Anda di halaman 1dari 17

KARAKTERISTIK KUALITATIF:

Dr. Faraz, MM
PERBEDAAN ANTAR PARADIGMA
POSITIVISTIK FENOMENOLOGIS KRITIS
REALITAS: REALITAS: REALITAS:
-Objective, di luar individu -Subjective -Berada diantara kedua
-Dipersepsi melalui indra. -Diciptakan bukan ditemukan -Merupakan hal yang kompleks
-dipersepsikan seragam -Diinterpretasikan -Diciptakan manusia, bukan
-Diatur oleh hukum universal dengan sendirinya
-Terintegrasi dengan baik -Berada dalam ketegangan
-Apresiasi terhadap pihak yang
dirugikan.
MANUSIA: MANUSIA: MANUSIA:
-Individu rasional -Selain rasional juga emosional. -Dinamis, pencipta nasib.
-Mengikuti hukum di luar diri -Memberikan arti pada dunia. -Dikondisikan atau diarahkan
-Tidak memiliki kebebasan -Tidak dibatasi hukum secara tidak tepat.
kehendak. -Menciptakan rangkaian makna -Dihalangi dari realisasi potensinya
secara penuh.
ILMU: ILMU: ILMU:
-Didasarkan Hukum -Didasarkanpengetahuan sehari- -Kondisi sosial membentuk
-deduktif hari kehiudpan tapi bisa diubah
-Nomotetik -Induktif -membebaskan, memampukan
-Bebas Nilai -Idiografis -Tidak bebas nilai
-Tidak bebas nilai
KARAKTERISTIK
PENDEKATAN KUALITATIF
1. Latar Alamiah
2. Manusia sebagai instrumen
3. Analisis Data Secara Induktif
4. Teori Dasar (Grounded theory)
5. Deskriptif
6. Lebih mementingkan proses daripada hasil
7. Adanya ‘batas’ yg ditentukan oleh ‘fokus’
8. Kriteria khusus untuk keabsahan data
9. Desain yang bersifat sementara
KARAKTERISTIK
PENDEKATAN KUALITATIF
10. Melihat “Setting Sosial” dan manusia
sebagai satu kesatuan
11. Memahami tingkat laku manusia dari sudut
pandang mereka yang diteliti.
12. Hubungan peneliti dan yang diteliti bersifat
interaktif dan tidak dapat dipisahkan.
13. Proses penelitian merupakan suatu hal yang
dianggap penting, selain hasil penelitian itu
sendiri.
14. Bersifat humanistik
KARAKTERISTIK
PENDEKATAN KUALITATIF
• 15. Tujuannya adalah memahami kehidupan sosial
• 16. Idiografik-menerangkan realitas sebagaimana
• adanya
• 17. Bertujuan pada pembentukan teori
• 18. Memakai metode subyektif
• 19. Interpretatif-tertarik dengan bagaimana
• 20. Historis-tertarik dengan kasus-kasus nyata
• 21. Terbuka dan fleksibel dalam segala aspek
• 22. Proses penelitian terpengaruh dengan
informan/subyek/partisipan
DASAR TEORI PENELITIAN KUALITATIF
1. Pendekatan Fenomenologis (memahami arti
peristiwa dan kaitannya thd orang dalam situasi
tertentu)
2. Interaksi simbolik (pengalaman manusia ditengahi
oleh penafsiran)
3. Kebudayaan (aspek-aspek kebudayaan = etnografis)
4. Etnometodologi (studi tentang cara individu
menciptakan dan memahami kehidupannya sehari-
hari)
FENOMENOLOGIS
 Mempelajari bagaimana kehidupan sosial ini
berlangsung dan melihat tingkah laku manusia,
yaitu apa yang dikatakan dan dilakukan, sebagai
hasil dari bagaimana manusia ‘mendefinisikan’
dunianya.
 Berdasarkan pemikiran ini maka untuk mengerti
sepenuhnya bagaimana kehidupan sosial
tersebut berlangsung maka harus memahaminya
dari sudut pandang pelaku itu sendiri.
FENOMENOLOGIS
Penelitian Fenomenologi
 Berupaya ‘menangkap’ proses, interpretasi
dan melihat segala sesuatu dari sudut
pandang orang-orang yang diteliti.
 Aspek ‘subyektif’ dari perilaku manusia
dianggap sangat penting.
INTERAKSI SIMBOLIK
 Menekankan pentingnya ‘makna sosial’
(social meanings) dari perilaku manusia yang
melekat pada dunia sekitarnya.
 Melihat bahwa tingkah laku manusia itu
memiliki “social meanings” yang melekat pada
dunia sekitar kehidupan manusia
 ‘KONSEP DIRI’ merupakan definisi yang
diciptakan melalui interaksi dengan orang lain.
 Untuk mempelajari tingkah laku manusia perlu
memahami sistem makna yang diacu oleh
manusia yang dipelajarinya.
INTERAKSI SIMBOLIK
 Manusia bertindak terhadap sesuatu/orang
berdasarkan bagaimana mereka memberi
makna terhadap sesuatu/orang tersebut.
 ‘Makna’ merupakan produk social yang
muncul dari interaksi
 ‘Social Actor’ (pelaku social) memberikan
makna melalui proses interpretasi
 Penafsiran merupakan sesuatu yang esensial
yang mempengaruhi ‘definisi sosial’
 ‘Konsep diri’ merupakan definisi yang
diciptakan melalui interaksi dengan orang lain
INTERAKSI SIMBOLIK
• Manusia, tidak seperti hewan rendah lainnya,
diberkahi dengan kapasitas berakal
• Kapasitas untuk berpikir itu terbentuk karena
interaksi sosial
• Di dalam interaksi sosial manusia mempelajari
arti dan simbol-simbol yang membuatnya dapat
melakukan kapasitas berpikir sebagai manusia
• Arti dan simbol membuat manusia melakukan
tindakan dan interaksi manusia secara berbeda
INTERAKSI SIMBOLIK
►Manusia mampu memperbarui atau mengubah arti
dan simbol yang mereka gunakan dalam tindakan
dan berinteraksi atas dasar interpretasi mereka
terhadap keadaan
►Manusia dapat membuat modifikasi dan perubahan
tersebut karena kemampuannya berinteraksi
dengan dirinya sendiri, yang membuatnya dapat
meneliti kemungkinan serangkaian tindakan,
menilai keuntungan dan kerugian relatif mereka,
dan kemudian memilih salah satunya
KEBUDAYAAN
 Menekankan pentingnya system budaya dalam
kehidupan masyarakat yang mencerminkan system
makna masyarakat tersebut
 Untuk mempelajari tingkah laku manusia, di
samping perlu mengamati tingkah laku itu sendiri,
juga perlu melacak ‘makna’ di balik tingkah laku
tersebut.
 Diperlukan penelitian mendalam ke ‘inner
behaviour’ karena selalu ada system makna di
balik setiap tingkah laku manusia.
PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN KUANTITATIF DAN
KUALITATIF
1. PARADIGMA ILMIAH 1. ALAMIAH

2. KRITERIA “RIGOR”; validitas, 2. KRITERIA RELEVANSI,


reliabilitas, objektivitas signifikansi dari pribadi thd
lingkungan; kepastian-keaslian

3. Teori Apriorihipotesis 3. Dari-dasar (groundied)


deduktif dan logis
4. Reduksionis; dlm fokus relatif 4. Ekspansionis; perspektif
kecil keseluruhan
5. Kualitas: dapatkah X 5. Apakah X menyebabkan Y dlm
menyebabkan Y? latar alamiah?
6. Proposional; yang dinyatakan 6. Proposional; yang diketahui
dlm bentuk Bahasa bersama; intuisi (perasaan)
7. Bertujuan untuk verifkasi 7. Usaha menemukan pengetahn
hipotesis yg belum ada dlm teori

14
8. Instrumen: pensil-paper 8. Peneliti sendiri

9. Pengumpulan data dan 9. Selama dan sesudah


analisis ditetapkan pengumpulan data
sebelumnya
10. desain: pasti 10. Muncul - berubah

11. Gaya: intervensi 11. Seleksi

12. Latar: laboratorium 12. Alam


13. Perlakuan: stabil 13. Bervariasi
14. Satuan kajian: Variabel 14. Pola-pola
15. Unsur kontekstual: 15. Turut campur atas
kontrol undangan

15
Choosing Your Approach
• Your approach may be influenced by your
colleagues’ views, your organization’s
approach, your supervisor’s beliefs, and your
own experience
• There is no right or wrong answer to choosing
your research methods
Choosing Your Approach
Whatever approach you choose for your research, you need to consider five questions:
–What is the unit of analysis? For example, country, company or individual.
–Are you relying on universal theory or local knowledge? i.e. will your results be
generalisable, and produce universally applicable results, or are there local
factors that will affect your results?
–Will theory or data come first? Should you read the literature first, and then
develop your theory, or will you gather your data and develop your theory from
that? (N.B. this will likely be an iterative process)
–Will your study be cross-sectional or longitudinal? Are you looking at one point
in time, or changes over time?
–Will you verify or falsify a theory? You cannot conclusively prove any theory; the
best that you can do is find nothing that disproves it. It is therefore easier to
formulate a theory that you can try to disprove, because you only need one
‘wrong’ answer to do so.

Anda mungkin juga menyukai