Anda di halaman 1dari 24

PERMINTAAN INPUT DALAM

PROSES PRODUKSI
Pendahuluan
 Demand thd input dari proses produksi komoditi pertanian
adalah derived demand
 Fungsi permintaan input adalah turunan dari permintaan
pembeli thd output pertanian
 Umumnya, demand untuk suatu input atau faktor produksi
tergantung pada :
1. Harga output
2. Harga input
3. Harga dari input lain  substitusi atau komplementer
4. Parameter dari fgsi produksi yg menjelaskan transformasi teknis
dari input menjadi output (elastisitas produksi dari msg2 input)
dlm beberapa studi  demand thd input juga tergantung pd
ketersediaan dari anggaran yg dibutuhkan untuk membeli input
Margin Pemasaran
1. Marjin Pemasaran (Marketing Margin) dapat didefinisikan
dengan alternatif berikut (Tomek & Robinson, 1990) :
a. Perbedaan antara harga yang dibayar konsumen/retail price
(Pr) dengan harga yang diterima produsen/farmer price (Pf)
 Margin Pemasaran (M)
M = Pr – Pf
b. Merupakan harga dari kumpulan jasa-jasa pemasaran
sebagai hasil dari permintaan dan penawaran jasa-jasa
pemasaran.
b.1. Harga dari kumpulan jasa-jasa adalah sebagai fungsi
dari permintaan dan penawaran dari semua jasa-jasa
pemasaran tersebut.
b.2. Jasa-jasa pemasaran antara lain:
pengumpulan (assembly), pengolahan
(processing), pengangkutan
(transportation), penyimpanan (storage),
dan pengeceran (retailing).

2. Jadi marjin pemasaran timbul sebagai akibat


adanya aktivitas-aktivitas bisnis yang terjadi
dalam sistem pemasaran komoditas
tersebut.
3. Marjin Pemasaran juga dapat dinayatakan sebagai
perbedaan antara kurva primary demand dan kurva derived
demand dari suatu produk tertentu.
4. Konsep Permintaan (Demand)
4.1.Primary Demand (Dr) adalah permintaan yang ditentukan
oleh respon dari konsumen akhir. Fungsi/kurva primary
demand didasarkan pada data harga eceran/retail price (Pr)
dan jumlah (Qr).
4.2.Derived Demand (Permintaan turunan) (Df) adalah
permintaan untuk input-input yang digunakan untuk
menghasilkan hingga produk akhir. Fungsi/kurva derived
demand didasarkan pada data hubungan harga dan jumlah
yang terjadi, apakah pada titik produk di tingkat usahatani
(farm) atau pada titik produk di tingkat pengolahan
(processing) sebagai input antara (intermediate inputs)
5. Konsep Penawaran (Supply)
5.1. Primary Supply (Sf) adalah hubungan antara harga dan
jumlah yang ditawarkan ditingkat produsen. Fungsi/kurva
primary supply didasarkan pada data harga di tingkat
petani/farmer price (Pf) dan jumlah (Qf).
5.2. Derived Supply /penawaran turunan (Sr) adalah
hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan di
tingkat pedagang eceran. Fungsi/kurva derived supply
didasarkan pada data harga di tingkat pedagangan
pengecer (Pr) dan jumlah (Qr).
Jadi derived supply adalah penawaran di tingkat
pedagangan pengecer yang diturunkan dari primary
supply dengan menambahkan margin pemasaran.
Gambar 1. Marjin Pemasaran

P (Price) M = Pr - Pf
VM = (Pr – Pf)*Qr,f

Sr = derived supply
Sf = primary supply
Pr
M
Dr = primary demand
Pf
Df = derived demand
0 Qr,f Q (Quantity)
Qr = Q f
Sumber : Tomek dan Robinson (1990)
6. Marjin pemasaran akan berubah apabila terjadi
perubahan pada permintaan dan penawaran
mulai tingkat petani/farm hingga tingkat
pengecer/retail.
7. Marjin Pemasaran (M) juga berarti biaya-biaya
dan keuntungan perusahaan yang terlibat
dalam sistem pemasaran.
Sehingga :
M=C+π
Keterangan:
M = Marjin Pemasaran
C = Biaya input pemasaran
π = Keuntungan lembaga pemasaran
Fungsi Permintaan Input
pada Produksi dgn 1 input
Jika digambarkan secara sederhana fungsi produksi dari padi adalah :
y= f (x)

Dimana : y = produksi padi


x = jumlah input x

Pada tingkat harga gabah (P) dan harga input x (r) tertentu, maka fungsi
keuntungan produksi padi dapat dirumuskan sebagai berikut :
 = p * f (x) – r * x - b

Dimana :  = keuntungan (Rp)


P = harga output/gabah (Rp/kg)
r = harga input x (Rp/kg)
b = biaya tetap atas produksi padi (Rp)

 HG * FP '`  HFP  0 atau HG * FP '  HFP
FP

Fungsi permintaan input x dapat diturunkan dari


First Order Condition (FOC) untuk mencapai laba
maksimum :
  P. f ( x)  r.x  b
d dy
P r  0
dx dx
 P.MPP  r  0
P.MPP  r atau VMP  r
r
MPP  ........................(1)
P

Dengan menyelesaikan persamaan (1) dapat


diperoleh bahwa :
x  h( p, r )

 HG * FP '`  HFP  0 atau HG * FP '  HFP
FP
Gambar 1. Fungsi Permintaan dari input x
r
h ( p,r ) untuk r  r*
x {
0 untuk r  r*
AVP max
r*
= kurva demand
input
AVP

x* VMP
x (unit)

Produsen yg mempunyai dana tak terbatas tidak dapat memaksimumkan


laba bila x < x*, x* adalah nilai x dimana AVP max. Karena fungsi permintaan
mencerminkan keinginan untuk membayar maksimum, maka nilai r* yg
berkesamaan dgn x* terputus.
Go to 18
Aplikasi

Jika fungsi produksi adalah Y = Axb


Dimana, A = koefisien fungsi produksi (bernilai +) dan asumsi 0 < b < 1
dy
maka MPPx   bAx b1
dx

b 1
Profit max pMPPx  pbAx  r ...(2)

Dari persamaan (2) tsb dpt diperoleh fungsi permintaan input x, yaitu :

x b 1  r / pbA
x  ( r / pbA)1/( b 1)  r 1/( b 1) p 1/( b 1) (bA) 1/( b 1)
1 /( b1) 1/( b1) 1 /( b1) 1/( b1)
x  (r / pbA) r p (bA)
Ingat bahwa nilai b adalah antara 0 dan 1. Untuk menyederhanakan persamaan
diasumsikan nilai b = 0.5 dan A = 1, maka diperoleh :

x  r 1/( b 1) p 1/( b 1) (bA) 1/( b 1)


shga jka b  0.5 dan A  1, maka :
x  r 1/( 0.51) p 1/( 0.51) (0.5 *1) 1/( 0.51)
x  r 1/  0.5 p 1/  0.5 (0.5) 1/  0.5
2
x r 2
p (0.5) 2

x  0.25 r  2 p 2
x  0.25 p 2 / r 2
x  0.25 p 2 / r 2

Berdasarkan persamaan tsb, dpt dibuktikan


secara matematis bahwa :
1. Hubungan antara jumlah input yg diminta dgn
harga input tsb adalah berbanding terbalik
(negatif)  pergerakan sepanjang kurva
demand input (cateris paribus)
2. Hubungan antara permintaan input dgn harga
output yg dihasilkan adalah berbanding lurus
(positif)  pergeseran kurva demand input
(cateris paribus)
Apabila p = tetap dan r berubah
Demand Input x saat p tetap (p=2)

5 r 0,04
harga Input x (dollar)

4 0,0625

3 0,11 Demand Input x

2 0,25

1 1

04 62
5 11 25 1
0, 0 0, 0,
0,
jumlah Input (unit)

x
Apabila p berubah (p naik)

Demand Input Awal (p=2) Demand Input Stlh p naik (p=4)

6 6

r
5 0,04 5 0,16

4 0,0625 4 0,25

3 0,11 3 0,44

2 0,25 2 1

1 1 4
1

0 0

x
Fungsi Permintaan Input
pada Produksi dgn 2 input
Permintaan input oleh produsen dapat diturunkan dari kondisi first
order conditition untuk x1 dan x2 sebagai fungsi dari harga-harga
input r1, r2 dan p, yaitu:  
q  Ax1 x 2
x1 = h1(r1, r2, p)
x2 = h2(r1, r2, p)

 
Sebagai contoh untuk fungsi produksi q  Ax x 1 2
Dengan harga input r1, r2 dan harga output p maka fungsi
keuntungannya adalah;

 
  pAx x  r1 x1  r2 x 2  b
1 2
First order conditition :


 pAx1 1 x 2  r1  0
x1

 pAx1 x 2 1  r2  0
x 2

Dari kondisi ini dapat diturunkan fungsi permintaan input menjadi :

(1  ) /   /
   
x1      ( Ap)1 / 
 r1   r2 
 / (1 / 
   
x2    ( Ap )1 / 
 
 r2   r2 
di mana   1    
Permintaan input akan menurun jika harga-harga input meningkat,
dan akan meningkat jika harga output meningkat
Elastisitas Permintaan Input

Produksi dgn 1 Input


1. Own-Price Elasticity  %Δx / %Δr dx/x /
dr/r  dx/dr / x/r  dx/dr * r/x
 (dx/dr)(r/x) atau d ln x / d ln r
2. Output-Price Elasticity  %Δx / %Δp 
dx/x / dp/p  dx/dp / x/p  dx/dp * p/x
 (dx/dp)(p/x) atau d ln x / d ln p
Elastisitas Permintaan Input

Produksi dgn 2 Input atau lebih


1. Own-Price Elasticity  %Δxi / %Δri
 (dxi/dri)(ri/xi) atau d ln xi / d ln ri
2. Cross-Price Elasticity  %Δxi / %Δrj
 (dxi/drj)(rj/xi) atau d ln xi / d ln rj
3. Output-Price Elasticity  %Δxi / %Δp
 (dxi/dp)(p/xi) atau d ln xi / d ln p
Kita lihat kembali fungsi produksi : Y = Axb
Diperoleh fgsi demand inputnya, yaitu :

1/( b1) 1/( b1) 1/(b1) 1/( b1)


x  (r / pbA) r p (bA)
Maka elastisitas harga input itu sendiri (own-price elasticity)
adalah :
dx / dr  1 /(b  1) / r  x  1 /(b  1) ( x / r )
(dx / dr )(r / x)  1 /(b  1) ( x / r )(r / x)  1 /(b  1)
atau
d ln x / d ln r  1 /(b  1)
asumsi : b  0.5
maka d ln x / d ln r  1 /(0.5  1)  2
Adapun elastisitas harga output (output-price
elasticity) adalah :

dx / dp    1 /(b  1) / p  x    1 /(b  1)( x / p)


(dx / dp )( p / x)    1 /(b  1) ( x / p)( p / x)   1 /(b  1)
atau
d ln x / d ln p   1 /(b  1)
asumsi : b  0.5
d ln x / d ln p   1 /(0.5  1)  2
Output (y)

TP Max
TP

0
X1 X2 X3 Input (x)

AVP Max
20
15 MPP max
10 AVP
5
0
-5 1 2 3 4 5 X61 7 8X 9 10 X11 12 13
2 3
-10
-15
-20 MPP
back

Anda mungkin juga menyukai