E=h.γ
sampel
Gelombang Elektromagnetik
Spektrum Elektromagnetik
Jenis radiasi Panjang Frekuensi
gelombang z
Sinar-X 10-2-102 Ao 1020 - 1016
UV-jauh 10-200 nm 1016 - 1015
UV-dekat 200-400 nm 1015 - 7,5.1014
Sinar tampak 400-750 nm 7,5.1014 - 4.1014
IR-dekat 0,75-2m 4.1014 - 1,2.1014
IR-sedang 2,5-50 m 1,2.1014 - 6.1012
IR-jauh 50-1000 m 6.1012 - 1011
Gel. mikro 0,1-100 cm 1011 - 108
Hubungan warna dengan panjang gelombang ()
Panjang gelombang (nm) warna
400-435 Violet
435-480 Biru
480-490 Biru kehijauan
490-500 Hijau kebiruan
500-560 Hijau
560-580 Hijau kekuningan
595-610 Jingga
610-680 Merah
680-700 Ungu kemerahan
1.1 Radiasi Gelombang Elektromagnet
Sinar memiliki 2 sifat :
1. Sebagai gelombang.
Sinar bergerak sebagai fungsi gelombang. Maka
sinar memiliki kecepatan (v), frekuensi (), panjang
gelombang () dan amplitudo.
E=h.γ
cuplikan
Cahaya
Cahaya
E2=hc/
E1=hc/
C C C :: C
C C C ::: C
Non-bonding elektrons
.. Lone pair electrons
C C.. Pasangan elektron bebas
E=h.γ
cuplikan
Bila cahaya yang memiliki tenaga E=h
mengenai cuplikan maka sebagian tenaga
diserap, hingga molekul-molekul mengalami
kenaikan tenaga Excited State
Tenaga sinar E=hakan menaikkan
tingkatan tenaga yang rendah (ground
state) ke tingkatan tenaga lebih tingggi E=h Emisi
(excited state), disebut peristiwa eksitasi. Absorbsi
Spektra UV-VIS
Diagram Eksitasi
Contoh 1:
Hitung tenaga foton pada = 200 nm
Penyelesaian:
dE = h.c/
9,333 x10 1 J
Contoh 2:
Bifenil menunjukkan serapan maksimum pada = 250
nm (4,0 x 106 m-1). Hitung tenaga yang diserap per
mol untuk transisi tersebut.
Contoh 2:
Bifenil menunjukkan serapan maksimum pada = 250
nm (4,0 x 106 m-1). Hitung tenaga yang diserap per
mol untuk transisi tersebut.
Penyelesaian:
dE = h.c/ = h.c.ν
= (6,624 x 10-34) (2,998 x 108) (4 x 106)
= 79,47 x 10-20 J untuk satu molekul
Penyelesaian:
c 3 x108 m / det
6 x1014
det 1
500 x109 m
E h 6, 62 x1034 J .det x6 x1014 det 1
E h 39, 75 x1020 J
Serapan molar () ditentukan dari spektrum serapan setiap komponen yang
terpisah dalam larutan yang konsentrasinya diketahui.
Contoh:
Titanium dan vanadium membentuk kompleks berwarna
dengan H2O2. Dibuat dua larutan yang masing-masing
mengandung 5,00 mg logam tersebut dengan asam
perkorida dan H2O2 dan diencerkan hingga 100 ml. Larutan
ketiga dibuat dengan melarutkan 1,0 g alloy (hanya
mengandung Ti dan V) dengan cara yang sama dengan
kedua larutan satandar. Absorbansi ketiga larutan diukur
pada 410 dan 460 nm dalam sel sepanjang 1 cm. Hitung %
V dan Ti dalam alloy.
Data:
Larutan A410 A460
Ti 0,760 0,513
V 0,185 0,250
Alloy 0,715 0,657
Penyelesaian:
ATi410 aTi410 .b.CTi
0,760 aTi410 .(1).5
0,760
aTi410 0,152
5
dengan cara yang sama diperoleh
aTi460 0,103; aV410 0,037; aV460 0,05
pada larutan Alloy:
3 6,9
%Ti x100% 0,3% %V x100% 0,69%
1000 1000
Penerapan Spektroskopi UV_VIS Secara Kuantitatif
untuk Menentukan Konsentrasi
Syarat: mempunyai senyawa standar
Misal: akan menentukan konsentrasi vitamin C dalam
berbagai kemasan yang mengandung vitamin C.
(Misal: Con –C, Redoxon dsb)
Syarat: harus tersedia asam askorbat
Cara:
1. membuat larutan standar asam askorbat dalam berbagai konsentrasi.
2. [misal: 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5 mg/ml]
Tentukan maks serapan (Amaks), dilakukan dengan menggunakan salah satu larutan no.1
Tentukan A, pada maks setiap larutan no.1
Buatlah kurva standar (baku) antara konsentrasi asam askorbat (C) versus A
Tentukan A sampel pada maks
Pengolahan data:
a. Alurkan hasilnya pada kurva baku, maka konsentrasi sampel dapat
diketahui.
b. Dibuat regresi linier kurva baku
y = ax + b
dimana y = A dan x = C
n xy x y b
y a x
a n
n x 2 x
2
n xy x y
R
n x 2
x n y 2 y
2 2
3. ANALISIS KUALITATIF
*
H H E
1s 1s
molekul H2
Diagram energi orbital molekul dari orbital
p.
* anti ikatan
* anti ikatan
E
n non ikatan
ikatan
ikatan
Bila molekul menyerap sinar UV-Vis pada
tenaga tertentu, maka elektron
dipromosikan ke tingkat energi yang lebih
tinggi (tereksitasi).
Keadaan eksitasi yang dihasilkan
mempunyai waktu hidup (life time) yang
sangat pendek (10-6-10-9) detik dan
sebagai akibatnya, selama eksitasi maka
elektronik atom-atom dalam molekul tidak
bergerak.
Perubahan energi yang disebabkan oleh
absorbsi radiasi
*
*
n *
*
n *
E
n
*
Apabila molekul menyerap radiasi sinar UV-VIS (200-800),
maka akan menyebabkan perubahan sebagai berikut:
perubahan n - *
orbital p ditingkatkan ke dalam orbital anti ikatan *.
misal: eter, amina, sulfida dan alkil halida
perubahan n-*
elektron n ditingkatkan ke dalam orbital anti ikatan *.
perubahan -*
elektron ditingkatkan ke *.
misal: ikatan rangkap C=C.
Gugus yang dapat mengadsorbsi cahaya UV-VIS
disebut gugus kromofor.
Kromofor: berupa gugus tak jenuh kovalen yang
dapat menyerap radiasi UV-Vis.
Gugus ini selalu mengandung elektron dan
kadang-kadang elektron n. Contoh: C=C, C=O,
N=N, N=O dan lain sebagainya.
kromofor transisi maks(nm)
Elektron ikatan
*
C C dan C H 150
Elektron-elektron
pasangan bebas
.. n * 185
O
..
N n * 195
.. n *
S 195
..
C O.
. n * 300
..
C O.. n * 190
Elkektron-elektron * 190
ikatan C C
Pita absorbsi elektronik gugus
kromofor tunggal
kromofor sistem maks(nm)
Nitril C N 160
Asetilida C C 175-180
O
Ester C OR 205
O
Karboksil C OH
200-210
O
Aldehida C H 210
N N 285-400
Azo
N O 302
nitroso
Molekul yang mengandung 2 gugus kromofor atau
lebih akan mengabsorbsi dengan intensitas lebih
tinggi dari pada molekul yang mengandung satu
kromofor.
Auxokrom: gugus jenuh yang apabila terikat pada
kromofor mengubah panjang gelombang dan
intensitas serapan. Misal: -OCH3, -OH.
Pergeseran Batokromik (Pergeseran Merah):
pergeseran ke arah yang lebih panjang
Pergeseran Hypsokromik (Pergeseran Biru):
pergeseran ke arah yang lebih pendek.
Hyperkromik: kenaikan intensitas serapan
Hypokromik: penurunan intensitas serapan
4. INSTRUMENTASI
Instrumen: Spektrometer atau Spektrofotometer
Komponen-komponen pokok spektrofotometer:
1. Sumber tenaga radiasi yang stabil
2. Sistem yang terdiri dari lensa-lensa,
cermin dan celah.
3. Monokromator
4. Tempat sampel (cuvet)
5. Detektor dan Pencatat
1. Sumber Radiasi
Syarat-syarat Sumber cahaya Radiasi:
harus memancarkan sinar dengan kekuatan
yang cukup untuk penentuan dan pengukuran
harus memancarkan radiasi/spektrum kontinu
artinya harus mengandung panjang gelombang
( ) dari wilayah yang dipakai
harus stabil: radiasi harus konstan selama
waktu yang diperlukan untuk pengukuran.
2. Monokromator
Guna: memisahkan radiasi kontinu ke dalam
komponen-komponen panjang gelombang ()
dan memisahkan bagian-bagian spektrum yang
diinginkan dari yang lainnya.
Polikromatik monokromatik
3. Tempat sampel (Kuvet)
Tempat sampel /kuvet harus dibuat dari bahan yang
tidak mengabsorbsi radiasi pada wilayah yang
dipakai (jadi meneruskan sinar)
UV : quartz atau silika yang dilebur
VIS : kuvet plastik
Panjang lintasan:
Gas : 0,1-100 nm
Cair : 1 – 10 cm
Pelarut:
a. harus melarutkan sampel
b. meneruskan radiasi pada yang dipelajari.
Untuk UV-VIS: aseton, benzena, CCl4, CHCl3,
CH2Cl2, etanol 95%, eter, metanol dan air.
Konsentrasi larutan: 0,1 %.
4. Detektor dan Pencatat
Detektor menyerap tenaga foton yang mengenainya dan
mengubah tenaga tersebut untuk dapat diukur secara
kuantitatif sebagai arus listrik atau perubahan-perubahan
panas.
Syarat-syarat:
a. sensitivitas tinggi
b. waktu respon pendek
c. stabilitas yang panjang
d. sinyal elektronik mudah diperjelas
Penerapan Spektroskopi UV_VIS Secara
Kuantitatif untuk Menentukan Konsentrasi
TUGAS