Anda di halaman 1dari 19

Konsep dan Proses

Pengambilan Keputusan

Oleh:
Hendri (C2B020010)
M. Furqon Al-Fuadi (C2B020017)
Pengambilan Keputusan
George R. Terry Dari definisi para ahli dapat
• Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan)
tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
disimpulkan bahwa pengambilan
keputusan adalah suatu cara yang
Eisenfuhr
digunakan untuk memberikan suatu
pendapat yang dapat menyelesaikan
• pengambilan keputusan adalah proses membuat pilihan dari sejumlah
alternatif untuk mencapai hasil yang diinginkan. Definisi ini memiliki suatu masalah dengan cara / teknik
tiga kunci elemen. Pertama, pengambilan keputusan melibatkan
membuat pilihan dari sejumlah pilihan. Kedua, pengambilan keputusan
tertentu agar dapat lebih diterima oleh
adalah proses yang melibatkan lebih dari sekedar pilihan akhir dari
antara alternatif. Ketiga, "hasil yang diinginkan" yang disebutkan
semua pihak.
dalam definisi melibatkan tujuan atau target yang dihasilkan dari
aktivitas mental bahwa pembuat keputusan terlibat dalam mencapai
keputusan akhir

James A.F. Stoner


• Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih
suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
1. Gaya Direktif
Gaya Pengambil keputusan yang cepat, dimana orang yang
Pengambilan memiliki karakter ini tidak ingin membuang waktu
berlama-lama dalam melakukan analisis pilihan yang
Keputusan ada dan segera mengambil tindakan yang runtut.
Secara teoritis ada 4 gaya • Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan
pengambilan keputusan yang
biasanya dilakukan oleh seorang
sistematis dalam memecahkan masalah
pemimpin. Keempat gaya tersebut
adalah: • Berfokus pada fakta dan penyelesaian masalah
secara lebih cepat
• Cenderung berfokus jangka pendek
• Gemar menggunakan kekuasaan, ingin
mengontrol, secara umum menggambarkan
kekeuasaan yang otokratik
2. Gaya Analitik
Pengambil keputusan yang sangat berhati-hati, dan
khawatir membuat keputusan yang salah karena
tergesa-gesa dan merasa tidak nyaman apabila harus
mengambil keputusan segera. Data dan informasi
adalah hal yang penting sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan.
• Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis
• Lebih banyak mempertimbangkan beragam
informasi dan alternetif dibandingkan gaya direktif
• Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu
agak lama
• Menggambarkan pemimpin yang otokratik
3. Gaya Konseptual
pengambil keputusan yang terbuka dengan cara-cara baru dan
berani menghadapi risiko, memiliki visi untuk mengambil
keputusan jangka panjang, tetapi kurang cepat dalam
menentukan rencana tindakan jangka pendek yang harus
segera diterapkan
• Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas
• Suka mempertimbangkan banyak pilihan dan
kemungkinan masa depan
• Melibatkan banyak orang untuk memperoleh beragam
informasi dan banyak menggunakan intuisi dalam peng
keputusan
• Berani mengambil resiko dan seringkali menemukan solusi
yang kreatif
• Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan
4. Gaya Perilaku
Pengambilan keputusan yang mempedulikan dampaknya
terhadap orang lain. Seseorang dengan gaya ini
memperhatikan kepentingan kelompok yang dianggap
lebih utama daripada kepentingan pribadi, sehingga
berusaha keras untuk senantiasa menjaga hubungan baik
dengan semua pihak.
• Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam
pertukaran pendapat
• Cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat
• Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik
serta peduli pada kebahagiaan org lain
• Terkadang, keputusannya tidak tegas dan sulit
mengatakan tidak jika keputusan tersebut akan
berdampak kerugian pada orang lain.
1. Fase Penelusuran (Intelligence)
Proses Tahap ini merupakan proses penelusuran dan
Pengambilan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses
Keputusan pengenalan masalah. Data masukan diperoleh,
Menurut Herbert A. Simon (1977) ada
diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan
beberapa tahap proses atau fase fase dalam masalah.
pengambilan keputusan yaitu tiga fase
utama : inteligensi, desain, dan kriteria. Ia
kemudian menambahkan fase keempat, 2. Fase Perancangan (Design)
yakni implementasi.
(Turban dkk, 2005) Pada tahap ini dilakukan dengan melakukan
perancangan seperti: perancangan fitur, menu
aplikasi, perancangan data, perancangan arsitektur,
perancangan interface dan perancangan prosedur.
3. Fase Pemilihan (Choice)
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan
yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian
diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

4. Fase Implementasi (Implementation)


Tahapan ini merupakan tahapan optional dalam pengembangan perangkat lunak.
Bagian ini terjadi ketika sistem yang di maksud telah selesai dan mengalami
perubahan ataupun permintaan penambahan fitur dikemudian hari.
• Gambar konseptual mengenai proses pengambilan keputusan ditunjukkan
pada gambar :
Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter proses pengambilan keputusan
merupakan serangkaian tahap yang terdiri dari 8 langkah diantaranya:
• Mengidentifikasi masalah
• Mengidentifikasi kriteria keputusan
• Memberi bobot pada kriteria
• Mengembangkan alternatif-alternatif
• Menganalisis alternatif
• Memilih satu alternatif
• Melaksanakan alternatif tersebut
• Mengevaluasi efektivitas keputusan.
Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan
• Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi, dan sebagainya.
Biasanya faktor ini berada di dalam suatu organisasi itu sendiri untuk terciptanya suatu keputusan dalam
organisasi.
• Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, hukum, dan sebagainya. Faktor ini berasal dari luar
yang terkait dalam organisasi.
• Ketersediaan informasi yang diperlukan. Seberapa banyaknya informasi yang ada atau seberapa lengkap
dan akuratnya informasi yang didapatkan untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang
tepat.
• Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan. Dalam faktor ini dibutuhkan kebijaksanaan dan
ketegasan dalam mengambil keputusan dengan tidak bersifat merugikan.
• Pengalaman. Pengalaman seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat penting, karena banyaknya
pengalaman orang tersebut maka ia akan berani dalam menentukan keputusan. Hal ini juga berkaitan
terhadap keahlian yang dimiliki oleh pemimpin atau anggota karena pengalaman yang pernah dialaminya.
Pengalaman juga dapat dijadikan suatu pelajaran dalam mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi.
Perubahan dalam Keputusan

Dampak perubahan keputusan dikelompokkan menjadi dua kelompok perubahan yaitu:


a. Incremental change
Incremental change merupakan dampak perubahan keputusan yang dapat diperkirakan berapa
presentase perubahan yang akan terjadi kedepannya berdasarkan data-data yang terjadi di masa
lalu (historis).
b. Turbulence change
Turbulence change merupakan pengambilan keputusan dalam kondisi perubahan yang sulit
untuk diperkirakan. Contohnya bencana alam, perubahan kondisi politik, dan sebagainya.
Walaupun data-data tersebut ada namun kejadian seperti itu belum tentu memiliki kesamaan
kondisi dan situasi seperti dulu. Contohnya seperti jatuh dan bergantinya presiden di Irak baik
sebelum Saddam Hussein maupun pada saat Saddam Hussein ditangkap atau diturunkan
posisinya dari presiden Irak secara paksa oleh tentara Amerika dan sekutunya.
Kualitas Keputusan
• Kualitas merupakan mutu dari pekerjaan atau hasil yang telah dicapai dengan
proses yang dilakukan. Kualitas keputusan merupakan mutu yang dihasilkan
dari hasil keputusan yang telah diaplikasikan secara maksimal dan terlihat
hasilnya secara maksimal serta dinilai secara maksimal juga. Jika keputusan
tersebut adalah dipakai untuk bidang ilmu ekonomi, teknik, kedokteran, dan
sosiologi maka itu harus berlandaskan pada asas dan aturan-aturan pada
bidang ilmu yang bersangkutan dengan maksud nantinya selalu saja keputusan
tersebut berpatokan dan tetap berada pada koridor ilmu yang bersangkutan.
Pengambilan Keputusan dalam Berbagai
Kondisi
• Secara umum informasi yang masuk kadangkala terjadi dalam berbagai kondisi, seperti
kondisi pasti, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik. Dalam kondisi pasti proses
pengambilan keputusan yang dilakukan adalah berlangsung tanpa ada banyak
alternatif, keputusan yang diambil sudah jelas pada fokus yang dituju. Teknik yang bisa
dipergunakan yaitu menggunakan program linier atau secara aljabar linear, dan analisis
jaringan kerja (secara critical path method/CPM dan Project evaluation and review
technique/PERT).
• Pada kondisi tidak pasti proses lahirnya keputusan lebih sulit atau lebih komplek dalam
artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau hasil yang
mungkin diperoleh. Untuk menghindari timbulnya masalah sebaiknya melakukan riset
terlebih dahulu mencari informasi sebanyak mungkin dan mempergunakan beberapa
metode pengambilan keputusan yang paling sesuai dengan setiap kondisi masalah yang
mungkin timbul.
• Pada kondisi konflik maka pengambilan keputusan yang dilakukan akan
menimbulkan dampak yang mungkin saja bisa merugikan salah satu pihak.
Untuk menyelesaikan masalah biasanya dilakukan pendekatan secara teori
permainan dalam dunia bisnis teraplikasi dalam bentuk tawar-menawar harga
dan hingga terealisasinya suatu kontrak atau kesepakatan.
1. Takut pada Risiko
Karakteristik Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision
Pengambil maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang
diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan
Keputusan dan tindakan yang sifatnya menghindari resiko yang akan
Pengaruhnya bagi timbul Jika keputusan diaplikasikan.
Perusahaan
2. Hati-Hati pada Risiko
Dalam pengambilan keputusan ada
faktor yang turut mempengaruhi yaitu Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision
karakteristik sang pengambil maker sangat hati-hati atau begitu menghitung terhadap
keputusan. Karakteristik tersebut
secara umum dapat dibagi menjadi segala dampak yang akan terjadi jika keputusan tersebut
tiga yaitu: dilakukan. Namun bagi mereka yang menganut
karakteristik seperti ini dengan kecenderungan kehati-
hatian yang begitu tinggi maka biasanya setelah keputusan
tersebut diambil ia tidak akan mengubahnya begitu saja.
3. Suka pada Risiko
Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka
pada resiko. Karena bagi dia semakin tinggi resiko
maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang
akan diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung
begitu menonjol dan mempengaruhi besar terhadap
setiap keputusan yang ia ambil, mereka terbiasa
dengan spekulasi dan itu pula yang membuat mereka
karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin
dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Mental
risk seeker atau juga risk lover adalah mental yang
dimiliki oleh pebisnis besar yang umumnya dimiliki
oleh para pemberontak dimana mereka mau besusah-
payah dengan keyakinan akan memperoleh
kenikmatan setelah itu yaitu berupa kemenangan.
Risiko Keputusan

• Pengambilan keputusan yang beresiko adalah dihasilkannya suatu keputusan


yang mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil berdasarkan beberapa
alternatif keputusan yang diambil, dan karena terdapat beberapa alternatif
maka otomatis terdapat pula beberapa peluang yang sama besarnya. Untuk
mengatasi resiko dalam suatu organisasi baik yang bersifat profit maupun
yang non profit adalah dengan menerapkan manajemen resiko. Dalam
manajemen risiko ini dibahas Bagaimana mengelola resiko agar bisa
memberikan keuntungan bukan sebaliknya, bahwa jika resiko itu bisa dikelola
secara sistematis maka ia akan memberikan keuntungan yang sistematis juga
begitu juga sebaliknya.
Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai