Anda di halaman 1dari 25

MUHAMMAD RIZKI

1811011017
TUGAS NUTRASETIKA RESUME VIDEO
KLASIFIKASI PANGAN
FUNGSIONAL DAN
NUTRASETIKA
Pangan Fungsional diklasifikasikan sebagai :
• Makanan dasar, seperti oats, kacang kedelai, buah dan sayur,
ikan, bawang putih, kacang-kacangan
• Makanan yang difortifikasi
• Makanan yang ditingatkan, yang memiliki kandungan yang
berguna lebih dari persilangan atau genetik

Nutrasetika merupakan produk yang disiapkan dari makanan dan


dijual dalam bentuk pil atau sebuk atau bentuk obat lain

Nutrasetika memiliki bukti nyata dalam manfaat fisiologis atau


mencegah onset penyakit kronik.
PANGAN FUNGSIONAL
Pengertian Fungtional food : Makanan yang
memberikan manfaat kesehatan di luar yang
disediakan oleh nutrisi tradisional yang dikandungnya.

Macam-macam pangan fungsional


1. Makanan utuh yang tidak dimodifikasi
2. Makanan Nutrasetika
3. Makanan Probiotik
4. Makanan Prebiotik
5. Makanan Sinbiotik
*Makanan utuh yang tidak dimodifikasi

Mengandung bahan-bahan alami yang


memberikan manfaat fisik.
Contoh: phytochemical, asam lemak omega 3,
serat

*Makanan Nutrasetika

Makanan yang dimodifikasi untuk meningkatkan


kesehatan atau kinerja.
Contoh: jus jeruk dengan kalsium, jus dengan
bumbu, aditif ergogenic
* Makanan Probiotik
Makanan "pro-kehidupan" yang mengandung
biakan mikroba hidup dengan manfaat
kesehatan yang didokumentasikan secara
klinis.
Contoh nya : Yogurt., Acidiphillus, kefir

* Makanan Prebiotik
Karbohidrat tak tercerna yang selektif merangsang
pertumbuhan probiotik.
Properti: Tahan terhadap pencernaan, Difermentasi oleh
mikroflora kolon, Bermanfaat untuk kesehatan inang.

Tipe : Fructans (FOS)


Inulin dan oligofruktosa
Laktulosa
sumber makanan: berbagai produk nabati
*Makanan Sinbiotik

Mengandung campuran probiotik dan prebiotik.

sumber: kombinasi makanan seperti bifidobacteria dan


FOS, lactobacillus dan inulin.
Manfaat Makanan Fungsional :
 Manfaat Kesehatan, berupa:
Mengurangi bakteri pathogen
Mengurangi masalah gangguan pencernaan
Mengurangi kanker pencernaan
Meningkatkan absorpsi kalsium
Meningkatkan ekskresi
Mengurangi trigliserida
 Aplikasi, seperti :
-Terapi antibiotik, seperti adanya makanan probiotik untuk
menggantikan antibiotic yang biasanya dipakai dalam mengatasi
masalah gangguan cerna
-Gangguan Pencernaan, sama halnya dengan poin diatas, kalau
makanan fungsional lebih umum diaplikasikan mengurangi gangguan
pencernaan.
MAKANAN KALENG
Makanan berkaleng menyebabkan pengawet yang ada akan terlalu
bertahan lama (sampai masa kadaluwarsa) di dalamnya. Ada
beberapa kerugian dari makanan yang berkaleng, yaitu:
 Makanan kaleng pastinya mengandung garam dan gula, jadi
pastinya akan berisiko untuk orang yang memiliki tekanan darah
tinggi, diabetes, dan obesitas
 Makanan berkaleng mengandung Bisphenol A untuk mencegah
korosi dari wadah (kaleng). Bisphenol A dapat masuk ke
dalam makanan yang ada di wadah kaleng tersebut dan
mengakibatkan adanya efek buruk ke hormon dan sistem
reproduksi
 Asam pada makanan dapat bereaksi dengan kaleng sehingga
menghasilkan gas Hidrogen didalamnya dan menyebabkan
makanan tersebut tidak aman dikonsumsi.
 Makanan kaleng yang tidak aman proses pengemasannya dapat
menimbulkan adanya bakteri Clostridium botulinum yang
menghasilkan toksin letal
Memakan makanan yang telah melewati batas
kadaluarsa nya sangat berbahaya karena:
 Nutrisi dari makanan akan berkurang
 Makanan kaleng yang telas expire akan menghasilkan
gas hidrogen yang membuat makanan tidak aman
untuk dimakan

Tanggal kadaluarsa adalah indikator yang sangat


penting untuk mementukan apakah makanan masih
layak untuk dikumsumsi
Fermentasi adalah proses menggunakan bakteri alami
jamur untuk menguraikan gula dan pati dalam
memproses asam lactat dan senyawa lain.

Keuntungan :
 Karena fermentasi mengurai gula maka makanan
akan lebih mudah untuk dicerna
 Fermentasi meningkatkan nilai kandungan nutrisi
dengan memproduksi enzim bermanfaat dan vitamin
 Makanan fermentasi mengandung probiotik yang bagus
untuk kesehatan dan meningkatkan imun tubuh
Faktor-faktor yang membatasi umur simpan makanan
kaleng

• Kaleng atau toples kaca dengan tutup logam dapat


berkarat jika tidak digunakan dengan benar.
• Kaleng bahkan dapat menimbulkan korosi, jika makanan
bereaksi secara kimia dengan wadah logam. Terutama
makanan yang sangat asam seperti tomat kalengan dan
jus buah mudah terkorosi.
• Suhu di atas 100 derajat Fahrenheit berbahaya untuk
makanan kaleng. Jika suhu penyimpanan naik, risiko
pembusukan makanan, melonjak tajam. Ada kemungkinan
besar kehilangan nutrisi makanan kaleng, jika disimpan
pada suhu di atas 75 derajat untuk periode yang sangat
lama
PENGENALAN JENIS-
JENIS KEMASAN BAHAN
PANGAN
Adanya wadah/pembungkusan dapat membantu mencegah
atau mengurangi kerusakan produk yang ada didalamnya,
melindungi dari bahan pencemar serta gangguan fisik
(gesekan, benturan, dan getaran)

Kemasan atau packaging menurut britanica adalah seni dan


teknologi dalam penyiapan komoditas untuk mempermudah
penanganan penyimpanan, penjualan, untuk keamanan
komoditas tersebut.

Pentingnya kemasan yaitu untuk penyimpanan, penjualan,


dan melindungi produk dari bahaya yang timbul.

Manfaat kemasan adalah sebagai wadah produk, sebagai


pelindung produk, menarik perhatian konsumen
* Syarat Kemasan
Tidak mengandung bahan berbahaya yang dapat mengontaminasi makanan
dan minuman yang dibungkus

Kemasan tidak boleh larut atau terjadi perpindahan bahan

Warna pada kemasan makanan harus menggunakan bahan pewarna food


grade dan tidak mudah luntur karena pengaruh waktu dan suhu

Pengemasan bahan makanan harus mudah di lepas atau dibersihkan dari


produk makanan atau minuman

Kemasan tidak boleh berpengaruh bau menyengat atau mencampuri bau


alami makanan

Jenis kemasan yang digunakan harus kuat dan fleksible sesuai jenis
produk makanan
HACCP PRINCIPLES
H (Hazard)

A (Analysis)

C (Critical)

C (Control)

P (Point)
HACCP adalah sistem yang diakui secara
internasional untuk mengurangi risiko bahaya
keamanan dalam makanan.

H : Hazard = Berbahaya untuk kesehatan

A : Analysis = investigasi bahaya

C : Critical = Penting untuk penahanan

C : Control = Penanganan kondisi

P : Point = Posisi dalam proses


Tujuh prinsip HACCP
1. Analisa Bahaya
2. Penentuan titik-titik kritis
3. Penetapan batas kritis
4. Menetapkan prosedur monitoring
5. Menetapkan tindakan koreksi
6. Menetapkan prosedur verifikasi
7. Mengembangkan sistem rekaman
Analisa Bahaya
Megidentifikasi potensi bahaya yang berhubungan
dengan proses produksi. Analisa dilakukan
terhadap bahan baku,tahap produksi,dan analisis
terhadap keparahan terhadap manusia apabila
mengkonsumsinya apabila terjadi

Menentukan Titik Pengendalian untuk


Menghilangkan Bahaya

Titik pengendalian adalah upaya dalam produksi


makanan untuk mencegah, menghilangkan atay
menurunkan potensi bahaya sampai tingkat dapat
diterima oleh konsumen
Penetapan Batas Kritis
Kriteria ini membedakan mana potensi bahaya yang dapat
diterima mana potensi bahaya yang tidak dapat diterima.
Batas kritis ini dapat dilakukan dengan tolak ukur:
kelembapan,suhu,nilai ph, dan lain lain.

Menetapkan Prosedur Monitoring

Monitoring berarti secara berkesinambungan


memastikan bahwa titik krisis dilihat untuk mekihat
apakah dalam kondisi terkendali
Monitoring dan hasilnya dapat memberikan
peringatan kepada perusahaan mengenai trend
apakah titik krisis dalam kondisi yang baik
Menetapkan Tindakan Perbaikan

Tindakan koreksi harus segera dilakukan apabila ada ketidak


sesuaian. HACCP fokus pada tindakan pencegahan sebelum
mengakibatkan pencemaran kepada makanan ,ketika batas krisis
dilewati maka manajemen harus melakukan perbaikan segera
Verifikasi

Tindakan untuk menyakinkan apakah sistem HACCP berjalan


secara efektif sesuai dengan rencana, ataukan perlu diadakan
modifikasi. Verifikasi dapat berupa audit atau uji mikrobiologi
terhadap produk olahan.

Pencatatan (Dokumentasi)

Semua prosedur dan catatan berkenaan dengan prinsip-


prinsip ini serta penerapannya perlu didokumentasikan.
*THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai