Anda di halaman 1dari 11

PERSPEKTIF, TREND, DAN

ISU KOMUNIKASI DALAM


PELAYANAN KESEHATAN

NAMA : WIDIA PUTRI


NIM : 20200001
PRODI SI ILMU KEPERAWATAN
PENGERTIAN TREND DAN ISU DALAM
PELAYANAN KESEHATAN

 Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa,


trend juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang
terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat.
Jadi trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini
dan kejadiannya berdasarkan fakta (Muharamiatul, 2012).
 Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter,
sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat,
kematian, ataupun tentang krisis. Atau sesuatu yang sedang di bicarakan oleh
banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya (Muharamiatul, 2012).
KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN
KESEHATAN SERTA KOLABORASI
INTERPROFESIONAL

Kolaborasi interprofesional merupakan merupakan strategi untuk mencapai kualitas hasil


yang dinginkan secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi dalam
kolaborasi merupakan unsur penting untuk meningkatkan kualitas perawatan dan
keselamatan pasien (Reni,A al,2010). Kemampuan untuk bekerja dengan profesional dari
disiplin lain untuk memberikan kolaboratif,patient centred care dianggap sebagai elemen
penting dari praktek profesional yang membutuhkan spesifik perangkat kompetensi.
The American Nurses Association (ANA, 2010) menggambarkan komunikasi efektif
sebagai standar praktik keperawatan profesional. Kompetensi profesional dalam praktek
keperawatan tidak hanya psikomotor dan keterampilan diagnostik klinis, tetapi juga
kemampuan dalam keterampilan interpersonal dan komunikasi. Perawat terdaftar diharapkan
untuk berkomunikasi dalam berbagai format dan di semua bidang praktek.
PENYEBAB TREND DAN ISU

1) Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri secara terapeutik saat


melakukan intraksi dengan klien.
2) Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam menjalankan komunikasi dua
arah secara terapeutik.
3) Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan (kinerja) individual yang
berdampak terhadap lemahnya pengembangan kemampuan diri sendiri
PENTINGNYA KOMUNIKASI DAN FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA

Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan
kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga
menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal dan konsumen eksternal.
Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja di rumah
sakit, baik hubungan secara horisontal ataupun hubungan secara vertikal. Hubungan yang
terjalin antar tim multidisiplin termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur
adminitrasi sebagai provider merupakan gambaran dari sisi konsumen internal.
Konsumen eksternal lebih mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik
secara individual, kelompok, keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah sakit.
Seringkali hubungan buruk yang terjadi pada suatu rumah sakit, diprediksi penyebabnya
adalah buruknya sistem komunikasi antar individu yang terlibat dalam sistem tersebut
(Mundakir, 2006).
MENURUT MUHARAMIATUL (2012), FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOMUNIKASI ANTARA LAIN :

 Situasi atau suasana

Situasi atau suasana yang penuh kebisingan akan mempengaruhi baik atau tidaknya pesan
diterima oleh komunikan, suara bising yang diterima komunikan saat proses komunikasi
berlangsung membuat pesan tidak jelas, kabur, bahkan sulit diterima. Oleh karena itu,
sebelum proses komunikasi dilaksanakan, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa
supaya tenang dan nyaman. Komunikasi yang berlangsung dan dilakukan pada waktu yang
kurang tepat mungkin diterima dengan kurang tepat pula.
 Kejelasan Pesan

Pesan yang kurang jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh komunikan, sehingga komunikan
dan komunikator memiliki perspektif yang berbeda. Hal ini akan sangat mempengaruhi
pencapaian tujuan komunikasi yang dijalankan. Oleh karena itu, komunikator harus
memahami pesan sebelum menyampaikannya pada komunikan, dapat dimengerti
komunikan dan menggunakan artikulasi dan kalimat yang jelas.
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK
MENGUPAYAKAN PROSES KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF

1. Sensitifitas kepada penerima komunikasi


2. Kesadaran dan pengertian terhadap makna simbolis
3. Penentuan waktu yang tepat dan umpan balik
4. Komunikasi tatap muka
5. Komunikasi efektif
TREND DAN ISU KOMUNIKASI DALAM
PELAYANAN KESEHATAN

 Salah satu trend dalam pelayanan kesehatan adalah Telenursing yang didefinisikan sebagai
praktek keperawatan jarak jauh menggunakan teknologi telekomunikasi (National Council
of State Boards of Nursing, 2011).
 Teknologi informasi dibidang keperawatan adalah teknologi informasi yang
mengintegrasikan ilmu keperawatan, komputer, ilmu pengetahuan, dan ilmu informasi
untuk mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, dan pengetahuan dalam praktek
keperawatan.
 Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan
keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh.
KEUNTUNGAN TELENURSING

1) mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu,


2) mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan,
3) membantu memenuhi kebutuhan kesehatan,
4) memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi,
5) berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah
dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan,
6) mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia
layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American Nurse
Assosiation, 1999).
METODE PELAYANAN KEPERAWATAN YANG MENGGUKAN
MODEL TELENURSING EFEKTIF
DIGUNAKAN DALAM AKTIFITAS PELAYANAN KESEHATAN

1. Bisa digunakan sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi
petugas kesehatan khususnya tenaga keperawatan yang berada dimasyarakat
maupun dipelosok yang secara geografis sulit diakses, dengan mengembangkan
model Tele-edu atau Telecosulting yang dapat memfasilitasi pembelajaran
maupun konsultasi asuhan keperawatan dari perawat primer kepada perawat
spesialis, atau model Tele-ICU dimana pelayanan intensive care dapat diberikan
pada pasien yang berada ditempat yang terisolasi namun memiliki fasilitas ICU
yang memadai serta mempunyai care giver.
2. Bisa digunakan sebagai sarana memantau perkembangan serta memandirikan
pasien atau keluarga untuk merawat diri sendiri melalui metode Telenursing.
3. Bisa digunakan sebagai sarana memandu dan memantau rehabilitasi pasien pasca
dirawat di rumah sakit.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai