Anda di halaman 1dari 12

ISLAM DAN TOLERANSI

KELOMPOK 6
YUSRIANI ARIFIN 105041101321
MIHRANI NUR 105041102421
RHOVI ILLYA 105041102121
FATHURISQI F. RUM 105041103021

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
2021
Dalam perjalanan sejarah manusia, Islam  menempati posisi yang sangat penting.

Latar Selain menjadi salah satu agama besar, Islam juga melahirkan beberapa
Belakang peradaban besar. Bekas-bekas peradaban tersebut  masih bisa  kita saksikan
sekarang. Islampperupakan agama  terbesar  kedua dengan pemeluk  yang
mencapai 1,2 milyar. Dari jumlah tersebut, sekitar 800 juta jiwa tinggal di 45
negara yang penduduknya  Islam, sedangkan sisanya berada di sekitar 149 Negara
yang mayoritas penduduknya memeluk  agama  non Islam.

Sebagai sebuah agama yang terus berkembang, analisis historis untuk menghargai
konsep umat merupakan faktor penting yang menjelaskan pertumbuhan dan
perkembangan  peradaban  Islam. Dalam wacana kontemporer, umat dugunakan
sebagai  konsep analisis untuk menjelaskan kondisis sosial, ekonomi, dan politik di
negara Islam. Dalam hal tersebut menurut Hassan (2006), perkembangan agama Islam
salah satunya dapat dilihat melalui tingkat kesadaran umat Islam akan pluralisme
budaya dan isu toleransi. Lebih lanjut  dikatakan bahwa, penyebab dari menculnya
kesadaran umat Islam  akan pluralisme budaya dan isu toleransi disebabkan oleh
pesatnya arus informasi yang masuk.
Pengertian Agama Islam

Agama Islam menurut etimologi merupakan jadian dari “aslama”


dari bahasa Arab yang dalam bahasa Indonesia berarti: sejahtera,
selamat, tidak cacat, damai, seimbang, dan patuh serta berserah
diri. Dalam Al-Quran sendiri kata Islam mempunyai beberapa
arti,  antara  lainsebagai lawan dari kata syirik. Hal tersebut 
seperti  yang tersebut  dalam  kitab  suci Al-Quran :
“Sesungguhnya aku (Nabi ibrahim)diperiintahkan untuk 
menjadi orang pertama yang mengislamkan diri dan janganlah 
kamu menjadi sekalian tergolong ke dalam golongan orang yang
syirik (menyekutukan Allah)”(A-an’am: 14)

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa secara terminologi yaitu


istilah yang dipakai, islam antara lain memiliki arti patuh dan taat
serta berserah diri kepada Allah secara menyeluruh  sehingga
terwujudnya  “salam” dalam dunia maupun akhirat. Lebih lanjut,
dapat dikatakan bahwa secara terminologi, Islam adalah agama
wahyu berintikan tauhid atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya yang
terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia, di mana pun dan kapan
pun, yang ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.
RUMUSA
N
MASALA
H 1.  Bagaimana makna kerukunan dan toleransi antar umat beragama ?
2.  Bagaimana peran agama Islam sebagai Rohmatan Lil Alamin ?
3.  Apakah tujuan dari ukhuwah islamiyah dan insaniyah ?

TUJUAN

1.  Mengetahui makna kerukunan dan toleransi antar umat beragama


2.  Mengetahui peran agama Islam sebagai Rohmatan Lil Alamin
3.  Mengetahui tujuan dari ukhuwah islamiyah dan insaniyah
1. Toleransi Beragama

Kerukunan antar umat beragama dalam pandangan Islam


(seharusnya) merupakan suatu nilai yang terlembagakan dalam
masyarakat. Islam mengajarkan bahwa agama Tuhan adalah universal
karena Tuhan telah mengutus Rasul-Nya kepada setiap umat manusia
(QS. al-Nahl (16): 36). Selain itu, ajaran Islam juga mengajarkan
tentang pandangan tentang kesatuan kenabian (nubuwwah) dan umat
yang percaya kepada Tuhan (QS. al-Anbiya’ (21): 92).

Toleransi (Arab: as-samahah) adalah konsep modern untuk menggambarkan


sikap saling menghormati dan saling bekerjasama di antara kelompok-kelompok
masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama.
Toleransi, karena itu, merupakan konsep agung dan mulia yang sepenuhnya menjadi
bagian organik dari ajaran agama-agama, termasuk agama Islam. Toleransi itu sendiri
memiliki beberapa makna dan arti, diantaranya adalah : Kerelaan hati karena
kemuliaan dan kedermawanan, Kelapangan dada karena kebersihan dan ketaqwaan,
Kelemah lembutan karena kemudahan, Muka yang ceria karena kegembiraan,
Rendah diri dihadapan kaum muslimin bukan karena kehinaan, Mudah dalam
berhubungan sosial (mu’amalah) tanpa penipuan dan kelalaian, Menggampangkan
dalam berda’wah ke jalan Allah tanpa basa basi, dan Terikat dan tunduk kepada
agama Allah Subhanahu wa Ta’ala tanpa ada rasa keberatan
Dalam konteks toleransi antar-umat beragama, Islam
memiliki konsep yang jelas yaitu tidak ada paksaan Fakta itu menunjukkan bahwa masalah toleransi dalam
dalam hal mengenai agama.hal tersebut sesuai dengan Islam bukanlah konsep asing. Toleransi adalah bagian
firman Allah SWT dalam Al-Quran yang berbunyi. integral dari Islam itu sendiri. Kemudian rumusan-
“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama rumusan ini disempurnakan oleh para ulama dengan
(islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan)antara pengayaan-pengayaan baru sehingga akhirnya menjadi
jalan yang benar dan jalan yang sesat.” (Al Baqarah: praktik kesejarahan dalam masyarakat Islam.
256).

Apalagi toleransi beragama adalah masalah


Menurut ajaran Islam, toleransi bukan saja
yang menyangkut eksistensi keyakinan
terhadap sesama manusia, tetapi juga terhadap
manusia terhadap Allah. Ia begitu sensitif,
alam semesta, binatang, dan lingkungan hidup.
primordial, dan mudah membakar konflik
Dengan makna toleransi yang luas semacam ini,
sehingga menyedot perhatian besar dari Islam
maka toleransi antar-umat beragama dalam
Islam memperoleh perhatian penting dan serius.
2. Rahmatan Lil Alamin

Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin. Pernyataan  bahwa Islam


adalah agamanya yang memiliki rahmat bagi alam terdapat pada firman Allah
pada kitab suci umat Islam yaitu Al-Quran yang berbunyi,
Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat
bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107).

Secara bahasa, rahmat memiliki arti kelembutan yang berpadu dengan rasa iba


atau dengan kata lain rahmat dapat diartikan dengan kasih sayang. Sehingga
dapat disimpulkan  bahwa diutusnya Nabi Muhammad adalah bentuk kasih
sayang Allah kepada seluruh manusia. Para ahli tafsir kemudian menjabarkan
makna rahmatan lil alamin tersebut secara rinci, yang diantaranya mengatakan
bahwa Islam merupakan agama yang membawa rahmat bagi setiap manusia.
Dalam Pernyataan rahmatan lil ‘alamin, Allah SWT memberikan rahmat bagi seluruh
makhluknya dengan diutusnya pemimpin para Nabi yaitu Nabi Muhammad. Beliau
diutus dengan membawa kebahagiaan yang besar bagi seluruh umat manusia. Beliau
juga menyelamatkan manusia dari kesengsaraan yang besar. Beliau menjadi sebab
tercapainya berbagai kebaikan di dunia dan akhirat. Beliau memberikan pencerahan
kepada manusia yang sebelumnya berada dalam kejahilan. Beliau memberikan hidayah
kepada menusia yang sebelumnya berada dalam kesesatan. Inilah yang
dimaksud rahmat Allah bagi seluruh manusia.

Kontribusi Islam pada peradaban dunia diabad pertengahan adalah contoh prestasi
universal konsep Rahmatan lil ‘alamin. Pada saat zaman pertengahan tersebut, Timur
Tengah adalah pusat ilmu dan budaya. Konsep Rahmatan lil ‘alamin juga memberikan
keuntungan sendiri bagi  umat Islam, keuntungan tersebut berupa kemudahan bagi
umat Islam dalam berpartisipasi dalam dunia yang lebih luas tanpa dibatasi oleh
agama dan budaya.
3. Ukhuwah Islamiyah
Dan Ukhuwah Insaniyah

1. Ukhuwah
      Al-Qur’an mengenalkan lima dimensi ukhuwah:
a. Persaudaraan sesama manusia (ukhuwah insaniyah)
b. Persaudaraan nasab dan perkawinan/semenda (ukhuwah nasabiyah shihriyah),
c. Persaudaraan suku dan bangsa (ukhuwah sya’biyah wathaniyah)
d. Persaudaraan sesama pemeluk agama (ukhuwah diniyah),
e. Persaudaraan seiman-seagama (ukhuwah imaniyah).
Namun demikian, Persaudaraan sesama manusia dilandasi oleh kesamaan dan
kesetaraan manusia di hadapan Allah SWT. Hal tersebut sesuai dengan ajaran
yang terkandung dalam Al-Quran yang berbunyi,

“Hai manusia! Kami ciptakan kamu dari satu pasang laki-laki dan
perempuan, dan Kami jadikan kamu beberapa bangsa dan suku bangsa,
supaya kamu saling mengenal bukan supaya saling membenci, bermusuhan.
Sungguh, yang paling mulia di antara kamu dalam pandangan Allah ialah
yang paling bertakwa. Allah Mahatahu, Maha Mengenal.” (Al-Hujurat: 13).
2. Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah berasal dari kata dasar akhu yang berarti saudara, teman,
atau sahabat. Kata ukhuwah sebagai kata jadian yang memiliki pengertian
persaudaraan, persahabatan dan dapat pula berarti pergaulan. Sedangkan
kata Islamiyah berasal dari kata Islam yang dalam hal ini memberi atau
menjadi sifat dari ukhuwah sehingga jika dipadukan antara
kata ukhuwah dan Islamiyah akan berarti persaudaraan umat islam atau
pergaulan secara dan menurut  aturan agama Islam.
Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa Dikarenakan ukhuwah diartikan sebagai
pengertian Ukhuwah Islamiyah adalah sebuah persaudaraan atau hubungan antar
gambaran tentang hubungan antara orang- pemeluk muslim,  maka dapatdikatakan
orang Islam sebagai satu ikatan persaudaran, bahwa terapat sebuah kewajiban antar umat
dimana antara yang satu dengan yang lainnya Islam, sehingga terciptanya rasa saling
seakan-akan berada dalam satu ikatan. bersaudara dan menghormati.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ukhuwah


Islamiyah merupakan hal yang pokok dan mendasar yang harus ditegakkan demi
kelangsungan kejayaan umat Islam. Agar terciptanya Ukhuwah Islamiyah yang baik,
maka dibutuhkan tindakan yang berprinsip Amar Makruf Nahi Mungkar, agar
persatuan dan kesatuan dikalangan umat dapat ditegakkan. Bagi pemeluk ajaran
Islam, Ukhuwah Islamiyah merupakan modal untuk menuju kemenangan cita-cita
Islam.
.
Penutup

A. Simpulan
1. Islam menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk saling  menghormati. Islam
menyadari bahwa keragaman umat manusia dalam agama dan keyakinan adalah kehendak
Allah. Namun didalam Al-Quran dijelaskan bahwa satu-satunya agama yang diridhoi adalah
Agama Islam.
2. Hakikat Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin dibuktikan dengan rasa saling
menghormati umat manusia. Dalam konteeks perbedaan agama, “Islam agama rahmatal
lil’ālamîn” (agama yang mengayomi seluruh alam) memberikan dasar bahwa Islam
mengakui dan tidak menghapus ajaran-ajaran Allah terdahulu.
3. Ukhuwah Islamiah didasarkan kepada persamaan pada persoalan yang paling mendasar
dalam hidup, yaitu persamaan aqidah. Sedangkan Ukhuwah Insaniyah adalah hubungan
yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan martabat kemanusiaan untuk mencapai
kehidupan yang sejahtera, adil dan damai. Lebih lanjut dapat  dikatakan bahwa Ukhuwah
Insaniyah bersifat solidaritas kemanusiaan.

B. Saran
Tugas makalah kelompok ini disadari belumlah sempurna dikarenakan keterbatasan waktu
dan ilmu dari para  pembuatnya. Untuk itu kegiatan diskusi dan jejak pendapat sangatlah
diperlukan untuk meningkatkan pemahaman secara lebbih mendalam mengenai makalah ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai