Anda di halaman 1dari 24

REFERAT

PEMBESARAN KELENJAR LIMFE


LEHER
Oleh :
Desy Dita Nelvia, S.Ked

Preceptor :
Dr.dr. Indra Zachreini, Sp.T.H.T.K.L(K). FISCM
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang

Sistem limfatik daerah kepala dan leher merupakan bagian dari


sistem limfe seluruh tubuh yang secara anatomis terdiri
atas organ limfatik, duktus atau pembuluh-pembuluh limfe
dan nodus limfatikus (atau kelenjar limfe).
Sistem limfatik mentransportasi cairan yang disebut limfe.
Cairan ini mendistribusikan sel-sel dan faktor imunitas ke
seluruh tubuh. Sistem limfatik juga berinteraksi dengan sistem
sirkulasi darah untuk drainase cairan dari sel dan jaringan
tubuh. Sistem limfatik mengandung sel-sel limfosit yang
melindungi tubuh dari berbagai antigen

Pengetahuan mengenai drainase aliran limfatik dari berbagai organ


merupakan hal yang penting dalam penegakan diagnosis dan
penanganan berbagai penyakit termasuk kanker. oleh karena kedekatan
fisik sistem limfatik dengan jaringan tubuh yang memungkinkannya
membawa sel-sel kanker ke berbagai organ tubuh dalam proses yang
disebut metastasis, bahkan jika nodus limfatikus tidak dapat
menghancurkan sel-sel kanker mereka akan menjadi lokasi tumor
sekunder
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM LIMFATIK

Anatomi Sistem Limfatik


Secara garis besar sistem limfatik tubuh dapat dibagi atas sistem
konduksi, jaringan limfoid dan organ limfoid. Sistem konduksi
mentransportasi limfe dan terdiri atas pembuluh-pembuluh
tubuler yaitu kapiler limfe, pembuluh limfe dan duktus torasikus.
Hampir semua jaringan tubuh memiliki pembuluh atau saluran
limfe yang mengalirkan cairan dari ruang interstisial

Sistem limfe tubuh dan kelompok kelenjar limfe utama


Fisiologi Sistem Limfatik

Sistem limfe merupakan suatu jalan tambahan tempat


cairan dapat mengalir dari ruang interstisial ke dalam
darah sebagai transudat di mana selanjutnya ia berperan
dalam respon imun tubuh.

Secara umum sistem limfatik memiliki tiga fungsi yaitu:


1) Mempertahankan konsentrasi protein yang rendah dalam cairan interstisial sehingga
protein-protein darah yang difiltrasi oleh kapiler akan tertahan dalam jaringan,
memperbesar volume cairan jaringan dan meninggikan tekanan cairan interstitial.
2) Absorpsi asam lemak, transpor lemak dan kilus (chyle) ke sistem sirkulasi,
3) Memproduksi selsel imun (seperti limfosit, monosit, dan sel-sel penghasil antibodi yang
disebut sel plasma).
Pembentukan cairan limfe

Limfe atau cairan limfe berasal dari plasma darah arteri yang kaya nutrisi. Pada ujung kapiler aliran
darah melambat sehingga plasma keluar menjadi cairan jaringan yang disebut cairan interseluler atau
interstisial. Cairan jaringan ini membawa nutrien, oksigen dan hormon yang dibutuhkan oleh sel. Sekitar
90% cairan jaringan kemudian akan mengumpulkan hasil produk metabolisme sel kembali ke kapiler
menjadi plasma sebelum melanjutkan perjalanannya kembali ke sirkulasi vena. Maka Sebanyak 10%
cairan jaringan yang tertinggal.
SISTEM LIMFATIK KEPALA DAN LEHER

Kelenjar Limfe Leher

Terdapat perbedaan perkiraan jumlah nodus limfoid pada kepala dan leher
menurut para ahli. Bailey dan Love melaporkan sejumlah 300 nodus terdapat
di leher. Cummings dkk melaporkan sepertiga dari lebih 500 kelenjar limfe
di tubuh terletak di atas klavikula. Menurut Roezin sekitar 75 buah
kelenjar limfe terdapat di setiap sisi leher dan kebanyakan pada
rangkaian jugularis interna dan spinalis assessorius

Kelenjar limfe yang selalu terlibat dalam metastasis


adalah kelenjar limfe di rangkaian jugularis interna yang
terbentang dari klavikula sampai dasar tengkorak.
Penataan Kelompok Kelenjar Limfe Daerah
Kepala dan Leher

Agar lebih mudah membicarakan lokasi dari temuan klinis daerah leher, maka
leher dibagi dalam bentuk segitiga-segitiga yang dipisahkan oleh otot
sternokleidomastoid menjadi segitiga anterior dan posterior

Segitiga posterior dibatasi oleh otot trapezius,


klavikula, serta sternokleidomastoid. Segitiga
anterior dibatasi oleh m. sternohioid, digastrikus, dan
sternokleidomastoid. Segitiga-segitiga tersebut
kemudian terbagi lagi menjadi segitiga-segitiga yang
lebih kecil; dalam segitiga posterior terdapat segitiga
supraklavikular dan segitiga oksipital. Segitiga
anterior terbagi atas submandibula, karotid, dan
segitiga muscular
Pembagian kelompok kelenjar limfe leher bervariasi dan salah satu sistem klasifikasi
yang sering dipergunakan adalah menurut Sloan Kettering Memorial Center Cancer
Classification sebagai berikut:

I. Kelenjar di segitiga submental dan submandibula

II. Kelenjar-kelenjar yang terletak di 1/3 atas, termasuk kelenjar limfe


jugular superior, kelenjar digastrik dan kelenjar limfe servikal postero
superior.

III. Kelenjar limfe jugularis antara bifurkasio karotis dan persilangan m.


omohioid dengan m. sternokleidomastoid dan batas posterior m.
sternokleidomastoid.

IV. Kelompok kelenjar daerah jugularis inferior dan supraklavikula

V. Kelenjar yang berada di segitiga posterior servikal.


ASPEK KLINIS SISTEM LIMFE LEHER

Aspek klinis dari sistem limfe leher berkaitan erat dengan


penatalaksanaan suatu massa atau kelainan di leher

Limfadenopati merupakan istilah umum bagi nodus yang baik


ukuran, konsistensi maupun jumlahnya abnormal. Ada banyak
klasifikasi berbeda untuk limfadenopati tetapi yang paling lazim
adalah limfadenopati generalisata jika nodus membesar di dua
atau lebih area yang tidak berdekatan, atau limfadenopati lokal
jika hanya mengenai satu area.
PATOLOGI
Perubahan anatomi yang bisa terjadi pada sistem limfe leher akibat suatu reaksi patologis dapat
berupa:

1) Defek pada kelenjar akibat kerusakan struktur normal kelenjar limfe oleh sel-sel metastatik,

2) Pembesaran kelenjar bisa terjadi karena hiperplasia atau deposit sel-sel inflamasi, atau
metastasis,

3) Obstruksi saluran limfe akibat infeksi ataupun metastasis yang kemudian menyebabkan
kongesti dan melebarnya saluran limfe,

4) Pergeseran letak akibat proses metastasis yang mendesak saluran limfe,

5) Kolateralisasi, bisa merupakan akibat lanjut obstruksi.


Epidemiologi dan etiologi

Insiden limfadenopati (pembesaran kelenjar limfe) belum diketahui dengan


pasti. Sekitar 38% sampai 45% pada anak normal memiliki KGB daerah
servikal yang teraba. Limfadenopati adalah salah satu masalah klinis
pada anak-anak. Pada umumnya limfadenopati pada anak dapat hilang
dengan sendirinya apabila disebabkan infeksi virus. Studi yang dilakukan
di Amerika Serikat, pada umumnya infeksi virus ataupun bakteri
merupakan penyebab utama limfadenopati. tetapi kebanyakan disebabkan
infeksi saluran pernafasan bagian atas.
Penyakit yang menyebabkan pembesaran kelenjar
limfe leher

Inflamasi Neoplasma

Keganasan daerah kepala dan leher (kecuali kelenjar


Tanda-tanda inflamasi baik lokal maupun sistemik
saliva) sering memiliki etiologi, patologi, dan cara
dapat ditemukan pada penderita. Yang bisa penyebaran yang sama karena berasal dari epitel
skuamus dan kesamaan struktur yang berdekatan.
menyebabkan manifestasi inflamasi pada kelenjar limfe
Manifestasi leher dapat merupakan tumor primer atau
adalah infeksi akut seperti pada infeksi virus, bakteri metastasis dari lokasi regional. Salah satu keganasan
primer yang mengenai kelenjar limfe adalah limfoma
Staphylococcus dan Streptococcus, maupun kronik
maligna
seperti limfadenitis TB maupun HIV/AIDS.
PENDEKATAN DIAGNOSTIK UNTUK
KELAINAN KELENJAR LIMFE

Anamnesis
Dalam melakukan anamnesis ada empat hal yang harus dipertimbangkan :

1) Gejala atau tanda lokal yang mengisyarat kan adanya infeksi atau neoplasma di lokasi tertentu, durasi, tingkat
perkembangan, serta gejala-gejala yang menyertai,

2) Adanya gejala gejala konstitusi seperti demam penurunan berat badan, fatigue, atau keringat malam yang
mengisyaratkan kemungkinan penyakit seperti tuberkulosis, limfoma, penyakit vaskular kolagen, infeksi atau
keganasan yang lain.

3) Adanya petunjuk epidemiologi tertentu seperti paparan kerja, baru pulang bepergian, atau perilaku resiko tinggi
yang terkait kelainan spesifik lainnya,

4) Apakah pasien sedang dalam pengobatan tertentu yang bisa menyebabkan limfadenopati, seperti fenitoin (dilantin),
penyakit – penyakit yang diderita saat bersamaan, riwayat penyakit dahulu dan informasi mengenai riwayat keluarga
bias menyingkirkan kemungkinan adanya keganasan.
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dimulai dari inspeksi visual daerah kepala dan


wajah hingga leher, diikuti palpasi bibir, kelenjar tiroid, kelenjar ludah
utama, serta palpasi kelenjar limfe.

Tiga metode palpasi


Pemeriksaan fisik palpasi

Palpasi area parotis/aurikuler Palpasi area segitiga sub Palpasi bimanual segitiga
dari belakang (A) dan depan mandibular submandibular
telinga (B)
Penatalaksanaan

Observasi selama 4-6


minggu

Pengobatan limfadenopati leher didasarkan kepada


penyebabnya. Banyak kasus dari pembesaran KGB leher sembuh
Tidak
dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan apapun mengecil
selain observasi.

Biopsi
Inflamasi
Antibiotik limfadenitis supuratif yang disebabkan oleh Staphyilococcus
aureus dan Streptococcus pyogenes (group A)
OAT  mikrobakterium tuberculosis maka diberikan obat anti tuberculosis
selama 9-12 bulan.

Neoplasma

-operasi radikal atau kemoterapi (tergantung histopatologi tumor,


lokasi, serta kemungkinan metastasisnya)
Pemeriksaan Radiologi

Ultrasonografi (USG) merupakan perangkat yang relatif aman, tidak mahal,


tersedia di banyak tempat dan bisa digunakan untuk pemeriksaan spesifik
seperti ukuran lesi sehubungan dengan progresivitasnya, lokasi, hubungan
lesi dengan struktur yang berdekatan, terutama pembuluh darah, karakter lesi
(solid, kistik), serta jumlah dan ukuran kelenjar limfe yang terlibat di area
tersebut

Gabungan teknik ultrasound, fine needle aspiration (FNA) dan


pemeriksaan sitologi memiliki keunggulan tersendiri dalam pemeriksaan
jaringan lunak daerah leher.

Computerized tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI)


secara luas digunakan untuk menentukan stadium primer tumor dan kelenjar
limfe.
BAB 3
KESIMPULAN
Sistem limfatik tubuh merupakan saluran yang meliputi seluruh tubuh sebagai jalur tambahan
untuk mengalirkan cairan interstisial kembali ke sirkulasi darah dan sebaliknya, selain berperan dalam
respon imun tubuh. Penataan kelompok kelenjar limfe daerah leher memiliki beberapa variasi tergantung
kepentingan klinis yang ingin dicapai. Kriteria-kriteria tersebut antara lain adalah menurut Sloan
Kettering Cancer Center dan American Academy of Otolaryngology Head and Neck Surgery (AAO-
HNS). Pada prinsipnya pembagian-pembagian tersebut berdasarkan atas struktur anatomi dan
penyebaran ke kelenjar limfe regional jika terjadi metastasis dari tumor primer di daerah kepala dan
leher.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai