Anda di halaman 1dari 47

PRODUKSI SINAR X

OLEH
SRI MULYATI, S.SI, MT
PRODUKSI SINAR-X

KOMPONEN YANG HARUS ADA :


1. Tabung gelas hampa udara / lintasan
elektron
2. Sumber elektron / filamen
3. Penahan elektron / target
4. Beda Potensial tinggi : mempercepat
elektron
Tabung sinar-X
Proses terjadinya
 Katoda (filament) dipanaskan lebih dari 2000 derajat Celcius sampai
menyala dengan mengalirkan beda potensial yang tinggi, berasal dari
transformator, sehingga elektron-elektron terlepas keluar terbentuk awan/
kabut elektron

 Waktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-elektron


akan dipercepat gerakannya menuju anoda dan dipusatkan oleh focusing
cup. Elektron-elektron tersebut bergerak dengan kecepatan sangat tinggi
menuju fokus.

 Pada bidang fokus elektron-elektron dihentikan pada sasaran yaitu target


akan terjadi proses eksitasi pada atom-atom target, sehingga akan
dihasilkan sinar -x karakteristik dan proses pembelokan (pengereman)
elektron akan dihasilkan sinar x bremstrahlung

 Karena panas yang dihasilkan sangat tinggi (99%) maka target harus
mempunyai titik lebur yang tinggi seperti tungsten serta harus ditunjang oleh
sistem pendingin agar tidak cepat rusak.

 Sinar - X dipancarkan dari fokus menurut garis lurus ke segala arah. Sinar -
X yang efektif kira – kira 1/10 dikeluarkan melalui sebuah jendela pada
perisai tabung yang berlapis timbal.
Spektrum radiasi sinar-x

1. Radiasi karakteristik
2. Radiasi Breamstrahlung
1. Sinar-X karakteristik
 Sinar-X dapat terbentuk melalui proses perpindahan
elektron atom dari tingkat energi yang lebih tinggi menuju
ke tingkat energi yang lebih rendah.

 Adanya tingkat-tingkat energi dalam atom dapat


digunakan untuk menerangkan terjadinya spektrum
sinar-X dari suatu atom.

 Sinar-X yang terbentuk melalui proses ini mempunyai


energi sama dengan selisih energi antara kedua tingkat
energi elektron tersebut.

 Karena setiap jenis atom memiliki tingkat-tingkat


energi elektron yang berbeda-beda, maka sinar-X yang
terbentuk dari proses ini disebut sinar-X karakteristik
Sinar-X Karakteristik
 Sinar-X karakteristik terjadi karena elektron atom yang
berada pada kulit K terionisasi sehingga terpental
keluar.

 Kekosongan kulit K ini segera diisi oleh elektron dari


kulit di luarnya.

 Jika kekosongan pada kulit K diisi oleh elektron dari


kulit L, maka akan dipancarkan sinar-X karakteristik
Kα.

 Jika kekosongan itu diisi oleh elektron dari kulit M,


maka akan dipancarkan sinar-X karakteristik Kβ.
Sinar-X Karakteristik
2. Sinar-X Breamstrahlung
 Pada pesawat sinar-X, metode terpenting dalam proses produksi
sinar-X adalah proses yang dikenal dengan bremstrahlung, yaitu
istilah dalam bahasa Jerman yang berarti radiasi pengereman
(braking radiation).

 Elektron sebagai partikel bermuatan listrik yang bergerak dengan


kecepatan tinggi, apabila melintas dekat ke inti suatu atom, maka
gaya tarik elektrostatik inti atom yang kuat akan menyebabkan
elektron membelok dengan tajam.

 Peristiwa itu menyebabkan elektron kehilangan energinya dengan


memancarkan radiasi elektromagnetik yang dikenal sebagai sinar-X
bremstrahlung.

 Sinar-X yang terbentuk melalui proses ini mempunyai energi


maksimal sama dengan energi kinetik elektron pada saat terjadinya
perlambatan
2. Sinar-X Breamstrahlung
Spektrum sinar-X

1. Karakteristik (Diskrit)
2. Bremstrahlung (kontinu)
1. Sinar-X Karakteristik

 Spektrum
karakteristik
adalah spektrum
yang terdiri dari
garis-garis diskrit
yang mempunyai
panjang
gelombang yang
tertentu.
Sinar-X Karakteristik

 Spektrum garis dihasilkan ketika elektron


menumbuk anoda dan mengeluarkan
elektron dari kulit terdalam atom target.
Untuk mencapai kestabilan, elektron dari
orbit luar akan masuk mengisikan orbit
terdalam.
Sinar-X Karakteristik
 Bila perpindahan elektron dari kulit energi yang tinggi ke
kulit energi yang rendah terjadi, elektron akan dipancarkan
dalam bentuk foton

 Karena atom mempunyai bentuk yang diskrit, maka energi


yang dibebaskan mempunyai nilai-nilai tertentu. Dengan
demikian, gelombang elektromagnet yang dihasilkan
mempunyai panjang gelombang tertentu.

 Untuk atom yang tinggi dengan energi kulit atom yang


tinggi, maka sinar yang dipancar dalam bentuk sinar-X.
Spektrum garis tergantung pada inti target yang digunakan,
maka spektrum ini disebut spektrum garis untuk inti target
Sinar-X Karakteristik
Sinar-X Karakteristik

Panjang gelombang garis Kα dapat dihitung


dengan menggunakan rumus :
Tenaga foton = E2 - E1
hc/l = -5 keV - ( - 20keV)
hc/l = 15x103 x 1.6x10-19
6.63x10-34x3.108/l = 15x103 x 1.6x10-19
= 8.29x10-11 m
2. Spektrum Breamstrahlung

 Spektrum bremstrahlung adalah spektrum


yang kontinu atau berlanjut. Spektrum ini terdiri
dari panjang gelombang yang minimum l min.

 Intensitas bertambah dengan panjang


gelombang sehingga nilai maksimum
berkurang bila l (panjang gelombang)
bertambah.
Spektrum Breamstrahlung
Produksi Spektrum Breamstrahlung
Produksi Spektrum Breamstrahlung

 Pada gambar di atas, elektron yang menumbuk target


hilang sebagian energi kinetiknya apabila mendekati inti
target. Energi kinetik yang hilang dipancarkan dalam bentuk
gelombang elektromagnet yang mempunyai panjang
gelombang pendek (Sinar-X).
 
 Menurut teori klasik / gelombang, suatu energi yang
mengalami eksitasi akan memancar energi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Bila elektron menumbuk
target, elektron akan mengalami eksitasi, maka elektron
dapat memancarkan energi dalam bentuk foton.

 Maka spektrum kontinu disebut spektrum Breamstrahlung


(braking radiation).
Produksi Spektrum Breamstrahlung

 Foton yang mempunyai energi maksimum (panjang gelombang


minimum), jika elektron dapat mengeluarkan semua energi kinetiknya
dalam satu foton dalam satu pancaran saja. Maka :
Energi kinetik elektron sebelum tumbukan = tenaga foton

eV = hc/l min
l min = hc/eV

Dalam penggunaan banyak elektron mengalami tumbukan dengan atom-


atom target. Dalam setiap tumbukan, sebagian energi kinetik elektron
dibebaskan sebagai foton. Oleh sebab itu, foton yang dikeluarkan
mempunyai panjang gelombang yang berlawanan. Jadi satu spektrum
bremstahlung dihasilkan.

 Jika digunakan energi yang lebih tinggi, akan didapat l min yang lebih
kecil. Sinar-X mendapatkan intensitas yang lebih tinggi karena elektron
memperoleh energi kinetik yang lebih tinggi.
 Dalam diagnostik sinar-X yg sering digunakan
adalah sinar-X breamstarlung
 Krn breamstarhlung dapat diproduksi pada
berbagai proyektil elektron
 Sedangkan sinar-X karakteristik membutuhkan
potensial tabung sedikitnya 70 kV.
 Jika menggunakan 65 kV maka sinar-X
karakteristik tidak dapat diproduksi
 Jika pada 100 kV kira-kira 15% sinar-X yg
dihasilkan adalah sinar-X karakteristik dan
sisanya breamstrahlung
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
EMISI SPEKTRUM SINAR-X

 mA dan mAs
 Beda Potensial (kV )
 Filtrasi
 Target material
1. mA dan mAs
 Jika keadaan mA dari  Masing-masing point
200 menjadi 400 mA, pada kurva yang diberi
elektron akan mengalir label 400 mA dua kali
dari katoda menuju lebih tinggi dibanding
anoda dan mAs akan pada point kurva 200
menjadi ganda. mA.
 Ini dapat merubah setiap  Area dibawah emisi
energi sinar x atau emisi spektrum sinar x
spektrum sinar x bervariasi dalam
amplitudo tetapi tidak proporsi untuk merubah
pada bentuknya. mA dan mAs, seperti
pada kwantitas sinar x.
mA dan mAs
2. kVp
 Nilai kV yang ditingkatkan, area
dibawah kurva meningkat, ini
disebabkan dari faktor
peningkatan kV.

 Maka, pada faktor ini kwantitas


sinar x meningkat kuadratnya.
Ketika kVp yang ditingkatkan,
distribusi relatif dari energi emisi
sinar x bergeser ke arah kanan
meningkatan dari energi rata-rata
sinar x.

 Energi maximum dari emisi sinar Perubahan kV berpengaruh terhadap amplitudo


x sama dengan tingkat kVp yang dan jumlah energi emisi spektrum sinar-X
digunakan.
3. Filtrasi
 Bertambahnya filtrasi
mengakibatkan
meningkatnya jumlah
energi sinar-X (tingginya
kualitas sinar-X
mengakibatkan
spektrum bergeser ke
kanan) dengan diikuti
pengurangan kuantitas
sinar-X ( penurunan Penambahan filtrasi pada tabung sinar-X
amplitudo sinar-X). mengakibatkan
penurunan intensitas tetapi meningkatkan energi
efektif.
4. Target Material
 Bertambahnya
jumlah atom semakin
meningkatkan pula
produksi sinar-X dan
energi sinar-X
karakteristik dan
sinar-X
breamstrahlung.

Emisi spektrum distrik bergeser ke kanan


jika jumlah atom bertambah
SIFAT-SIFAT SINAR-X
 Keluar dari fokus menurut garis lurus ke
segala arah
 Bergerak dengan kecepatan
300.000km/detik = kec cahaya
 Termasuk jenis radiasi gelombang
elektromagnetik
 Tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet
dan medan listrik karena tidak bermuatan
SIFAT-SIFAT SINAR-X
 Tidak dapat ditangkap oeh panca indera,
kecuali dengan bantuan alat detektor
radiasi
 Mengionisasi gas atau udara yang
dilaluinya
 Dapat menembus bahan
 Mengalami perubahan atau perlemahan
ketika menembus bahan
 Menimbulkan radiasi sekunder
SIFAT-SIFAT SINAR-X
 Menimbulkan bayangan laten pada film rontgen
 Menyebabkan beberapa garam logam tertentu
memancarkan cahaya
 Sukar menembus bahan yang terbuat dari logam
beat/beton pada ketebalan tertentu
ct : kaca timbal setara : 0,25 – 0,5 mmPb
 Menimbulkan efek biologi akibat perpindahan
radiasi ke atom-atom sel tubuh melalui proses
penyerapan dan ionisasi
Interaksi sinar-X dengan
bahan
Energi/intensitas sinar-X berkurang ketika memasuki atau
bahan yang dilaluinya dengan tiga pola interaksi:
1. Efek Fotolistrik: Penyerapan seluruh energi foton
(elektron) yang menyebabkan terpentalnya elektron dari
atom (fotoelektron). Terjadi pd sinar-X berenergi rendah
(0,01-0,5 MeV);
2. Efek Compton: Penyerapan sebagian energi foton yang
mengakibatkan terpentalnya elektron dan terhamburnya
sinar-X tersebut pada arah tertentu;
3. Efek Produksi Pasangan: Penyerapan seluruh energi
sinar-X berenergi tinggi (> 1,02 MeV) untuk membentuk
pasangan elektron-positron.
TUMBUKAN ELASTIK

 Tumbukan dimana total energi kinetik


partikel –partikel sebelum dan sesudah
tumbukan tidak berubah
 Tumbukan antara neutron dan atom
bahan penyerap, sebagian energi
neutron diberikan ke inti atom yang
ditumbuknya sehingga atom terpental,
netron dibelokkan/dihamburkan
TUMBUKAN tak ELASTIK
 Sama dengan tumbukan taelastik
 Ek sebelum dan sesudah tumbukan berbeda
 Terjadi bila masa atom yang ditumbuk netron
lebih besar dari masa netron
 Setelah tumbukan, atom tersebut tidak terpental,
hanya bergetar, sedang netronya terhamburkan
 Karena energi netron yangg diberikan tdk terlalu
besar, sehingga stl tumbukan energi netron tidak
banyak yangg berkurang
Reaksi Inti
 Bila energi neutron sangat rendah (neutron
thermal ( < 0,025 eV) sehingga ditangkap
oleh inti atom bahan penyerap sehingga
membentuk inti atom baru , biasanya
merupakan inti atom yang tidak stabil, yang
memancarkan radiasi , misal : alpha, beta
atau gama.
 Mengunah bahan yang stabil menjadi bahan
radioaktif

Anda mungkin juga menyukai