Anda di halaman 1dari 37

KEDOKTERAN KELUARGA

“PYODERMA”
Igna Laurensus Sitorus
1461050158
Identitas
Identitas Pasien Keterangan

Nama An. Syakila  


Umur 5 tahun  
Alamat Jl. Melaka Baru Ujung RT. 6/ RW. 11  
No. 50 Pondok Kopi, Jakarta Timur
Jenis Kelamin Perempuan  
Agama Islam  
Pendidikan Belum Sekolah  
Alergi Disangkal  
Sistem BPJS III
Pembayaran
ANAMNESIS
KU
• Adanya luka disertai nyeri pada daerah punggung kaki kiri ketika berjalan sejak ± 1 minggu yang lalu.

KT
• Demam 2 Hari

RPS
• Pasien datang ke Puskesmas Pondok Kopi II dengan keluhan nyeri saat berjalan akibat luka di
punggung kaki kiri sejak ± 1 minggu yang lalu. Luka tidak kunjung sembuh akibat luka pada
punggung kaki kiri pasien tidak di bungkus ketika menggunakan sandal. Rasa nyeri terasa ketika
pasien berjalan dan mengaku adanya demam sudah 2 hari. Awalnya orangtua pasien mengatakan
bahwa timbul bruntus kecil dan semakin lama membesar. Pasien terus bermain diluar rumah walau
adanya luka tersebut dan suka bermain air. Pasien belum diberikan obat untuk mengatasi keluhannya.
ANAMNESIS
RPD
• Pasien sebelumnya pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Riwayat alergi disangkal.

RPK
• Di dalam keluarga, dilingkungan sekitar rumah tidak ada yang memiliki riwayat seperti ini. Riwayat penyakit
kardiovaskuler dan diabetes mellitus dalam keluarga disangkal

Riwayat Kebiasaan
• Pasien mandi dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Orangtua pasien mengaku bahwa pasien suka
bermain air dan membiarkan badan kering begitu saja setelah mandi. Pasien sering menggunakan
sandal jepit ketika hendak bepergian dan membiarkan walau terdapat luka dikakinya. Pasien makan 3
kali sehari.
PEMERIKSAAN FISIK

■ Keadaan Umum : Sakit Ringan


■ Vital sign
– Kesadaran  : Kompos Mentis
– GCS : 15
– Frek. Nadi  : 90 x/menit
– RR : 20 x/menit
– Suhu  : 38,2 C
– BB  : 17,3 kg
– TB  : 98 cm
– IMT : 17,3/(0,98)2
: 18,01
IMT : 18,01

Indeks Kategori Status Ambang Batas (Z-


Gizi score)

Indeks Masa Sangat Kurus ˂ -3 SD


Tubuh
Kurus -3 SD sampai
menurut
dengan ˂ -2 SD
Umur
(IMT/U)
Anak Umur
5-18 Tahun Normal -2 SD sampai
dengan 1 SD

Gemuk ˃ 1 Sd Sampai
Dengan 2 Sd

Obesitas ˃ 2 SD
Status Generalis

■ Kepala : normochepali
■ Mata : CA -/- , SI -/-
■ Leher : KGB tidak teraba membesar
■ Thoraks :
– Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
– Palpasi : fremitus teraba simetris kanan dan kiri
– Perkusi : sonor seluruh lapang paru
– Auskultasi : vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-/-), wheezing(-/-)
Status Generalis

■ Abdomen
– Inspeksi : simetris, datar, kelainan kulit (-), pelebaran vena (-)
– Auskultasi : bising usus normal
– Perkusi : timpani di semua lapang abdomen, nyeriketuk (-)
– Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepatomegali (-), spleenomegali (-)
– Ekstremitas : akral hangat, edema (-), ROM tidak terbatas
Pemeriksaan Status Dermatologis :

Pada regio dorsalis pedis sinistra


tampak eritema plak, krusta
kehitaman, ulkus superficial disertai
erosi dan likenifikasi ukuran numular
(3 cm)
Working Diagnosis

■ Pioderma
Diagnostik Holistik
Aspek Personal
Keluhan Pasien datang ke balai pengobatan puskesmas karena luka
Utama disertai nyeri pada regio dorsal pedis sinistra

Pasien khawatir karena lesi tidak kunjung sembuh dan semakin


Kekhawatiran membesar

Harapan Pasien berharap keluhannya bisa hilang sehingga pasien bisa


Pasien sehat kembali.
Diagnostik Holistik
Aspek Klinis
Diagnosis Kerja : Pioderma (Ektima)
Diagnosis Banding : Skabies, impetigo krustosa
Status Gizi : Gemuk
Amoxicillin sirup kering 125mg/5 ml 3dd I no. I lag
Gentamisin 0,1% krim 3dd I (u.e) No. II tube
Paracetamol sirup 120 ml 3 dd I½ cth no I lag

Menginformasikan cara penggunaan obat, menjaga


kebersihan lesi dan mengeringkannya, mencuci tangan
dan jangan menggaruk lesi
Diagnostik Holistik

Aspek Resiko Lingkungan pasien yang kurang bersih dan kondisi kaki yang
Internal sering basah dan jarang dikeringkan.

Aspek Ibu pasien memiliki kecemasan akan kondisi lesi yang belum
Psikososial membaik. Pasien memiliki hubungan sosial yang baik dengan
Keluarga orangtua, adik dan tetangga sekitar rumahnya.

Derajat Derajat satu: Pasien tidak memiliki keterbatasan beraktivitas


Fungsional dan masih dapat melakukannya sendiri.
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien:
■ Kesadaran berobat cukup baik
■ Pasien mau mengikuti anjuran dokter untuk membersihkan dan mengeringkan lesi serta
menjaga kebersihan lesi.
■ Pasien dan keluarga dapat diajak bekerja sama untuk menyelesaikan masalah kesehatan
pasien.
■ Keluarga bersedia mengingatkan pasien minum obat.
Faktor penghambat masalah pasien:
■ Keadaan rumah yang kurang bersih
■ Perilaku pasien yang masih anak-anak suka bermain kotor
■ Status ekonomi pasien yang kurang
  Pertemuan pertama 5 Juli 2018 Home visit ke-1 6 Juli 2018 Home visit ke-2 9 Juli 2018
Anamn Pasien datang ke Puskesmas Pondok Kopi II Nyeri pada lesi berkurang demam berkurang Lesi tampak kering tidak terasa nyeri, edema
esis dan dengan keluhan lesi yang terasa nyeri di daerah Pemeriksaan Fisik berkurang
pemeri punggung kaki kiri sejak ± 1 minggu yang lalu. Keadaan umum : CM Pemeriksaan Fisik
ksaan Lesi sudah membengkak sehingga ketika  Nadi : 90x/menit, RR : 20x/menit, Suhu : Keadaan umum : CM
fisik menggunakan sandal semakin terasa nyeri. 36,8C  Nadi; 84x/menit, RR : 18x/menit,
Gatal disangkal. Awalnya tampak bruntus kecil  Kulit : Suhu : 36,8C 
namun semakin hari semakin membesar dan Pada regio dorsalis pedis sinistra tampak eritema,  Kulit :
tidak kunjung sembuh. l. krusta kehitaman, ulkus superficial disertai erosi  Pada regio dorsalis pedis sinistra tampak
Pemeriksaan Fisik dan likenifikasi ukuran numular (3 cm) krusta kehitaman disertai adanya
oNadi :90 x/menit   likenifiasi
oPernapasan:20 x/menit Edukasi:  
oSuhu: 38,2°C  Minum obat secara teratur dan menjaga pola Edukasi:
  makan  Minum obat secara teratur dan menjaga
Edukasi  Mengedukasi menjaga kebersihan luka pola makan
Menjelaskan tentang perawatan lesi dan  Membatasi kontak dengan lesi, mencuci  Mengedukasi kebersihan tangan
menginformasikan cara minum obat dan efek tangan dengan sabun.  Mengedukasi apabila terdapat luka/lesi
samping obat   harus dijaga kebersihannya agar tidak
  Terapi : terjadi infeksi
Terapi :  Amoxicilin  
 Amoxicillin sirup kering 60 ml 3dd I no. I lag  Gentamisin krim Terapi :
 Gentamisin 0,1% krim 3 ddI (ue) No. II tube Lanjutkan obat yang telah diberikan
 Paracetamol syr 120 ml 3ddI½ cth No. I lag
Status Gizi
TB pasien = 98 cm
BB pasien = 17,3 kg
Menghitung berat badan ideal (BBI)
BBI 1 tahun - 5 tahun = (Umur x 2) + 8
= (5 x 2) + 8
= 18 kg
Menghitung Kebutuhan Kalori Usia 4-5 tahun
= BBI x 90 kal/kgBBI
= 18 x 90
= 1.620 kal
PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
PASIEN

– Protein 10% dari total kalori harian


10% x 1620 = 162 kal
162 kal/ 4 = 40,5 gr/hari
– Lemak 20% dari total kalori harian
20% x 1620 = 324 kal
324 kal/ 9 = 36 gr/hari
– Karbohidrat 70 % dari total kalori harian
70% x 1620 = 1134 kal
1134 kal/4 = 283,5 gr/hari
– Kecukupan Cairan BB 17,3 kg = 1000 cc + 365 cc
= 1365 cc
= ≥ 6 gelas per hari(1 gelas = 200 cc)
Berat Karbohidrat Protein Lemak
Bahan Makanan URT Kalori
(gr) (gr) (gr) (gr)
Pagi (07:00)            
Susu sapi 1 gelas 200   7 2 50
Biskuit 4 buah besar 40 40  4    175 
Tahu 2 potong 100 8 6 3 80
               
Makanan Selingan (09:40)            
Roti putih 3 iris 70 40 4   175
Pisang 2 buah 100 20   100
 
Siang (12:30)                
Nasi 3/4 gelas 100 40  4    175
Daging ayam dengan kulit 1 potong sedang 40    7 11 150 
Bayam 1 gelas 100 5 1   25
Pepaya 2 potong 200 20     100
            
Makanan Selingan (15:30)           
Apel 1 buah kecil 85 10   50
Singkong 1½ potong 120 40 4 175
Malam (19.00)               
Nasi 3/4 gelas 100 40 4    175
Sawi 1 gelas 100 5 1   25
Ikan segar 1 potong sedang 40   7 2 50
Telur ayam 1 butir 55   7 5 75
Kurma 3 buah 15 10 50
Jumlah 278 56 23 1630
Identifikasi Fungsi Keluarga
Fungsi Biologis
Keluarga pasien merupakan keluarga inti yang Fungsi Sosial
terdiri dari 4 orang. Pasien adalah An. Syakila usia Dalam kehidupan sosial pasien dan keluarganya
5 tahun. Pasien tinggal bersama ayah Tn. Sapta 33 berperan cukup aktif dalam kegiatan
tahun, dan ibu Ny. Siti 30 tahun dan adik An. kemasyarakatan seperti pengajian.
Aisyah 2,5 tahun

Fungsi Ekonomi dan


Fungsi Psikologis Pemenuhan Kebutuhan
Hubungan pasien dan keluarga terjalin dengan Penghasilan keluarga cukup untuk masing – masing
baik, saling memperhatikan, saling mendukung. anggota keluarga. Ayah pasien berpenghasilan
Hubungan antar keluarga terkesan baik . sekitar Rp 3.600.000,- per bulan, kebutuhan sehari
– hari pasien dan keluarganya masih tercukupi
 
Sering/Sel Kadang- Jarang/Ti
  APGAR An.K terhadap keluarga
alu kadang dak
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya    

menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi    



masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung    


keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup

yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih    


sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan,

perhatian, dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu    

bersama-sama
Sering/Sel Kadang- Jarang/Ti
  APGAR Tn. Sapta terhadap keluarga
alu kadang dak
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya    

menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi    



masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung    


keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup

yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih    


sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan,

perhatian, dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu    

bersama-sama
Sering/Sel Kadang- Jarang/Ti
  APGAR Ny. Siti terhadap keluarga
alu kadang dak
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya    

menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi    



masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung    


keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup

yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih    


sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan,

perhatian, dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu    

bersama-sama
Sering/Sel Kadang- Jarang/Ti
  APGAR An. Aisyah terhadap keluarga
alu kadang dak
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya    

menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi    



masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung    


keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup

yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih    


sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan,

perhatian, dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu    

bersama-sama
Sumber Patologis Ket
Social Ikut berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungannya.  
Culture Kepuasaan atau kebanggaan terhadap budaya.  
Religious Pemahaman terhadap ajaran agama cukup demikian  
juga dalam ketaatan dalam beribadah.
Economic Penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi  
kebutuhan.
Educational Tingkat pendidikan dan pengetahuan cukup, orang tua  
pasien lulusan SMK
Medical Saat ini pasien dan keluarga memiliki BPJS untuk  
memenuhi masalah kesehatan. Keluarga pasien mau
berobat ke dokter bila sakit. Namun biasanya menunggu
ayah pasien ada waktu
ANALISIS LINGKUNGAN

Berdasarkan kriteria rumah sehat, rumah pasien tidak memenuhi kriteria rumah sehat.
■ Atap rumah memiliki langit-langit disetiap ruangan.
Dinding ruangan terbuat dari semen, lantai terbuat dari keramik dan luas
rumah 35 m² (5 meter x 7 meter) yang dihuni oleh pasien, adik pasien, ayah
dan ibu pasien. Pencahayaan kurang terang, sehingga kurang jelas untuk
membaca normal.
Ventilasi tidak cukup dengan 1 pintu masuk dan keluar yang dapat dibuka, tidak ada jendela
di bagian kamar dan terdapat 1 jendela dibagian dapur namun jarang dibuka sehingga
sirkulasi udara tidak cukup baik.
Jarak antara sumber air dengan septic tank kurang dari 10 m
■ Pasien setiap hari membuang sampahnya ke tempat sampah umum di daerah rumah
pasien yang tidak tertutup dan tidak kedap air. Setiap harinya sampah tersebut diambil
oleh petugas sampah di lingkungan rumah pasien
FORMULIR PENILAIAN RUMAH SEHAT
BERDASARKAN PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN RUMAH SEHAT
(DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, 2002)
Denah Rumah
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai