Anda di halaman 1dari 83

ABORSI DALAM PERSPASKTIF

ISLAM

OLEH : ALI MUSYAFA’

 ABORSI
• free sex, perkosaan, ataupun kegagalan
kontrasepsi  KTD  aborsi (2 jt kasus/th)
• Bgm hak aborsi dalam pandangan Islam?
Abortus (al-ijhadl)

Dalam bahasa artinya pengguguran janin dari


rahim.
abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum
berusia 22 minggu.
Abortus dibedakan menjad 2 :

1. Abortus spontan (terjadi dengan sendiri,


keguguran, miscarriage) : 20 % dari
semua abortus
2. Abortus provocatus (disengaja,
digugurkan) : 80 % dari semua abortus.
Abortus Spontan

Abortus spontan ini dapat dibedakan menjadi :


• Abortus imminens (keguguran mengancam)
• Abortus incipiens (keguguran berlangsung)
• Abortus incompletes (keguguran tidak lengkap)
• Abortus completus
• Missed Abortion (keguguran tertunda)
• Abortus habitualis (keguguran berulang-ulang)
Abortus provocatus / Induced abortion / procured
abortion

• Abortus provocatus artificialis / abortus


therapeuticus : alasan kehamilan
membahayakan/membawa maut bagi ibu
• Abortus provocatus criminalis : tanpa
alasan yang sah dan dilarang oleh hukum.
• Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik
adalah demi menyelamatkan nyawa ibu. Syarat-
syaratnya:

1. Dilakukan oleh tenaga kesehatan


2. Pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama, hukum,
psikologi).
3. Persetujuan tertulis dari penderita /suami/keluarga
terdekat.
4. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga/
peralatan yang memadai, yang ditunjuk oleh
pemerintah.
5. Prosedur tidak dirahasiakan.
6. Dokumen medik harus lengkap.
• "keguguran" spontaneous abortion
• "aborsi"  induced abortion
Penyebab Abortus
2.1 Penyebab Abortus dari Segi Maternal
• Infeksi akut : Virus (cacar, rubella, hepatitis), bakteri (streptokokus),
Parasit (malaria)
• Infeksi kronis : Sifilis, Tuberkulosis paru aktif, keracunan (tembaga,
timah, air raksa)
• Penyakit kronis : hipertensi, nephritis, diabetes, anemia berat,
penyakit jantung, toxemia gravidarum
• Gangguan fisiologis (Syok, ketakutan)
• Trauma fisik.
• Penyebab yang bersifat lokal: Fibroid, inkompetensia serviks,
Radang pelvis kronis, endometrtis, Retroversi kronis.
• Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu hamil, sehingga
menyebabkan hiperemia dan abortus.
2.2 Penyebab dari segi Janin
• Kematian janin akibat kelainan bawaan.
• Mola hidatidosa.
• Penyakit plasenta dan desidua, misalnya
inflamasi dan degenerasi.
Alasan

3.1 Abortus Provokatus Medisinalis


• Abortus yang mengancam (threatened abortion) disertai
perdarahan terus menerus, atau jika janin telah meninggal
(missed abortion).
• Mola Hidatidosa atau hidramnion akut.
• Infeksi uterus akibat tindakan abortus kriminalis.
• Penyakit keganasan pada saluran jalan lahir, misalnya
kanker serviks atau jika dengan adanya kehamilan akan
menghalangi pengobatan untuk penyakit keganasan lainnya
pada tubuh seperti kanker payudara.
• Prolaps uterus gravid yang tidak bisa diatasi.
• Telah berulang kali mengalami operasi caesar.
• Penyakit-penyakit dari ibu, misalnya
penyakit jantung organik dengan
kegagalan jantung, hipertensi, nephritis,
tuberkulosis paru aktif, toksemia gravidarum
yang berat.
• Penyakit-penyakit metabolik, misalnya diabetes
yang tidak terkontrol yang disertai
komplikasi vaskuler, hipertiroid, dan lain-lain.
• Epilepsi, sklerosis yang luas dan berat.
• Hiperemesis gravidarum yang berat, dan
chorea gravidarum.
• Gangguan jiwa, disertai dengan
kecenderungan untuk bunuh diri. Pada kasus
seperti ini, sebelum melakukan tindakan
abortus harus dikonsultasikan dengan
psikiater.
Alasan

3.2 Abortus Provokatus Kriminalis


• Abortus provokatus kriminalis sering terjadi pada
kehamilan yang tidak dikehendaki. Ada beberapa
alasan wanita tidak menginginkan kehamilannya:
• Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat
untuk hamil.
• Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah
enggan/tidak mau untuk punya anak lagi.
• Kehamilan di luar nikah.
• Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan
menambah beban ekonomi keluarga.
• Masalah sosial, misalnya khawatir adanya
penyakit turunan, janin cacat.
• Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau
akibat incest (hubungan antar keluarga).
• Selain itu tidak bisa dilupakan juga bahwa
kegagalan kontrasepsi juga termasuk tindakan
kehamilan yang tidak diinginkan.
Pelaku Abortus Provokatus Kriminalis :

• Wanita bersangkutan.
• Dokter atau tenaga medis lain (demi
keuntungan atau demi rasa simpati).
• Non medis (mis. dukun).
Abortus dlm Pandangan Islam

• “Apakah hukum jahiliyah yang mereka ambil?


Dan hukum siapakah yang lebih baik dari
hukum Allah bagi orang;orang yang
beriman?” (QS. Al-Maidah: 50).
• al ashlu fil af’al attaqoyudu bi ahkami syar’i
• “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan,
dan hati, semuanya akan dimintai
pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra’ : 36) 
• Abortus spontaneous (keguguran)  kejadian
di luar lingkaran yang dikuasai manusia 
tidak dimintai pertanggungjawaban.

• abortus provocatus (aborsi) adalah tindakan


pengeluaran embrio/janin secara sengaja 
harus tunduk pada hk. syara
Jika abortus terjadi setelah peniupan ruh (120
hari), maka dalam hal ini seluruh fuqaha telah
sepakat mengenai keharamannya,

• “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu


karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki
kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu
mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang
Nampak diantaranya maupun yang tersembunyi, dan
janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya), melainkan dengan sesuatu
(sebab) yang benar.” (QS. Al-An’aam, 6:151)
• “Dan barang siapa yang membunuh seorang
mu’min dengan sengaja maka balasannya
ialah Jahanam dan ia kekal di dalamnya. Allah
murka kepadanya dan mengutukinya serta
menyediakan azab yang besar baginya.” (QS.
An-Nisaa, 4:93)
• mewajibkan diyat (tebusan ) satu ghurrah (seorang
budak laki-laki atau perempuan), dan nilainya adalah
sepersepuluh diyat manusia sempurna (10 ekor unta,
karena diyat manusia sempurna = 100 ekor onta).

• HR. Bukhari dan Muslim yang meriwayatkan dari Abu


Hurairah RA, dia berkata 1 :
“Rasulullah SAW memberi keputusan dalam masalah
janin dari seorang perempuan Bani Lihyan yang
gugur dalam keadaan mati, dengan satu ghurrah,
yaitu seorang budak laki-laki atau perempuan..”
Sedangkan pengguguran janin sebelum
ditiupkan ruh ke dalamnya, maka para fuqaha
berbeda pendapat. Ada yang membolehkan, ada
juga yang mengharamkan.

• Abdul Qadim Zallum berijtihad bahwa bila


abortus dilakukan setelah 40 hari atau 42 hari
dari usia kehamilan maka hukumnya haram.
• Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud RA, dia
berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda 1:
“Jika nutfah (gumpalan darah) telah lewat empat
puluh dua malam, maka Allah mengutus seorang
malaikat padanya, lalu dia membentuk nutfah
tersebut; dia membuat pendengarannya,
penglihatannya, kulitnya, dan tulang belulangnya. Lalu
malaikat itu bertanya (kepada Allah), “Ya Tuhanku,
apakah dia (akan Engkau tetapkan) menjadi laki-laki
atau perempuan?” Maka Allah kemudian memberi
keputusan..”

• Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda: “(jika


nutfah telah lewat) empat puluh malam…”
• diharamkan menggugurkan kandungan ibu
tersebut bila kandungannya telah berumur 40
hari.
• tindak kriminal mewajibkan pembayaran diyat
bagi janin yang gugur, yaitu seorang budak
laki-laki atau perempuan, atau sepersepuluh
diyat manusia sempurna (10 ekor unta),
sebagaimana telah diterangkan dalam hadits.
• Sedangkan pengguguran kandungan yang
usianya belum mencapai 40 hari, maka
hukumnya boleh (ja’iz) dan tidak apa-apa.
• Ini disebabkan bahwa apa yang ada dalam
rahim belum menjadi janin karena dia masih
berada tahapan sebagai nutfah (gumpalan
darah), sehingga hadits mengenai pengguguran
janin di atas tidak cocok untuk diterapkan pada
fakta tersebut.1
Perkembangan Manusia (Embryologi)

• Minggu pertama : perkembangan manusia diawali


dengan proses fertilisasi (pembuahan sel telur atau
ovum oleh sperma)terbentuk zigot 
cleavage/membelah terbentuk morula 
terbentuk blastula hari ke-4 atau 5 setelah
fertilisasi terjadi implantasi/menempel di
endometrium/dinding rahim bagian dalam.
• Minggu kedua : terbentuk rongga amnion dan
diskus embryonic bilaminar (epiblas dan hipoblas).
• Minggu ketiga : proses gastrulasi diawali pembentukan
primitive streak  terbentuk diskus trilaminar;
pembentukan notochord, neural tube (bumbung
syaraf) , neural crest, somit, intraembryonic coelom,
pembuluh darah dan darah, dan chorionic villi.

• Minggu keempat : embryo agak melengkung


membentuk huruf C, jantung berupa tonjolan besar di
bagian ventral dan sudah memompa darah. Upper
limb buds (bakal tangan) sudah berbentuk sirip ikan
paus atau sayap penguin sementara lower limb bud
(bakal kaki) baru terbentuk. Selain itu terbentuk juga
lens placodes (bakal mata), dan otic vesicle (bakal
telinga).
• Minggu kelima : Pembesaran kepala terutama
disebabkan pertumbuhan otak dan tonjolan wajah.
Bakal tangan berbentuk seperti dayung, bakal kaki
seperti sirip ikan paus atau sayap penguin.

• Minggu keenam : Mulai terbentuk telapak tangan


dengan digital rays (bakal jari-jemari) dan auricular
hillocks (bakal saluran telinga luar). Pigmen retina
sudah terbentuk. Leher dan tulang belakang telah
lurus. Embrio dilaporkan telah meperlihatkan gerakan
spontan seperti twitching (berkedut) pada bagian
tulang belakang, bakal lengan dan kaki. Juga dilaporkan
memperlihatkan respon reflex terhadap sentuhan.
Kapan Boleh Aborsi?

• Dibolehkan baik pada tahap penciptaan janin, ataupun


setelah peniupan ruh padanya, jika dokter yang
terpercaya menetapkan bahwa keberadaan janin
dalam perut ibu akan mengakibatkan kematian ibu dan
janinnya sekaligus.
• Dalam kondisi seperti ini, dibolehkan melakukan aborsi
dan mengupayakan penyelamatan jiwa ibu.
Menyelamatkan kehidupan adalah sesuatu yang
diserukan oleh ajaran Islam, dan disamping itu abortus
dalam kondisi seperti ini termasuk pula upaya
pengobatan. Sedangkan Rasulullah memerintahkan
umatnya untuk berobat.
Abortus dibedakan menjad 2 :

1. Abortus spontan (terjadi dengan sendiri,


keguguran, miscarriage) : 20 % dari
semua abortus
2. Abortus provocatus (disengaja,
digugurkan) : 80 % dari semua abortus.
Abortus Spontan

Abortus spontan ini dapat dibedakan menjadi :


• Abortus imminens (keguguran mengancam)
• Abortus incipiens (keguguran berlangsung)
• Abortus incompletes (keguguran tidak lengkap)
• Abortus completus
• Missed Abortion (keguguran tertunda)
• Abortus habitualis (keguguran berulang-ulang)
Abortus provocatus / Induced abortion / procured
abortion

• Abortus provocatus artificialis / abortus


therapeuticus : alasan kehamilan
membahayakan/membawa maut bagi ibu
• Abortus provocatus criminalis : tanpa
alasan yang sah dan dilarang oleh hukum.
• Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik
adalah demi menyelamatkan nyawa ibu. Syarat-
syaratnya:

1. Dilakukan oleh tenaga kesehatan


2. Pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama, hukum,
psikologi).
3. Persetujuan tertulis dari penderita /suami/keluarga
terdekat.
4. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga/
peralatan yang memadai, yang ditunjuk oleh
pemerintah.
5. Prosedur tidak dirahasiakan.
6. Dokumen medik harus lengkap.
• "keguguran" spontaneous abortion
• "aborsi"  induced abortion
Penyebab Abortus
2.1 Penyebab Abortus dari Segi Maternal
• Infeksi akut : Virus (cacar, rubella, hepatitis), bakteri (streptokokus),
Parasit (malaria)
• Infeksi kronis : Sifilis, Tuberkulosis paru aktif, keracunan (tembaga,
timah, air raksa)
• Penyakit kronis : hipertensi, nephritis, diabetes, anemia berat,
penyakit jantung, toxemia gravidarum
• Gangguan fisiologis (Syok, ketakutan)
• Trauma fisik.
• Penyebab yang bersifat lokal: Fibroid, inkompetensia serviks,
Radang pelvis kronis, endometrtis, Retroversi kronis.
• Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu hamil, sehingga
menyebabkan hiperemia dan abortus.
2.2 Penyebab dari segi Janin
• Kematian janin akibat kelainan bawaan.
• Mola hidatidosa.
• Penyakit plasenta dan desidua, misalnya
inflamasi dan degenerasi.
Alasan

3.1 Abortus Provokatus Medisinalis


• Abortus yang mengancam (threatened abortion) disertai
perdarahan terus menerus, atau jika janin telah meninggal
(missed abortion).
• Mola Hidatidosa atau hidramnion akut.
• Infeksi uterus akibat tindakan abortus kriminalis.
• Penyakit keganasan pada saluran jalan lahir, misalnya
kanker serviks atau jika dengan adanya kehamilan akan
menghalangi pengobatan untuk penyakit keganasan lainnya
pada tubuh seperti kanker payudara.
• Prolaps uterus gravid yang tidak bisa diatasi.
• Telah berulang kali mengalami operasi caesar.
• Penyakit-penyakit dari ibu, misalnya
penyakit jantung organik dengan
kegagalan jantung, hipertensi, nephritis,
tuberkulosis paru aktif, toksemia gravidarum
yang berat.
• Penyakit-penyakit metabolik, misalnya diabetes
yang tidak terkontrol yang disertai komplikasi
vaskuler, hipertiroid, dan lain-lain.
• Epilepsi, sklerosis yang luas dan berat.
• Hiperemesis gravidarum yang berat, dan
chorea gravidarum.
• Gangguan jiwa, disertai dengan
kecenderungan untuk bunuh diri. Pada kasus
seperti ini, sebelum melakukan tindakan
abortus harus dikonsultasikan dengan
psikiater.
Alasan

3.2 Abortus Provokatus Kriminalis


• Abortus provokatus kriminalis sering terjadi pada
kehamilan yang tidak dikehendaki. Ada beberapa
alasan wanita tidak menginginkan kehamilannya:
• Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat
untuk hamil.
• Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah
enggan/tidak mau untuk punya anak lagi.
• Kehamilan di luar nikah.
• Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan
menambah beban ekonomi keluarga.
• Masalah sosial, misalnya khawatir adanya
penyakit turunan, janin cacat.
• Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau
akibat incest (hubungan antar keluarga).
• Selain itu tidak bisa dilupakan juga bahwa
kegagalan kontrasepsi juga termasuk tindakan
kehamilan yang tidak diinginkan.
Pelaku Abortus Provokatus Kriminalis :

• Wanita bersangkutan.
• Dokter atau tenaga medis lain (demi
keuntungan atau demi rasa simpati).
• Non medis (mis. dukun).
Abortus dlm Pandangan Islam

• “Apakah hukum jahiliyah yang mereka ambil?


Dan hukum siapakah yang lebih baik dari
hukum Allah bagi orang;orang yang
beriman?” (QS. Al-Maidah: 50).
• al ashlu fil af’al attaqoyudu bi ahkami syar’i
• “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan,
dan hati, semuanya akan dimintai
pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra’ : 36) 
• Abortus spontaneous (keguguran)  kejadian
di luar lingkaran yang dikuasai manusia 
tidak dimintai pertanggungjawaban.

• abortus provocatus (aborsi) adalah tindakan


pengeluaran embrio/janin secara sengaja 
harus tunduk pada hk. syara
Jika abortus terjadi setelah peniupan ruh (120
hari), maka dalam hal ini seluruh fuqaha telah
sepakat mengenai keharamannya,

• “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu


karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki
kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu
mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang
Nampak diantaranya maupun yang tersembunyi, dan
janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya), melainkan dengan sesuatu
(sebab) yang benar.” (QS. Al-An’aam, 6:151)
• “Dan barang siapa yang membunuh seorang
mu’min dengan sengaja maka balasannya
ialah Jahanam dan ia kekal di dalamnya. Allah
murka kepadanya dan mengutukinya serta
menyediakan azab yang besar baginya.” (QS.
An-Nisaa, 4:93)
• mewajibkan diyat (tebusan ) satu ghurrah (seorang
budak laki-laki atau perempuan), dan nilainya adalah
sepersepuluh diyat manusia sempurna (10 ekor unta,
karena diyat manusia sempurna = 100 ekor onta).

• HR. Bukhari dan Muslim yang meriwayatkan dari Abu


Hurairah RA, dia berkata 1 :
“Rasulullah SAW memberi keputusan dalam masalah
janin dari seorang perempuan Bani Lihyan yang
gugur dalam keadaan mati, dengan satu ghurrah,
yaitu seorang budak laki-laki atau perempuan..”
Sedangkan pengguguran janin sebelum
ditiupkan ruh ke dalamnya, maka para fuqaha
berbeda pendapat. Ada yang membolehkan, ada
juga yang mengharamkan.

• Abdul Qadim Zallum berijtihad bahwa bila


abortus dilakukan setelah 40 hari atau 42 hari
dari usia kehamilan maka hukumnya haram.
• Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud RA, dia
berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda 1:
“Jika nutfah (gumpalan darah) telah lewat empat
puluh dua malam, maka Allah mengutus seorang
malaikat padanya, lalu dia membentuk nutfah
tersebut; dia membuat pendengarannya,
penglihatannya, kulitnya, dan tulang belulangnya. Lalu
malaikat itu bertanya (kepada Allah), “Ya Tuhanku,
apakah dia (akan Engkau tetapkan) menjadi laki-laki
atau perempuan?” Maka Allah kemudian memberi
keputusan..”

• Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda: “(jika


nutfah telah lewat) empat puluh malam…”
• diharamkan menggugurkan kandungan ibu
tersebut bila kandungannya telah berumur 40
hari.
• tindak kriminal mewajibkan pembayaran diyat
bagi janin yang gugur, yaitu seorang budak
laki-laki atau perempuan, atau sepersepuluh
diyat manusia sempurna (10 ekor unta),
sebagaimana telah diterangkan dalam hadits.
• Sedangkan pengguguran kandungan yang
usianya belum mencapai 40 hari, maka
hukumnya boleh (ja’iz) dan tidak apa-apa.
• Ini disebabkan bahwa apa yang ada dalam
rahim belum menjadi janin karena dia masih
berada tahapan sebagai nutfah (gumpalan
darah), sehingga hadits mengenai pengguguran
janin di atas tidak cocok untuk diterapkan pada
fakta tersebut.1
Perkembangan Manusia (Embryologi)

• Minggu pertama : perkembangan manusia diawali


dengan proses fertilisasi (pembuahan sel telur atau
ovum oleh sperma)terbentuk zigot 
cleavage/membelah terbentuk morula 
terbentuk blastula hari ke-4 atau 5 setelah
fertilisasi terjadi implantasi/menempel di
endometrium/dinding rahim bagian dalam.
• Minggu kedua : terbentuk rongga amnion dan
diskus embryonic bilaminar (epiblas dan hipoblas).
• Minggu ketiga : proses gastrulasi diawali pembentukan
primitive streak  terbentuk diskus trilaminar;
pembentukan notochord, neural tube (bumbung
syaraf) , neural crest, somit, intraembryonic coelom,
pembuluh darah dan darah, dan chorionic villi.

• Minggu keempat : embryo agak melengkung


membentuk huruf C, jantung berupa tonjolan besar di
bagian ventral dan sudah memompa darah. Upper
limb buds (bakal tangan) sudah berbentuk sirip ikan
paus atau sayap penguin sementara lower limb bud
(bakal kaki) baru terbentuk. Selain itu terbentuk juga
lens placodes (bakal mata), dan otic vesicle (bakal
telinga).
• Minggu kelima : Pembesaran kepala terutama
disebabkan pertumbuhan otak dan tonjolan wajah.
Bakal tangan berbentuk seperti dayung, bakal kaki
seperti sirip ikan paus atau sayap penguin.

• Minggu keenam : Mulai terbentuk telapak tangan


dengan digital rays (bakal jari-jemari) dan auricular
hillocks (bakal saluran telinga luar). Pigmen retina
sudah terbentuk. Leher dan tulang belakang telah
lurus. Embrio dilaporkan telah meperlihatkan gerakan
spontan seperti twitching (berkedut) pada bagian
tulang belakang, bakal lengan dan kaki. Juga dilaporkan
memperlihatkan respon reflex terhadap sentuhan.
Kapan Boleh Aborsi?

• Dibolehkan baik pada tahap penciptaan janin, ataupun


setelah peniupan ruh padanya, jika dokter yang
terpercaya menetapkan bahwa keberadaan janin
dalam perut ibu akan mengakibatkan kematian ibu dan
janinnya sekaligus.
• Dalam kondisi seperti ini, dibolehkan melakukan aborsi
dan mengupayakan penyelamatan jiwa ibu.
Menyelamatkan kehidupan adalah sesuatu yang
diserukan oleh ajaran Islam, dan disamping itu abortus
dalam kondisi seperti ini termasuk pula upaya
pengobatan. Sedangkan Rasulullah memerintahkan
umatnya untuk berobat.
DISKUSI
• Pada kondisi kehamilan akibat perzinaan sekalipun,
Rasulullah mencontohkan untuk menghormati hak hidup
janin. Rasulullah tidak menyuruh Ghamidiyah untuk
menggugurkan kehamilannya walaupun dari hasil
perzinaan.

• Islam menetapkan aturan tidak bolehnya melakukan


hukuman rajam, dera, dan pemotongan (organ vital)
pada kondisi ibu hamil sampai ia melahirkan
kandungannya, baik wanita itu hamil dari perzinaan atau
tidak, baik sanksi itu diwajibkan sebelum hamil atau
sesudahnya. Alasannya adalah demi memelihara
eksistensi kehidupan janin agar tidak binasa akibat
dilaksanakan hukuman atas ibunya.9
• Hadits Buraidah ra mengenai pelaksanaan rajam terhadap wanita
Ghamidiyah yang telah berzina :
“Al-Ghamidiyah berkata: “Hai utusan Allah, sucikanlah aku!” Lalu Nabi
SAW bersabda: ‘Celakalah kamu, pulanglah, beristighfarlah kepada
Allah dan bertaubatlah kepada-Nya!’ Lalu ia berkata: “Aku melihat
engkau ingin menolakku sebagaimana engkau telah menolak Ma’iz
Ibn Malik. “Nabi bersabda:’Apa maksudnya?’ Ia
berkata:’Sesungguhnya dia hamil dari zina’. Lalu Nabi bersabda:’Kamu
hamil?’ Ia berkata: ‘Ya’. Lalu Nabi berkata kepadanya: ‘Sampai
melahirkan kandunganmu’. Buraidah berkata:’Lalu ia ditanggung laki-
laki Anshar sampai melahirkan’. Kemudian laki-laki itu datang dan
berkata kepada Nabi SAW: ‘Sesungguhnya wanita itu sudah
melahirkan’. Nabi SAW bersabda: ‘Kalau begitu kami tidak akan
merajamnya, karena ia meninggalkan anaknya yang kecil dan tidak
ada orang yang menyusuinya’. Lalu seorang laki-laki berdiri dan
berkata:’Wahai Nabiyallah, serahkan kepadaku penyusuannya!’
Buraidah berkata:’Lalu Nabi SAW merajamnya’.
– Bolehkah bakal embryo yang tidak terpakai untuk
bayi tabung dibuang? ijtihad bolehnya aborsi pada
usia kehamilan kurang 40 hari memberikan jawaban
atas keragu-raguan ini. Jika menggugurkan embrio
yang sudah menempel di rahim saja, pada usia
kehamilan kurang dari 40 hari, boleh hukumnya,
maka membuang bakal embrio (stadium blastula)
yang belum menempel di rahim pun menjadi boleh.

– Bolehkah menggugurkan kehamilan korban


perkosaan? Dari ijtihad tersebut, aborsi pada korban
perkosaan boleh dilakukan tetapi harus sebelum
umur kehamilan 40 hari.
• Adapun keinginan menggugurkan kehamilan karena
gagal kontrasepsi padahal kondisi ibu sehat, apalagi
memiliki suami, walaupun pengguguran hendak
dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 40 hari,
hendaklah mengingat ayat Al-Qur’an berikut ini:

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu


karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki
kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu
mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang
Nampak diantaranya maupun yang tersembunyi, dan
janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya), melainkan dengan sesuatu
(sebab) yang benar.” (QS. Al-An’aam, 6:151)
ABORSI DITINJAU DARI SUDUT
SEMUA AGAMA

1.ISLAM
2.KRISTEN
3.KATOLIK
4.HINDU DAN BUDDHA
ABORSI DITINJAU DARI SUDUT AGAMA
ISLAM
Aborsi Menurut Hukum Islam

Dr. Abdurrahman Al Baghdadi

Aborsi dapat dilakukan sebelum atau sesudah ruh


(nyawa) ditiupkan. Jika dilakukan setelah
ditiupkannya ruh, yaitu setelah 4 (empat) bulan
masa kehamilan maka semua ulama ahli fiqih
(fuqoha) sepakat akan keharamannya.
Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa
Rasulullah Saw telah bersabda:

“Sesungguhnya setiap kamu terkumpul kejadiannya


dalam perut ibumu selama 40 hari dalam bentuk
‘nuthfah’, kemudian dalam bentuk ‘alaqah’ selama
itu pula, kemudian dalam bentuk ‘mudghah’
selama itu pula, kemudian ditiupkan ruh
kepadanya.” HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud,
Ahmad, dan Tirmidzi
DASAR Firman Allah SWT:
• “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu
karena kemiskinan. Kami akan memberikan rizki kepada
mereka dan kepadamu.” (Qs. al-An’aam [6]: 151).

• “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu


karena takut miskin. Kami akan memberikan rizki
kepada mereka dan kepadamu.” (Qs. al-Isra` [17]: 31).

• “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan


Allah (membunuhnya) melainkan dengan (alasan) yang
benar (menurut syara’).” (Qs. al-Isra` [17]: 33).
DALIL AL-QUR’AN

Artinya:
Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin
dengan sengaja Maka balasannya ialah
Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka
kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan
azab yang besar baginya.
Artinya :
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging.
Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Q.S.al-
Mu'minun : 12-14)

69
ALASAN BOLEH
MELAKUKAN TINDAKAN
ABORSI
1. SECARA UMUM DAN KESELURUHAN, HUKUM ASAL ABORSI
ADALAH HARAM. KECUALI ADA ALASAN-ALASAN TERTENTU
YG DIBENARKAN OLEH SYARIAH.
ABORSI YG DIBOLEHKAN DLM HUKUM ISLAM, MESKIPUN
HUKUMNYA MAKRUH ADALAH ABORSI YG DILAKUKAN:

1.Maksimal kehamilan mencapai 40 hari


2. Perempuan yg hamil menderita sakit fisik berat spt. Kanker
stadium lanjut, TBC dgn caverna dll.
3. Perempuan yg hamil dan atau suaminya menderita sakit jiwa
berat yg sulit disembuhkan spt. skizofren yg secara
genetik dpt diturunkan kpd. janinnya
71
4.Janin yg dikandung secara medis terdeteksi menderita cacad
genetik yg sulit disembuhkan

5.Perempuan yg hamil akibat perkosaan

6.Perempuan yg hamil karena incest

7.Dan alasan-alasan lain yg dibenarkan secara syar’I

2.DALAM KEADAAN DIMANA KEHAMILAN MENGANCAM NYAWA


SIIBU, MAKA HUKUM ABORSI MENJADI WAJIB DAN TIDAK
TERIKAT DGN USIA KEHAMILAN

3.KEPUTUSAN DILAKUKANNYA ABORSI HARUS DITETAPKAN


OLEH SEBUAH TIM YG TERDIRI ATAS: MINIMAL SEORANG
DOKTER, SEORANG WAKIL KELUARGA DAN SEORANG
ULAMA

72
4.PELAKSANAAN ABORSI HARUS DILAKUKAN OLEH DOKTER
DAN ATAU TENAGA KESEHATAN TERLATIH UTK ABORSI
TSB. YG PELAKSANAANNYA DILAKUKAN
DIFASILITASKESEHATAN YG DITETAPKAN DAN DITUNJUK
OLEH PEMERINTAH

5.ABORSI YG DILAKUKAN TERHADAP KEHAMILAN YG


DIAKIBATKAN OLEH ZINA HUKUMNYA HARAM

73
FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA
NO. 4 TAHUN 2005
MEMUTUSKAN
Menetapkan: FATWA TENTANG ABORSI

Pertama: Ketentuan umum

1. Darurat adalah suatu keadaan dimana seseorang apabila


tidak melakukan sesuatu yg diharamkan maka ia akan
mati atau hampir mati
2. Hajat adalah sesuatu keadaan dimana seseorang apabila
tidak melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan
mengalami kesulitan besar 74
Kedua: ketentuan hukum

1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi blastosis pada


dinding rahim ibu (nidasi)

2. Aborsi boleh dilakukan krn adanya uzur, baik yg bersifat darurat


ataupun hajat.

a. Keadaan darurat yg berkaitan dgn kehamilan


yg membolehkan aborsi adalah:

1. Perempuan hamil menderita sakit fisik berat spt.


Kanker stadium lanjut, TBC dgn caverna
dan penyakit-penyakit fisik lainnya yg harus
ditetapkan oleh Tim Dokter
2. Dlm keadaan dimana kehamilan mengancam
nyawa siibu

75
2. b. Keadaan hajat yg berkaitan dgn kehamilan yang
dpt membolehkan aborsi adalah:
1. Janin yg dikandung dideteksi menderita cacad
genetik yg kalau lahir kelak sulit disembuhkan
2. Kehamilan akibat perkosaan yg ditetapkan
oleh Tim yg berwenang yg didalamnya terda
pat al. keluarga korban, dokter dan ulama
c. Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud huruf b
harus dilakukan sebelum janin berusia 40 hari

3. Aborsi haram hukumnya dilakukan pd kehamilan


yg terjadi akibat zina

Jakarta, 21 Mei 2005


MAJLIS ULAMA INDONESIA
76
Definisi:Abortus Provokatus

• induced abortion adalah abortus yang


disengaja, baik dengan memakai obat-obatan
maupun alat-alat. Abortus provokatus bisa legal
karena ada indikasi medis
HIKMAH LARANGAN MELAKUKAN ABORSI
1) Akan menimbulkan rasa penyesalan yang
berkepanjangan pada diri seorang ibu sesuai dengan
fitrahnya. Hal ini dialam ioleh para ibu sekitar 25%
samapi 5% yang disebabkan selain masalah medis.

2) Rahim terkoyak sehingga secara otomatis akan terjadi


keguguran pada kehamilan berikutnya.

3) Kerusakan sosial yang meliputi kerusakan moral,


kebebasan seksual, tersebarnya penyakit dalam
Allah SWT berfirman,
• ‫ال اِب لْ َح ِِّق َو َم ْن قُ ِت َل َم ْظلُو ًما فَ َق ْد‬ ُ ‫وَال تَ ْق ُتلُوا النَّ ْف َس الَّيِت َح َّر َم اهَّلل‬
‫ِإ‬
‫ِ ْف يِف الْ َق ْت ِل ن َّ ُه اَك َن َمنْ ُص ًورا‬ ‫ َج َعلْنَا ِل َو ِل ِِّي ِه ُسلْ َطااًن فَال يُرْس‬ 
‫ِإ‬
Artinya:
"dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar
dan Barangsiapa dibunuh secara zalim, Maka Sesungguhnya Kami
telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah
ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya
ia adalah orang yang mendapat pertolongan."
(QS. Al-Israa': 33)
Hukum Aborsi Secara Terperinci
• secara etimologi : Aborsi adalah menggugurkan
anak,sehingga ia tidak hidup.

• secara terminologi: Aborsi adalah praktek


seorang wanita yang menggugurkan janinnya
baik dilakukan sendiri ataupun orang lain.
Menurut Ulama.

Anda mungkin juga menyukai