Anda di halaman 1dari 35

Bahan Kuliah

OPERASI TEKNIK
KIMIA

Prodi Teknik Kimia


Politeknik TEDC Bandung
2021
Pertemuan 5-6
OPERASI TEKNIK KIMIA
E603333
(3 SKS)
EVALUASI Aliran fluida
I. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan jelas !
 
1. Mekanika fluida mempunyai dua cabang utama yang penting
bagi pengkajian satuan operasi teknik kimia, Sebutkan dan
jelaskan secara singkat kedua cabang tersebut...
2. Menurut wujudnya fluida dikelompokan dalam dua kelompok
yaitu..... jelaskan secara singkat sifat-sifat keduanya pada tingkat
molekulnya?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis aliran fluida serta hubungannya
dengan bilangan Reynolds (Reynolds number) dan tuliskan
persamaan bilangan Reynolds.......
4. Pipa untuk menyalurkan air yang menempel pada sebuah
dinding rumah. Perbandingan luas penampang pipa besar dan
pipa kecil adalah 4 : 1.
Posisi pipa besar adalah 5 m diatas tanah dan pipa kecil 1 m
diatas tanah. Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36
km/jam dengan tekanan 9,1 x 105 Pa. Tentukan :
a) Kecepatan air pada pipa kecil
b) Selisih tekanan pada kedua pipa
c) Tekanan pada pipa kecil
(ρair = 1000 kg/m3)
5. Sebuah bejana berisi alkohol dengan volume 1 liter dan massa
jenisnya 0,8 gr/cm³. Jika luas alas bejana 50 cm² dan percepatan
gravitasi 9,8 m/s². Tentukan tekanan hidrostatik pada dasar
bejana !
Aliran melewati benda padat dalam fluida

Laju alir fluida dalam pipa dapat diukur secara


langsung maupun tidak langsung. Alat ukur laju
alir secara umum disebut dengan flowmeter. Jenis-
jenis flowmeter diantaranya: piston, oval-gear disk,
rotary-vane type, orifice plate, venturi tube, flow
nozzle, pitot tube, elbow, rotarmeter dan lain-lain.
Sedangkan untuk mengatur besar kecilnya aliran
tersebut digunakan katup atau valve.
Prinsip kerja setiap pengukur aliran tersebut
didasari oleh prinsip fisika yang sama, yaitu
peningkatan kecepatan menyebabkan penurunan
tekanan. Perbedaan antara pengukur aliran tersebut
hanya masalah kualitas, keakuratan dan seberapa
dekat bekerjanya alat ini mengikuti asumsi-asumsi
aliran yang diidealkan.
Dalam teknik sering dijumpai keadaan,
dimana suatu fluida mengalir meliputi sebuah
atau banyak benda. Benda itu dapat berupa
benda padat, tetesan cairan ataupun
gelembung. Pendekatan analisa terhadap
ketiga jenis benda itu sama, sepanjang
bentuknya tetap dan permukaan antar fasa
tidak bergerak. Benda-benda itu merupakan
hambatan terhadap aliran, yang dibatasi oleh
fluida
Dua Hambatan dari Peristiwa di atas
1. Hambatan gesekan,
2. Hambatan bentuk

Keterangan:
1. Hambatan gesekan adalah hambatan yang
ditimbulkan oleh gesekan fluida pada
permukaan benda
2. Hambatan bentuk adalah hambatan yang
disebabkan oleh bentuk geometri benda itu.
Keduanya bersama-sama menimbulkan hambatan
keseluruhan. Adanya hambatan itu dinyatakan
dengan sebuah koefisien hambatan, yang dicari
batasan sebagai berikut :

F  CD A 1 ρ V 2 ………………1.1
2
Batasan ini serupa dengan batasan faktor gesekan
dan menganggap gaya itu terdiri dari hasil kali
energi kinetis, luas benda A dan suatu koefisien
hambatan atau koefisien seret (Drag coefficient) CD.
Sebagai luas A biasanya diambil luas penampang
terbesar benda itu, tegak lurus pada arah alir, dan V 
adalah kecepatan nisbi antara benda dan aliran.
Jika benda itu sendiri bergerak oleh adanya gaya
dari luar sistem (gaya gravitasi, gaya sentrifugal,
gaya magnet, gaya listrik atau gaya apung), maka
hambatan itu akan menentukan kecepatan akhir
yang akan dicapai benda.
Analisa untuk benda yang berbentuk bola akan
diturunkan di bawah ini. Benda diandaikan
berbentuk bola dengan permukaan yang tidak
bergerak dan dengan bentuk yang tetap, tanpa
menyebut apakah benda itu padat, cair atau berupa
gas. Gambaran tentang aliran sekitar benda itu
tergantung pada besarnya bilangan Reynolds, yang
dalam hal ini didefenisikan sebagai :
ρ V d ..................
NRe  (1.2)
μ
Keterangan :
ρ dan µ = Sifat fluida yang mengalir
V∞ = Kecepatan Nisbi
d = Diameter Bola
Arah
aliran

Jika kecepatan alir fluida rendah sekali ( Re< 0,1 ),


fluida mengalir sejajar dengan permukaan bola dan
bertemu lagi disebelah belakang bola ( gambar a ).
Dalam daerah bilangan Reynolds sangat rendah ini
hanya ada hambatan gesekan dan kecepatan
menjadi tetap. Dalam daerah ini berlaku Hukum
Hukum
Stokes : 24 μ π d2 1 2 ..................
F . . ρ V
ρ V d 4 2 (1.3)
Jika Hukum Stokes ditulis dalam bentuk persamaan (1.1) maka diperoleh
: ..................
F  3 π μ d(1.4)
V
atau

24 ..................
C  (1.5)
D Re
Jika bilangan Reynolds bertambah besar, maka
baik hambatan gesekan maupun hambatan bentuk
berpengaruh, akan tetapi pengaruh hambatan
gesekan makin kecil kalau Re makin besar.
Cara menentukan kecepatan akhir benda-beda
yang bergerak dalam fluida dapat adalah: dengan
membuat suatu neraca gaya pada benda itu,
yaitu gaya hambatan dipersamakan dengan gaya
dorong gerakan (berat semu benda atau gaya
apung).

 6 dp3 ρp  ρf  g
Berat Semu Benda  π
Hukum Stokes :
. ..
F  π d μ Va  hambatan bentuk   2 π d μ Va  hambatan gesekan 
(1.6)
..................
 
6 p f

π dp 3 ρ  ρ g  3 π d μ V
(1.7)a
Sehingga didapat :
..................
F  3 π d μ(1.8)
Va
Jika ruas kanan diganti dengan bentuk yang
memuat CD , maka untuk daerah berlakunya
Hukum Stokes diperoleh :
 6
3  p f
 2
π dp ρ  ρ g  C π dp . 1 ρ V a
D 4(1.9) 2
.
 
2 ..

Va 
ρp  ρ  g d 2 p
f  Re  0.1
. ..
18 μ (1.10)
Untuk daerah 103< Re < 105 dimana
CD tetap = 0,43 dapat dipakai rumus
praktik :
Va  1.76
ρ p  ρ  g dp
f  3 5.
10  Re  10 
…...
ρ
f (1.11)

Untuk daerah 0,1< Re < 105 dapat


digunakan :
μ Re . …...
Va 
ρ(1.12)
dp
f
Dimana nilai Re dapat diperoleh dari
neraca gaya :

C Re2 
 
4 d3 p ρ p  ρ g
f
D
3 μ2
Fluidisasi.
Fluidisasi adalah metoda pengontakan
butiran-butiran padat dengan fluida baik cair
maupun gas.

Dengan metoda ini diharapkan butiran-


butiran padat memiliki sifat seperti fluida
dengan  viskositas tinggi.
Sebagai ilustrasi, tinjau suatu kolom berisi
sejumlah partikel padat  berbentuk bola, melalui
unggun padatan ini kemudian dialirkan gas dari
bawah ke atas, pada laju alir yang cukup rendah,
butiran padat akan tetap diam, karena gas hanya
mengalir dari bawah ke atas, Pada laju alir yang
cukup rendah, butiran padat akan tetap diam,
karena gas hanya mengalir melalui ruang antar
partikel tanpa menyebabkan perubahan susunan
partikel tersebut. Keadaan yang demikian disebut
unggun diam atau fixed bed.
Fluidisasi.
Fenomena fluidisasi.

Jika suatu fluida melewati partikel unggun yang


ada dalam tabung, maka aliran tersebut
memberikan gaya seret (drag force) pada partikel
dan menimbulkan pressure drop sepanjang
unggun.

Pressure drop akan naik jika kecepatan superficial


naik.
Minimum fluidization adalah kondisi dimana gaya
seret tersebut cukup untuk mendukung gaya berat
partikel unggun saat mulai bergerak.
 Minimum fluidization velocity (V’mf), adalah
kecepatan superficial terendah yang dibutuhkan
untuk terjadinya fluidisasi.

Minimum fluidization porosity (mf) adalah


porositas dari unggun ketika fluidisasi benar-benar
terjadi.
Pengukuran Pressure Drop pada Fixed Bed.

  Untuk menentukan pressure drop yang melalui


fixed bed dapat dinyatakan dengan persamaan:
x+x ..… (1.14)

Dengan: Dp = diameter partikel


= Viskositas fluida
∆P = Tinggi unggun
∈ = Voidage unggun
V1 = Kecepatan superficial
Jika flowrate Q diukur dalam liter/
detil dan adalah kecepatan
 superficial dalam m/detik,maka:
V’=……………...……(1.15)
 
1.1.3 Penentuan Pressure drop dan kecepatan pada fluidisasi
minimum
Dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

=(1-)() ……………...………..(1.16)

 Dengan := tinggi unggun saat mulai fluidisasi


= porositas unggun
= densitas partikel
= densitas fluida
Untuk memprediksikan kecepatan fluidisasi
minimum dapat menggunakan persamaan :
 +- = 0 ………….(1.17)
 
Dengan :=
Dp = diameter partikel
= kecepatan fluidisasi minimum
= densitas fluida
= Viskiositas fluida
= Faktor bentuk
 
Persamaan manometer :
+=++………………...…..…....(1.18)
Jika fluida 1 dan 2 sama maka , sehingga dapat dirumuskan :
-) …………………………………..……(1.19)

Jika kedua fluida adalah gas, maka :


-=∆P=(Pf) …………………………...…...…….(1.20)
Pengukuran kecepatan fluidisasi minimum
diperoleh dari grafik pressure drop versus
superficial velocity, yaitu merupakan titik
potong antara bagian kurva yang naik dan
bagian kurva yang datar.
PENGGUNAAN PROSES FLUIDISASI DALAM INDUSTRI

1. Operasi Secara Fisik (Physical Operation),


seperti:
a.   Transportasi: Sifat fluidisasi pada fluidized bed
juga merupakan sifat yang sama dengan cairan dan
sifat ini sangat efektif digunakan untuk alat
transportasi dari bubuk padatan.
b. Heat Exchanger (HE): Fluidized bed dapat
digunakan untuk HE operasi fisik dan kimia
karena kemampuannya untuk mempercepat
perpindahan panas dan menjaga suhu,
menjadi konstan dengan ditunjukkan sebagian
kecil dari bermacam penggunaan dalam lingkup
ini.
c. Adsorpsi: Proses adsorpsi multistages fluid
chart untuk pemisahan dan pemurnian kembali
komponen gas.

2. Operasi Secara Kimia


Contoh: Reaksi gas dengan katalis padat dan
reaksi padat dengan gas.

Anda mungkin juga menyukai