Anda di halaman 1dari 23

Penyimpulan Langsung

(1) Oposisi

Suplemen Logika
Dr. Erna Rochana M.Si.
Pengantar
 Penalaran pada hakekatnya merupakan suatu
proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan
berupa pengetahuan, sehingga penalaran
merupakan salah satu bentuk pemikiran.
 Penalaran secara umum dibedakan antara
penalaran kategorik dan penalaran majemuk.
 Masing-masing penalaran memiliki dua bentuk
penalaran, yaitu penalaran langsung dan penalaran
tidak langsung, yang dikenal juga sebagai
penyimpulan langsung dan penyimpulan tak
langsung.
Penyimpulan Langsung

 Khusus untuk penyimpulan langsung dalam


penalaran kategorik didefinisikan sebagai
suatu bentuk penarikan kesimpulan berupa
hubungan dua pernyataan atas dasar
pengolahan term-term yang sama.
 Dasar dari penyimpulan langsung adalah
proposisi yang sudah diuraiakan dalam bab
sebelumnya, yaitu proposisi kategorik.
Pengolahan Penyimpulan Langsung

 Dalam penyimpulan langsung yang


dimaksudkan dengan pengolahan adalah
analisis dari pernyataan semula dengan cara
mengubah kuantor universal dan eksistensial
yang berhubungan dengan kuantitas, atau
mengubah antara afirmasi dan negasi yang
berhubungan dengan kualitas, atau menukar
kedudukan antara dua hal sebagai subjek
dan predikat.
Macam Penyimpulan Langsung

Penyimpulan langsung dalam penalaran


kategorik secara sederhana ada dua macam.
(1) berbentuk pertentangan, yaitu oposisi
(2) berbentuk penyimpulan, yang disebut
dengan eduksi.
Pengertian Oposisi
 Oposisi dalam logika diartikan sebagai pertentangan
yang terdapat di antara dua proposisi yang
mempunyai subjek dan predikat yang sama tetapi
berbeda dalam kuantitas dan atau kulitasnya.
 Pertentangan di sini diartikan juga dengan hubungan
logic, yaitu hubungan yang di dalamnya terkandung
adanya suatu penilaian benar atau salah terhadap
dua pernyataan yang diperbandingkan.
 Hubungan logic adalah hubungan yang terjadi ketika
ada dua pernyataan yang ditampilkan secara
simultan.
Unsur dan Macam Oposisi
 Dua pernyataan yang diperbandingkan atau
dihubungkan itu dapat juga keduanya berbentuk
pernyataan yang terdiri dari satu term yang disebut
dengan proposisi tunggal, dan dapat juga keduanya
berbentuk pernyataan yang terdiri dari dua term
sebagai subjek dan predikat yang disebut dengan
proposisi kategorik.
 Dengan adanya perbedaan pernyataan ini maka
oposisi dibedakan atas dua macam, yaitu oposisi
sederhana (oposisi satu term) dan oposisi kompleks
(oposisi dua term)
Oposisi Sederhana

 Oposisi sederhana adalah oposisi yang berupa


hubungan logic antara dua pernyataan tunggal atas
dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam
kualitas atau kuantitas atau berbeda kedua-duanya.
 Contoh :
Semuanya adalah korupsi, bandingkan dengan
Ada sebagian yang tidak korupsi
Lanjutan...

 Term di atas sebagai predikatnya adalah `korupsi’ sehingga tak


dapat disebut proposisi kategorik karena tak memiliki subjek.
 Jika pernyataan tersebut dihubungankan secara logic dengan
bentuk pernyataan lain yang sama termnya, tetapi berbeda
kuantitas dan kualitas, yakni : Ada sebagian yang tidak korupsi.
 Hubungan dua pernyataan tunggal inilah yang disebut dengan
oposisi sederhana, yaitu pertentangan dua pernyataan atas
dasar satu term yang sama.
 Dalam contoh di atas, kuantitas `semua’ kebalikannya `ada
sebagian’, atau umum kebalikannya khusus, atau universal
kebalikannya particular, kualitas `adalah’ kebalikannya `tidak’.
Macam Oposisi Sederhana

 Oposisi Kontrarik
 Oposisi Subkontrarik
 Oposisi Kontradiktoris
 Oposisi Subalternasi
Oposisi Kontrarik
 Oposisi kontrarik ialah pertentangan antara 2 pernyataan
universal atas dasar satu term yang sama, tetapi berbeda
kualitasnya, yang satu afirmatif, maka yang lain negatif
(antara A dan E).
 Rumus Vx.Px : Vx.-Px.
 Hukumnya :
(1) Apabila pernyataan yang satu benar, maka yang lain salah;
(2) Apabila pernyataan yang satu salah maka yang lain dapat
benar dapat juga salah. Sehingga, jika A benar maka E salah;
jika A salah maka E meragukan; jika E salah maka A
meragukan dan jika E benar maka A salah.
 Contoh : Semuanya adalah korupsi: semuanya tidak korupsi.
Oposisi Subkontraris
 Oposisi subkontrarik ialah pertentangan antara dua
pernyataan particular atas dasar satu term yang sama, tetapi
berbeda dalam kualitasnya, yang satu afirmatif, yang lain
negatif (antara I dan O). Rumus: 3x.Px : 3x.-Px.
 Hukum :
(1) Apabila pernyataan yang satu salah yang lain dapat diakui
benar;
(2) Bila pernyataan yang satu benar maka yang lain dapat benar
dapat salah. Sehingga, jika I salah maka O benar; jika O
salah maka I benar; jika I benar maka O dapat benar/salah;
jika O benar maka I dapat benar/salah.
Contoh : Sebagian adalah sarjana hukum: sebagian bukan
sarjana hukum
Oposisi Kontradiktoris
 Oposisi Kontradiktoris ialah pertentangan antara dua
proposisi yang berbeda secara baik kualitas maupun
kuantitasnya, yaitu proposisi afirmatif universal A dan
proposisi negatif particular O atau antara proposisi negatif
universal E dengan afirmatif particular I.
 Rumusnya : Ax.Px > < Ex.-Px atau Ax.-Px > < Ex.Px
 Hukumnya:
Kebenaran bagi yang satu berarti kesalahan bagi yang lain
dan sebaliknya.
 Contoh: Semua pohon adalah tanaman : beberapa pohon
bukan tanaman
Oposisi Subalternasi

 Oposisi Subalternasi ialah pertentangan antara


dua proposisi yang berbeda kuantitasnya, yaitu
yang satu universal dan yang lainnya particular
(antara A dan I atau E dan O).
 Subalternasi pada dasarnya bukanlah suatu
oposisi, melainkan suatu hubungan logik.
 Subalternasi dapat dibedakan atas dua macam:
subimplikasi dan superimplikasi.
Lanjutan...
 Subimplikasi ialah hubungan logik pernyataan partikular terhadap
pernyataan universal atas dasar term yang sama serta kualitas
sama, dirumuskan : Ex.Px : Ax.Px Ex.-Px : Ax.Px
 Hukumnya:
(1) apabila pernyataan partikular diakui salah maka yang universal pasti
ikut salah, (S:S)
(2) apabila pernyataan partikular benar maka yang universal tidak
dapat diketahui benar atau salah, (B:?)
Contoh:
 Ex.Px : Sebagian adalah seniman modern
 Ax.Px : Semua adalah seniman modern
Lanjutan...
Superimplikasi ialah hubungan logik pernyataan universal
terhadap pernyataan partikular atas dasar term yang sama
serta kualitas sama, dirumuskan : Ax.Px : Ex.Px Ax.Px :
Ex.-Px
Hukumnya:
(1) apabila pernyataan universal diakui benar maka
yang partikular pasti ikut benar (B:B)
(2) apabila pernyataan universal salah maka yang
partikular tidak dapat diketahui benar atau salah, (S:?)
Contoh:
Ax.Px : Semuanya adalah pejuang
Ex.Px : Sebagian yang pejuang
Negasi Kontradiksi

 Dari keempat macam oposisi sederhana di atas, hanya oposisi


kontradiksi yang mempunyai nilai berbalikan, dan bentuk
kontradiksi inilah yang merupakan inti oposisi, yaitu : Ax.Px > <
Ex.-Px atau Ax.-Px > < Ex.Px
 Hubungan dengan bentuk kontradiktori ini, apabila pernyataan
salah satu diantaranya diingkari, maka dapat mempunyai nilai
yang sama, atau pengingkaran kontradiski akan terwujud suatu
kaidah.
 Jadi sesuatu yang berbalikan jika salah satu diingkari akan
sama, misal: (Ax.Px) -(Ex.-Px)
Contoh: Semuanya akan mati, berarti tak ada yang tidak akan
mati
(Ax.-Px) -(Ex.Px)
Contoh: Semuanya tidak jahat, berarti tak ada yang jahat
Oposisi Kompleks
 Oposisi kompleks adalah oposisi yang berupa hubungan logik
antara dua pernyataan atas dasar dua term yang sama
sebagai subjek dan predikat,
 yang secara singkat dirumuskan : perlawanan dua proposisi
kategorik atas dasar term yang sama yang berbeda kuantitas
dan kualitas atau berbeda kedua-duanya.
Contoh :
 Setiap warga negara sama kedudukannya dalam hukum dan
pemerintahan dihubungkan atau dibandingkan dengan
pernyataan :
 Ada warga negara yang tak sama kedudukannya dalam hukum
dan pemerintahan
Macam Oposisi Kompleks
 Oposisi Pararel, dinyatakan sebagai oposisi pararel karena
proposisi yang satu sejajar dan mengandaikan adanya
proposisi lain. Oposisi pararel merupakan hubungan logik
antara dua pernyataan partikular dengan dua term yang
sama tetapi berbeda dalam kualitasnya, rumusnya:
Ex(Sx^Px) : Ex(Sx^-Px)
 Hukumnya : Jika pernyataan yang satu diakui benar maka
yang lain juga benar, jika pernyataan yang satu diakui salah
maka yang lainpun juga salah.
Contoh :
 Ada sebagian pejabat pemerintah yang korupsi
 Ada sebagian pejabat pemerintah yang tidak korupsi
Lanjutan...
 Oposisi Kontradiktori, disebut kontradiktori karena antara
proposisi yang satu dengan yang lainnya saling bertentangan
penuh. Oposisi kontradiktori merupakan pertentangan antara
dua pernyataan dengan dasar term yang sama tetapi
berbeda dalam kuantitas maupun kualitasnya. Hukumnya :
Jika pernyataan yang satu diakui benar maka yang lain pasti
salah, jika pernyataan yang satu diakui salah maka yang lain
pasti benar.
Contoh :
 Semua bangsa Indoenesia berketuhanan Yang maha Esa
 Ada bangsa Indoenesia yang tidak berketuhanan Yang maha
Esa
Lanjutan...
 Oposisi Ekslusif, dinyatakan debagai oposisi ekslusif karena
antara dua proposisi yang bertentangan saling menyisihkan.
 Oposisi ekslusif merupakan pertentangan antara dua
pernyataan universal kategorik yang berbeda kualitas, atau
pertentangan dua penyataan yang berkualitas sama tetapi
berbeda kuantitasnya, dengan term-term yang sama.
 Hukumnya: Jika pernyataan yang satu diakui benar maka
yang lain pasti salah, dan jika pernyataan yang satu diakui
salah maka yang lainpun mungkin benar mungkin juga salah.
Contoh :
 Semua jaksa dalah sarjana hukum
 Sebagian jaksa adalah sarjana hukum

Anda mungkin juga menyukai