Anda di halaman 1dari 12

IBN KHALDUN : ILM' AL-

UMRAN
Oleh :

INTAN KURNIA SALIM 19105010008


FITRIA CANDRA NINGRUM 19105010029
LULU MAGHFIROH 19105010062
RACHMA FALSAFAH SHOLAWATI 18105010018
AKIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SEDIKIT TENTANG IBN KHALDUN

- Ibnu Khaldun memiliki Nama lengkap Waliyuddin Abu Zayd Abdurrahman Ibnu Khaldun al- Hadrami

- ia Lahir di Tunisia pada awal bulan Ramadhan 732 H. (1332 M) dan meninggal di Kairo Mesir pada
tanggal 25 Ramadhan 808 H. (1406 H).

-Di usianya yang relatif muda,ia sudah mnguasai ilmu sejarah, sosiologi dan beberapa ilmu klasik,
termasuk ulum aqliyah (tasawuf, filsafat dan metafisika)

- Dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang
terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan/Pengantar).

- Setelah beranjak dewasa Ibnu khaldun mulai aktif dalam kegiatan politik, namun
di akhir kehidupannya ia tidak lagi tertarik dengan glamour kehidupan dunia, bahkan banyak jabatan
politik yang ia tolak karena ia ingin konsentrasi dalam kontribusi intelektual
Pemikiran Ibnu Khaldun

Al ‘umran : Membangun Paradigma Peradaban Masyarakat


Al-umran memiliki makna luas, yaitu meliputi frame seluruh aspek aktifitas kemanusiaan, diantaranya
mencakup geografi peradaban, perekonomian, sosial, politik, dan ilmu pengetahuan, dan tujuannya ingin
tercapainya puncak peradaban bumi.

Maksud dari al-umran dalam kerangka pemikiran ibnu khaldun adalah ilmu metodologi umum yang
membahas tentang dasar- dasar peadaban, dan dengannya tercapai puncak peradaban bumi.

Memahami thaba’I al-umran sama halnya mempelajari karakter perkembangan peradaban manusia
(umran) dari awal perkembangan - akhir runtuhnya peradaban manusia.
Pemikiran Al 'umran Ibnu Khaldun

masyaraka
t

Wahsyi pedesaan kota


Sejarah Perkembangan Negara Menurut Ibnu
Khaldun

Negara menurut Ibnu Khladun adalah suatu makhluk yang lahir, mekar menjadi tua dan akhirnya hancur.

Ibnu khaldun berpendapat bahwa umur suatu negara adalah tiga generasi, sekitar 120 tahun, dimana satu
generasi dihitung umur yang biasa bagi sesorang, yaitu 40 tahun. Tiga generasi tersebut adalah :

a. Generasi Pertama : Hidup dalam keadaan primitif yang keras, jauh dari kemewahan dan kehidupan
kota. Masih tinggal di pedesaan dan padang pasir.
b. Generasi Kedua: Berhasil meraih kekuasaan dan mendirikan negara, sehingga inipun beralih dari
kehidupan primitif yang keras ke kehidupan kota yang penuh dengan kemewahan
c. Generasi Ketiga: Negara mengalami kehancuran, sebab generasi ini tenggelam dalam kemewahan,
penakut dan kehilangan makna kehormatan, keperwiraan dan keberanian
Sejarah Perkembangan Negara Menurut Ibnu
Tahap Pendirian Negara
Khaldun

Tahap pendirian negara merupakan tahapan untuk mencapai tujuan, menaklukkan segala halangan dan
rintangan, serta menguasai kekuasaan. Negara sendiri tidak akan tegak
kecuali dengan ‘ashabiah. Sebab ‘ashabiah menurut Ibnu Khaldun, membuat orang berupaya
menyatukan sebuah tujuan yang sama, mempertahankan diri dan menolak atau mengalahkan musuh.
Ada beberapa tahap bagi pendirian negara:

1. Tahap Pemusatan Kekuasaan


2. Tahap Menikmati Kekuasaan
3. Tahap Ketundukan dan Kemalasan
4. Tahap Foya-Foya dan Penghamburan Kekayaan
5. Tahap Runtuh
Sejarah Perkembangan Negara Menurut Ibnu
Khaldun

Teori Siklus lahir

Bagi Ibnu khaldun peradaban, negara, sejarah, komunitas sosial,


sifatnya adalah circle/ melingkar.
Mati Tumbuh
Asumsi : Perubahan di dunia ini berjalan melingkar.
Di dunia ini tidak ada yang baru, yang ada hanyalah
pengulangan-pengulangan, karena bersifat siklus

Tua/
Dewasa
Turun
Sejarah Perkembangan Negara Menurut Ibnu
Khaldun

Ibnu Khaldun adalah seorang politisi yang sangat memahami


dunia politik Islam, khususnya pada abad keempat belas. Dengan melihat
terjadinya keruntuhan dan kelemahan yang menimpa dunia Islam pada umumnya
ketika itu dan mengamati sendiri kemunduran kebudayaan Arab-Islam di Andalusia
di bawah tekanan pasukan Spanyol, tidaklah mengherankan jika ia berpendapat
bahwa segala sesuatu akan hancur.
Karya-karya Ibnu Khaldun

1. al-‘Ibar, Muqaddimah
2. al-Ta’rif. Kitab Muqaddimah
3. al-Ta’rif bi Ibn Khaldun Mu’allif hadza al-Kitab wa
Rihlatuhu Gharban wa Syarqan (Informasi tentang
Ibnu Khaldun, Pengarang Buku ini dan
Perjalanannya ke Timur dan Barat)
Penjelasan dari kitab al-’Ibar
 Jilid pertama (Kitab al-Awwal) disebut dengan kitab Muqaddimah .
Muqaddimah membahas tentang masyarakat dan gejala-gejala sosialnya,
seperti pemerintahan, kedaulatan, kekuasaan, otoritas, pencaharian,
penghidupan perdagangan, keahlian, ilmu-ilmu pengetahuan, dan sebab-sebab
serta alasanalasan untuk memilikinya

 Jilid ke-2 sampai ke-5 (Kitab al-Tṣani) disebut dengan kitab al-‘Ibar . Kitab ini
berisi tentang sejarah bangsa Arab, generasi-generasi dan dinasti-dinastinya.

 Jilid ke-6 sampai ke-7 (Kitab al-Tṣalitṣ) disebut dengan kitab al-Ta’rif . Kitab
ini berisikan tentang sejarah bangsa Barbar dan suku-suku yang termasuk di
dalamnya, seperti suku Zanata, Nawatah, Mashmudah, Baranis, serta asal-usul
dan generasi-generasinya
Sumber
• al-khudhairi zainab, Filsafat Sejarah Ibnu Khladun,Pustaka Bandung, 1995
Abdurrahaman Kasdi, Jurnal Pemikirn Ibnu Khaldun dalam Perspektif Sosiologi dan
Filsafat Sejarah,Fikrah, Vol 2, No. 1, Juni 2014
• Syafiuddin, Negara Islam Menurut Konsep Ibnu Khaldun, (Jakarta: IAIN Syarif
Hidayatullah, 2001), Hal. 39-41.
• Ibnu Khaldun, Muqaddimah, Terj. Masturi Irham, dkk, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2011), Cet. 1, Hal. 1085.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai