Chapter5 - Aspek Sosial RE
Chapter5 - Aspek Sosial RE
Pengantar ….
• Kebijakan perumahan dan permukiman Indonesia tahun 2000-2020
antara lain adalah lokasi perumahan dikembangkan dengan
memperhatikan jumlah penduduk dan penyebarannya, tata guna
tanah, kesehatan lingkungan, tersedianya fasilitas sosial, serta
keserasian dengan lingkungan (Kantor Menteri Negara Perumahan
Rakyat, 1999).
Permasalahan perumahan saat ini menurut Kirmanto (2005) adalah
telah terjadi:
• (1) alokasi tanah dan tata ruang yang kurang tepat;
• (2) ketimpangan pelayanan infrastruktur, pelayanan perkotaan, dan
perumahan;
• (3) konflik kepentingan dalam penentuan lokasi perumahan;
• (4) masalah lingkungan dan eksploitasi sumberdaya alam; dan
• (5) komunitas lokal tersisih, dengan orientasi pembangunan terfokus
pada kelompok masyarakat mampu serta menguntungkan.
• (1) alokasi tanah dan tata ruang yang kurang tepat
• (2) ketimpangan pelayanan infrastruktur, pelayanan
perkotaan, dan perumahan;
• (3) konflik kepentingan dalam penentuan lokasi
perumahan
• (4) masalah lingkungan dan eksploitasi sumberdaya
alam
• (5) komunitas lokal tersisih, dengan orientasi
pembangunan terfokus pada kelompok masyarakat
mampu serta menguntungkan.
• Pembangunan berkelanjutan sektor perumahan
dan permukiman akan mendominasi penggunaan
lahan dan pemanfaatan ruang.
Untuk itu, perlu dipertimbangkan empat hal utama, yaitu:
• (1) pembangunan yang secara sosial dan kultural bisa diterima dan
dipertanggung-jawabkan (socially and culturally suitable and
accountable);
• (2) pembangunan yang secara politis dapat diterima (politically
acceptable);
• (3) pembangunan yang layak secara ekonomis (economically
feasible), dan
• (4) pembangunan yang bisa dipertanggung-jawabkan dari segi
lingkungan (environmentally sound and sustainable).
Penentuan Lokasi Perumahan
• Fasilitas transportasi
• Fasilitas Pendidikan
• Sumber daya alam
• Iklim
• Ketenagakerjaan
• Kondisi politik dan kepemimpinan daerah
Analisis kebutuhan Real Estate
• Kebutuhan jangka pendek
Melihat kebutuhan jangka pendek masyarakat
terkait dengan trend ekonomi masyarakat
Misalnya :
Pada perencanaan suatu kota, akan dibangun sebuah
bandara, maka kebutuhan pengembangan RE akan
disesuaikan dengan kebutuhan yang terkait dengan
adanya fasilitas tersebut.
Kelayakan studi
MEMPERTIMBANGKAN LIMA ASPEK
KELAYAKAN:
• 1. ASPEK KOMERSIAL/PASAR (AFORDABLE);
• 2. ASPEK SOSIAL (ACEPTABLE);
• 3. ASPEK FISIK/PRODUK (CONSTRUCTABLE);
• 4. ASPEK LINGKUNGAN (ENVIROMENTAL)
• 5. ASPEK KEUANGAN/FINANSIAL (FEASIBLE)
Mari belajar dari contoh
Aspek Sosial & Environment
• Lokasi
• Geografi
• Kependudukan
• Fasilitas Umum
LOKASI
Mendiskripsikan lokasi secara jelas
Lokasi Property
• Terletak di Jl. Kalimantan I No. 10 Rt. 001/12 Desa Jombang, Kec. Ciputat,
Kab. Tangerang, Sesuai SHM No. 144/Jombang seluas 2.515 m2,
• Lokasi terletak di daerah pemukiman yang telah padat, daerah bebas banjir
dan hanya sekitar 800 m sebelah Tenggara dari lokasi perumahan mewah
Vila Bintaro Indah dan beberapa real estate lainnya.
Geografi
Menjelaskan posisi RE secara geografis, semakin banyak data, semakin informatif …..
Contoh :
• Letak geografi Kota Tangerang terletak di Provinsi Banten, dan
berada tepat di sebelah barat kota Jakarta. Dengan luas wilayah
164,54 km2, Tangerang merupakan kota terbesar dan terpenting di
Provinsi Banten serte kedua terbesar di kawasan perkotaan
Jabotabek setelah Jakarta.
Yang kita simpulkan …..
Kependudukan
• Jumlah penduduk kota Tangerang
mengalami peningkatan setiap tahunnya
• Dengan rata-rata pertumbuhan penduduk
2,67 dalam kurun waktu 8 tahun (mulai
tahun 2000 – 2007), maka kebutuhan akan
perumahan, sarana dan fasilitas pun akan
turut meningkat.
Yang kita simpulkan