Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(WELDING)
Nama Kelompok
Chisan Wibowo N
Haikal Fikri
Ilham Nur
Mohammad Revin
Hanif
PENGELASAN
Bahan bakar minyak, yang dapat menhasilkan panas beberapa ratus untuk
pengelasan dengan titik lebur rendah.
Canpuran zat asam dengan gas pembakar seperi acetylene, propan, hydrogen.
Panas yang dihasilkan dapat mencapai titik lebur baja sekitar 1.370 .
Busur nyala listrik, panas yang dihasilkan dari busur listrik ini sangat tinggi
jauh diatas titik lebur baja.
Tahanan listrik dan induksi listrik, panas yang dihasilkan cukup tinggi
sehingga dengan mudah dapat mencairkan baja.
Busur nyala listrik dengan gas pelindung, pada pengelasan ini biasanya peka
terhadap proses oksidasi.
Sinar infrared dan reaksi kimia eksotermis.
Ledakan bahan mesiu (cad, explosion), yang dapat menghasilkan panas
sangat tinggi.
Getaran ultrasonic, sinar laser dan pemboman dengan electron.
Adapun beberapa factor persiapan yang harus
dilakukan :
Factor manusia.
Factor prosedur dan cara kerja.
Factor bahan atau material, jenis, cara, peralatan dan
bentuk serta ukuran-ukuran.
Factor peralatan.
Factor alam dan maksud tujuan.
Factor resiko dan hasil perhitungan atau pengukuran.
Cara-cara Pengelasan
Secara konvensional cara-cara pengelasa dapat dibagi menjdi
dua golongan, yaitu :
D. Las busur gas
Las mig
Las busur CO2
E.Las busur gas dan fluks
Las busur CO2 dengan elektroda berisi fluks
Las busur fluks
Las elektroda berisi fluks
Las busur fluks
Las elektroda tertutup
Las busur dengan elektroda berisi fluks
Las busur terendam
Las busur tanpa pelindung
Elektroda tanpa terumpan
Las TIG atau las wolfram gas
MACAM-MACAM CACAT LAS DAN
MENANGGULANGINYA
Cacat Las dibagi dua diantaranya :
Cacat las yang dapat dilihat ( Visual )
Cacat las tidak dapat dilihat ( Cacat Dalam )
•Cacat las yang dapat dilihat :
•Under Cutting : Yaitu sisi sambungan termakan oleh busur api dan membentuk palit di
kanan dan kiri rigi las
•Hal ini di sebabkan oleh terlalu tingginya temperatur sewaktu mengelas karena
pemakaian arus terlalu besar dan ayunan elektroda terlalu pendek.
Weaving fault : Yaitu bentuk alur
bergelombang sehingga ketebalannya tidak
merata. Hal ini disebabkan karena cara
pengelasan yang terlalu digoyang.
Fault of elektroda change : Yaitu bentuk alur laur las yang
menebal pada jarak tertentu yang diakibatkan oeh
[pergantian elektroda yang gerakannya terlalu pelan
Alur-alur las terlalu tinggi : Yaitu bentuk alur las yang sempit
dan menonjol keatas yang disebabkan pemakaian arus terlalu
rendah dan elektroda terlalu dekat dengan logam.
Alur las terlalu lebar : Yaitu bentuk alur terlalu besar dan lebar
yang disebabkan karena kecepatan mengelas terlalu lamban.
Alur las tidak beraturan : bentuk alur las yang tidak
beraturan yang disebabkan oleh tidak mahirnya seseorang
dalam mengelas karena tidak mengetahui apa yang harus
diperhatikan.
• Alur las terlalu tipis :
1. Pakaian kerja
2. Helm las/topeng las
3. Kaca las
4. Apron (pelindung dada)
5. Sarung tangan
6. Sepatu kulit kapasitas 2 ton
Mesin las listrik
Mesin las listrik – Transformator arus bolak-balik (AC)
Mesin ini memerlukan sumber arus bolak-balik dengan
tegangan yang lebih rendah pada lengkunglistrik.
Mesin las listrik – Rectifier arus searah (DC)
Mesin ini mengubah arus listrik bolak-balik (AC)yang
masuk, menjadi arus listrik searah (DC)keluar.
Pada mesin AC, kabel masa dan kabel elektroda dapat
dipertukarkan tanpa mempengaruhi perubahan panas yang
timbul pada busur nyala.
Pengaruh pengkutuban pada hasil
las
Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada
pangelasan bergantung kepada :
Jenis bahan dasar yang akan dilas
Jenis elektroda yang dipergunakan