Preceptor :
Dr.dr. Indra Zachreini, Sp.T.H.T.K.L(K). FISCM
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Limfe atau cairan limfe berasal dari plasma darah arteri yang kaya nutrisi. Pada ujung kapiler aliran
darah melambat sehingga plasma keluar menjadi cairan jaringan yang disebut cairan interseluler atau
interstisial. Cairan jaringan ini membawa nutrien, oksigen dan hormon yang dibutuhkan oleh sel. Sekitar
90% cairan jaringan kemudian akan mengumpulkan hasil produk metabolisme sel kembali ke kapiler
menjadi plasma sebelum melanjutkan perjalanannya kembali ke sirkulasi vena. Maka Sebanyak 10%
cairan jaringan yang tertinggal.
SISTEM LIMFATIK KEPALA DAN LEHER
Terdapat perbedaan perkiraan jumlah nodus limfoid pada kepala dan leher
menurut para ahli. Bailey dan Love melaporkan sejumlah 300 nodus terdapat
di leher. Cummings dkk melaporkan sepertiga dari lebih 500 kelenjar limfe
di tubuh terletak di atas klavikula. Menurut Roezin sekitar 75 buah
kelenjar limfe terdapat di setiap sisi leher dan kebanyakan pada
rangkaian jugularis interna dan spinalis assessorius
Agar lebih mudah membicarakan lokasi dari temuan klinis daerah leher, maka
leher dibagi dalam bentuk segitiga-segitiga yang dipisahkan oleh otot
sternokleidomastoid menjadi segitiga anterior dan posterior
1) Defek pada kelenjar akibat kerusakan struktur normal kelenjar limfe oleh sel-sel metastatik,
2) Pembesaran kelenjar bisa terjadi karena hiperplasia atau deposit sel-sel inflamasi, atau
metastasis,
3) Obstruksi saluran limfe akibat infeksi ataupun metastasis yang kemudian menyebabkan
kongesti dan melebarnya saluran limfe,
Inflamasi Neoplasma
Anamnesis
Dalam melakukan anamnesis ada empat hal yang harus dipertimbangkan :
1) Gejala atau tanda lokal yang mengisyarat kan adanya infeksi atau neoplasma di lokasi tertentu, durasi, tingkat
perkembangan, serta gejala-gejala yang menyertai,
2) Adanya gejala gejala konstitusi seperti demam penurunan berat badan, fatigue, atau keringat malam yang
mengisyaratkan kemungkinan penyakit seperti tuberkulosis, limfoma, penyakit vaskular kolagen, infeksi atau
keganasan yang lain.
3) Adanya petunjuk epidemiologi tertentu seperti paparan kerja, baru pulang bepergian, atau perilaku resiko tinggi
yang terkait kelainan spesifik lainnya,
4) Apakah pasien sedang dalam pengobatan tertentu yang bisa menyebabkan limfadenopati, seperti fenitoin (dilantin),
penyakit – penyakit yang diderita saat bersamaan, riwayat penyakit dahulu dan informasi mengenai riwayat keluarga
bias menyingkirkan kemungkinan adanya keganasan.
Pemeriksaan Fisik
Palpasi area parotis/aurikuler Palpasi area segitiga sub Palpasi bimanual segitiga
dari belakang (A) dan depan mandibular submandibular
telinga (B)
Penatalaksanaan
Biopsi
Inflamasi
Antibiotik limfadenitis supuratif yang disebabkan oleh Staphyilococcus
aureus dan Streptococcus pyogenes (group A)
OAT mikrobakterium tuberculosis maka diberikan obat anti tuberculosis
selama 9-12 bulan.
Neoplasma