Konsep Dasar + Asesmen + Diagnosis Edit
Konsep Dasar + Asesmen + Diagnosis Edit
MASALAH
KESEHATAN
MASYARAK
AT
INDEKS ANTROPOMETRI BALITA
(KEPMENKES RI NO 1995/ MENKES/ SK/ XII/ 2010)
Bila ditemukan balita gizi kurang, gizi buruk, kurus dan sangat kurus yang
dirujuk ke Puskesmas, maka dilakukan Proses Asuhan Gizi perorangan
6
PENGERTIAN KATEGORI
MASALAH GIZI
MASYARAKAT
Masalah Gizi
Prevalensi Pendek Prevalensi Kurus
Masyarakat
Baik Kurang dari 20% Kurang dari 5%
10 - 19 % Prevalensi sedang
20 - 29 % Prevalensi tinggi
8
2. PENGERTIAN,
TUJUAN, MANFAAT
PAG 9
PENGERTIAN
PAG
10
Tujuan Pedoman PAG
Kenapa menggunakan PAG ?
a) Membuat keputusan sehingga meningkatkan tingkat kinerja
dietisien, dengan menentukan diagnosis/masalah gizi yang akan
ditangani sampai monitoring & evaluasi (dari tingkat merespon
menjadi tingkat menentukan)
b) Membantu praktisi dietetik mengelola asuhan gizi berbasis ilmiah
dan menyeluruh (nutrition evidence-based)
c) Memudahkan pemahaman dan komunikasi antara profesi dietisien
Kapan PAG dilaksanakan?
PAG dilaksanakan berdasarkan :
Sistem skrining
• Individu : menggunakan perangkat yang menapis individu (pasien/klien) antara yang
beresiko malnutrisi dan tidak berisiko malnutrisi. PAG dilaksanakan pada individu
yang berisiko malnutrisi.
• Masyarakat : menggunakan Penetapan Urutan Prioritas Masalah Program Gizi yang
ada di Puskesmas, PAG dilaksanakan pada Masalah Program Gizi yang prioritas
pertama yang harus dilaksanakan
Rujukan :
• Individu : rujukan dari klinik rawat jalan rumah sakit ke klinik gizi, dari posyandu ke
puskesmas, dari klinik PTM atau KIA puskesmas ke klinik gizi
• Masyarakat : berdasarkan hasil musyawarah desa menetapkan masalah gizi dan
kesehatan yang prioritas untuk ditangani
Sistem skrining BAGAIMANA KITA
(USG) & rujukan Area praktik/pelayanan GUNAKAN PAG ?
Pengetahuan diet
etik
e tik
de
Ko Pengkajian Gizi Diagnosis gizi
Identifikasi & memberi
Ke
Mengumpulkan data yg
Sis
t
label masalah
ra
tem
sesuai & terjadwal
m
Menentukan penyebab
Analisa / interpretasi data
pi
Kluster tanda & gejala
la
Pelayanan Keseha
dibandingkan standar
n &Kompetensi
(karakter penentu )
Dokumentasi
Hubungan klien Dokumentasi
Berbasis
fakta
(individu
ap dan
masyarakat)
Monitoring Intervensi gizi
dengan
& evaluasi Rencana intervensi
Tenaga gizi
gizi Menetapkan tujuan dan
tann
Monitor tindak lanjut
Mengukur indikator hasil Implementasi intervensi
Ko
mu
Evaluasi hasil Asuhan & tindakan
r i tis
ni k Dokumentasi terlaksana
irk
as
i
Dokumentasi ik p
r
Be
Kolaborasi
18
TUJUAN
•Mengumpulkan, memverifikasi dan mengintepretasikan data Langkah 1.
yang dibutuhkan untuk mengidentifikasikan masalah gizi Pengkajian Gizi
terkait penyebabnya secara signifikan.
19
Menentukan data spesifik apa yang akan dikumpulkan Pengkajian
Menentukan kebutuhan akan informasi tambahan
Memerlukan
Memilih alat dan prosedur asesmen gizi sesuai situasi:
o Alat pengukuran / pengumpulan data
Cara Berpikir
o Prosedur pengumpulan data
o Comparatives standard Kritis
Pengetahuan terkait masalah gizi: Patofisiologis, metabolisme gizi,
epidemiologi
Validasi data
Kemampuan membuat keputusan berdasarkan fakta (evidence
based)
20
Masyarakat
Kelompok
Informasi yang tersedia
Informasi yang tersedia
Survey gizi
Pertanyaan awal tentang
Perseorangan Survey kesehatan
komunitas pada diskusi
Penelitian epidemiologi
Informasi yang tersedia kelompok terarah
Data kegiatan rutin:
Hasil laboratorium Untuk terapi kelompok
Pencatatan pelaporan,
Rekam medis klien termasuk sumber data
dan wawancara
Hasil wawancara klien perorangan
Penilaian kebutuhan
Hasil wawancara pada Untuk promosi grup
masyarakat secara
pendamping menyertakan data
strategis (melalui proses
Pengamatan dan masyarakat
Musyawarah Masyarakat
pemeriksaan Desa (MMD))
Sumber: Modifikasi The British Dietetic Association, Model and Process for Nutrition and Dietetic Practice, 2016
22
2. Data biokimia, tes medis, dan
prosedur data laboratorium Kategori Data
23
3. Data pemeriksaan fisik/klinis terkait gizi
Penampilan fisik, massa otot dan lemak, fungsi
menelan, nafsu makan, dan pengaruhnya terhadap
Kategori Data
status gizi, tumbuh kembang, masalah saat menyusui Pengkajian Gizi
(kemampuan mengisap dan menelan, koordinasi bayi),
pertumbuhan gigi, kemampuan berkomunikasi,
kemampuan menelan, mengunyah pada lansia,
pemeriksaan tekanan darah
Tingkat masyarakat: Data jumlah/ prevalensi terkait data
diatas.
24
4. Riwayat terkait asupan makanan dan gizi
Terdiri dari pemberian makanan dan gizi, penggunaan
Kategori Data
obat/herbal suplemen, pengetahuan/kepercayaan,
ketersediaan makanan dan persediaan, serta aktivitas Pengkajian Gizi
fisik.
25
5. Riwayat klien
Sejarah medis/kesehatan/keluarga, perawatan dan
penggunaan pengobatan komplementer / alternatif, dan Kategori Data
riwayat sosial, riwayat ibu dan kehamilan, riwayat ibu
menyusui, keaksaraan, status sosial ekonomi, situasi tempat
Pengkajian Gizi
tinggal/ perumahan, dukungan sosial, lokasi geografis, dan
akses terhadap layanan kesehatan dan gizi (termasuk
kebijakan di fasilitas pelayanan kesehatan)
Tingkat masyarakat: Data jumlah/ prevalensi terkait data
diatas, contoh: prevalensi penyakit pada suatu populasi, data
dari sistem informasi geografis
26
DOMAIN PENGKAJIAN GIZI
TANDA &
PEMERIKSAAN FISIK FOKUS GIZI (PD) GEJALA
COMPARATIVE
International Dietetics & Nutrition Terminology (IDNT) Reference
STANDARDS Manual, 2015
27
LANGKAH-LANGKAH
PENGKAJIAN GIZI
REVIEW CLUSTER IDENTIFIKASI
28
Langkah 2. Diagnosis Gizi
Tujuan:
Untuk mengidentifikasi dan menggambarkan masalah gizi spesifik yang dapat
diatasi atau diperbaiki melalui intervensi gizi oleh seorang tenaga kesehatan.
Contoh :
DIAGNOSIS MEDIS : Dislipidemia
30
Tiga Kategori Diagnosis Gizi
31
Penjelasan Domain Diagnosis Gizi
DOMAIN DOMAIN
DOMAIN PERILAKU&
ASUPAN KLINIS LINGKUNGAN
32
Cara Mendokumentasikan Diagnosis Gizi
• (P) Label Diagnosis Masalah Gizi, contoh: menjelaskan perubahan status gizi klien/
populasi.
• (E) Penyebab Etiologi/ Faktor Risiko berkaitan dengan label diagnosis gizi dengan
kata-kata "terkait dengan”, contoh: kurangnya pengetahuan
• (S) Tanda/Gejala : data yang digunakan untuk mengetahui bahwa klien/ populasi
memiliki diagnosis gizi yang ditentukan. Terkait dengan etiologi dengan kata-kata
"yang dibuktikan oleh", contoh: asupan makan kurang atau lebih
33
Cara Menentukan Diagnosis Gizi
34
ETIOLOGI
• Psikologis
• Sosial – personal
• Perawatan
• Sikap – Kepercayaan
• • Akses
Budaya
Kategori Etiologi • Pengetahuan • Perilaku
• Fungsi fisik
• Fisiologis metabolik 35
Contoh Diagnosis Gizi Individu
Problem Etiology Sign/symptom
Asupan oral yang tidak Kurangnya atau terbatasnya akses Jumlah anak yang berangkat ke sekolah
memadai (NI-2.1) terkait terhadap makanan* yang dibuktikan tanpa makan pagi dan/atau anak yang
dengan:
dengan datang ke sekolah tanpa makan siang.
(Kendala ekonomi yang membatasi
ketersediaan pangan)*
Tingginya prevalensi Kurangnya pengetahuan dan Data demografis yang menyatakan bahwa
Kegemukan/ obesitas (NC- keterampilan terkait makanan* prevalensi kombinasi kelebihan berat
3.3.1/ 3.3.2) terkait dengan: dan gizi dan ketidakaktifan fisik yang badan anak dan obesitas pada populasi
dibuktikan dengan: meningkat dari 15% menjadi 26% dalam 5
tahun terakhir**
Terbatasnya akses Sekolah tidak memiliki kebijakan Tidak ada pilihan makanan/ minuman
terhadap makanan (NB-3.2) untuk menerapkan penyedian sehat yang disediakan di kantin sekolah*.
terkait dengan: makanan sehat di kantin sekolah*
38
yang dibuktikan dengan:
Langkah 3. Intervensi Gizi
Intervensi pada
Masyarakat
Intervensi gizi berfokus
pada promosi kesehatan
dan mencegah penyakit
yang dirancang atau
direncanakan untuk
merubah kondisi
sebelumnya yang
berkaitan dengan
perilaku masyarakat,
lingkungan dan
kebijakan.
39
Bagaimana Cara Menentukan sebuah
Intervensi Gizi
Pemilihan Intervensi Gizi berdasarkan Diagnosis Gizi dan
Etiologinya
Strategi Intervensi Gizi dipilih dengan tujuan untuk merubah
asupan gizi, pengetahuan dan perilaku terkait gizi, kondisi
lingkungan atau akses pada pelayanan/ asuhan yg mendukung
Tujuan intervensi Gizi yg ditetapkan dpt digunakan sebagai basis
untuk memonitor perkembangan dan mengukur outcome
FOKUS pada isu yang akan ditangani berupa aksi/kegiatan &
menggunakan sumber-sumber daya yang ada
40
HUBUNGAN INTERVENSI GIZI DENGAN
DIAGNOSIS GIZI
PENGKAJIAN
ULANG MONEV
DIAGNOSIS INTERVENSI
PENGKAJIAN GIZI GIZI GIZI
GIZI *
IDNT, 2018
Pemberian Makanan dan/ Zat Gizi
pada Individu
• Preskripsi Diet adalah Pernyataan singkat mengenai
anjuran asupan energi dan atau zat gizi atau
makanan tertentu untuk pasien secara individual
berdasarkan standar rujukan, pedoman, kondisi
pasien dan diagnosis gizi
• Penetapan preskripsi diet dapat dilakukan pada
pelayanan gizi rawat inap di Puskesmas rawat inap
• Penetapan preskripsi diet pada pasien rawat jalan
menjadi bahan edukasi gizi (termasuk syarat dan
prinsip diet)
45
Contoh Preskripsi Diet
46
Pemberian Makanan dan/ Zat Gizi pada Masyarakat
47
Komponen
EDUKASI (E)
Edukasi
Pengertian
Proses memberikan instruksi
dan latihan bagi pasien/ klien
untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan E.1 E.2
dalam mengatur dan KONTEN/MATERI APLIKATIF
memodifikasi makanan, memilih
aktivitas fisik terkait gizi serta Meningkatkan Meningkatkan
memelihara dan meningkatkan pengetahuan pemahaman dan
perilaku hidup sehat. keterampilan
48
Konseling Gizi
Sebuah dukungan
kegiatan kolaborasi Membantu klien
antara konselor dan klien mengidentifikasi dan
untuk menetapkan menganalisis masalah Individu
pilihan makanan bergizi, memberikan alternatif
aktivitas, menetapkan pemecahan masalah
tujuan untuk mengatasi
membimbing
masalah gizi dan kemandirian mengatasi
meningkatkan status masalah
kesehatan.
49
Perbedaan Edukasi Gizi & Konseling Gizi
50
Koordinasi Asuhan Gizi
51
Kolaborasi LP/LS dalam Penyelenggaraan Program Gizi
di Puskesmas
Tenaga Gizi Dokter (DPJP) Bidan Perawat Farmasi Sanitarian Tenaga Lab
1. Berkolaborasi dengan lintas Berkolaborasi dengan 1. Melakukan skrining 1. Melakukan skrining 1. Menyusun perencanaan Berkolaborasi dengan Melaporkan
program terkait temuan tenaga gizi dalam awal terhadap target awal terhadap target suplementasi gizi dokter dan petugas gizi temuan hasil lab
kasus dan penanganan menetapkan : sasaran yang menjadi sasaran yang menjadi berdasarkan perhitungan dalam identifikasi tertentu pada
masalah. 1.Rencana intervensi tanggung jawabnya tanggung jawabnya: petugas gizi sesuai penyebab masalah gizi forum lokakarya
2. Berkolaborasi dalam masalah gizi pada semua USILA, KESJOR, prosedur yang berlaku tertentu yang mini:
mendiagnosis masalah gizi sasaran 2. Merujuk temuan UKK, UKS, UKGS, 2. Menerima dan berhubungan dengan Anemia ibu hamil,
dengan dokter, dokter gigi 2.Preksripsi diet awal masalah kesehatan Upaya Kesehatan mendistribusi-kan kondisi sanitasi yang infeksi kecacingan,
sesuai dengan langkah- (order diet awal) kepada dokter dan Tradisional Empiris. suplementasi gizi tepat buruk (ketersediaan air DM, TB, Malaria.
langkah terhadap sasaran 3.Preskripsi diet definitif masalah gizi kepada waktu sesuai kebutuhan minum, sanitasi yang
program 4.Memberikan edukasi tenaga gizi di 2. Merujuk temuan 3. Memperhatikan cadangan buruk,
3. Menyusun rencana intervensi kepada sasaran program puskesmas masalah kesehatan minimal suplementasi gizi ketidakketersediaan
masalah dangan semua dalam upaya promotif, kepada dokter dan 4. Menjaga kualitas dengan jamban)
lintas program di puskesmas preventif, dan rehabilitatif 3. Melakukan masalah gizi kepada prosedur penyimpanan
4. Berkolaborasi dengan lintas gizi sesuai kebutuhan. pemantauan tenaga gizi di yang baik
program terkait penyeleng- 5.Berkolaborasi dengan pelayanan dan hasil puskesmas 5. Menyusun laporan
garaan pelayanaan gizi pada penanggung jawab dan serta penyusunan ketersediaan
semua target sasaran pelaksana program terkait rencana tindak lanjut 3. Melakukan bahansuplementasi secara
5. Melakukan pengawasan (KIA, PTM, PM, UKS, pemantauan periodik sesuai ketentuan
pengendalian dan penilaian MTBS, sanitarian) dalam pelayanan dan hasil
terhadap kinerja dan hasil pemantauan pelayanan serta penyusunan
penyeleng-garaan program gizi pada target sasaran rencana tindak lanjut
gizi terintegrasi dengan
lintas program
6. Melalui kepala puskesmas
berkolaborasi dengan lintas
sektor terkait upaya
penanganan gizi
Penanggung jawab kolaborasi LP/LS dalam penyelenggaraan program gizi di puskesmas, untuk pelayanan gizi perseorangan adalah
Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP), sedangkan untuk pelayanan gizi di masyarakat adalah Kepala Puskesmas.
Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
IDNT, 2018
53
Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
54
Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
55
Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
56
Intervensi Berfokus pada Kelompok/Masyarakat
57
Langkah 4. Monitoring dan Evaluasi
TUJUAN:
•Untuk melihat perkembangan dan pencapaian tujuan yang diharapkan.
•Monitoring dan evaluasi gizi mengidentifikasi outcome yang
berhubungan dengan diagnosis dan tujuan intervensi gizi yang
direncanakan.
•Kajian gizi yang lebih spesifik dapat dilakukan dengan membandingkan
outcome dengan status gizi sebelumnya dan tujuan intervensi.
•Secara umum, ini bertujuan untuk menilai efektivitas intervensi yang
dilakukan oleh tenaga gizi.
58
59
Perbedaan Domain
ASESMEN MONEV
60
Hubungan Pengkajian, Diagnosis, Intervensi &
Monitoring Evaluasi Gizi
Pengkajian
ulang gizi
61
3 KOMPONEN MONEV GIZI
3 KOMPONEN MONEV GIZI
62
Tahapan Outcome Asuhan Gizi dan Outcome Pelayanan
Kesehatan
Perubahan Pengetahuan, Keyakinan/ Sikap/ Perilaku, Akses dan
Lingkungan
Perubahan
Peningkatan tanda dan
asupan gejala
makanan
• Kata kunci PAG : Masyarakat, kebijakan dan program merupakan fokus dari
gizi masyarakat
65
KESIMPULAN (2)