Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN POLA

JALAN ATAU GAIT


ANLYSIS

PRODI D-IV FISIOTERAPI


FA K U LTA S I L M U K E S E H ATA N
U N I V E R S I TA S ‘ A I S Y I YA H S U R A K A R TA
2020
Buku saku ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah PENGUKURAN FISIOTERAPI dengan
dosen pengampu Alinda Nur Ramadhani, S.Fis,
M.K.M.
(NIDN.)

Disusun oleh:
Kelompok 6

Anisa Endah Saputri (E2019008)


Anisah Oktaviatama (E2019009)
Aulia Rahmawati P.N (E2019012)
Rizki Wahyudi(E2019035)
Royita Azhca Ardhania (E2019036)
Salsabila Salma R (E2019038)
Siti Anisa (E2019042)
Walida Putri Tsalitsa (E2019046)
i
PRAKATA

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Alhamdulillahirobbil'alamin. Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT

karena rahmat dan karunia-Nya sehingga buku saku yang berjudul “Pemeriksaan pola jalan

atau gait anlysis ” dapat diselesaikan dengan baik.

Buku saku ini merupakan buku yang berisi tentang pengertian Gait analysis,

pengertian gait cycle, siklus gait cycle, otot yang bekontraksi, dan parameter Pengukuran

berjalan.

Buku saku ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai acuan kepada

tenaga medis khususnya fisioterapi dan masyarakat sehingga dapat memotivasi pembaca

untuk berperan aktif dalam menangani kasus gangguan keseimbangan yang dialami lansia.

Penyusunan buku saku ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, mohon saran

dan kritik demi perbaikan yang akan datang. Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu dalam proses pembuatan buku saku ini sehingga buku saku ini dapat selesai

dengan baik. Semoga buku saku ini bermanfaat bagi pembacanya.

Wasalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Surakarta

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………….... i
Prakata……………………………………………………..……………... ii
Daftar isi……………………………………………..…………………… iii
Glossari…………………………………..……………………………….. 1
Gait Analysis................................................................................................ 2
Gait Cycle
a. Definisi Git cycle …..……………. ………………………................. 3
b. Siklus Gait Cycle.................................................…………………….. 4
c. Kerja Otot Saat Siklus Berjalan.............................………………….... 9
Parameter Pengukuran Berjalan
a. Stride length …………………………………………...…………....... 10
b. Stride duration ............................……………….....…………………. 10
c. Step length………………….................……………………………… 11
d. Step duration..............................…………….……………………….. 11
e. Cadence……………...................................................……………….. 12
f. Step width...........................……………………….………………….. 12
g. Walking speed....................................................................................... 12
Daftar Pustaka…………………........……………………………………. 13

iii
GLOSSARI

1
GAIT ANALYSIS
DEFINISI GAIT ANALYSIS Gait
Analysis adalah kegiatan yang kompleks hampir melibatkan seluruh
sistem muskuloskeletal dan menuntut koordinasi yang sangat baik pada
gerakan di bawah sadar seorang (Farber, 1995). Gait analysis juga suatu
cabang dari ilmu biomekanika yang mempelajari pola gerak dari
beberapa organ tubuh pada manusia atau hewan yang dianalisis oleh
seorang pengamat untuk selanjutnya digunakan untuk tujuan lebih
lanjut. Dalam penelitian yang lebih lanjut, ditambahkan juga instrumen
untuk mengukur gerakan tubuh, mekanik tubuh dan aktifitas jaringan
otot yang digunakan untuk menguji lebih lanjut tingkat efektif gerak dari
organ tersebut. Pada awalnya analisis gait digunakan untuk melihat
kelainan pola berjalan manusia atau hewan, namun pada perkembangan
zaman banyak aplikasi yang memanfaatkan analisis gait untuk aplikasi
lainnya. Gait Analysis juga dapat di artikan
sebagai postur dinamis yang memungkinkan mobilitas berjalan dengan
kaki dua tanpa bantuan berdasarkan interaksi suara antara koordinasi
dan keseimbangan terutama tungkai bawah dan panggul. Gait Anlalysis
melibatkan koordinasi neuromuskuler kompleks dari tulang belakang
lumbar, panggul, pinggul dan struktur distal. Setiap disfungsi pada
tungkai bawah akan terlihat selama gaya berjalan.

2
GAIT CYCLE
A. DEFINISI GAIT CYCLE Gait
cycle merupakan berjalan pada kondisi kaki normal menunjukkan
lebih kesimetrian terhadap puncak sudut dari ankle dorsiflexion
pada saat melepaskan ayunan (late stance) yang terlihat di saat
menambah kecepatan berjalan, diperkirakan penyebab terbesar
terjadinya fleksibilitas pada Vari-Flex foot. Pemikiran fleksibilitas
kaki merupakan hal yang membantu amputee, diperoleh lebih dari
ujung jari kaki prosthetic. Meskipun berargumentasi bahwa
amputee mempunyai masalah dengan keseimbangan berjalan yang
dicari dari hambatan ini, dikarenakan muncul peningkatan pada
knee flexion dari kaki prosthetic di saat melepaskan ayunan dan
mengurangi kestabilan berjalan (Postema et. al., 1997).

B. SIKLUS GAIT CYCLE


1. STANCE PHASE Stance phase atau fase
menampak, 60% dari siklus gaya berjalan banyak waktu beristirahat,
sebenarnya keseimbangan lebih penting dari pada kecepatan. Jadi
wajarnya seseorang lebih 'tidak stabil' saat berjalan dalam waktu
yang lama. Dalam Stance phase ada 5 fase yaitu Initial contact,
Loading Response, Midstance, Terminal Stance, dan Preswing.
Masing-masing fase itu mempunyai penatalaksanaan tersendiri,
berikut ini penjelasan setiap fase yang ada dalam Stance phase :

3
a. Initial contac
initial contact adalah awal loading
respon yang merupakan periode
stance phase. Fase ini kedua kaki
menyentuh tanah, kaki prosthetic
berada di depan sedangkan kaki
normal berada di belakang. Phase
berjalan diawali dengan
mengayunkan kaki prosthetic ke
depan sehingga beban tubuh
berpindah dari kaki normal ke kaki
prosthetic.bagian trunk berputar,
bahu kiri dan sisi kanan pelvis
bergerak menjauh ke sisi depan
b. Loading Response meninggalkan lengan kiri yang
berayun ke belakang.

Pada fase ini berat badan


dipindahkan ke anggota gerak depan.
Menggunakan tumit sebagai goyang,
lutut ditekuk untuk penyerapan
goncangan. Fleksi plantar
pergelangan kaki membatasi tumit
dengan kontak kaki depan dilantai.
Tungkai yang berlawanan berada
dalam fase pra-ayunan.

4
c. Midstance
Fase mid stance ini tungkai maju di
atas kaki dengan dorsi fleksi
pergelangan kaki sementara lutut
dan pinggul terentang. Anggota
tubuh yang berlawanan maju dalam
fase ayunan tengahnya. Ini adalah
pertama dari interval penopang
tungkai tunggal. Ini dimulai saat
kaki lainnya diangkat dan berlanjut
hingga berat badan sejajar di atas
kaki depan.

d. Terminal Stance

Pada fase ini tumit naik dan tungkai


maju di atas kaki depan. Lutut
meningkatkan ekstensi dan
kemudian mulai bergerak sedikit.
Peningkatan ekstensi pinggul
menempatkan tungkai pada posisi
yang lebih tertinggal. Anggota
tubuh lainnya berada dalam ayunan.
fase ini melengkapi dukungan
tungkai tunggal, Ini dimulai dengan
tumit naik dan berlanjut sampai kaki
lainnya menyentuh tanah.
Sepanjang fase ini berat badan
bergerak di depan kaki depan.

5
e. Preswing
Fase terakhir ini dimulai dengan
kontak awal dari ekstremitas yang
berlawanan dan diakhiri dengan ujung
kaki ipsilateral. Fase ini juga dikenal
sebagai Pelepasan berat badan dan fase
transfer berat. Sementara pemindahan
berat badan secara tiba-tiba dengan
segera menurunkan anggota badan,
ekstremitas ini tidak memberikan
kontribusi aktif pada peristiwa
tersebut. Sebaliknya, anggota tubuh
yang tidak dibongkar menggunakan
kebebasannya untuk bersiap
menghadapi tuntutan ayunan yang
cepat.
2. SWING PHASE Swing Phase yaitu
Fase mengayun, 40% dari siklus gaya berjalan ini harus diingat
bahwa tubuh kita berusaha menghemat energi, dimana fase ini dibagi
menjadi 3 fase yaitu •Initial swing, mid swing, dan terminal swing.
Dalam swing phase atau fase mengayun ini ada bebrapa pentalaksaan
yang masing-masing fase berbeda diantaranya:

6
a. Initial swing
Pada fase ini Kaki diangkat dan tungkai
dimajukan dengan fleksi pinggul dan
peningkatan fleksi lutut. Pergelangan
kaki hanya sebagian dorsofleks. Anggota
tubuh lainnya berada di posisi tengah
awal. Fase pertama ini kira-kira
sepertiga dari periode mengayun,
dimulai dengan mengangkat kaki dari
lantai dan berakhir ketika kaki yang
mengayun berlawanan dengan kaki
kuda-kuda.

b. Mid Swing
Fase mid swing diamana Kemajuan
ekstremitas anterior ke garis berat
tubuh diperoleh dengan fleksi pinggul
lebih lanjut. Lutut dibiarkan
mengembang sebagai respons terhadap
gravitasi sementara pergelangan kaki
terus melakukan dorsifleksi netral.
Anggota tubuh lainnya berdiri di
tengah-tengah. Fase kedua dari periode
mengayun ini dimulai saat anggota
tubuh yang diayun berlawanan dengan
kaki kuda. Fase berakhir ketika lengan
ayun maju dan tibia vertikal (postur
fleksi pinggul dan lutut sama).

7
c. Terminal swing
Diamana tungkai diselesaikan dengan
fleksi lutut. Pinggul mempertahankan
fleksi sebelumnya. Dan pergelangan
kaki tetap dorsiflexsi hingga netral.
Anggota tubuh lainnya dalam posisi
terminal. Fase terakhir ayunan ini
dimulai dengan tibia vertikal dan
berakhir saat kaki menyentuh lantai.
Kemajuan tungkai selesai saat kaki
(betis) bergerak di depan paha.

8
C. KERJA OTOT SAAT SIKLUS
BERJALAN
1. a. Initial
Stance contact
phase Kelompok otot
terdiri dari Angkle dorsi flekors, hip extensors, knee flexors.
Otot yang bekerja Anterior tibialis, gluteus maximus, dan
hamstring.
b. Loading Response
Kelompok otot terdiri knee extensor, hip aductors, ankle
plantar flekor. Otot yang bekerja Vasti, Gluteus medius,
gastrocnemius, dan Soleus.
c. Midstance Kelompok otot terdiri
Angkle plantar flexor (Isometric). Otot yang bekerja
Gastronemius, dan soleus.
d. Terminal Stance Kelompok otot Angkle
plantar flexor (concentric). Otot yang bekerja Gastronemius,
dan soleus.
e. Preswing Kelompok otot
hip flexor. Otot yang bekerja lliopsoas, rectus femoris.

b. Swing phase
a. Initial swing Kelompok otot
angkle dorsi flexors, hip flexor. Otot yang bekerja tibialis
anterior , lliopsoas, dan rectus femoris.
b. Mid swing Kelompok
otot angkle dorsi flexors. Otot yang bekerja tibialis
anterior .
c. Terminal swing Kelompok
otot knee flexors, hip extensor, ankle dorsi flexor, dan knee
extensor. Otot yang bekerja Hamstring, gluteus maximus,
tibialis anterior, dan vasti.

9
PARAMATER PENGUKURAN BERJALAN
a. Stride length

Stride lenght yaitu diamana


jarak linier antara 2 kejadian berturut-turut (Kontak Awal dalam gaya
berjalan normal) pada ekstremitas yang sama. Dimana Ukuran dari
jarak antara ujung kaki tumit kanan maupun kiri dengan ujung kaki
berikutnya kiri atau kanan pada saat melangkah.

b. Stride duration / stride time

Stride duration adalah lamanya waktu yang dibutuhkan


untuk jarak pada stride length, Lamanya waktu bisa di hitung
menggunakan stopwatch atau timer handphone.
c. Step length

Step length yaitu dimana Jarak linier antara 2 peristiwa


berturut-turut pada tungkai yang berlawanan. yaitu, panjang langkah
kiri didefinisikan sebagai kontak tumit kanan dengan kontak tumit
kiri.

d. Step duration / step time

Step duration adalah waktu untuk melakukan heel


strike pada kaki kanan hingga heel strike pada kaki kiri.

11
•  
e. Cadence (irama langkah) Adalah jumlah
langkah (step) per menit, dengan rumus Cadence: Steps Time.

f. Step width

Adalah jarak horizontal antara 2 titik pada tungkai yang


berlawananyaitu, titik tengah tumit kanan ke titik tengah tumit kiri
pada Kontak Awal.

g. Gait speed / walking speed Dengan


rumus Speed (m/s) = stride length (m) x cadence (step/min). Dalam
tes ini diinstruksikan untuk berjalan bolak balik dalam waktu 1
menit.

12
DAFTAR PUSTAKA
Ariano, D., dan Harjoko, A. 2013. Sistem Pendeteksian Marker pada
Analisis Gait Menggunakan Pengolahan Citra Digital. IJEIS 3(2):
137– 146.
Herdiman, L., Damayanti, R. W., dan Faiz, Z. M. 2012. Kajian
Biomekanika Untuk Jalan Cepat Terhadap Rancangan Knee Joint
Sistem Energy Storing Mekanisme 2 Bar Pada Kaki Prosthetic
Endoskeletal Bagi Amputee Transfemoral. Performa 11(2): 127 – 134.
Janet, M., dan Cerny, K. 2013. Observational Gait Analysis. slack
Incorporated.
Malanga, G., dan Joel, A. Section one clinical observation. Gait Analysis
on the science of rehabilitation 1-10.
Strutzenberger, G., Clauben, L., dan Schwameder, H. 2020. Gait and
Posture. Journal homepage www.elsevier.com/locate.gaitpost
83(2021): 167-173.
Varshney, M. K. 2012. Practical Orthopedic Examination Made Easy.
Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd.

13

Anda mungkin juga menyukai