13 Pasca Panen Sosial Ekonomi
13 Pasca Panen Sosial Ekonomi
panen
a. Secara Visual
Melihat warna kulit, ukuran, masih adanya sisa
tangkai putik, adanya daun-daun tua dibagian luar yang
kering, mengeringnya tubuh tanaman dan penuhnya
buah.
(Paling banyak dipergunakan, khususnya untuk
buah dan sayuran, sedangkan untuk tanaman pangan
berdeda). Sifatnya subyektif, keterbatasan pada indera
penglihatan.
b. Secara Fisik
Mudahnya buah terlepas dari tangkai atau adanya absisi,
ketegaran dan berat jenis. (sering digunakan khususnya
pada komoditas buah). Uji ketegaran buah dengan
Penetrometer sehingga lebih obyektif karena dapat
dikuantitatifkan. Prinsipnya buah ditusuk dengan alat
tersebut, besarnya tekanan menunjukkan ketegaran
buah. Semakin besar tekanan yang diperlukan, buah
semakin tegar, proses pengisian buah sudah maksimal
(masak fisiologis dan siap di panen).
c. Analisis Kimia
Kandungan zat padat, asam, perbandingan zat
padat dengan asam, kandungan zat pati.
Terbatas pada perusahaan besar (relatif mahal),
lebih banyak digunakan pada komoditas buah.
Metode ini lebih obyektif daripada secara visual
karena terukur. Dasarnya terjadi perubahan
biokimia elama proses pemasakan buah.
Perubahan yang sering terjadi yaitu pati menjadi
gula, menurunnya kadar asam, meningkatnya zat
padat terlarut.
d. Perhitungan
Jumlah hari setelah bunga mekar
dalam hubungannya dengan
tanggal berbunga, unit panas.
e. Secara Fisiologis
Indikator utama diukur tingkat respirasinya.
sangat baik diterapkan pda komoditas yang bersifat
klimaterik (kurang cocok untuk buah non
klimakterik).
Non klimaterik: stroberi, jeruk, cabai, nanas, melon,
semangka dll.
Saat komoditas mencapai masak fisiologis,
respirasinya mencapai paling tinggi (klimaterik),
yang berarti jika laju respirasi suatu komoditas
sudah mencapai klimaterik siap dipanen.
Faktor-faktor yang
menentukan saat panen:
1. Sifat varietas
2. Hari tanam/hari berbunga
3. Faktor lingkungan selama musim tanam
Cara Panen:
1. Manual
- Produk lebih baik
- Tenaga dan waktu yang dibutuhkan banyak
2. Mekanis
- Menghemat tenaga manusia/tenaga kerja
sedikit
- Cepat
- Hamparan luas dan datar
Pemanenan hendaknya hati-hati luka dan memar
- tidak menarik
- tempat masuknya jasad renik
Tujuan akhir :
Memasarkan produk dengan mendapatkan laba
atau pendapatan sebanyak-banyaknya tiap
satuan luas lahan.
Usaha pertanian:
1.Tahap produksi/pra panen
2.Tahap pemasaran/pasca panen
Faktor pra panen yang mempengaruhi pasca
panen:
1. Faktor lingkungan
Suhu, kelembaban, cahaya, tekstur
tanah, angin, tinggi tempat, curah hujan.
2. Faktor Budidaya
Nutrisi mineral, pengolahan lahan,
pemangkasan, penjarangan, penyemprotan
bahan kimia, bibit, jarak tanam, irigasi
dan drainase
1. SIFAT DAN KEDUDUKAN PETANI
PETANI PETANI
TRADISIONAL MODERN
- PEMIMPIN FORMAL
- PEMIMPIN
INFORMAL /CONTACT
PERSON
- PAKAR PERTANIAN
METODE PENYULUHAN :
- OLIE VLEK METODE (DEMPLOT)
- TV, RADIO
TEKNOLOGI BARU
BIAYA/KREDIT
DENMAS, INMAS,
INSUS, TRI, PIR
KEMITRAAN
PLASMA : INTI :
- Harga Stabil - Kontinyuitas Produk
- Pinjaman Modal Awal - Memenuhi Permintaan
- Kepastian Pasar Pasar (30% prod. Sendiri
dan 70% prod. dari
- Saprodi Plasma)
- Penyuluhan teknologi
Produksi
Keuntungan dengan Kemitraan :
- Memangkas rantai produk/tata niaga
- Produk tidak gampang rusak
- Penjarahan ditekan