KEWIRAUSAHAAN
DRA. YENNI PUTRI, MM
PENGAWAS SEKOLAH DINAS PENDIDIKAN PROFINSI SUMATERA BARAT
JENIS KEWIRAUSAHAAN DISEKOLAH
PERANGKAT PEMBELAJARAN
- PROGRAM TAHUNAN DAN SEMESTER
- SILABUS
- RPP
- LAMPIRAN RPP (PENILAIAN, MODUL)
TUPOKSI KEPALA SEKOLAH
PROGRAM KEWIRAUSAHAAN
• MERENCANAKAN PROGRAM ( merencanakan program kewirausahaan dan program
monev )
• MELAKSANAKAN (ada kegiatan kewirausahaan disekolah, ada sk tim pengelola, ada
bukti fisik kegiatan )
• MENGEVALUASI (melaksanakan monev dengan instrument monev yang sudah
dilaksanakan )
• MELAKSANAKAN TINDAK LANJUT (program tindk lanjut dari hasil monev)
KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang. Kewirausahan adalah suatu
sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan
berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang
selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Karakter kewirausahaan seorang Kepala sekolah ada pada perubahan, pembaharuan, kemajuan
dan tantangan.
Seseorang Kepala sekolah dalam menjalankan tupoksi kewirausahaan adalah seseorang yang
memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi.
KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DIBIDANG
KEWIRAUSAHAAN
• Menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan sekolah; Kepala sekolah
dituntut untuk mampu menciptakan gagasan-gagasan yang kreatif, baru, dan berbeda,
dalam bidang: proses pengelolaan sekolah (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengawasan); muatan lokal yang bernilai kewirausahaan; dan pendayagunaan
sumberdaya pendidikan (uang, sarpras, informasi) dan pembelajaran.
• Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin pembelajaran; kepala sekolah harus memiliki keyakinan
yang kuat bahwa ia mampu mencapai keberhasilan; memiliki visi sukses sebagai kepala
sekolah; melaksanakan strategi yang tepat untuk mencapai visi suksesnya; berani
menghadapi risiko yang ditimbulkan dari visi dan strategi yang dilaksanakan;
melaksanakan refleksi dan perbaikan terus-menerus dalam menjalankan strategi untuk
mencapai keberhasilan visinya; dan meraih berbagai prestasi secara berkesinambungan
pada bidang-bidang yang relevan dengan tugas dan fungsinya sebagai kepala sekolah
pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau internasional.
• Memotivasi warga sekolah untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing; Sekolah harus mampu mengusahakan agar setiap warga sekolah:
memiliki visi sukses dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi masing-masing yang
sejalan dengan visi, misi, dan kepala tujuan sekolah; melaksanakan strategi yang tepat
untuk mencapai visi sukses masing-masing; melaksanakan refleksi dan perbaikan
terhadap kinerjanya menuju pencapaian visi suksesnya; dan mencapai prestasi-prestasi
yang relevan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing pada berbagai tingkatan,
antara lain tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau
internasional.
• Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang
dihadapi sekolah; Kepala sekolah harus: berpendirian kuat dalam menperjuangkan
pencapaian visi suksesnya; mampu mengidentifikasi dengan tepat masalah mendasar dan
kendala yang dihadapi sekolah; mampu mengidentifikasi berbagai alternatif baru dan
kreatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya sebagai kepala sekolah; mampu memilih alternatif terbaik dalam memecahkan
masalah yang dihadapi; melaksanakan secara konsisten alternatif yang dipilih;
melaksanakan evaluasi dan refleksi terhadap masalah yang diidentifikasi dan pemecahan
yang telah dilaksanakan; dan belajar secara terus-menerus melalui berbagai cara untuk
menemukan cara-cara baru dan kreatif dalam mencari solusi terhadap masalah dan
kendala yang dihadapi.
• Menerapkan nilai dan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam mengembangkan sekolah.
Sekolah harus mampu mengembangkan sekolah dengan menerapkan prinsip-prinsip:
inovatif dan kreatif; rasa percaya diri yang kuat; berorientasi pada visi, misi, dan tujuan
sekolah; kepala kerja keras dan pantang menyerah; dan bervisi pertumbuhan.
LANDASAN HUKUM
1. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang - Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar Kepala sekolah/madrasyah
4. Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyakatkan dan Membudayakan
Kewirausahaan.
5. Pidato Presiden pada Nasional Summit Tahun 2010 telah mengamanatkan perlunya penggalakan jiwa
kewirausahaan dan metodologi pendidikan yang lebih mengembangkan kewirausahaan.
6. Permendiknas No. 63 Tahun 2009 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan,
7. Permendikbud no.20. 21, 22, 23, 24 tentang SKL,standar isi, standar proses, standar penilaian, standar sarpras.
8. Permendikbud No.15 tahun 2018 ttg Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah
9. Permendikbud nomor 36 tahun 2018 tentang struktur kurikulum
10. Surat Keputusan Bersama Menteri Negara Koperasi dan UKM dan Menteri Pendidikan Nasional No.
02/SKB/MENEG/VI/2000 dan No. 4/U/SKB/2000 tertanggal 29 Juni 2000 tentang Pendidikan Perkoperasian
dan Kewirausahaan. Tujuan dari SKB adalah (a) memasyarakatkan dan mengembangkan perkoperasian dan
kewirausahaan melalui pendidikan,
11. Visi, Misi Gubernur Sumatera Barat
12. Program Unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat
13. Arah Kebijakan Dalam Perumusan RPJMD Pem Prov Sumatera Barat
TUJUAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
1 Mandiri 9 Inovatif
2 Kreatif 10 Tanggungjawab
3 Berkepemimpinan mengambil resiko 11 Kerjasama
4 Berorientasi pada tindakan 12 Pantang menyerah
5 Kepemimpinan 13 Komitmen
6 Kerja Keras 14 Realistis
7 Jujur 15 Rasa Ingin Tahu
8 Disiplin 16 Komunikatif
17 Barani Menanggung Resiko
BENTUK KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH
.
1 Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh Mata Pelajaran
PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI
KEWIRAUSAHAAN DALAM
PEMBELAJARAN
LANGKAH-LANGKAH PENGINTEGRASIAN NILAI-
NILAI KEWIRAUSAHAAN DALAM PEMBELAJARAN
Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya.
Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik. Dalam program
pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat
dilakukan melalui pengintegrasian kedalam kegiatan sehari-hari sekolah misalnya kegiatan
‘business day’ (bazar, karya peserta didik, dll).
PERUBAHAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KEWIRAUSAHAAN DARI TEORI KE PRAKTIK
Mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung (eksplisit)
mengenalkan nilai-nilai kewirausahaan, dan sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik
peduli dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Salah satu contoh model pembelajaran
kewirausahaan yang mampu menumbuhkan karakter dan perilaku wirausaha dapat
dilakukan dengan cara mendirikan kantin kejujuran,
PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN
KEWIRAUSAHAAN KE DALAM BAHAN/BUKU
AJAR
Penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan dapat dilakukan ke dalam bahan ajar baik
dalam pemaparan materi, tugas maupun evaluasi.
PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN
KEWIRAUSAHAAN MELALUI MUATAN LOKAL
Mata Pelajaran Kewirausahaan berdiri sendiri
CONTOH KERANGKA PROGRAM KEPALA
SEKOLAH
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Dasar Hukum
c. Tujuan
d. Manfaat
BAB II
STRATEGI PELAKSANAAN
a. Tim Pengembang Sekolah
b. Bentuk-bentuk program kewirausahaan (terintergrasi dalam semua mapel, Ekskul, PD,
Kultur Sekolah, dari teori ke praktek, berbentuk modul/bahan ajar, Mulok )
c. Analisis pengembangan kewirausahaan
• SIMPULAN
• SARAN
LAMPIRAN
RAPOR MUTU
SK TIM
PROGRAM MONEV
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. DASAR HUKUM
C. TUJUAN
D. MANFAAT
BAB II PELAKSANAAN MONEV
1. INSTRUMEN MONEV
2. JADWAL MONEV
No Kegiatan Kriteria
1 2 3 4
Total Skor
Nilai
BAB III PENUTUP
TINDAK LANJUT