Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MIKROTEKNIK

“Metode Smear”

OLEH :

FANNY HAYATIANA DANNIE


(206201446039)
S1 BIOLOGI MOLEKULER
Apa itu Metode Smear?

Metode smear adalah salah satu cara pembuatan sediaan


awetan dengancara memoleskan jaringan di atas kaca benda
sehingga dapat diamati dibawah mikroskop disebut juga
media poles. Jaringan yang bisa dioleskan adalah jaringan
yang bersifat cair, Seperti : Darah.
Metode ini disebut juga dengan Metode Apus.
Apa itu Preparat Apus Darah?

Preparat apus darah adalah salah satu objek dalam


pengamatan histologi. Preparat apus darah dibuat
dengan metode smear/oles yaitu metode pembuatan
sediaan dengan jalan mengoles atau membuat selaput
(film) dari substansi yang berupa cairan jaringan
diatas gelas benda yang bersih dan bebas lemak, untuk
selanjutnya difiksasi, diwarnai dan ditutup dengan
gelas penutup.
Cara Pembuataan Preparat/ Sediaan

Pembuatan sediaan dengan jalan mengoles / membuat


selaput (film) dari substansi yang berupa cairan atau
bukan cairan diatas gelas benda yg bersih dan bebas
lemak, untuk selanjutnya difiksasi, diwarnai dan
ditutup dengan gelas penutup.
Bahan yang sering dibuat sediaan oles : darah, nanah /
jaringan-jaringan tertentu. Cara ini sangat baik untuk
mempelajari : sitologi darah, sumsum tulang merah,
eksudat dari bermacam-macam jaringan yg meradang.
Contoh Pembuatan Sediaan Oles :

Pembuatan sediaan darah tipis


Pembuatan sediaan oles dari jaringan
Pembuatan sediaan darah tebal
Pembuatan sediaan nanah yang tebal (nanah
diencerkan dahulu dgn serum / cairan lain, bila
keruh, disentrifugasi, endapan diencerkan lagi, siap
dioleskan)
Beberapa pewarnaan sediaan oles :
Pewarnaan Giemsa
Pewarnaan May Grunwald (larutan eosin-methylen
blue dalam methyl alkohol)
 Pewarnaan Pappenheim
 Pewarnaan Wright.
Pengambilan darah :

Darah yang digunakan dalam pembuatan apus darah biasanya


diambil dari ujung jari (jari tengah jari manis atau jari
kelingking) yang relatif kulitnya tipis dan mudah untuk
diambil melalui pembuluh kapiler (darah perifer).
Sebelum ditusuk, bagian ujung jari dan ujung jarum lanset
diusap dulu dengan alkohol 70% untuk menghindarkan
terjadinya infeksi. Lalu ujung jari ditusuk dengan jarum lanset
dengan kedalaman kurang lebih 3 mm hingga darah keluar.
Tetesan yang keluar pertama sebaiknya dibuang karena masih
mengandung  banyak cairan jaringan. Baru tetesan yang kedua
dan seterusnya diambil untuk dibuat sediaan oles.
Prosedur Kerja :

Alat: Bahan:

Gelas objek Darah perifer


Gelas penutup Alkohol 70%
Jarum lanset Fiksatif methanol
Pipet tetes Pewarna giemsa 3%
Gelas beaker Canada balsam.
Staining jar
Mikroskop.
Proses Pembuatan Preparat

1. Pengapusan darah di gelas objek :


Sediakan 2 gelas benda yang bersih. Gelas A untuk meletakkan darah dan
yang B untuk mengapus darah (pilih yang ujung gelas bendanya rata).
Tetesan darah yang kedua dapat diambil dengan pipet tetes atau langsung
diteteskan pada gelas benda A diletakkan pada sisi kanan gelas benda,
kira-kira 2,5 cm dari tepi kanan gelas benda.
Gelas benda B diletakkan disisi kiri tetesan darah dengan membentuk
sudut 450
Geserlah belas benda B ke kanan (belakang) sampai menyentuh tetesan
darah dan membentuk kapilaritas.
Setelah terbentuk kapilaritas, kemudian doronglah gelas benda B ke arah
kiri (depan) dengan kontinu sehingga membentuk apusan yang bagus.
Tipis tebalnya apusan darah dapat diamati dibawah mikroskop
Setelahnya apusan darah dibiarkan kering dulu.
Proses Pembuatan Preparat

2. Fiksasi :
Setelah apusan darah kering, kemudian difiksasi
dengan larutan fiksatif methanol 10% selama 3-4
menit di dalam staining jar. Fiksasi ini bertujuan agar
apusan darah melekat di gelas benda dan
mempertahankan sel dalam bentuk normal. Kemudian
setelah difiksasi, preparat dikeringkan dulu hingga
hingga kering larutan fiksatifnya.
Proses Pembuatan Preparat

3. Pewarnaan :
Setelah dikeringkan, baru diwarnai menggunakan
larutan giemsa 3% dalam staining jar selama 30-40
menit. Kemudian cucilah dengan akuades dingin yang
sebelumnya telah dididihkan terlebih dulu sampai
bersih. Kemudian dikeringkan lagi di udara.
4. Penutupan dengan gelas penutup
Supaya awet, preparat apus darah ditutup  dengan
gelas penutup yang diolesi canada balsam terlebih
dulu.
Prosedur Kerja Sitologi Darah

1. Alat dan Bahan :


Gelas benda/objek glass dan penutup,
Mikroskop,
Blood (Darah)
lancet 
Kapas
Cawan petri dan gelas penutup
Alkohol absolut
Pewarna giemsa
Dan Entelan.
Prosedur Kerja Sitologi Darah

2. Langkah-langkah Kerja:
Ada beberapa langkah dalam proses pembuatan preparat dengan metode smear,
yaitu:

a.Afixing
b.Fiksasi
c.Staining dengan giemsa
d.Washing
e.Dehidrasi naik
f.Clearing
g.Mounting dengan entelan
h.Dan Labelling

 
Prosedur Kerja Sitologi Darah

A. Afixing
Membersihkan jari manis dengan kapas yang sudah dibasahidengan
kapas yang diberi alkohol, biarkan kering lebih dahulu.
Menggunakan blood lancet yang telah disuci hama denganalkohol,
kemudian menusuk jari tersebut sehingga keluardarahnya.
Menghapus tetesan darah pertama dengan kapas steril.
Meneteskan darah yang kedua pada kaca benda yang sudah bersih di
sebelah kanan.
Menempelkan kaca benda yang lain di sebelah kiri tetesansehingga
terjadi kapilaritas, kemudian mendorong ke arah kiridengan sudut + 450
 sehingga menghasilkan hapusan yangtipis/film darah yang baik.
Mengeringkan film darah dengan membiarkan/diangin-anginkan.
Prosedur Kerja Sitologi Darah

B. Fiksasi
Memfiksasi darah menggunakan alkohol absolud selama +
5menit.

C. Staining dengan giemsa


Mewarnai sediaan menggunakan giemsa dengan
meneteskan 1-2tetes, biarkan selama + 30 menit.

D. Washing
Membersihkan zat warna dengan air mengalir,
kemudiankeringkan
E. Dehidrasi naik

Menggunakan alkohol 70, 80, 90, hingga absolud

masing-masing selama 10 menit.

F. Clearing 

Menggunakan xylol, hal ini bertujuan untuk

memastikan jaringan masih mengandung air atau tidak. 


Prosedur Kerja Sitologi Darah

G. Mounting dengan entelan


Memastikan bahwa sediaan yang didapat cukup baik
denganmemeriksanya terlebih dahulu di bawah mikroskop.
Meneteskan entelan 2-3 tetes
Menutup dengan kaca penutup.

H. Labelling
Labelling menggunakan kertas label menuliskan nama
jaringan, pembuatnya. Kemudian melekatkan kertas label den
gan posisimemanjang pada kertas benda.
Hasil Pengamatan

Dari hasil pengamatan preparat darah melalui


mikroskop dapat diketahui bentuk sel darah merahnya
yaitu berbentuk bulat (diskus bikonkaf) dan tidak berinti.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
pembuatan sediaan apus ini yaitu kecermatan dan
kehati-hatian dalam proses penggeseran darah pada kaca
benda karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
sel-sel darah.
Cara pembuatan preparat

Hasil pembacaan di
Cara pembuatan :
mikroskop :
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai