Anda di halaman 1dari 50

TEKNIK PENGELASAN

(WELDING)
Nama Kelompok
Chisan Wibowo N
Haikal Fikri
Ilham Nur
Mohammad Revin
Hanif
PENGELASAN

 Pengelasan (welding) adalah salah


salah satu teknik penyambungan 2 buah
logam atau lebih dengan pemanasan
sampai logam induk mencair dan
menyatu dalam keadaan dingin
Beberapa Persyaratan yang Harus Dienuhi
untuk Berhasilnya Penyambungan Pengelasan.

 Bahwa benda padat tersebut dapat mencair/lebur


oleh panas.
 Bahwa antara benda-benda padat yang disambung
tersebut terdapat kesesuaian sifat lasnya sehingga
tidak melemahkan atau menggagalkan sambungan
tersebut.
 Bahwa cara penyambungan sesuai dengan sifat
benda padat dan tujuan penyambungan.
Definisi Las
 Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie
Normen) las adalah ikatan metalurgi pada
sambungan logam paduan yang dilaksanakan
dalam keadaan lumer atau cair.
Adapun sumber-sumber panas untuk pengelasan dihasilkan dari proses-
proses di bawah ini. Suhu yang di hasilkan berkisar dari yang terendah hingga
yang tertinggi, seperti :

 Bahan bakar minyak, yang dapat menhasilkan panas beberapa ratus untuk
pengelasan dengan titik lebur rendah.
 Canpuran zat asam dengan gas pembakar seperi acetylene, propan, hydrogen.
Panas yang dihasilkan dapat mencapai titik lebur baja sekitar 1.370 .
 Busur nyala listrik, panas yang dihasilkan dari busur listrik ini sangat tinggi
jauh diatas titik lebur baja.
 Tahanan listrik dan induksi listrik, panas yang dihasilkan cukup tinggi
sehingga dengan mudah dapat mencairkan baja.
 Busur nyala listrik dengan gas pelindung, pada pengelasan ini biasanya peka
terhadap proses oksidasi.
 Sinar infrared dan reaksi kimia eksotermis.
 Ledakan bahan mesiu (cad, explosion), yang dapat menghasilkan panas
sangat tinggi.
 Getaran ultrasonic, sinar laser dan pemboman dengan electron.
Adapun beberapa factor persiapan yang harus
dilakukan :

 Factor manusia.
 Factor prosedur dan cara kerja.
 Factor bahan atau material, jenis, cara, peralatan dan
bentuk serta ukuran-ukuran.
 Factor peralatan.
 Factor alam dan maksud tujuan.
 Factor resiko dan hasil perhitungan atau pengukuran.
Cara-cara Pengelasan
Secara konvensional cara-cara pengelasa dapat dibagi menjdi
dua golongan, yaitu :

 klasifikasi berdasarkan kerja.


 klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan.
Berdasarkan klasifikasi kerja pengelasan dapat dibagi dalam
tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan
dan pematrian.

 Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan


dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari
busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
 pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan
dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.
 pematrian adalah cara pengelasan dimana sambungan diikat
dan disatukan dengan menggunakan paduan logam yang
mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk
tidak turut mencair.
Klasifikasi dari Cara Pengelsan
   

A. Pengelasan cair  B. Pengelasan tekan 


Las resistensi listrik 
Las gas
Las titik 
Las listrik terak
Las penampang 
Las listrik gas
Las busur tekan 
Las listrik termis  Las tekan 
Las listrik elektron  Las tumpul tekan 
Las busur plasma Las tekan gas 
  Las tempa 
Las gesek 
Las ledakan 
Las induksi 
Las ultrasonic
C. Las busur
 Elektroda terumpan 

 
D. Las busur gas
 Las mig
 Las busur CO2

 
E.Las busur gas dan fluks
 Las busur CO2 dengan elektroda berisi fluks
 Las busur fluks
 Las elektroda berisi fluks
 Las busur fluks
 Las elektroda tertutup
 Las busur dengan elektroda berisi fluks
 Las busur terendam
 Las busur tanpa pelindung
 Elektroda tanpa terumpan
 Las TIG atau las wolfram gas
MACAM-MACAM CACAT LAS DAN
MENANGGULANGINYA
 
Cacat Las dibagi dua diantaranya :
Cacat las yang dapat dilihat ( Visual )
Cacat las tidak dapat dilihat ( Cacat Dalam )
•Cacat las yang dapat dilihat :
•Under Cutting : Yaitu sisi sambungan termakan oleh busur api dan membentuk palit di
kanan dan kiri rigi las

•Hal ini di sebabkan oleh terlalu tingginya temperatur sewaktu mengelas karena
pemakaian arus terlalu besar dan ayunan elektroda terlalu pendek.
Weaving fault : Yaitu bentuk alur
bergelombang sehingga ketebalannya tidak
merata. Hal ini disebabkan karena cara
pengelasan yang terlalu digoyang.
Fault of elektroda change : Yaitu bentuk alur laur las yang
menebal pada jarak tertentu yang diakibatkan oeh
[pergantian elektroda yang gerakannya terlalu pelan
Alur-alur las terlalu tinggi : Yaitu bentuk alur las yang sempit
dan menonjol keatas yang disebabkan pemakaian arus terlalu
rendah dan elektroda terlalu dekat dengan logam.
Alur las terlalu lebar : Yaitu bentuk alur terlalu besar dan lebar
yang disebabkan karena kecepatan mengelas terlalu lamban.
Alur las tidak beraturan : bentuk alur las yang tidak
beraturan yang disebabkan oleh tidak mahirnya seseorang
dalam mengelas karena tidak mengetahui apa yang harus
diperhatikan.
• Alur las terlalu tipis :

Yaitu bentuk alur las yang disebabkan akibat


kecepatan mengelas terlalu tinggi.
Dasar concave : Yaitu bentuk alur las bagian bawah
benda alas terjadi pencekungan yang disebabkan karena
arus terlalu besar.
 
Dasar berlubang-lubang : Yaitu bentuk alur bagian las bagian
bawah benda alas terjadi lubang-lubang yang disebabkan
posisi elektroda terlalu dalam dan arus terlalu besar.
Dasar berjanggut : Yaitu Yaitu bentuk alur
bagian las bagian bawah benda alas terjadi
lelehan yang berlebihan hal ini disebabkan
karena pergerakan elektroda yang salah dan
terlalu lambat
Over laping : yaitu sisi rigi las kurang terpadu pada logam induk atau
berada kerja seolah-olah menempel.

Porosity : yaitu ada lubang-lubang udara pada permukaan rigi-rigi las.


Hal ini disebabkan elektroda basah, kampuh kotor, terlalu lembab, gas
yang berasal dari galvanisasi. 
Slag inclusion : adanya terak yang
terperangkap sehingga tidak bias keluar dari
rigi-rigi las. Hal ini disebabkan adanyab terak
yang tidak dibersikan pada proses las
berikutnya.
Daerah Lasan( HAZ)

Daerah HAZ adalah bagian logam yang terkena


panas disaat pengelasan yangg mengakibatkan
terjadinya perubahan susunan kristal logam pada
logam induk.
Susunan kristal dipengaruhi oleh
1. Susunan elemen logam
2. Temperatur
3. Pengerjaan mekanis
4. Perlakuan panas atau heattreatment
Daerah las dibagi 3

1. Logam lasan yaitu logam yang mencair dan


membeku selama waktu penegelasan
2. Daerah HAZ yaitu logam dasar yang selama
penegelasan mengalami sikhus thermal pemanasan
dan pendinginan cepat
3. Logam induk bagian logam dimana panas
pengelasan tidak menyebabkan perubahan struktur
dan sifat
Macam-Macam Alat Keselamatan
Pengelasan

1. Pakaian kerja
2. Helm las/topeng las
3. Kaca las
4. Apron (pelindung dada)
5. Sarung tangan
6. Sepatu kulit kapasitas 2 ton
Mesin las listrik
 Mesin las listrik – Transformator arus bolak-balik (AC)
Mesin ini memerlukan sumber arus bolak-balik dengan
tegangan yang lebih rendah pada lengkunglistrik.
 Mesin las listrik – Rectifier arus searah (DC)
Mesin ini mengubah arus listrik bolak-balik (AC)yang
masuk, menjadi arus listrik searah (DC)keluar.
Pada mesin AC, kabel masa dan kabel elektroda dapat
dipertukarkan tanpa mempengaruhi perubahan panas yang
timbul pada busur nyala.
Pengaruh pengkutuban pada hasil
las
Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada
pangelasan bergantung kepada :
 Jenis bahan dasar yang akan dilas
 Jenis elektroda yang dipergunakan

Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada


penembusan lasnya. Pengkutuban langsung akan
menghasilkan penembusan yang dangkal sedangkan
Pada pengkutuban terbalik akan terjadi sebeliknya. Pada
arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan antara
keduanya.
Pengaruh Besar Arus
 Besar arus pada pengelasan mempengaruhi hasil las. Bila arus
terlalu rendah akan menyebabkan sukarnya penyalaan busur
listrik dan busur listrik yangterjadi tidak stabil. Panasyang
terjadi tidak cukupuntuk melelehkan elektrodadan bahan
dasar sehinggahasilnya merupakan rigi-rigilas yang kecil dan
tidak rata serta penembusan yang kurang dalam.
 Sebaliknya bila arus terlalu besar maka elektroda akan
mencair terlalucepat dan menghasilkan permukaan las yang
lebih lebar dan penembusan yangdalam.Besar arus untuk
pengelasan tergantung pada jenis kawat las yang dipakai,
posisi pengelasan serta tebal bahan dasar.
Gambar Pengaruh Besar Arus
Pengaruh Kecepatan elektroda pada hasil pengelasan

 Kecepatan pengelasan tergantung pada jenis elektroda, diameter


intielektroda, bahan yang dilas, geometri sambungan, ketelitian
sambungan dan lain-lainnya. Dalam hampir tidak ada hubungannya
dengan tegangan las tetapiberbanding lurus dengan arus las. Karena itu
pengelasan yang cepat memerlukanarus las yang tinggi.
 Bila tegangan dan arus dibuat tetap, sedang kecepatan
pengelasandinaikkan maka jumlah deposit per satuan panjang las jadi
menurun. Tetapi disamping itu sampai pada suatu kecepatan tertentu,
kenaikan kecepatan akanmemperbesar penembusan. Bila kecepatan
pengelasan dinaikkan terus makamasukan panas per satuan panjang juga
akan menjadi kecil, sehingga pendinginanakan berjalan terlalu cepat yang
mungkin dapat memperkeras daerah HAZ
Pengaruh panjang busur pada hasil las. Panjang busur (L) Yang normal adalah kurang lebih
sama dengan diameter (D) kawat inti elektroda.
 Bila panjang busur tepat (L = D), maka cairan elektroda akan mengalir dan
mengendap dengan baik.
Hasilnya :
 rigi-rigi las yang halus dan baik.
 tembusan las yang baik
 perpaduan dengan bahan dasar baik
  percikan teraknya halus.
  Bila busur terlalu panjang (L > D), maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola
dari cairan elektroda.
Hasilnya :
 rigi-rigi las kasar
 tembusan las dangkal
 percikanteraknya kasar dan keluar darijalur las.
 Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi pembekuan ujung
elektroda pada pengelasan (lihat gambar 158 c).
hasilnya :
 rigi las tidak merata
 tembusan las tidak baik
 percikan teraknya kasar dan berbentuk bola.
Elektroda
 Pengelasan dengan menggunakan las busur listrik
memerlukan kawat las (Elektroda) yang terdiri dari suatu inti
terbuat dari suatu logam di lapisi oleh lapisan yang terbuat
dari campuran zat kimia, selain berfungsi sebagai
pembangkit, elektroda juga sebagai bahan tambah.

Anda mungkin juga menyukai