BELAJAR Cara Ngajar FKIP
BELAJAR Cara Ngajar FKIP
MANUSIA 1
SITUASI 2 MANUSIA 4
PENGALAMAN 3 Dikuatkan kembali
ttp relatif tdk berubah
PRAKTEK 5
Percobaan
EVALUASI 6 MEMORISASI 8
Menalar dan
refleksi 7
Manusia berubah 9
Dan lebih berpengalaman
33
ILUSTRASI GAMBAR
PENGALAMAN
DI SIMPULKAN
Praduga
Tanpa Pertimbangan
BUKAN BELAJAR Penolakan
BELAJAR Merenungkan
REFLEKTIF Ketrampl Reflekti
Bersifat Coba2/kreatif
PROSES BELAJAR
34
• Rute 1 melalui 4 : PRADUGA
• Rute 1 melalui 4 : TANPA PERTIMBANGAN
• Rute 1 melalui 3 melalui 7 menuju 4 atau 9 :
PENOLAKAN
35
BELAJAR NON REFLEKTIF
36
BELAJAR REFLEKTIF
• Rute 1 melalui 3 hingga 7 ke 8 ke 6 ke 9 dengan proses dua
arah yang beoperasi ke seluruh bagian yang terakhir :
KONTEMPLASI
• Rute 1 melalui lingkaran 3 hingga ke 5,7,8 sebanyak yang
diperlukan dalam kedua arah, keluar dari lingkaran 5 ke 8
ke 6 ke 9 : KETRAMPILAN REFLEKTIF
• Rute 1 melalui 3 menuju 7,5, lingkran 8, sebanyak mungkin
selama perlu kedua arah, keluar dari 7 menuju 8 menuju 6
menuju 9 : BELAJAR BEREKSPERIMEN
37
PROSES BUKAN BELAJAR
RENUNGKAN.
Saya percaya bhw dunia sebagaimana yg saya ketahui
hingga sekarang ini akan berlanjut terus dan bahwa
akibatnya timbunan pengetahuan yg diperoleh dr
kawan saya dan yang terbentuk dr pengalaman saya
sendiri akan terus melestarikan dasar keabsahannya.
Perkiraan ini diikuti oleh yg selanjutnya dan yang
merupakan dasar; bhw saya dpt mengulangi tindakan
saya yg berhasil di masa lalu. Selama susunan dunia
dpt dianggap
38
INTELIGENSI
• Menurut Charles Handy (1990)
Logical, mereka yg berdaya nalar, penganalisis dan penghafal
Spatial, mereka yg mampu membedakan pola-pola dlm segala hal dan
menciptakan
Musical, mereka yg mampu bernyanyi, bermain / mengubah musik dari
segala jenis.
Practical, mereka yg mampu menangani karburator hingga alat mengebor,
namun mungkin tidak pernah bisa mengeja kata-katanya / menjelaskan
bgmn mereka melakukannya.
Phisical, mereka yg berprofesi sbg pemain sepak bola, para atlit, dan
penari diantara kita
Intra-personal, mereka yg sensitif dan mampu meraba perasaannya
sendiri, orang-orang yang diam-diam mampu memahami
Inter-personal, mereka yang dapat membuat segalanya terjadi bersama
dan melalui orang-orang.
39
DENIS POSTLE
• INTELIGENSI EMOSI
Memancarkan kehangatan
Kesadaran akan perasaan diri
Sensitivitas thd perasaan orang lain
Mengatasi mslh emosi scr terbuka
Bersimpati dg pengalaman sesama
• INTELIGENSI INTUITIF
Perasaan tidak gentar
Menggunakan firasat
Berspekulasi ttg masa depan
Menggunakan imajinasi
Kesediaan untuk mengambil resiko
Kapasitas untuk berubah
40
• INTELIGENSI FISIK
Kepedulian thd kebugaran dan kesehatan
Kenikmatan dlm aktivitas fisik
Kebanggaan akan ketrampilan tanpa menggunakan mesin
Diet yang masuk akal dan berimbang
Kecintaan akan aktivitas di luar rumah
Terampil dlm tugas-tugas rumah tangga
• INTELIGENSI INTELEK
Penalaran
Memecahkan persoalan
Analisis
Kalkulasi
Menangani informasi
Ide-ide yang abstrak
41
OTAK BAGIAN ATAS
42
4 PILAR PENDIDIKAN
• LEARNING TO KNOW (instrumen pemahaman akan diri sendiri dan orang
lain & wawasan untuk dpt belajar hidup kebersamaan
Pengetahuan yang diberikan kpd anak hrs yang menjangkau ke depan
• LEARNING TO DO (pembelajaran untuk meng-aplikasikan pemahamannya
dan bertindak scr kreatif terhadap lingk
Ada dua pendapat; 1) sebagai disiplin ilmu bukan sebagai aplikasi dari
materi pelajaran, dan 2) sebagai bagian dari materi pelajaran tertentu.
Pendidikan yang diharapkan lebih ke kompetensi personal yang
menghubungkan ketrampilan dengan bakat
43
• LEARNING TO LIVE TOGETHER (pengembangan
hubungan sosial untuk mencapai kehidupan
kebersamaan yang damai)
• LEARNING TO BE (pembelajaran dilandasi oleh pemerolehan
pembaruan dan pemanfaatan ilmu)
Tujuan dari pengembangan manusia adalah tercapainya
perkembangan yang maksimal dan utuh dalam kepribadian,
sehingga anak harus diberi kesempatan untuk mengembangkan
semua bakat dan kreatifnya yang tersembunyi semaksimal
mungkin.
Konal Helu Thaman; menyebut poto yaitu proses berkelanjutan
untuk menjadi seseorang yang menyadari siap dirinya dalam
berhubungan dengan orang; mengetahui apa yang harus
dilakukan dan melakukannya dengan baik.
Seseorang yang memiliki wawasan pengetahuan luas, trampil dan
dihargai oleh masyarakat.
45
PENDIDIKAN DUNIA
• Umur pend sudah panjang sekali sejak zaman hellenisme th. 150 –
500 SM ke zaman pertengahan th. 500 – 1500, zaman Humanisme
/ Renaissance serta zaman Reformasi dan Kontra Reformasi pada
tahun 1600 an. Pendidikan pada zaman ini masih berkiblat pada
dunia ide, dunia surga, akhirat, pendidikan tergantung pada alam
pikiran yang tertulis dlm buku, dengan perasaannya dan
estetikanya
• ZAMAN REALISME; pend diarahkan kpd kehidupan dunia dan
bersumber pada keadaan di dunia pula. Gerakan ini didorong oleh
perkembangan ilmu pengetahuan alam. Pendidikan tidak
menggunakan metode deduktif, tetapi menggunakan metode
induktif.
46
• Tokohnya : Francis Bacon (abad 17)
- penemuan2, pandangan2 diarah ke realita alam dan hal-hal praktis
yang ada di alam
- Sumber pengetahuan adalah alam lingkungan yang didapat dari indra
- Menggunakan metode induktif
- Exsperiment lebih diutamakan
- Bahasa daerah lebih diutamakan
• Prinsip pendidikan menurut Bacon dkk
- Pend. Lebih dihargai dr pd pengajaran.
- Pend. Hrs menekankan aktivitas sendiri
- Penanaman pengertian lebih penting dari pada hafalan
- Pelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak
- Pelajaran hrs diberikan satu per satu
- Semua anak hrs mendapatkan kesempatan yang sama
47
• Johann Amos Comenius
Dikenal krn bukunya :
1. JANUA LINGUARUM RESERATA ( pintu terbuka bagi bahasa) th. 1631
2. Didactica Magna (buku didaktik yg besar) Th. 1632
3. Orbis Pictus (gambar dunia) th. 1651
Dalam pengajaran hendaknya menggunakan metode sesuai dengan
perkembangan alamiah anak, dengan cara :
- Belajar melalui peragaan / observasi di alam terbuka, shg anak akan
mendapatkan jawaban dari alam sendiri
- Pelajaran hrs maju selangkah demi selangkah, dari yang mudah ke
yang sukar
- Ekspresi dengan kata lebih penting untuk mengetahui apa yang telah
dipahami
48
Pandangan Realis
• Anak hrs belajar dari alam
• Belajar dengan metode induktif
• Mementingkan aktivitas anak
• Mengutamakan pengertian
• Ekspresi kata untuk menyatakan pengertian menjadi penting
• Belajar melalui bahasa ibu
• Belajar dibantu oleh gambar-gambar
• Materi pelajaran satu demi satu dari yang mudah ke sukar
• Pelajaran disesuiakan dengan perkembangan anak
• Pendidikan bersifat demokratis untuk semua anak
49
ZAMAN RASIONALISME / DISIPLINARIANISME
51
Zaman Developmentalisme (abad 19)
52
2. HERBART : pembentukan manusia susila bermoral tinggi, dengan
pengembangan minat yang seluas-luasnya. Ada 5 langkah pengajaran:
1) Persiapan.
2) Presentasi.
3) Asosiasi
4) Generalisasi
5) Aplikasi
53
3. FROBEL :mengembangkan semua kapasitas dan kekuatan yang
laten pada anak-anak, agar menjadi aktual.
Tugas pendidikan : mengontrol pertumbuhan anak agar menuju
arah yang benar, ke arah aslinya sebagai anak manusia, dengan
menitik beratkan pada kreativitas anak.
Tujuan akhirnya mencapai integritas diri dengan alam / kosmos,
sesuai dengan kehendak Tuhan penciptanya.
4. Stanly Hall : mengembangkan seluruh kekuatan yang ada shg
memperoleh kepribadian yang harmonis. Kehidupan metal dan
fisik berjalan paralel.
Insting ; penjaga keselatan manusia, yang merupakan pendorong
perkembangan rohaniah.
54
Isi urutan pendidikan disesuaikan dengan tingkat-tingkat
perkembangan anak yaitu :
1)Latihan bagian-bagian fisik
2)Latihan alat-alat indra
3)Latiahn-latihan ingatan, untuk mendapatkan kebiasaan agar bisa
mengintegrasikan diri di masyarakat
4)Latihan untuk menghargai dan memahami seluruh isi alam dan
manusia
55
KONSEP-KONSEP DEVELOPMENTALISME
• Mengaktualisasi semua potensi anak yang masih laten, membentuk
watak susila dan kepribadian yang harmonis serta meningkatkan derajat
sosial manusia.
• Cara untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah :
1)Perkembangan dikontrol
2)Membentuk tanggapan-tanggapan yang jelas shg membentuk asosiasi
yang jelas pada anak
3)Mengembangkan insting, menempa anak sebelum kaku
4)Impresi indra dan emosional menjadi ekspresi pengetahuan dan moral
• Pengembangan dilakukan sejalan dengan tingkat perkembangan anak
56
Zaman Nasionalisme (abad 19)
• Misinya : membentuk patriot-patriot bangsa, mempertahan bangsa dari
imperialis. Tokohnya : La Chalotais; Fichte; Jefferson; tujuan utama
pendidikan mereka :
1. Pendidikan Sekuler
2. Pendidikan Jasmani
3. Pendidikan kejuruan
Dengan materi pelajaran :
Bahasa dan Kesusastraan nasional
Pendidikan kewarganegaraan
Sejarah negara
Pendidikan Jasmani
57
Liberalisme dan positivisme
• Bukti liberalisme : (adam Smith)
o Sekolah dipakai alat untuk memperkuat kedudukan penguasa
o Pemerintah yang mayoritas tidak menghiraukan yang minoritas
o Prinsipnya kemerdekaan berusaha, shg timbul perusahaan raksasa
membunuh yang kecil
• Positivisme (August Comte)
o Prinsipnya; hanya percaya kpd kebenaran yg dpt diamati oleh
panca indra, akhibatnya agama lemah
58
ALIRAN SOSIAL abad 20
• Tokohnya : Paul Natorp; George Kerschensteiner; John Dewey
pendapatnya masyarakat memiliki arti yang esensial dr pd
individu. Sekolah hrs diabdikan kepada tujuan sosial.
• Buku John Dewey (The School and Society; How we Think)
pendapatnya segala sesuatu hrs ditimbang menurut kegunaan
praktisnya bagi kehidupan sosial. Kebenaran dibuat manusia,
manusia = masyarakat. Manusia hrs bereksperiment untuk
memecahkan masalah. Eksperiment = intrumental
• Dua aspek Proses belajar
1)Aspek psikologis (pengajaran disesuaikan dengan
perkembangan anak)
2)Aspek sosiologis (sekolah hrs dpt menggantikan peranan
sosialisasi keluarga
59
Simpulan
• Masyarakat lebih penting daripada individu
• Yang dicari dan dipelajari kebenaran pragmatis
• Sekolah kerja dg perlengkapan kerja
• Metode megajar yang mengaktivkan anak
• Belajar sambil bergaul dan bekerja
• Membentuk watak susila, paham akan teori-teori dan
dapat bekerja dimasyarakat
60
PAKEM
(PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, dan MENYENANGKAN)
a. Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari
pelaksanaan suatu kegiatan. Tujuan memiliki jenjang dari
yang luas dan umum sampai kepada yang sempit/khusus.
Adanya tujuan yang tepat mempermudah pemilihan materi
pelajaran dan pembuatan alat evaluasi. Adanya tujuan yang
tepat dan yang diketahui siswa, memberi arah yang jelas
dalam belajarnya.
b. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan
dalam proses belajar mengajar. Bahan pelajaran menurut
Arikunto (dalam Djamarah, Syaiful dan Zain, 2006:43)
merupakan unsur inti yang ada didalam kegiatan belajar
mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang
diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Bahan yang
disebut sebagai sumber belajar (pengajaran) ini adalah
sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pengajaran.
Tanpa bahan pelajaran proses pembelajaran tidak akan
berjalan.
c. Kegiatan Pembelajaran
Kusnandar , kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola
umum kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan pembelajaran akan menentukan sejauh mana
tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Dalam proses
pembelajaran, guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi
dengan bahan pelajaran sebagai medianya. Dalam interaksi
tersebut siswa lebih aktif bukan guru, guru hanya sebagai
motivator dan fasilitator.
d. Metode
Metode merupakan komponen pembelajaran yang banyak
menentukan keberhasilan pengajaran. Guru harus dapat
memilih, mengkombinasikan serta mempraktekkan berbagai
cara penyampaian bahan yang disesuaikan dengan situasi.
e. Alat
Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka
mencapai tujuan pengajaran. Alat mempunyai fungsi yaitu
sebagai perlengkapan, sebagai pembantu mempermudah
usaha pencapaian tujuan, dan alat sebagai tujuan.
f. Sumber Pelajaran
Sumber pelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai tempat dimana pengajaran terdapat atau sumber belajar
seseorang.
Mulyasa (2009:159), sumber belajar adalah segala sesuatu yang
dapat memberikan kemudahan belajar, sehingga diperoleh sejumlah
informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang
diperlukan.
g. Evaluasi
Evaluasi menurut Davies adalah proses sederhana dalam
memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan,
keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan masih banyak yang
lain. Hasil dari evaluasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam
meningkatkan kualitas mengajar maupun kuantitas belajar siswa.
PERBEDAAN PEMBELAJARAN, PENGAJARAN,
PEMELAJAR, DAN PEMBELAJAR
1. Pembelajaran adalah separangkat tindakan yang dirancang
untuk mendukung proses belajar siswa, dengan
memperhitungkan kejadia-kejadian ekstrim yang berperan
terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang
berlangsung dialami sisa .
2. Pengajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam
menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Pengajaran juga
diartikan sebagi interaksi belajar dan mengajar. Pengajaran
berlangsung sebagai suatu roses yang saling mempengaruhi
antara guru dan siswa.
3. Pemelajar adalah orang yang melakukan pengajaran.
4. Pembelajar adalah orang yang melakukan pembelajaran.
MENGAJAR
(Receiving/Attending)
Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di
lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa
mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan
mengarahkannya.
Tanggapan (Responding)
• Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di
lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan
kepuasan dalam memberikan tanggapan.
Penghargaan (Valuing)
• Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu
objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada
internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan
ke dalam tingkah laku.
Pengorganisasian (Organization)
• Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di
antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.
Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value
Complex)
• Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya
sehingga menjadi karakteristik gaya-hidupnya.
3. JENIS PERILAKU RANAH PSIKOMOTOR
Persepsi (Perception)
• Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam
membantu gerakan.
Kesiapan (Set)
• Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan
gerakan.
Guided Response (Respon Terpimpin)
• Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks,
termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
Mekanisme (Mechanism)
• Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga
tampil dengan meyakinkan dan cakap.
Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)
• Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari
pola-pola gerakan yang kompleks.
Penyesuaian (Adaptation)
• Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat
disesuaikan dalam berbagai situasi.
Penciptaan (Origination)
• Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi
atau permasalahan tertentu.