Anda di halaman 1dari 16

AJARAN

TASAWUF
DALAM DUNIA
ISLAM
NUSANTARA
MAHMUDIANTO (21201011004)
Studi Islam berusaha mempelajari secara mendalam tentang Islam dan
segala seluk-beluk yang berhubungan dengan agama Islam. Kajian ini
bertujuan untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya
Islam itu, bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama
lain, mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam
yang asli, dan bagaimana penjabaran serta operasionalnya dalam
pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban Islam,
mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam yang
tetap abadi dan dinamis, mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip
dan nilai-nilai dasar ajaran agama Islam, serta bagaimana realisasinya
dalam membimbing, mengarahkan, serta mengontrol perkembangan
budaya dan peradaban manusia.
PEMAHAMAN AJARAN
TASAWUF
Tasawuf berasal dari kata bahasa Arab Suf‫ صـوف‬yang berarti bulu domba. Orang sufi
biasanya memakai pakaian dari bulu domba yang kasar sebagai lambang kesederhanaan
dan kesucian. Kata sufi pertama kali digunakan oleh seorang zahid bernama Abu Hasyim
Al-Kufi di Irak (wafat tahun 150 H). Tasawuf berasal dari ‫ أـهل لاــصفـة‬, yaitu orang-orang
yang ikut hijra dengan Nabi dari Makkah ke Madinah yang karena kehilangan harta,
mereka berada dala keadaan miskin dan tidak memiliki harta benda apapun. Mereka
tinggal di serambi masjid Nabi, tidur menggunakan pelana sebagai bantal, pelana inilah
yang disebut dengan suffah, meskipun mereka hidup miskin, akan tetapi mereka berhati
baik dan mulia, gaya hidup mereka tidak mementingkan keduniaan yang bersifat materi,
tetapi mementingkan akhirat yang bersifat rohani, mereka miskin dengan harta tetapi
kaya akan budi yang mulia.
PEMAHAMAN AJARAN
TASAWUF
Definisi tasawuf mengalami perkembangan sesuai dengan yang dikemukakan oleh Dzu
al-Nun al-Mishri bahwa tasawuf adalah usaha mengalahkan segala-galanya untuk
memilih Allah, sehingga Allah pun akan memilih seorang shufi dan mengalahkan segala
sesuatu, shufi adalah orang yang mencintai Allah SWT sampai mengalahkan segala-
galanya. Kemudian shufi berkembang lagi dengan datangnya shufi besar yaitu Abu Yazid
al-Bustami yang mendefinisikan tasawuf dengan shifat al-haqqi yalbisuha al-khalqu
(sifat Allah yang dikenakan oleh hambaNya). Kemudian Imam al-Junaid mendefinisikan
lebih jauh tentang tasawuf sebagai al-tashawwuf antakuna ma’a Allah bila ‘alaqat
(Tasawuf adalah engkau bersama Allah tanpa hubungan), artinya seorang shufi bersama
Allah bukan dalam hubungan antara Khaliq dengan makhluq.
PEMAHAMAN AJARAN
TASAWUF

Sumber Ajaran Tasawuf terdapat pada sumber ajaran Islam


yaitu dalam al-Qur’an dan Hadist, dalam kedua sumber ini
terdapat ajaran yang dapat membawa kepada munculnya
tasawuf, paham bahwa Tuhan dekat dengan manusia, yang
merupakan ajaran dasar dalam mistisisme. a
PEMAHAMAN AJARAN
TASAWUF
Konsep peri hidup Nabi dan para sahabat yang terpuji yang dicerminkan dalam tasawwuf
adalah hidup Zuhud (tidak emmentingkan kehidupan), Qanaah (menerima apa adanya), taat
(senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya), istiqamah (tetap
beribadah), mahabbah (sangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, melebihi cinta kepada
dirinya dan makhluk lainnya), ubudiah (mengabdikan diri kepada Allah). Seseorang tidak
dapat memahami dan terjun ke dalam tasawwuf, kecuali sesudah roh dan jiwanya menjadi
kuat, demikian kuatnya sehingga ia dapat melepaskan dirinya dari kemegahan dan
keindahan duniawi. Peralihan ketidakpuasan nikmatnya keindahan duniawi menuju kepada
dunia ghaib itu bagaikan anak kecil, semua yang pertama kali dilihat dirasa indah dan hebat,
ketika perkembangan jiwanya meningkat, sehingga apa-apa yang tadinya dipandang indah
dan hebat menjadi kecil dan remeh. Mereka meninggalkan benda-benda itu dan mencari
benda-benda yang dapat memuaskan dirinya.
AJARAN TASAWUF DALAM
DUNIA ISLAM NUSANTARA

Abu Hamid al-Ghazali merupakan seorang Imam besar Sunni yang menciptakan teori
kasyf, yang muncul antara abad 5 dan awal abad 6 hijriah, beliau membawa perubahan baru
di dunia sufi, dengan mengkompromikan budaya Persia kedalam Ahlussnnah. Tasawuf al-
Ghazali adalah tasawuf Sunni, di tangan Imam Ghazali lah tasawwuf mencapai
kematangannya, melalui usaha keras Imam al-Ghazali perkembangan tasawuf Sunni
menjadi kian luar biasa, berangkat dari pemahamannya yang memuaskan terhadap kajian
fiqh, ushul fiqh, dan ilmu kalam serta ketidakpuasannya terhadap metode pencarian
kebenaran yang ditawarkan filsafat membuat konsep tasawuf Islam umumnya dan tasawuf
sunni khususnya menjadi sangat diminati masyarakat. Konsep tasawwuf perspektif Imam
Ghazali adalah konsep tasawuf yang memadukan secara tepat antara fiqh sebagai
perwakilan aspek eksoteris dengan etika dan estetika sebagai perwujudan dari dimensi
esoteris.
AJARAN TASAWUF DALAM
DUNIA ISLAM NUSANTARA

Para wali diidentikkan dengan tokoh kharismatik yang lazim dikenal sebagai penganur
ajaran ulama-ulama sufi, berperannya para sudi di dalam penyebaran Islam tampak sekali
dalam peran mentaukan umat Islam, disinyalir terkair erat dengan kejatuhan Bagdad di
tangan Bangsa Mongolia pada tahun 1258 M. Penyebarat Tariqat-tariqat sudi sampai di
tanah Jawa, sehiongga banyak dijumpai orang-orang Jawa, Sunda, Madura, dan lainnya
yang beragama Islam menjadi peringkut tariqat-tariqat tersebut. Ajaran tasawuf sudah
berkembang pertama kalinya di Aceh pada abad 17, paham itu telah dibawah oleh pedagang
Melayu sehingga sampai di Demak dan Banten. Paham Syekh Siti Jenar juga diperkenalkan
pada sebagian masyarakat yang mempelajari agama, mengingat sebagi besar penduduk
daerah ini menganut madzhab Syafi’iyah dalam bidan fiqh, sedangkan ajaran tasawud yang
diajarkan dan berkembang sampai saat ini adalah ajaran al-Ghazali.
AJARAN TASAWUF DALAM
DUNIA ISLAM NUSANTARA

Pemahaman dan pengenalan terhadap Tuhan yang dilakukan kaum teolog dan filosof
adalah berbeda dengan pemahaman dan pengenalan kaum tasawuf. Kaum tasawuf tidak
melalui jalan penyelidikan akal pikiran, tetapi dengan jalan merasakan atau menyaksikan
dengan mata hati, pengetahuan tentang Tuhan dan alam mawjud adalah pengetahuan atau
ilham yang dilimpahkan dalam jiwa manusia ketika ia terlepas dari godaan nadsu dan kerika
sedang memusatkan ingatan kepada dzat-Nya. Tasawuf sebagai aspek mistisisme dalam
Islam, pada intinya adalah kesadaran adanya hubungan manusia dengan Tuhannya, yang
selanjutnya mengambil bentuk rasa dekat (qurb) dengan Tuhan. Hubungan kedekatan
tersebut dipahami sebagai pengalaman spiritual dzawaqiyyah manusia dengan Tuhan, yang
kemudian memunculkan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah kepunyaan-Nya. Segala
esksistensi yang relatif dan tidak ada artinya di hadapan eksisteni yang absolut.
AJARAN TASAWUF DALAM
DUNIA ISLAM NUSANTARA

Pemahaman yang benar tentang Allah, melalui sifat-sifat-Nya, af’al dan asma Allah, dapat
mengantarkan seseorang bertemu dan bersatu dengan-Nya. Oleh karena itu, seseorang yang
hendak bertemu dan bersatu dengan Allah tidak harus memikirkan dunia luar dirinya tetapi
cukup dengan menyelami dirinya sendiri. Ma’rifah adalah penghayatan dan pengalaman
kejiawaan, oleh karena itu tasawuf memposisikan hati sebagai organ sangat penting karena
hari manusia bisa menghayati segala rahasia yang ada dalam alam metafisik dan puncaknya
adalah penghayatan ma’rifah pada Dzat Allah.
AJARAN TASAWUF DALAM
DUNIA ISLAM NUSANTARA

Tasawuf ialah perwujudan spiritualitas Islam, yang mengambil bentuk


sebagai ilmu falsafah, gerakan sastra dan estetik, ajaran tentang jalan
kerohanian atau tarekat. Sebagai pengetahuan kerohanian, tasawuf
membicarakan masalah tatanan rohani kehidupan, mencakup kewujudan
Yang Satu keesaan-Nya dan hubungan Tuhan dengan dunia ciptaan.
Tujuan tasawuf ialah untuk memperteguh jiwa manusia, dengan
meningkatkan cinta dan keimanan, moral, dan pengetahuan rohani,
memperbanyak ibadan dan amal saleh.
AJARAN TASAWUF DALAM
DUNIA ISLAM NUSANTARA
Tasawuf melahirkan aliran-aliran yang disebut dengan thariqat , secara amaliah tumbuh dan
berkembang semenjak abad-abad pertama hijriah dalam bentuk perilaku zuhud dengan berdasar
pada Al-Qur’an dan al-Sunnah. Perilaku zuhud sebenarnya merupakan wujud dari salah satu
aspek lazim ditempuh dalam tarekat agar dapat sampai kepada Allah, yakni Mujahadah. Tarekat
berarti jalan atau metode, secara harfiah thariqat berarti sirah, madzhab, thabaqat, dan maslak
al-Mutashawwifah. Tarekat yang dimaksudkan adalah jalan para sufi untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Tarekat merupakan bentuk perpaduan antara iman, islam dalam bentuk
ihsan. Tarekat dalam pandangan para sufi merupakan istilah bagi praktek mujahadah.
Mujahadahdan riyadhah merupakan metode para sufi atau calon sufi yang dijalani atas petunjuk
dari al-Sunnah dan menekankan kesesuaian antara amaliah lahiriah dan amaliah bathiniah,
Mujahadahdan riyadhah merupakan landasan dalam kerangka mengaktualisasikan
kesempurnaan manusia dan jalan yang pasti ditempuh dalam pergerakan mencapai maqam
tertinggi yaitu ma’rifatullah.
AJARAN TASAWUF DALAM
DUNIA ISLAM NUSANTARA

Tarekat ialah jalan khusus orang-orang yang berjalan menuju Allah. Memasuki tarekat artinya
melakukan olah batin atau pelatihan spiritual (riyadhah), berjuang dengan kesungguhan
mengendalikan kecenderungan hawa nafsu (mujahadah), serta melakukan pensucian diri dari
akhlak tercela (takhalli), menghiasi diri dengan akhlak terpuji (tahalli) agar dapar mencapai
internalisasi atau penghayatan terhadap pekerjaan (tajalli bi al-af’al), sifat-sifat (tajalli bi al-
shifat), dan nama-nama (tajalli bi al-Asma) Allah dengan terbukanya pintu ma’rifatullah.
AJARAN TASAWUF DALAM
DUNIA ISLAM NUSANTARA

Kelompok orang-orang yang zuhud mengambil perkumpulan atas dasar persaudaraan. Mereka
lebih mendahulukan amakiah nyata daripada perenungan-perenungan falasafis. Mereka
mempunyai anggota dan tempat pemdondokan serta guru khusus yang disebut dengan syekh
atau mursyid , dengan demikian mereka memiliki perkumpulan yang terorganisir (Jam’iyyah).
Jam’iyyah ini didasari pada pendiri atau pembuat wiridan atau hizb, kelompok tarekat dianggap
berdiri pada abad V hijriah atau XI masehi seperti : al-Qadiriyah, al-Suhrawardiyah, al-
Syadzaliyah, dan Mawlawiyah (menurut AJ Abrery), sedangkan menurut orientalis Gibbs
menganggap tarekat al-Qadiriyah, al-Rifa’iyah, al-Badawiyah, Mawlawiyah, al-Syadzaliyah,
al-Naqsabandiyah, dan al-Khalwatiyah sebagai tarekat yang memiliki ciri khas.
AJARAN TASAWUF DALAM
DUNIA ISLAM NUSANTARA
Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia dan Dunia
memiliki badan otonom JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah)
yang saat ini dipimpin oleh Habib Luthfi bin Yahya sebagai Rais Aam JATMAN, setidaknya
terdapat 45 tarekat yang diakui atau al-mu’tabarah seperti Umariyah, Naqsyabandiyah, Qadiriyah,
Syadziliyah, Rifa’iyah, Ahmadiyah, Dasuqiyah, Akbariyah, Maulawiyah, Kubrawiyah,
Suhrawardiyah, Khalwatiyah, Jadwatiyah, Bakdasiyah, Ghazaliyah, Rumiyah, Sa’diyah, Chistiyah,
Sya’baniyah, Kalsyaniyah, Hamzawiyah, Bairumiyah, Usysyawiyah, Bakriyah, Idrusiyah,
Ustmaniyah, Alawiyah, Abbasiyah, Zainiyah, Isawiyah, Buhuriyah, Haddadiyah, Ghabibiyah,
Qadiriyah Naqsyabandaiyah, Syathariyah, Bayumiyah, Malamiyah, Uwaisyiyah, Idrisiyah, Thuruq
Akabiral Auliya, Matbuliyah, Sunbuliyah, Tijaniyah, Sammaniyahm dan Naqsyabandiyah
Khalidiyah. Sebuah tarekat bisa menjadi dan diakui sebagai Thariqat al-Mu’tabarah kadangkalan
melewati jalan perdebatan dan diskusi panjang, untuk memastikan keabsahan sanad dan wirid-
wirid yang ada ditarekat itu.
TERIMA KASIH

Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai