Anda di halaman 1dari 12

Ontologi Ilmu

O LE H :
NI M A S A N G G R A I N I
metafisika berasal dari bahasa Yunani meta physika
(sesudah fisika)
metafisika adalah suatu pembahasan filsafati yang
komprehensif mengenai seluruh realitas atau
tentang segala sesuatu yang ada.
Metafisika adalah bagian filsafat yang membahas
hakikat ada dan yang ada
Hal “ada” dibahas dalam metafisika umum yang
disebut ontologi, sedangkan “yang ada” merupakan
perbincangan filsafat yang tergolong dalam
metafisika khusus.
Metafisika dibagi menjadi metafisika umum atau
ontologi, dan metafisika khusus (terdiri dari
kosmologi, teologi metafisik, filsafat antropologi).
Metafisika Umum atau Ontologi

Secara etimologis ontologi berasal dari onto yang


berarti organ dan logos yang berarti perbincangan
atau pemikiran. Jadi metafisika umum atau ontologi
mempersoalkan adanya segala sesuatu yang ada
Ada tiga teori ontologis yang terkenal, yaitu :
Idealisme : Segala sesuatu yang tampak dan mewujud
nyata dalam alam indrawi hanya merupakan gambaran
atau bayangan dari yang sesungguhnya, yang berada di
dunia ide.
Materialisme : Materialisme menolak hal-hal yang tidak
kelihatan.
Dualisme : Dualisme mengajarkan bahwa substansi
individual terdiri dari dua tipe fundamental yang
berbeda dan tak dapat direduksikan kepada yang
lainnya
Metafisika Khusus

Metafisika ini membicarakan hakikat segala sesuatu


yang ada. Langeveld mengemukakan, bahwa yang
terliput disini, ialah :
Kosmologia, ialah bagian metafisika khusus yang
mempersoalkan hakikat alam semesta (dan segala
isinya, kecuali manusia).
Anthropologia, ialah bagian metafisika khusus yang
mempersoalkan hakikat manusia.
Theologia, atau lebih tepat theodecea, karena istilah
teologi telah lebih populer digunakan sebagai
wacana berupa ajaran agama.
Kosmologi memandang alam sebagai suatu totalitas
dari fenomena dan berupaya untuk memadukan
spekulasi metafisika dengan evidensi ilmiah di
dalam suatu kerangka yang koheren.
Teologi metafisik mempersoalkan eksistensi Allah
yang dibahas secara terlepas dari kepercayaan
agama. Eksistensi Allah hendak dipahami secara
rasional.
Filsafat antropologi adalah bagian metafisika khusus
yang mempersoalkan apakah manusia itu? Apakah
hakikat manusia? Bagaimanakah hubunganannya
dengan alam dan sesamanya? Dengan kata lain,
filsafat antropologi berupaya menemukan jawaban
atas petanyaan-pertanyaan tersebut sebagaimana
adanya, baik menyangkut esensi, eksistensi, status,
maupun relasi-relasinya.

Anda mungkin juga menyukai