Anda di halaman 1dari 18

PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT

TERHADAP KELUARGA BERENCANA


(FAMILY PLANNING) DI INDONESIA

Presentasi Kelompok 9.V.C


Universitas Kader Bangsa
2021
Anggota Kelompok 9
• Devi Anggraini
• Zaleha
• Sri Sukati
• Yuli Andriani
• Yuni Arianti Novika
Latar Belakang
• Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia.
Ledakan penduduk ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi.
Kondisi ini jelas menimbulkan dua sisi yang berbeda. Disatu sisi kondisi tersebut
bisa menjadi salah satu kekuatan yang besar untuk Indonesia. Tetapi di satu sisi
kondisi tersebut menyebabkan beban negara menjadi semakin besar. Selain menjadi
beban negara juga menimbulkan permasalahan lain. Banyaknya jumlah penduduk
yang tidak disertai dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang mampu
menampung seluruh angkatan kerja bisa menimbulkan pengangguran, kriminalitas,
yang bersinggungan pula dengan rusaknya moralitas masyarakat.
Count. . .
• Tinggi dan rendahnya beban negara untuk memberikan penghidupan yang
layak kepada setiap warga negaranya, maka pemerintah memberikan
serangkaian usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk agar tidak
terjadi ledakan penduduk yang lebih besar. Salah satu cara yang dilakukan
oleh pemerintah adalah dengan menggalakkan program family planning
(Keluarga Berencana/KB).
Count. . .
• Program Keluarga Berencana adalah bagian yang terpadu (integral) dalam
program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta
menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk
Indonesia, agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan
kemampuan produksi nasional. Dengan Program Keluarga Berencana
Nasional saat ini baru dilakukan salah satu saja dari usaha keluarga
berencana, yakni penjarangan kehamilan dengan pemberian alat
kontrasepsi.
RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana sejarah adanya program Family Planning (KB) di Indonesia?
• Bagaimana peran pemerintah dan masyarakat dalam program Family
Planning (KB)?
• Bagaimana gambaran program Family Planning (KB) di Indonesia?
TUJUAN
• Untuk mengetahui sejarah dan pengertian Family Planning (KB)
• Untuk mengetahui peran dari pemerintah dan masyarakat dalam
pelaksanaan program Family Planning (KB)
• Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program Family Planning (KB)
di Indonesia
Pembahasan
1. Sejarah singkat dan pengertian KB
• Pelopor gerakan Keluarga Berencana di Indonesia adalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia atau PKBI
yang didirikan di Jakarta tanggal 23 Desember 1957 dan diikuti sebagai badan hukum oleh Depkes tahun 1967
yang bergerak secara silent operation. Dalam rangka membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara
sukarela, usaha Keluarga Berencana terus meningkat terutama setelah pidato pemimpin negara pada tanggal 16
Agustus 1967 dimana gerakan Keluarga Berencana di Indonesia memasuki era peralihan jika selama orde lama
program gerakan Keluarga Berencana dilakukan oleh sekelompok tenaga sukarela yang beroperasi secara diam-
diam karena pimpinan negara pada waktu itu anti kepada Keluarga Berencana maka dalam masa orde baru gerakan
Keluarga Berencana diakui dan dimasukkan dalam program pemerintah. Struktur organisasi program gerakan
Keluarga Berencana juga mengalami perubahan tanggal 17 Oktober 1968 didirikanlah LKBN yaitu Lembaga
Keluarga Berencana Nasional sebagai semi Pemerintah, kemudian pada tahun 1970 lembaga ini diganti menjadi
BKKBN atau Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang merupakan badan resmi pemerintah dan
departemen dan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan program Keluarga Berencana di Indonesia.
Kelebihan dari program KB
• Mengatur angka kelahiran dan jumlah anak dalam keluarga serta membantu pemerintah mengurangi resiko
ledakan penduduk atau baby boomer
• Penggunaan kondom akan membantu mengurangi resiko penyebaran penyakit menular melalui hubungan
seks
• Meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Sebab, anggaran keuangan keluarga akhirnya bisa digunakan
untuk membeli makanan yang lebih berkualitas dan bergizi
• Menjaga kesehatan ibu dengan cara pengaturan waktu kelahiran dan juga menghindarkan kehamilan dalam
waktu yang singkat.
• Mengkonsumsi pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan
perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian maternal.
Peran Pemerintah
• Usaha pemerintah dalam menghadapi kependudukan salah satunya adalah
keluarga berencana. Visi program keluarga berencana nasional telah di
ubah mewujudkan keluarga yang berkualitas tahun 2015. Keluarga yang
berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki
jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab,
harmonis (Saifudin, 2003).
Peran Masyarakat
• Berbicara tentang partisipasi masyarakat Indonesia terhadap pelaksanaan KB,
pastinya terdapat kelebihan serta kekurangan dalam partisipasinya. Partisipasi
bersentuhan langsung dengan peran serta masyarakat, baik dalam mengikuti
program tersebut ataupun sebagai aktor pendukung program Keluarga
Berencana. Untuk itu kita akan berbicara mengenai kedua hal tersebut, serta
bagaimana seharusnya kita berperan dalam mendukung kesuksesan KB juga
akan sedikit kita bahas. Pertama, berbicara terkait partisipasi masyarakat
terhadap pelaksanaan KB yang ternyata kenaikannya hanya sedikit bahkan bisa
juga disebut dengan stagnan.
Faktor Pendorong Masyarakat Menggunkan KB

• KB merupakan salah satu sarana bagi setiap keluarga baru untuk merencanakan pembentukan
keluarga ideal, keluarga kecil bahagia dan sejahtera lahir dan bathin. Melalui program KB
diharapkan lahir manusia Indonesia yang berkualitas prima, yaitu manusia Indonesia yang
memiliki kualitas diri antara lain beriman, cerdas, trampil, kreatif, mandiri, menguasai iptek,
memiliki daya juang, bekerja keras, serta berorientasi ke depan. Karena itu KB seharusnya bukan
hanya menjadi program pemerintah tetapi program dari setiap keluarga masyarakat Indonesia.
Masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih metode kontrasepsi yang diinginkan. Dari hasil
wawancara terhadap 40 ibu-ibu di desa “X”, 10 orang di antara mereka memilih untuk
menggunakan metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan 30 orang lainnya memilih untuk tidak
menggunakan metode kontrasepsi ini. Responden memiliki alasan yang beragam mengenai
keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan metode kontrasepsi sederhana tanpa alat.
Gambaran Keberhasilan KB
• Gotong royong. Itulah kunci keberhasilan pelaksanaan program keluarga berencana (KB) di
Indonesia. Demikian disampaikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung
Laksono dalam sambutannya pada sesi plenary London Summit on Family Planning, pada 11
Juli 2012. Menko Kesra memaparkan keberhasilan program KB di Indonesia, pelajaran yang
dapat dipetik oleh negara-negara lain, khususnya sesama negara berkembang, negara anggota
G20, dan kerja sama Selatan-Selatan, serta komitmen pemerintah Indonesia terhadap
pelaksanaan program KB selanjutnya. Pendekatan gotong royong inilah yang "dijual' atau
dipromosikan oleh Menko Kesra ke berbagai negara peserta London Summit sebagai kunci
sukses pelaksanaan program KB di Indonesia. Menko Kesra menjelaskan bahwa pelaksanaan
KB di Indonesia dilaksanakan dengan dukungan dari berbagai pihak secara gotong royong.
Sasaran Program KB
• Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak
langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsungnya
adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat
kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan
sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan
menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan
terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera.
Ada beberapa sasaran keluarga berencana. Sasaran program keluarga berencana
(KB) nasional lima tahun kedepan seperti tercantum dalam RPP JM 2004-2009
Pelaksanaan Program KB
• Salah satu cara untuk mewujudkan keluarga yang sakinah adalah mengikuti
program Keluarga Berencana (KB). KB secara prinsipil dapat diterima oleh
Islam, bahkan KB dengan maksud menciptakan keluarga sejahtera yang
berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh sangat sejalan dengan
tujuan syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan bagi umatnya, KB
merupakan salah satu upaya pemerintah yang dikoordinir oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB), dengan
program untuk membangun keluarga-keluarga bahagia dan sejahtera serta
menjadikan keluarga yang berkualitas.
Penutup
Kesimpulan
• Berdasarkan latar belakang dan pembahasan yang telah dilakukan pada makalah terkait Family
planning atau keluarga berencana di Indonesia dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut:
• Keberhasilan dalam implementasi family planning di indonesia dilakukan berdasarkan pada kunci
dalam bergotong royong antara masyarakat dan pemerintah dalam pelaksanaan program family
planning atau keluarga berencana.
• Program family planning telah berkontribusi terhadap penurunan angka fertilitas di Indonesia dari
5-6 anak per wanita tahun 1970-an menjadi 2-3 anak per wanita tahun 2000-an.
• Sasaran dalam program family planning dapat diatasi dengan melakukan pengawasan terhadap
pasangan usia subur untuk menggunakan alat kontrasepsi
Count. . .
Saran
• Berdasarkan pada kesimpulan dapat ditarik sebuah saran yang dapat diberikan melalui makalah
family planning sebagai berikut :
• Kepada Pemerintah untuk tetap terus dapat memberikan pengawasan dan edukasi kepada
masyarakat agar proses family planning agar tidak terjadi lonjakan pada kasus fertilitas.
• Kepada masyarakat perlu adanya pengetahuan terkait family planning agar proses dalam menjalani
rumah tangga lebih aktif dan kondusif terkait kepada tingkat kestabilan ekonomi dalam keluarga.
• Family planning merupakan salah satu program pemerintah yang harus terus dilaksanakan dengan
sinergi yang baik dari berbagai pihak dalam hal ini masyarakat dan pemerintah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai