Anda di halaman 1dari 13

9 ARTIKEL

POPULER DAN
ILMIAH
 Bahasa Indonesia merupakan mata kuliah umum di pendidikan tinggi yang
 sifatnya wajib diikuti mahasiswa. Tujuannya adalah agar mahasiswa
 mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Melalui keterampilan
 komunikasi yang baik mahasiswa diharapkan mampu bersaing dalam
 berbagai situasi dan kondisi temasuk dalam menghadapi MEA.
 Secara umum kompetensi
 yang diharapkan adalah mahasiswa mampu menulis dan berbicara dengan
 baik dalam bahasa Indonesia laras ilmiah. Kemampuan tersebut didasari
 oleh penguasaaan atas pengetahuan fungsi-fungsi bahasa serta ragam dan
 larasnya, keterampilan ejaan, kalimat, paragraf, dan jenis wacana, serta
 mereproduksi teks-teks dari berbagai sumber. Dengan demikian, mata
 kuliah ini diharapkan menjadikan mahasiswa memiliki keterampilan
 komunikasi yang tinggi dalam ranah keilmuan.
 Keterampilan komunikasi adalah salah
 Artikel populer sendiri merupakan artikel yang membahas tema-tema yang populer di masyarakat dan gaya 
bahasa yang dipakainya cenderung ringan serta mudah dimengerti. Adapun contoh dari artikel ini sendiri adalah
sebagai berikut ini!

Artikel Populer
Artikel populer adalah artikel ilmu pengetahuan yang disajikan dengan tampilan, format, dan bahasa yang lebih
enak dibaca dan dipahami.
Ciri-ciri artikel Populer :
1. Gaya bahasa dan sajian tidak terlalu formal
2. Fakta tetap obyektif
3. Dijiwai kebenaran
4. Metode berpikiran keilmuan
5. Lebih banyak menyajikan pandang, gagasan, komentar atau ulasan terhadap suatu permasalahan.
Sistematika isi dalam artikel populer umumnya bebas, begitu juga sistematikanya bersifat umum (pendahuluan,
isi, penutup).
 
 Berbicara soal tulisan nonfiksi, kita sering sekali mendengar
istilah "BERITA" dan "ARTIKEL". Kedua jenis tulisan ini sering kita lihat di medis massa
seperti koran dan majalah. Kalau jenis tulisan "BERITA" isinya seputar sebuah peristiwa atau
suatu kejadian yang dilaporkan oleh seorang jurnalis (wartawan),
sedangkan "ARTIKEL" merupakan buah pikir/gagasan atau pendapat pribadi dari seorang
penulis
 Dalam penulisan "BERITA" biasanya ada narasumber dan fakta kejadian yang sebenarnya di
lapangan (tidak boleh ada rekayasa). Jurnalis tidak boleh berpendapat (beropini), melainkan
hanya menyampaikan apa yang dilihat dan didengarnya berdasarkan fakta yang terjadi. Kalau
pun ada pendapat yang ditulis, itu bukan pendapat jurnalis tersebut, tetapi merupakan kutipan
dari pernyataan narasumber yang ditemuinya. Penyampaian beritanya juga harus cepat. Jika
telat ditulis, maka "BERITA" itu menjadi basi atau kadaluarsa.
 Berbeda dengan "BERITA", sebuah artikel ditulis berdasarkan pendapat (opini) dari penulis.
Pendapat tersebut biasanya berkaitan dengan berbagai hal atau persoalan yang ada di
masyarakat. Misalnya tentang masalah sosial, politik, ekonomi, seni, budaya, keamanan, dan
sebagainya. Secara umum, artikel yang ditulis terdiri dari dua jenis, yaitu "ARTIKEL
ILMIAH" dan "ARTIKEL POPULER"
 Beberapa cirinya adalah sebagai berikut:
 Topik yang dibahas dalam tulisan populer tidak harus masalah yang berat, juga dalam cara penyampaiannya. Tidak harus memiliki fakta-
fakta empirik (penelitian) seperti dalam tulisan ilmiah, tetapi bisa saja hanya berdasarkan hasil pengamatan dan perenungan penulisnya
saja. Tujuannya sekadar memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan wawasan penulisnya dan diharapkan menjadi wacana atau
pengetahuan bagi para pembaca.
 Pembahasan topiknya tidak perlu terlalu dalam dan detail, tetapi yang lebih penting alur pemikirannya dibuat sistematis, sehingga
pembaca mudah mencerna maksud yang hendak disampaikan oleh penulis.
 Format penulisannya (sistematika) tidak mengikuti aturan yang biasa berlaku dalam tulisan ilmiah. Artinya Anda bebas mengatur format
penulisannya. Namun, agar Anda tidak bingung, saya akan memberikan sedikit acuannya.
Dalam menulis "ARTIKEL POPULER" yaitu setidaknya ada empat poin yang perlu Anda perhatikan, yaitu: pertama, ada judulnya;
kedua, ada bagian pembuka (prolog); ketiga, ada bagian isi (pendapat yang ingin Anda sampaikan, berikut argumentasinya); dan keempat,
ada bagian penutup.
 Gaya bahasa tidak terlalu formal dan memakai kata-kata atau kalimat yang sederhana, agar mudah dimengerti oleh pembaca. Oleh sebab
itu hindari penggunaan kata-kata asing atau ilmiah yang berlebihan. Kalau pun terpaksa, sebaiknya dijelaskan maknanya. Boleh juga
menggunakan kata-kata tidak baku.
 Dalam menyampaikan gagasan sebaiknya disertai dengan referensi, baik dari bahan bacaan maupun dari para ahli yang relevan dengan
topik yang sedang dibahas. Hal ini diperlukan guna lebih meyakinkan pembaca, agar mereka setuju atau terpengaruh dengan pendapat
penulis.
 Artikel Ilmiah
 Artikel ilmiah itu termasuk karangan ilmiah yang mana selalu ditulis dengan bahasa kongkret,
gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat
dibuktikan benar tidaknya. Adapun sifat-sifat dari karangan ilmiah ada 4 macam: karangan
ilmiah non-teknik kongkret, karya ilmiah teknik umum, karangan ilmiah abstrak normal dan
karangan ilmiah spesifk histories.
 Ciri-ciri artikel ilmiah sebagai berikut:
 Lugas: tulisan langsung menuju persoalan
 Logis: segala keterangan yang dipaparkan harus memiliki dasar dan alasan yang masuk akal dan dapat diuji kebenarannya.
 Tuntas: masalah atau tema yang dipilih dipaparkan secara mendalam
 Obyektif: keterangan yang disajikan sesuai dengan data dan fakta yang ada
 Cermat: berusaha menghindari berbagai kekeliruan walau sekecil apapun.
 Jelas dan padat: keterangan mudah dipahami Tidak melibatkan emosi yang berlebihan Menggunakan bahasa baku dan
memperhatikan tanda baca
 Menyajiakan fakta obyektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hokum alam pada situasi spesifik
 Penulisannya cermat, tepat dan benar, serta tulus. Tidak memuayt terkaan pernyataan-pernyataannya tulus tanpa mengingat
efeknya
 Tidak mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak padanya. Motifasi penulis hanya
memberitahukan tentang sesuatu. Penulis yang ilmiah tidak ambisius dan tidak berprsangka
 Artikel itu sistematis, tiap langkah direncanakan sistematis terkendali, secara konseptual dan procedural
 Artikel itu tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan. Karangan ilmiah menyajikan sebab-musabab dan
pengertian. kata-katanya mudah diidentifikasi. Alasan-alasan yang dikemukakan induktif, mendorong untuk
menarik kesimpulan tidak terlalu tinggi, dan bukan ajaka
 Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung, kecuali dalam hipotesis kerja
 Ditulis secara tulus, dan memuat hanya kebenaran. Tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang
meragukan
 Artikel tidak argumentative. Karangan ilimiah memungkinkan mencapai kesimpulan, tetapi penulisnya
membiarkan fakta berbicara sendiri
 Artikel itu tidak persuasive, yang dikemukakan fakta dan aplikasi hokum alam kepada problem spesifik,
mengemukakan keyakinan itu sukar, tetapi keyakinan itu sendiri tidak ilmiah.
 Menyajikan kebenaran fakta, oleh karena itu memutar balikkan fakta akan menghancurkan tujuan
penulisan.
  
 PERBEDAAN ARTIKEL ILMIAH DAN TULISAN POPULER
 1. Artikel Ilmiah
a. Tujuan menulis artikel ilmiah adalah untuk mendiseminasikan pemikiran kita ke khalayan akademik lebih luas
melalui media jurnal yang sesuai dengan disiplin ilmunya baik lingkup nasional maupun antar bangsa.
b. Artikel ilmiah selayaknya ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan sehingga memuat informasi-informasi dan
fakta-fakta empirik yang akurat, mutakhir dan komprehensif dengan metodologi yang jelas.
c. Laporan penelitian saja tidak cukup, karena sering kali hanya dibaca oleh pemberi dana dalam lingkungan terbatas.
d. Artikel ilmiah dipaparkan secara singkat, rinci, logis, sistematis, padat, dan komprehensif (namun tidak bertele-tele),
dengan menggunakan bahasa Indonesia (asing) yang sesuai dengan “aturan main” yang berlaku di dunia akademik.
sehingga pembahasan dan analisisnya dapat dipahami dengan jelas dan tepat.
e. Dengan artikel ilmiah hasil penelitian menjadi lebih enak dibaca, dicerna dan dipahami karena telah melalui proses
penyempurnaan penulisan dan penyuntingan ulang (pembahasan dan analisis termasuk materi, data, bahasa, dsb.)
f. Menulis artikel ilmiah memerlukan persiapan lebih matang, lebih cermat, lebih teliti, dan latihan berkelanjutan.
Menulis artikel ilmiah memerlukan juga kesungguhan, keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi.
g. Yang tidak kalah pentingnya menulis artikel ilmiah harus dilakukan sebagai suatu kewajiban yang menyenangkan dan
mengasyikkan, bukan karena keterpaksaan.
 Tulisan Populer
a. Tujuan menulis tulisan populer sekadar memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan
informasi atau wawasan penulisnya dan selanjutnya (lazimnya diharapkan) sebagai bahan
wacana atau diskursus tentang topik itu bagi pembacanya.
b. Materinya tidak selalu harus berdasarkan pada fakta-fakta empirik (penelitian), boleh juga
dari hasil pengamatan atau perenungan (refleksi).
c. Pembahasan dan analisis tidak perlu terlalu mendalam dan rinci, namun logika serta
sistematika pemikiran harus tetap diperhatikan, agar pembaca dapat menangkap pesan sesuai
dengan yang ingin disampaikan.
d. Pembahasan dan analisisnya sedapat mungkin menggunakan kata-kata, istilah-istilah atau
kalimat yang mudah dicerna dan sudah populer di masyarakat. Semua itu tidak harus secara
ketat mengikuti “aturan main” penggunaan tata bahasa yang berlaku di dunia akademik.

Anda mungkin juga menyukai