Anda di halaman 1dari 27

Dermatitis

Ilham Kurniawan Arief


204.311.053
Definisi

Rx peradangan kulit yg histologis


ditandai oleh spongiosis, akantosis
bervariasi, dan infiltrat limfohist.
perivaskular superfisial
Klinis gatal, dgn lesi polimorf
Kecenderungan kronik & meluas
Faktor eksogen dan endogen
Klasifikasi

 Eksogen, a.l
 Dermatitis kontak
 Eczematous polymorphic light eruption
 Endogen, a.l
 Dermatitis atopik
 Dermatitis seboroik
 Dermatitis numularis
 Liken simpleks kronikus (neurodermatitis)
 Dermatitis stasis (gravitasional)
 Dermatitis asteatotik
 Dermatitis tangan
Klasifikasi

• Perjalanan penyakit (akut, subakut,


kronik)
• Morfologi (mis. dermatitis papulosa,
dermatitis eksfoliativa, dermatitis
numularis)
• Lokasi (dermatitis intertriginosa,
dermatitis akral)
Dermatitis Atopik

 Penyakit peradangan kulit yg gatal & kronik-


rekuren berupa papul (vesikel) yang
mengalami ekskoriasi & likenifikasi dengan
distribusi khas
 Prevalensi diperkirakan meningkat
Faktor lingkungan
ASI
Gambaran Klinis

 Fase infantil (2 bl – 2 thn)


 Umumnya dimulai di wajah; ekstensor
 Eritema; papul2 edematosa diskret/konfluen
 eksudatif, krusta
 Infeksi sekunder, limfadenopati
 Fase anak (3 – 10 thn)
 Siku, lipat lutut, sisi leher, pergelangan
 Mulai timbul likenifikasi
 Fase dewasa (13-30 thn)
 Fleksura, tangan, puting
 Likenifikasi
 Kulit tampak kering (xerosis), iktiosis,
hiperlinearitas telapak tangan/kaki
 Ambang rangsang terhadap gatal rendah
 Cenderung mengalami dermatitis di tangan,
infeksi kulit berulang
 Dapat dijumpai a.l
 Pitiriasis alba
 Keratosis pilaris
 Tanda Dennie-Morgan
Patofisiologi dermatitis atopik
Penatalaksanaan

 Mengurangi faktor pemicu


 Kortikosteroid
 Topikal
 Sistemik
 Antihistamin
 Obat topikal lain (ter, urea)
 Bila perlu antibiotik
 Terapi intensif pada kasus berat
Dermatitis atopik pd bayi &
anak2
Dermatitis Atopik pd dewasa
Dermatitis Seboroik

Def : -D’tis distribusi daerh seboroik


-Eritem,edema,skuama,krusta kekunig-
kuningan
E/ : -Belum diketahui
- 3 faktor : Status seboroik
f.mikrobiologik: corynebacterium ↓,Pityrosporum↑
f.iklim
-F.pencetus: Stres emosi,ketegangan jiwa,kurang tidur,infeksi,
minum minuman berakohol
Insidens : -Pria>wanita, -bayi -18-45 tahun
Gk/ : -Daerah seboroik -Eritem,skuama,kekuning-kuningan
-Eritroderma - Sebopsoriasis
Terapi : -Sistematik :Antihistamin
-Topikal :As.salisilat 3-5%dlm minyak zaitun
Hidrokortison
Dermatitis Numularis

Etiologi: Tidak diket, pasti ,Alergi


makanan,Infeksi fokal ,
stress emosional,
trauma lokal fisik atau kimiawi

Insiden: Laki-laki 20-30 th, 50-60 th


Perempuan 15-19 th,50-60 th

Predileksi: ○ Ekstremitas, badan,


punggung tangan.
G klinis: ○ Papula vesikel diatas
eritem berbentuk uang logam,
○ Gatal sekali, rasa terbakar
○ Skuama, likenifikasi,
○ Eksaserbasi pada tempat
semula.
Terapi: - KS topikal
- Antihistamin
Neurodermatitis

Definisi: ♦ D’tis ok garukan atau


gosokan yang berulang.
♦ Likenifikasi.
Etiologi: ♦ Tidak diketahui ♦ Ada
hub ketegangan jiwa.
Insiden: ♦ Dewasa ♦ 30 -50
tahun
Predileksi: ■ bag blk leher, tungkai
bawah, pergelangan
kaki, skrotum, vulva.
Efloresensi: ■ Likenifikasi
Klinis:♦ Gatal hilang timbul dipicu
faktor stress atau
garukan.
Terapi: ▫ KS topikal
▫ Antihistamin
Dermatitis Kontak

 Dermatitis akibat kontak kulit dengan


suatu bahan/zat

 Tipe
 Dermatitis kontak iritan
 Dermatitis kontak alergi
 Dermatitis kontak fototoksik &
fotoalergi
Perbedaan DKI & DKA

Parameter DKI DKA

Penyebab Iritan primer Alergen kontak


s.sensitiser.
Permulaan Pada kontak I Pada kontak berulang

Penderita Semua orang Hanya penderita


alergik
Lesi Batas lebih jelas Batas tdk begitu jelas
eritem sangat jelas Eritem kurang jelas
Uji Tempel ≥ 24 jam, bila diangkat ≥ 24 jam, bila diangkat
reaksi akan berhenti reaksi akan
menetap/meluas
Dermatitis Kontak alergen

 Terjadi akibat terpajannya individu yang


sudah peka ke alergen kontak
 Merupakan reaksi hipersensitivitas tipe
lambat (tipe 4) yg diperantarai oleh
sel,akibat antigen spesifik yg menembus
lapisan epidermis kulit. Antigen bersama
dengan mediator protein  dermis 
Limfosit T tersensitisasi  Reaksi Alergi
Patofisiologi
Uji tempel (patch test)

 Bertujuan untuk menemukan alergen


penyebab pada DKA
 Kontraindikasi: dermatitis akut dan luas,
terapi imunosupresif, kehamilan
 Metode: Finn chamber, TRUE test
 Aplikasi di punggung atas; 48 jam
 Hasil + (sejati/palsu), - (sejati/palsu),
relevansi
Alergen yg sering menimbulkan DKA

Alergen Uji Patch Sumber Alergen


positif
Benzokain 2 Penggunaan anestetik baik penggunaan
oral atau topikal
Garam Kromium 2,8 Plat elektronik kalium
dikromat,semen,detergen,pewarna
Lanolin 3,3 Lotion,pelembab,kosmetik,sabun

Latex 7,3 Sarung tangan karet,vial,syringe

Bacitracin 8,7 Pengobatan topikal maupun injeksi

Kobal Klorida 9 Semen,plat logam.pewarna cat

Formaldehid 9,3 Germisida,pakaian,plastik,perekat

Tanaman Tidak ditemukan Species toxikodendron(poison ivy)

Pewangi 11,7 Produk rumah tangga,kosmestik

Nikel sulfat 14,2 Aksesoris pd celana,koin


Patch test pd DKA
Penatalaksanaan

 Identifikasi dan hindari penyebab


 Proteksi
 Kortikosteroid (topikal/sistemik)
 Antihistamin
Thank U….^^

Anda mungkin juga menyukai