YUSEP MULYANA
(5)
SURAT DAKWAAN
2
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
1. DASAR HUKUM
H.I.R pasal 250 (4)
UU No. 14 Tahun 1970, pasal 6 (2)
UU No. 8 Tahun 1981 :
Pasal 1. 6.b
Pasal 14. d
Pasal 51. b
Pasal 140 (1)
Pasal 143 (2), (4)
Pasal 144
Pasal 155 (2)
Pasal 156
3
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
4
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
5
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
Bagi Hakim
• Sebagai dasar melakukan pemeriksaan di sidang pengadilan
• Sebagai dasar mengambil / menjatuhkan pidana
6
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
Negatif
Apa yang dapat dinyatakan terbukti dalam persidangan
harus dapat diketemukan kembali dalam surat dakwaan.
7
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
8
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
• Syarat Materil
• Mumuat uraian secara ;
cermat,
Jelas, dan
lengkap,
mengenai tindak pidana yang didakwakan
• Menyebutkan waktu tindak pidana dilakukan
• Menyebutkan tempat tindak pidana dilakukan
(pasal 143 ayat (2) a, b KUHAP)
9
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
10
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
• Tidak Jelas :
• Mencampur adukan unsur tindak pidana yang satu
dengan yang lain (pencurian dgn penggelapan) ;
• Tidak jelas menyebutkan fakta perbuatan yang menjadi
dasar tindak pidana yang didakwakan ;
• Tidak jelas menguraikan peranan masing-masing
peserta (dlm delik penyertaan) ;
• Tidak jelas membedakan antara unsur masing-masing
delik yang didakwakan (concurcus / samanloop).
• Tidak Lengkap :
• Tidak lengkap menyebutkan unsur tindak pidana yang
didakwakan ;
• Tidak lengkap menguraikan fakta yang mendukung
masing-masing unsur delik ;
• Tidak menyebutkan unsur khusus delik berkwalifikasi
(unsur PNS, unsur subyektif) ;
• Tidak lengkap menguraikan perbuatan materil tindak
pidana yang didakwakan (cara melakukan).
11
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
Locus Delicti
Kewenangan mengadili
Ruang lingkup berlakunya UU pidana
Menyangkut unsur delik tertentu (dimuka umum)
Menyangkut alibi terdakwa
12
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
Tidak Jelas
Bentuk Dakwaan tidak jelas
Apakah dakwaan kumulatif atau alternatif
Apakah terdakwa bersama-sama atau membantu
Apakah pembarengan atau perbuatan berlanjut
Tidak menyebutkan fakta yang menjadi dasar tindak pidana yg
didakwakan
Didakwakan “pencurian pada malam hari”, tetapi tidak dijelaskan
apakah terdakwa ada di rumah itu tidak dikehendaki yang berhak
Didakwakan penggelapan, tetapi yang dijadikan tempus dan locus
delicti adalah ketika terdakwa menerima barang itu dan bukan
pada waktu memiliki / menggunakan
Tidak jelas menguraikan Peranan masing-masing Peserta
Para terdakwa didakwa secara bersama-sama melakukan
penganiayaan, tetapi tidak dijelaskan apa yang dilakukan dan
bagaimana perbuatan itu dilakukan oleh masing-masing peserta
Terdakwa didakwa melakukan tindak pidana eks psl. 415 KUHP,
tetapi tidak dijelaskan apakah terdakwa adalah PNS dan apa
jabatannya.
Tidak jelas Membedakan Unsur Delik yang Didakwakan
• Tidak jelas membedakan apakah perbuatan pidana sudah selesai
atau baru percobaan
15
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
Tidak Lengkap
Tidak Lengkap Menyebutkan Unsur Tindak Pidana yang
Didakwakan
Didakwa melakukan pencurian, tapi tidak menyebutkan unsur
“dengan maksud untuk memiliki”.
Tidak Lengkap Menguraikan Fakta Yang Mendukung Unsur Delik.
Terdakwa didakwa “dengan sengaja” merampas nyawa orang
lain; tapi tidak diuraikan apakah terdakwa menyadari /
mengetahui dan menghendaki perbuatan terdakwa yang
mengakibatkan matinya korban.
Tidak Menyebutkan Unsur Khusus Delik Berkwalifikasi
Pencurian ternak, tidak menyebutkan jenis ternak yang diambil;
Pencurian – kekerasan, tidak menyebutkan apakah dalam
sebuah rumah /pekarangan tertutup yang ada rumahnya, atau di
jalan umum, atau kereta api yang sedang berjalan.
Tidak Lengkap Menguraikan Perbuatan Materil Delik Yang
Didakwakan
• Bagaimana cara pembunuhan, pemalsuan
• Penganiayaan, tipu muslihat terdakwa lakukan
16
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
17
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
Sifat / Ciri :
• Tindak pidana yang satu dengan yang lain sejenis atau
menimbulkan akibat yang sama
• Terdapat titik singgung antara ketentuan pidana yang satu
dengan lainnya
• Susunan dimulai dari ancaman pidana terberat sbg dakwaan
primair baru yang ringan sbg dakwaan subsidair, dan
seterusnya lebih subsidair …
20
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
21
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
23
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
25
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
33
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
Dakwaan :
1) Terdakwa / para terdakwa
• Dimulai dengan kalimat : “Bahwa terdakwa … atau Bahwa
para terdakwa I … dan Terdakwa II … (kalau terdakwanya
lebih dari satu orang
• Kalau terdakwa mempunyai kwalifikasi khusus seperti PNS
(kejahatan jabatan) atau karena hubungan kerja pasal 374
dll harus disebutkan dengan jelas jabatan, kewenangan,
tugas pekerjaan dsb.
• Kalau dilakukan secara bersama-sama, haurs dijelaskan :
- Peranan masing-masing terdakwa
- Kedudukan masing-masing terdakwa (pelaku, penganjur,
penyuruh melakukan, membantu melakukan, bersama-sama
melakukan
- Hindari penyebutan fungsi ganda terhadap terdakwa
(bersama-sama melakukan dan membantu melakukan, psl. 55
jo psl. 56 KUHP)
34
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
35
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
Penutut Umum,
ttd.
SATYA A. WICAKSANA, S.H.
JAKSA PRATAMA NIP. 230022498
38
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN
Catatan :
Suatu berkas perkara yang sudah dinyatakan lengkap (P-21)
tidak menutup kemungkinan untuk dihentikan penuntutannya
berdasarkan pasal 139, 140 (2) dan 144 ayat (1). Namun
seyogyanya jangan terjadi.
40
TEHNIK MENYUSUN SURAT DAKWAAN