Anda di halaman 1dari 13

MENGANALISIS BANGUNAN PENGENDALIAN BANJIR

KELOMPOK 13

Oleh : Dosen Pengampu :


INA SAFIRA ROBANI ABDUL HAMID, S.PD., M.T.
(61191104)
DONI SETIAWAN (61191110)
AFANDI AGUS SAPUTRA
(61191114)

Kelompok 13
Bangunan Pengendali
Banjir

Bangunan Pengendali Banjir


adalah bangunan yang
berfungsi menahan semua atau
sebagian air banjir dalam
tampungannya dan
mengalirkan air sesuai dengan
kapasitas sungai.

Kelompok 13
Macam-macam Bangunan
Pengendali Banjir

 Bendungan
Bangunan yang berupa urugan
tanah,urugan batu,beton,atau
pasangan batu yang dibangun
untuk menahan dan menampung
air,dapat pula dibangun untuk
menahan dan menampung limbah
tambang (tailing), atau
menampung lumpur sehingga
terbentuk waduk.
 Waduk

Pengertian Waduk adalah kolam besar


tempat menyimpan air sediaan untuk
berbagai kebutuhan. Waduk dapat
terjadi secara alami maupun dibuat
manusia. Waduk buatan dibangun
dengan cara membuat bendungan yang
lalu dialiri air sampai waduk tersebut
penuh.
Fungsi waduk secara prinsip ialah
menampung air saat debit tinggi untuk
di gunakan saat debit rendah dan
sebagai pengendali banjir.
 Check Dam

Bangunan pengendali sedimen, bangunan ini


biasanya terdapat di sebelah hulu yang
berfungsi memperlambat gerakan dan
berangsur-angsur mengurangi volume
sedimen. Dibutuhkan bangunan check dam
yang kuat untuk menahan aliran air dan
menahan benturan dari sedimen yang
terangkut.Check dam biasanya digunakan
pada chat ment area yang kecil karena
mempunyai daya tampung yang sangat kecil
dan umur layan check dam sangat pendek
Fungsinya menampung atau menahan sedimen
dalam jangka waktu sementara maupun tetap
dan harus tetap melewatkan air baik melalui
mercu maupun tubuh bangunan. Check dam
juga digunakan untuk mengatur kemiringan
dasar sungai sehingga mencegah terjadinya
penggerusan yang membahayakan stabilitas
bangunan di sepanjang sungai.
 Kolam Retensi
Kolam penampung air hujan sementara waktu dengan memberikan kesempatan
untuk dapat meresap kedalam tanah yang operasionalnya dapat dikombinasikan
dengan pompa atau pintu air. Konsep dasar dari kolam retensi adalah menampung
volume air ketika debit maksimum di sungai datang, kemudian secara perlahan lahan
mengalirkannya ketika debit di sungai sudah kembali normal. Secara spesifik kolam
retensi akan memangkas besarnya puncak banjir yang ada di sungai, sehingga potensi
overtopping yang mengakibatkan kegagalan tanggul dan luapan sungai tereduksi.

 Graund Sill

Bangunan ini direncanakan berupa ambang atau lantai dan


berfungsi untuk mengendalikan ketinggian,kemiringan dasar
sungai, agar dapat mengurangi atau menghentikan degradasi
sungai. Bangunan ini juga dibangun untuk menjaga agar dasar
sungai tidak turun terlalu berlebihan dan juga bertujuan untuk
mengurangi kecepatan arus dan meningkatkan laju
pengendapan sedimen di bagian hulu.

Kelompok 13
 Polder
Sistem polder adalah suatu cara penanganan banjir dengan kelengkapan bangunan
sarana fisik, yang meliputi saluran drainase, kolam retensi, pompa air, yang
dikendalikan sebagai satu kesatuan pengelolaan. Sistem ini dipakai untuk daerah-
daerah rendah dan daerah yang berupa cekungan, ketika air tidak dapat mengalir
secara gravitasi. Agar daerah ini tidak tergenang, maka dibuat saluran yang
mengelilingi cekungan. Air yang tertangkap dalam daerah cekungan itu sendiri
ditampung di dalam suatu waduk, dan selanjutnya dipompa ke kolam tampungan.

 Tanggul

Tanggul merupakan suatu batas yang mengelilingi


suatu badan air atau daerah/wilayah tertentu dengan
elevasi yang lebih tinggi daripada elevasi di sekitar
kawasan tersebut, yang bertujuan untuk melindungi
kawasan tersebut dari limpasan air yang berasal dari
luar kawasan.

Kelompok 13
Kriteria Bangunan Pengendali Banjir

 Kriteria Bendungan  Kriteria Waduk


 Bendung harus stabil (terutama  Waduk secara keseluruhan, termasuk tubuh,


terhadap tekanan air) pondasi, abutmen (bukit tumpuan) dan tepi
 Elevasi punggung bendung harus sekeliling waduk harus selalu stabil dalam
memenuhi syarat kebutuhan keadaan apapun juga termasuk dalam
pengairan daerah yang dilayani. keadaan gempa bumi selama operasi dan
 Muka air bendung serendah mungkin. pemeliharaan yang kemungkinan terjadi
 Aman terhadap kegagalan structural selama umur bendungan. Kalaupun ada
 Aman terhadap rembesan dan penurunan, masih dalam batas toleransi
bocoran yang diizinkan
 Aman terhadap kegagalan hidraulik  Kapasitas bangunan pelimpah harus cukup
 Bentuk peluap harus sedemikian rupa untuk mengalirkan debit banjir desain
sehingga batu dan pasir dapat dengan aman. Kapasian bangunan pelimpah
dijatuhkan pada dasar sungai hilir harus cukup untuk melewatkan debit banjir
dengan tidak merusak konstruksi. desain dengan aman.

Kelompok 13
.

 Kemiringan bagian hilir ditentukan agar aliran tidak menyusur


permukaan bagian hilirnya, perbandingan tegak dan datar 1 : 0,2
maksimum 1 : 0 (tegak)
 Kriteria
 Kemiringan sayap ke arah tebing minimum sama dengan kemiringan
Check Dam


dasar sungai di hulu bendung penahan dan maksimum 10%.
 Lebat sayap bagian atas maksimum sama dengan lebar mercu,
minimun ditentukan berdasarkan gaya-gaya akibat benturan

.
 Tanggul  atau  dinding  pemisah  antara  sungai  dan  kolam  retensi  juga
harus  dibuat sekuat  mungkin, karena  akan  mendapatkan  tekanan 
yang  kuat ketikamuka  air maksimum  terjadi.
 Kriteria  Konstruksi pelimpah mutlak diperlukan untuk menjaga keamanan
Kolam konstruksi karena kolam retensi berada di badan sungai dimana semua
Retensi konstruksinya akan menerima gaya yang berat ketika debit banjir datang.
 Dilengkapi dengan pelimpah samping untuk faktor keamanan kolam
retensi dan saringan sampah atau trash rack.

Kelompok 13
 Kriteria Graund Sill  Kriteria polder

 Elevasi puncak dari bangunan  Harus ada saluran air dan waduk
ambang dasar sungai dibangun sebagai sarana untuk


(groundsill) harus sesuai mengantur penyaluran air Ketika
dengan desain ketinggian elevasi air dititik pebuangan lebih
dasar sungai secara umum dan tinggi dari elevasi saluran dallam
ketinggian standar. Kawasan
 Kedua ujung suatu tubuh  Tanggul dibuat sekeliling Kawasan
ambang dasar sungai akan guna mencegah masukkknya airv
dimasukkan secukupnya kedalam Kawasan
dalam tanggul, alur muka air  Ada pompa air yang bekerja secara
tinggi otomatis apabila volume air melebi
 Pada bagian hilir dari sebuah batas perencanaan.
bangunan ambang dasar, harus
dilengkapi lantai
depan/apron disesuaikan
dengan yang diperlukan.

Kelompok 13
 Kriteria Tanggul

“  Ketinggian puncak tanggul pada profil memanjang harus


disesuaikan denganmuka air banjir rencana sepanjang
sungai yang diperlukan.
 Badan tanggul harus aman terhadap kemungkinan
meluapnya aliran melaluimercu (over topping) pada debit
banjir rencana.
 Berdasarkan butir maka mercu tanggul harus mempunyai
jagaan (freeboard)yang cukup aman terhadap muka air
sungai pada debit banjir rencana
 Tinggi jagaan pada butir harus memenuhi standar kriteria
yang berlakumisalnya Standar Nasional Indonesia (SNI).

Kelompok 13
Soal Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan bangunan pengendali banjir ?


2. Sebutkan bangunan-bangunan pengendali banjir ?
3. Apa yang dimaksud dengan Kolam Retensi ?
4. Sebutkan fungsi dari Check Dam ?
5. Apa saja kriteria bangunan Graund Sill ?

Logo here
THANK YOU!
Happy nice day

Kelompok 13

Anda mungkin juga menyukai