Anda di halaman 1dari 22

KETUBAN PECAH DINI

LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Masyita
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir: 18-5-1982
RM : 705703
Tanggal Masuk :23-03-2015
Pendidikan : SMA
Status Kawin : Menikah
Pekerjaan : PNS
Anamnesis
Keluhan Utama :
Pelepasan air dari jalan lahir
Anamnesis Terpimpin :
Dialami sejak ± 1 minggu yang lalu. Riwayat
pelepasan lendir disertai nyeri perut sejak 2 hari
yang lalu. Riwayat tekanan darah tingi, diabetes
melitus , asma, dan alergi disangkal. Riwayat
antenatal care 4 X. Riwayat injeksi Tetanus
Toxoid tidak pernah.
Riwayat KB : Suntikan
Riwayat Obstetri :
1. 2008, perempuan, 3600 gram, Sectio secaria
2. 2014, perempuan, 3000 gram, sectio secaria
3. 2015, kehamilan sekarang
Pemeriksaan Fisis
KU : Baik
Tanda Vital
TD: 120/80 mmHg Pernapasan : 20 X/menit
Suhu : 37,7 C Nadi : 84 X/menit
Pemeriksaan Luar
Tinggi Fundus Uteri : 1 jari di bawah pusat umbilikus
Lingkar perut :
Situs : Sulit dinilai
Punggung : Sulit dinilai
Bagian Terbawah : Sult dinilai
Perlimaan : Sulit dinilai
His : Tidak Ada
DJJ : Ada
Taksiran Berat Janin : Sulit Dinilai
Gerak anak pasif dirasakan ibu
Diagnosis
• G3P2A0 Gravid 19 Minggu 9 Hari belum
inpartu
• Ketuban Pecah dini
• Post Sectio Secaria 2 X
Rencana Pemeriksaan
• Cek darah rutin
• CT/BT
• GDS
• HbsAg,
Rencana Tindakan
• IVFD RL 20 TPM
• Antibiotik Cefotaxim 1 gram/12 jam/IV (Skin
Test)
• Observasi tanda-tanda infeksi (Demam,
kenaikan leukosit)
DISKUSI
Definisi
Ketuban Pecah Dini (Prelabor Rupture of
Membrane)merupakan pecahnya ketuban
sebelum inpartu.
Dapat terjadi kapan saja baik waktu preterm
maupun aterm dan dapat meningkatkan risiko
pada kehamilan.
Etiologi
•Idiopatik
•Infeksi
•Polihidramnion
•Cervical Incompetent
•Uteri Abnormal
•Following Cervical Cerclage atau amniosintesis
•Trauma
Lapisan Histologis
Bagan Patofisiologi
Diagnosis Banding
Gejala dan tanda selalu Gejala dan tanda kadang-kadang ada Diagnosis
ada Kemungkinan
Keluar Cairan Ketuban • Ketuban pecah tiba-tiba Ketuban Pecah
• Cairan tampak di introitus Dini
• Tidak ada his dalam satu jam
• Cairan Vagina Berbau • Riwayat keluarnya cairan Amnionitis
• Demam/Menggigil • Uterus nyeri
• Nyeri Perut • Denyut jantung janin cepat
• Pendarahan pervaginam sedikit

• Cairan vagina berbau • Gatal Vaginitis/Servisitis


• Tidak ada riwayat • Keputihan
ketuban pecah dini • Nyeri
• Disuria
Cairan Vagina berdarah • Nyeri perut Perdarahan
• Gerak janin berkurang antepartum
• Perdarahan banyak
Cairan berupa darah • Pembukaan dan pendataran serviks Awal persalinan
lendir • Ada His Aterm/preterm
Prinsip Penanganan Umum
• Konfirmasi Usia Kehamilan, dengan USG jika ada.
• Lakukan pemeriksaan inspekulo untuk menilai
cairan yang keluar (jumlah, warna, bau) dan
membedakannya dengan urin.
• Jika Ibu mengeluh pendarahan pada akhir
kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan
pemeriksaan dalam.
• Tentukan ada tidaknya infeksi, Tentukan tanda-
tanda inpartu.
Penanganan Khusus
Konfirmasi diagnosis
• Bau Cairan Ketuban yang khas
• Jika keluarnya sedikit-sedikit, tampung cairan
yang keluar dan nilai 1 jam kemudian
• Dengan spekulum DTT lakukan pemeriksaan
inpsekulo. Nilai apakah cairan yang keluar
melalui Ostium Uteri atau terkumpul di fornix
posterior.
Jika mungkin, lakukan :
•Tes Lakmus (Tes Nitrazin), jika kertas lakmus
merah berubah menjadi biru menunjukkan
adanyan cairan ketuban (alkalis). Darah dan infeksi
vagina dapat menghasilkan tes yang positif palsu.
•Tes Pakis, dengan meneteskan cairan ketuban
pada gelas objek dan dibiarkan kering.
Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan kristal
cairan amnion dan gambaran daun pakis.
Jika ada tanda-tanda infeksi dan kehamilan < 37 minggu :
• Berikan antibiotik untuk morbiditas ibu dan janin.
Ampicilin 4 X 500 mg selama 7 hari ditambah eritromisin
3 X 250 mg selama 7 hari.
• Berikan kortikosteroid kepada Ibu untuk memperbaiki
kematangan paru janin : Betametason 12 mg
intramuskular dalam 2 dosis setiap per 12 jam atau
dexametason 6 mg IM dalam 4 dosis setiap 6 jam.
• Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu.
• Jika terdapat his dan darah lendir kemungkinan terjadi
persalinan preterm.
Jika ada tanda-tanda infeksi dan kehamilan > 37 minggu :
Jika ketuban telah pecah > 18 jam, berikan antibiotik profilaksis
untuk mengurangi risiko infeksi. Ampicilin 2 gr/IV/6 jam atau
penicilin G 2 juta Unit/IV/6 jam sampai persalinan. Jika tidak
ada tanda-tanda infeksi pasca persalinan ,hentikan antibiotik.
Nilai serviks :
• Jika serviks sudah matang lakukan induksi persalinan dengan
oksitoksin
• Jika serviks belum matang, matangkan dengan prostaglandin
dan infus oksitosin, lahirkan dengan SC
Komplikasi
Preterm Aterm
Preterm Labor And Fetal and Neonatal
Delivery Infection
Fetal Neonatal Maternal Infection
Maternal Infeksi Prolaps Tali Pusat
Filled Induction Resulting Filled Induction Resulting
in Cesarian Section in Cesarian Section
Prolaps Tali Pusat
Pulmonary Hipoplasia
Fetal Deformation

Anda mungkin juga menyukai