ANKLE JOINT
Struktur Anatomi
Biomekanik ankle
Sendi ankle merupakan bagian distal ekstremitas
bawah yang berfungsi sebagai stabilizator, dasar
penyangga dan penggerak.
Ujung distal anggota gerak bawah adalah pergelangan
kaki dan kaki. Terdiri atas 28 tulang dan paling sedikit
29 sendi.
Terdiri atas: distal tibiofibular joint, talocruralis joint
(ankle), subtalar joint (talocalcaneal joint), intertarsal
joint, tarsometatarsal joint, metatarsopalangeal joint,
proximal interphalangeal joint, distal interphalangeal
joint.
Gangguan yang sering dijumpai: kecacatan bentuk,
arthrosis, injury, plantar fasciitis dll.
Tulang pembentuk:
Tulang pembentuk kaki:
1. Os talus yang merupakan tulang paling
atas tulang kaki.
2. Os calcaneus
3. Os navicularis
4. Os cuboideus
5. Ossa Cuneiforme lateral-middle-medial
6. Ossa metatarsalia 5 buah
7. Ossa phalangeal 14 buah
Pengelompokan
Komplek pergelangan kaki dan kaki, dipisahkan dalam:
a. Distal tibio fibular joint
b. Ankle joint:
- Fore foot: ossa metatarsalia dan ossa phalangeal.
- Mid foot: os naficulare, os coboideus dan ossa
cuneiformis.
- Real foot: os talus dan os calcaneus (subtalar
joint/talocalcaneal joint).
Arkus longitudinalis:
merupakan kontinum calcaneus dan caput metatarsal.
Arkus transversalis:
Kontium bagian proximal dibatasi os cuboideum, lateral,
middle dan medial cuneiformis lebih cekung dan bagian
distal oleh caput metatarsalia yang lebih datar.
OTOT
Dorsi flexi
Plantar flexi
Eversi
Inversi
DISTAL TIBIOFIBULAR JOINT
Struktur sendi:
- Jenis sindesmosis joint yang punya 1
derajad kebebasan gerak kecil, membuka
dan menutup garpu.
- Diperkuat anterior dan posterior
tibiofibular ligament & interosseum
(membrane) ligament.
Arthrokinematika & Osteokinematika:
- Gerak angulasi dalam bidang frontal
sebagai gerak membuka & menutup garpu
dan gerak geser (translation=slide) dalam
bidang sagital dengan range sangat kecil.
TALOCRURAL JOINT (ANKLE)
Struktur sendi:
- Hinge joint, dibentuk oleh cruris (tibiae & fibulae)
dan os talus.
- Diperkuat ligamentum tibiofibular ligament pada sisi
superior, posterior, inferior dan anterior, tibiotalar
ligament serta posterior, inferior dan anterior
talofibular ligament.
Osteokinematik:
- Gerakan plantar flexion ROM 45 – 50o hard end feel
- Gerakan dorsal flexion ROM 20 – 30o elastic end feel
Arthrokinematik:
- Traction terhadap talus selalu kearah distal anterior.
- Translation untuk gerak dorsal flexion kearah
posterior, untuk plantar flexion kearah anterior.
SUBTALAR JOINT
(TALO CALCANEAL JOINT)
Struktur sendi:
- Sendi jenis plan joint dibentuk oleh talus
dan calcaneus bones.
- Diperkuat oleh ligament talocalcaneal.
Osteokinematic:
Gerakan yang terjadi abduction (valgus)
dan adduction (varus) hard end feel.
Arthrokinematik:
Traction calcaneus kearah distal terhadap
os talus.
INTERTARSAL JOINT
Talo-calcaneo-navicular joint
- memiliki cekungan permukaan sendi yang kompleks,
termasuk jenis sendi plan joint.
- diperkuat oleh ligament plantar calcaneonaviculare.
Calcaneo-cuboideum joint
- merupakan plan joint.
- bersama talonavicularis membentuk tranverse tarsal
joint.
- diperkuat: spring ligament, dorsal talo-naviculare
ligament, bifurcatum ligament, plantar calcaneo-
cuboid ligament.
Cuneo-navicular joint
- Naviculare bersendi dengan cuneiforme I, II, III yang berbentuk concave.
- Cuneiforme bagian plantar berukuran lebih kecil yang bersama cuboid
membentuk tranverse arc.
- Gerak utama: plantar dan dorsal flexion.
- Saat plantar flexion terjadi gerak luncur cuneiform ke plantar, sebaliknya:
dorsal flexion gerak luncur cuneiforme ke dorsal.
Cuboideo-cuneo-navicular joint
- Cuneiform III-cuboid merupakan sendi utamanya, berupa plan joint.
- Gerak terpenting: inversion dan eversion.
- Saat inversion: cuboid translation ke plantar medial terhadap cuneiforme
III (sebaliknya ketika inversi).
Intercuneiformis joint
Bersama navicular bone membentuk tranverse arc, gerakan saat pronation-
supination/eversion-inversion terjadi pengurangan dan penambahan arcus.
Arthrokinematika intertarsalia:
Gerak translation antar ossa tarsalia satu terhadap lainnya.
TARSO METATARSAL JOINT
(TMT)
Cuneiforme bones I, II, III bersendi dengan
metatarsal I, II, III. Cuboid bone bersendi dengan
metatarsal IV, V.
Metatarsal II ke proximal sehingga bersendi juga
dengan cuneiform I dan III, sehingga sendi ini paling
stabil dan gerakannya sangat kecil.
Gerakan TMT joint: plantar dan dorsal flexion.
Osteokimenatik:
- Pada plantar flexion terjadi peningkatan arcus.
- MT I gerak roll slide ke plantar lateral.
- MT III-IV-V roll slide ke ventromedial.
Arthrokinematik:
Traksi gerak MT ke distal.
METATARSO-PHALANGEAL JOINT
(MTP JOINT)
Distal metatarsal convex dan basis
phalangeal concave membentuk sendi
ovoid-hinge.
Gerak: flexion-extension dan abduction-
adduction.
MLPP: extension 110.
CPP: full extension.
Gerak translation searah gerak angular,
traction selalu ke arah distal searah axis
longitudinal phalang.
PROXIMAL & DISTAL INTERPHALANGEAL JOINT
(PIP & DIP JOINT)
Head of proximal phalang convex dan
basis distal phalangeal concave
membentuk sendi hinge.
Gerak: flexion-extension.
MLPP: flexion 100.
CPP: full extension.
Gerak translation searah gerak
angular, traction selalu ke arah distal
searah axis longitudinal phalang.