi
• Amati cara komunikasi diwilayah tersebut terhadap keluarga, lingkungan/ masyarakat sekitar,
apparat pemerintah
• Adakah amasalah antar kelompok?
• Bagaimana cara menyampaikan aspirasi?
7. Ekonomi
• Pendapatan rata-rata penduduk
• Apakah keluarga memiliki tabungan
• Mempunyai usaha tambahan
• Apakah kluarga mempunyai kemampuan membeli alat transportasi missal: motor /mobil
• Adakah lokasi transaksi jual beli atau pasar
8. Rekreasi
• Apakah ada tempat rekreasi
• Apakah tempat rekreasi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat
• Core dan subsistem di kelilingi oleh garis pertahanan sebagai
sistem respon yang ditampilkan oleh komunitas sebagai reaksi
terhadap stressor yang masuk
• Lingkaran utuh : garis pertahan normal adalah leve; kesehatan
yang ditampilkan komunitas
• Lingkaran putus-putus adalah garis pertahanan fleksibel yang
mengelilingi komunitas adalah sebagai “a buffer zone” yang
menggambarkan suatu level kesehatan yang dinamis sebagai hasil
dari respon sementara terhadap stressor.
• Intervensi keperawatan dibedakan menjadi tiga tingkatan pencegahan
1. Pencegahan primer: untuk meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan komunitas melalui kegiatan promosi dan proteksi pencegah
2. an
3. Pencegahan sekunder: untuk mencegah dan menangani faktor resiko
melalui kegiatan deteksi dini dan pengendalian faktor resiko
4. Pencegahan tersier: untuk mencegah akibat lanjut atau kecacatan
melalui kegiatan perawatan dan rehabilitasi
Transciultural Nursing
Keperawatan peka Budaya (Cultural Care)

• Keperawatan kesehatan komunitas sangat kental dengan interaksi budaya


di masyarakat. Berbagai masalah dapat diselesakan dengan pendekatan
budaya.
• Teori ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan berorientasi
pada budaya atau keutuhan budaya kepada manusia yang dkenal dengan
istilah transcultural nursing.
• Leininger (2002) mengemukakan paradigma keperawatan transcultural
sebagai cara pandang , keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam
terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang
budaya terhadap empat konsep sentral kep yaitu: manusia, sehat,
lingkungan dan keperawatan
Strategi yang digunakan dalam asuhan kep
berdasarkan lintas budaya

1. Pelestarian atau pemeliharaan budaya


2. Mengakomodasi atau negosiasi budaya
3. Restukturisasi budaya klien mencakup individu, keluarga dan
komunitas
• Model konseptual yang dkembangkan oleh Leininger dalam
menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya
digambarkan dalam bentuk matahari terbit (sunrise model) yang
akan digunakan sebagai landasan berfikir dan memberikan solusi
terhadap masalah berbagai masalah kesehatan yang timbul di
masyarakat melalui pengelolaan asuhan keperawatan
Sunrise Model
• Pengkajian:
1. Faktor tekhnologi
2. Faktor agama dan falsafah hidup
3. Faktor sosial dan kekerabatan
4. nilai-nilai budaya dan gaya hidup
5. Faktor politik dan hukum
6. Faktor ekonomi
7. Faktor pendidikan
• Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi atau dipengaruhi
sistem generik, asuhan keperawatan dan sistem profesional yang
yang ketiganya saling berinteraksi
• Ketiga sistem ini juga akan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
pengambilan keputusan dan tindakan asuhan keperawatan,
yangakan mempengaruhi pula pada preservasi dan mempertahan
budaya , akomodasi dan negoisasi budaya dan restruktur budaya
Pender’s Health Promotion Model
• Health Ptromotion Model (HPM) digunakan oleh profesi kesehatan
termasuk perawat sebagai dasar dalam menolong klien untuk
meningkatkan kesehatan sehingga mendukung kualitas hidup dan
kesejahteraan klien
• HPM sangat cocok untuk kebutuhan profesi perawat komunitas karena
perawat komunitas umumnya bekerja di tempat pelayanan yang
memerlukan pelayanan promotif seperti di keluarga, komunitas, sekolah,
tempat kerja, panti dan lembaga lain
• HPM didasarkan pada teori perilaku yang mengenalkan peran perilaku
dalam pencegahan primer.Motivasi klien untuk melakukan perilaku sehat
didasarkan pada keinginan untuk mencegah penyakit atau mencapai
tingkat kesejahteraan dan aktualisasi lebih tinggi
Konsep yang membentuk model promosi
kesehatan

a. Perilaku sebelumnya dan karakteristik individu


b. Komitmen untuk berpartisipasi dalam perilaku yang memberikan
manfaat bernilai secara personal
c. Hambatan yang dirasakan dapat menjadi penghalang komitmen untuk
bertindak, suatu mediator dari perilaku, seperti juga perilaku nyata
d. Kompetensi atau efikasi diri yang dirasakan untuk mengeksekusi
perilaku
e. Efikasi diri yang lebih besar menghasilkan perasaan hambatan yang
lebih kecil pada perilaku kesehatan spesifik
f. Sikap positif terhadap suatu perilaku menghasilkan perasaan efikasi diri yang
lebih besar
g. Emosi atau sikap positif dihubungkan dengan perilaku
h. Klien lebih memungkinkan untuk komitmen pada dan terlibat dalam perilaku
promosi kesehatan
i. Keluarga, sebaya, dan pemberi pelayanan kesehatan
j. Pengaruh situasional dalam lingkungan eksternal
k. Makin tinggi komitmen pada perencanaan kegiatan spesifik, lebih
memungkinkan perilaku promkes diperhatikan sepanjang waktu
l. Komitmen pada perencanaan kegiatan kurang memungkinkan untuk
menghasilkan perilaku yang diinginkan
m. Komitmen pada perencanaan kegiatan kurang memungkinkan untuk
menghsilkan perilaku yang diinginkan
n. Individu dapat memodifikasi kognisi, sikap, dan lingkungan interpersonal dan
fisik untuk menciptakan keuntungan kegiatan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai