LAPORAN KULIAH LAPANGAN

Kunjungan Ke Bendungan Pringsewu,Provinsi Lampung
Way Sekampung, Kabupaten

Di Susun Oleh :

1. Septi Mulia 1831012

2. Mutiara Sani 1831049
3. M. Mursal Hasan Basri 1831086
4. Faisal Hadinugraha 1831082
5. Reza Firmansyah 1631055
6. Rizky Wibowo 1831094
BAB I
PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang

Bendungan adalah sebuah bangunan air yang dibangun khusus membendung
(menangkap) air yang berfungsi untuk memindahkan aliran air atau menampung
sementara dalam kapasitas/volume air tertentu. Bendungan (dam) dan bendung(weir)
sebenarnya merupakan struktur yang berbeda. Bendung (weir) adalah struktur
bendungan berkepala rendah, yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya
terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui
puncak / mercu bendung.
 Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa
juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara
dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat
dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat
digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah
yang akan diair. Oleh karena itu maka pada Kunjungan Lapangan kali ini diambil
pada Proyek Bendung Way Sekampung Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung
1.2 Rumusan Masalah

 Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat di rumusan masalah

nya adalah sebagai berikut :
 Apa saja yang termasuk dalam bagian-bagian Bendungan Way
Sekampung, Kabupaten Pringsewu,Provinsi Lampung ?
 Apa saja manfaat dari pembangunan Bendungan Way Sekampung,
Kabupaten Pringsewu,Provinsi Lampung secara umum ?
 Apa saja dampak yang di timbulkan dari pembangunan Bendungan
Way Sekampung, Kabupaten Pringsewu,Provinsi Lampung secara
umum ?
1.3 Tujuan Kuliah Lapangan

 Adapun tujuan dari Kunjungan Lapangan ini adalah sebagai

berikut :
 Membuka wawasan mahasiswa Universitas Baturaja program
studi Teknik Sipil untuk belajar diluar ruangan lingkup
kampus.
 Sebagai syarat untuk melakukan tahapan kerja praktik,
1.4 Batasan Masalah

 Batasan masalah pada laporan Kuliah Lapangan ini adalah

kurangnya komunikasi antara pihak kampus dengan pihak
Bendungan Way Sekampung, sehingga berpengaruh pada
pihak mahasiswa, dan minimnya pengetahuan dalam
pengumpulan data untuk membuat / menyelesaikan laporan
Kuliah Lapangan ini.
 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bendung

Bendung adalah suatu bangunan Konstruksi yang dibuat dari
pasangan batu kali atau pasangan batu karang ,bronjong atau
beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai
Bendung merupakan sebuah kontruksi yang jauh lebih kecil dari
bendungan yang menyebabkan air menggenang membentuk
kolam namun mampu melewati bagian atas bendung.
Bendung mengizinkan air meluap melewati bagian atasnya
sehingga aliran air tetap ada dan dalam debit yang sama
bahkan sebelum sungai dibendung.
2.1 Klasifikasi Bendung

2.2.1 Bendung berdasarkan fungsinya:

 A. Bendung penyadap, digunakan sebagai penyadap aliran sungai
untuk berbagai keperluan seperti untuk irigasi, air baku dan
sebagainya
 B. Bendung pembagi banjir, dibangun di percabangan sungai untuk
mengatur muka air sungai, sehingga terjadi pemisahan antara debit
banjir dan debit rendah sesuai dengan kapasitasnya.
 C. Bendung penahan pasang, dibangun dibagian sungai yang
dipengaruhi pasang surut air laut antara lain untuk mencegah
masuknya air asin
 2.2.2 Bendung berdasarkan tipe strukturnya:

 A. Bendung tetap,bendung tetap adalah jenis bendung yang tinggi

pem Bendung ya tidak dapat diubah, sehingga muka air di hulu
bendung tidak dapat diatur sesuai yang dikehendaki. Pada bendung
tetap elevasi muka air dihulu bendung berubah sesuai dengan debit
sungai yang sedang melimpas (muka air tidak bisa diatur naik ataupun
turun). Bendung tetap biasanya dibangun pada daerah hulu sungai.
 B. Bendung gerak, bendung gerak adalah jenis bendung yang tinggi
pem Bendungnya dapat diubah susuai yang dikehendaki. Pada
bendung gerak elevasi muka air di hulu bendung dapat dikendalikan
naik atau turun sesuai yang dikehendaki dengan membuka atau
menutup pintu air. Bendung gerak biasanya dibangun pada hilir sungai
atau muara.
 2.2.3 Berdasarkan dari segi sifatnya:

 A. Bendung permanen, seperti bendung pasangan batu, beton,

dan kombinasi beton dan pasangan batu.
 B. Bendung semi permanen, seperti bendung broncong.
 C. Bendung darurat, yang dibuat oleh masyarakat pedesaan
seperti bendung tumpukan batu dan sebagainya.)
 2.3 Bagian-bagian Bangunan Utama Bendung

 Bangunan utama bendung terdiri dari beberapa bagian yang akan di

jelaskan secara terinci dalam pasal berikut. Pembagiannya terbagi
sebagai berikut :
 2.3.1 Bangunan Bendung
 2.3.2 Bangunan Pengambil
 2.3.3 Pintu Pengelak Banjir
 2.3.4 Pintu Pembilas
 2.3.5 Tangga Ikan
 2.3.6 Kantung Lumpur
 2.3.7 Gedung Pengontrol
 BAB III : METODELOGI KUNJUNGAN LAPANGAN
3.1 Alur Kunjungan Lapangan
MULAI

STUDI PUSTAKA

KULIAH
LAPANGAN

PENGAMBILAN
DATA PRIMER DATA DATA SKUNDER
KUNJUNGN&PEMAPARA
N
DATA INSTANSI TERKAIT
DARI PIHAK INSTANSI
WEBSITE
WAWANCARA

PEMBAHASAN

KESIMPULAN
 3.2 Lokasi Kunjungan Lapangan

 Lokasi pelaksanaan Kunjungan Lapangan terletak di dua Kabupaten,

yaitu Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus, Provinsi
Lampung
 3.3 Pengumpulan Data Kunjungan Lapangan

 3.3.1 Data Primer

 Studi/Kunjungan Lapangan, melakukan kunjungan secara langsung
pada dua titik lokasi yaitu biorama dan menara pandang
 Wawancara, melakukan tanya jawab dengan pihak bendungan way
sekampung
 3.3.2 Data Sekuder
 Pencarian data dan informasi dari pihak bendungan way sekampung
 Penelusuran data dari website dan internet
 BAB IV
PEMBAHASAN

 4.1 Bendungan Way Sekampung

 Proyek Bendungan Way Sekampung merupakan salah satu proyek Strategis Nasial
(PSN) dibawah Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Besar
Wilayah Sungai Mesuji Sekampung. Pembangunan Bendungan Way Sekampung di
Kabupaten Pringsewu, Lampung ditargetkan selesai pada akhir 2020. Progres
konstruksinya saat ini mencapai 85 persen. Bendungan ini dibangun dengan
kapasitas tampung 68 juta meter kubik.
 Bendungam Way Sekampung dibangun dengan biaya Rp 1,7 triliun dan terbagi
menjadi tiga paket pengerjaan. Kemudian terdapat dua paket lanjutan yakni
pembangunan kolam olak dan jembatan yang saat ini tengah dalam proses lelang di
Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Kementerian PUPR. Adapun
konstruksinya dikerjakan melalui Kerja Sama Operasi antara PT PP dan PT. Ashfri
untuk paket satu serta PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya untuk paket dua.
 4.1.1 Manfaat Pembangunan Bendungan Way
Sekampung

 Penyediaan air irigasi D.I Sekampung sistem dengan luas areal

55.373 Ha, dengan peningkatan intensitas tanam dari 200%
(pola tanam padi- padi- palawija)
 Penyediaan air irigasi untuk ekstensifikasi berupa
pengembangan D.I Rumbia Extension dengan optensi luas
17.334 Ha.
 Penyediaan air baku sebesar 2.4821/detik untuk kota Metro
 Manfaat lain seperti potensi tenaga listrik sebesar 5,4
megawatt serta mereduksi banjir sebesar 185 meter kubik per
detik.
 4.1.2 Dampak Yang Ditimbukan Dari Pembangunan
Bendungan Way Sekampung

 DAMPAK SOSIAL

 Kehidupan sebagai masyarakat dalam menjalani aktivitas

 Alih fungsi lahan
 Terjadinya perubahan ekonomi
 4.2 Data Foto
 BAB VI
KESIMPULAN

 Berdasarkan pemaparan yang tertulis pada laporan ini, kami dapat

menarik beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
 Pada bendungan terdapat 7 bangunan yang menyusun bendungan itu
sendiri yang terdiri dari : Bangun Bendung, Bangunan Pengambil,
Pintu Pengelak Banjir, Pintu Pembias, Tangga Ikan, Kantung
Lumpur dan Gedung Pengontrol.
 Manfaat dari pembangunan bendungan way sekampung yaitu,
Penyediaan air irigasi D.I Sekampung, penyediaan air irigasi untuk
ekstensifikasi berupa pengembangan D.I Rumbia Extension,
penyediaan air baku untuk kota metro, potensi tenaga listrik serta
mereduksi banjir.
 Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan way sekampung yaitu,
terjadi perubahan ekonomi, kehidupan sebagai masyarakat dalam
menjalani aktivitas dan alih fungsi lahan.