LBHK Pemetaan Konflik Kesehatan
LBHK Pemetaan Konflik Kesehatan
Kelompok 1:
1. Awanis Shabrina S (21/487262/EE/07536)
2. Lailatul Iswandari A (20/472286/EE/07508)
Definisi Pemetaan Konflik Kesehatan
Pemetaan konflik → teknik visual yang menyajikan konflik secara
grafis dan menunjukkan pihak-pihak terkait dengan konflik serta satu
sama lain
Konflik kesehatan → pertentangan yang diangkat dan dipermasalahkan
antara yang satu dengan yang lain berdasarkan alasan tertentu dalam
bidang medis / kesehatan.
Pemetaan konflik kesehatan → alat atau teknik untuk membantu dalam
menganalisa dan memecahkan konflik dalam bidang medis
Tujuan Pemetaan Konflik
Melalui pemetaan konflik, maka dapat diketahui secara lebih mudah dan
akurat beberapa hal mengenai konflik tersebut, antara lain :
● Identitas para pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam konflik
● Jenis relasi para pihak yang terlibat dalam konflik
● Berbagai kepentingan yang terlibat dalam konflik
● Berbagai isu yang terlibat dalam konflik
● Pihak yang dapat di dorong dalam melakukan resolusi konflik
Dalam prakteknya, pembuatan peta konflik hendaknya mengikutsetakan
dan menghadirkan di dalamnya (Fisher and Co., 2000:23):
1. Peta gambar (geographical maps) yang menunjukkan wilayah-
wilayah dan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik;
2. Gambar masalah yang diperselisihkan (mapping of issue);
3. Mapping kekuatan (mapping of power alignment) yang
menggambarkan peta kekuatan para pihak.;
4. Mapping kebutuhan dan ketakutan (mapping of needs and fears),
yaitu menggambarkan apa yang diinginkan dan dihindari oleh para
pihak.
Pihak yang terlibat dalam konflik
- Resiko Medis
Kecelakaan: lawan dari kesalahan dan kelalaian.
Mengandung unsur: 1) tidak dapat dipersalahkan; 2) tidak dapat
dicegah; 3) tidak dapat diduga sebelumnya.
Dasar Peniadaan Kesalahan Berdasarkan
Yurisprudensi/Literatur Hukum Medis
- Resiko dalam pengobatan: resiko yang melekat dalam tubuh pasien.
- kekeliruan dalam penilaian klinis: pertimbangan keliru, dimana
dokter tidak selalu benar.
- Asumtion of Risk: pasien tahu resiko dan bersedia
menanggungnya.
- Contributory Negligence: Sikap-tindak pasien yang turut bersalah.
dianggap telah terjadi jika pasien tidak mentaati instruksi dokter.
Apa yang Harus Dilakukan RS
- Dokumen Rekam Medis: harus lengkap dan dilengkapi agar data
pasien tersimpan dan dapat digunakan jika dibutuhkan, serta tidak
disalahgunakan oleh pihak internal RS dan external.
- Bentuk Tim Medis: untuk menentukan malpraktik medis atau
resiko medis.
- Bentuk Tim Negosiasi: Menjawab somasi dengan data; lakukan
pendekatan; lapor kepada OP; lakukan klarifikasi dan negosiasi;
tentukan langkah selanjutnya jika kasus berlanjut.
MEDIASI
- Apabila sampai tahap negosiasi, masih tidak selesai, maka masuk
ke ranah hukum.
- Jika termasuk kasus perdata, Hakim akan mengajukan Mediasi.
- Jika negosiasi, Rumah Sakit dibantu oleh Tim Medis, sedangkan
Mediasi dibantu dengan pihak ketiga (orang luar) yang berfungsi
sebagai penengah (Mediator).
- Mediator memberikan saran-saran yang objektif; hanya boleh
memberikan saran yang bersifat sugestif; harus ada sertifikasi
khusus dan terdaftar dalam Pengadilan.
TUGAS MANAGER RUMAH SAKIT
- Kebijakan Direksi: untuk menghindari sengketa medis
- Manajemen Resiko Medis: menghindari/mengurangi resiko yang
terjadi terhadap pasien di RS.
- Manajer Medikolegal: dibutuhkan karena tuntutan masyarakat
terhadap RS
- Customer Care: Ujung tombak RS, dimana sebagai media keluhan
pasien dan bisa diselesaikan dengan baik, sehingga mengurangi
tuntutan.
- asuransi Profesi: Dokter perlu asuransi agar apabila terjadi gugatan,
sudah ada perlindungan asuransi.
THANKYOU!