Anda di halaman 1dari 10

BUDAYA SUNDA

Nyi Raden Ruyani, S.Sos., M.Si.


5 Sapaan Populer
 Sampurasun, sendiri dalam Bahasa Indonesia artinya permisi, dapat
menjawab ucapan 'sampurasun' dengan kata 'rampés' yang artinya dimaafkan
 Masih mirip dengan 'sampurasun', 'punten' juga memiliki arti permisi.
Namun, saat yang tepat untuk mengucapkan kata 'punten' yaitu ketika kamu
lewat di depan orang
 ‘Wilujeng' kata yang artinya selamat
 ‘Kumaha damang?' yang artinya apa kabar? Apabila sudah akrab dapat
diganti dengan 'kumaha cageur?,' artinya sama, dapat juga disingkat dengan
menghilangkan kata "kumaha”-nya menjadi 'damang?' atau
'cageur?‘mendapatkan jawaban 'saé, sawalerna?' atau 'saé, samulihna?'
artinya baik, (sebaliknya) kamu apa kabar?
 Ketika berjumpa dengan temanmu yang sudah benar-benar akrab atau biasa
bertemu sehari-hari, kamu bisa menyapanya dengan kata sapaan santai
bentuk pertanyaan, seperti 'kamana euy?' (kemana bro?, 'ti mana Lex?' (dari
mana Lex?), atau 'keur naon euy?' (sedang apa bro?); Tapi perlu diingat
sapaan tersebut hanya untuk menyapa teman sebayamu. Karena jika
menggunakannya ke orang yang dihormati atau lebih tua akan terdengar
kurang sopan.
Sampurasun ~ Rampes
 “Kalau dari segi kebahasaan, sampurasun itu ada beberapa versi.
Dari Bahasa Sansekerta, sampurasun itu sebenarnya dari tiga
kata: sampura atau hampura, juga samprana yang artinya
sempurna, kemudian (dari kata) sampurasun, sun-nya itu (dari
kata) ning insun”
 Dalam arti yang pertama, kata “sampurasun” berarti memohon
maaf, yang mana mirip dengan istilah “hampura” dalam Bahasa
Sunda.
 Permohonan maaf ini ditujukan kepada hadirin untuk meminta
maaf sebelum memulai percakapan atau acara.
 “(Sampurasun bisa berarti) ‘maafkan saya’ sebagai permulaan
(acara)”, “(sedangkan) rampes berarti jawaban (hadirin)
mengiyakan, ‘iya saya maafkan’
 Selanjutnya, “sampurasun” juga berasal dari istilah “sampura”
atau “samprana” yang artinya sempurna
 Istilahini diambil dari kalimat “sampura ning insun”, yang
berarti “sempurnakan diri Anda”
 (Pembicara dan hadirin) membangun sebuah komitmen atau
persetujuan untuk saling menyempurnakan diri, mengoreksi dan
memberitahu kelemahan-kelemahan kita”
 Terakhir, kata “sampurasun” bisa diartikan sebagai ucapan
“semoga ketentraman senantiasa menaungi kita” atau “semoga
kalian sejahtera atau selamat”
 Jawabannya ‘rampes mugia rahayu sagung dumadi’. (Artinya)
‘iya, demikian juga dengan Anda’... rahayu (berarti)
ketentraman, kedamaian senantiasa menaungi kita semua 
 Istilah
ini mirip dengan ungkapan “assalamu’alaikum
warrahmatullah wabarakatuh” dalam Agama Islam (semoga Allah
melimpahkan keselamatan serta rahmat-Nya padamu” atau
“semoga keselamatan serta rahmat Allah terlimpah untukmu)
Ruang Lingkup
 Ruang Lingkup
 Pengertian Budaya dan Kebudayaan
 Arti dan Makna Sunda
 Sejarah Sunda
 Matapencaharian Masyarakat Sunda
 Agama, Kepercayaan dan Sistem Pengetahuan Orang Sunda
 Komunikasi Orang Sunda
 Kesenian Orang Sunda
 Rumah dan Pemukiman
 Aksara Sunda dan Kala Sunda
Metode Perkuliahan
 
Proses belajar dilakukan melalui kegiatan
tatap muka secara daring, yang meliputi
perkuliahan di kelas berupa tatap muka
online, diskusi, dan presentasi tugas
Tugas
Setiap mahasiswa wajib membuat tugas:
 Tugas terstruktur yaitu membuat makalah kelompok
 Tugas non struktur yaitu membuat catatan (review)
tentang materi pada setiap pertemuan kuliah.
Kedisiplinan
 Tidak diperbolehkan memakai kaos oblong
 Mahasiswawajib hadir tepat waktu. Toleransi
waktu 15 menit. Terlambat diatas 15 menit
mahasiswa tdk diperbolehkan untuk ikut kuliah.
Proses Penilaian

Presensi 20 %

Keaktifan tugas non


10 %
terstruktur
Rentang Penilaian :
Tugas Pra
10 %
UTS/terstruktur Nilai A (100 - 90) Sangat Baik Sekali
UTS 25 % Nilai B (79-70) Baik
Nilai C (59 - 50) Cukup
Tugas Pra UAS 10 % Nilai D (49 - 40) Tidak Lulus
Nilai E (40 - 0) Tidak Lulus
UAS 25 %
Metode Pembelajaran (Kep.Dikti No
30/2003)
 Menggunakan student center learning (scl)
 Yaitu: metode pembelajaran yg menempatkan
mahasiswa sebagai subjek didik, mitra dlm proses
pembelajaran. Peran dosen hanya sebagai
fasilitator(hanya mediasi)
 Mahasiswa mencari sendiri sumber2 belajar yg terkait
dengan materi kuliah
Daftar Pustaka
 Ekadjati, Edi S., 2014, Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah),
Pustaka Jaya, Jakarta
 Iskandar, Johan, 2012. Ekologi Perladangan Orang Baduy – Pengelolaan
Hutan Berbasis Adat Secara Berkelanjutan, Alumni, Bandung
 Iskandar, Johann dan Iskandar, Budiawati S., 2011, Agroekosistem Orang
Sunda, Kiblat Buku Utama, Bandung
 Permana, Cecep Eka, 2006, Tata Ruang Masyarakat Baduy, Wedatama
Widya Sastra, Jakarta
 Rosidi, Ajip, 2011, Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Sunda, Kiblat
Buku Utama, Bandung
 Rostoyati, Ottih, 2012, Topik Khusus Kebudayaan dan Masyarakat Sunda,
FISIP UNPAS, Bandung
 Suhandi, Agraha, 2014, Pola Hidup Masyarakat Indonesia, UNPAD, Bandung
 Suryadi, 2006, Masyarakat Sunda Budaya dan Problema, Alumni, Bandung

Anda mungkin juga menyukai